Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PELAYANAN

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT UMUM


BETHESDA GUNUNGSITOLI-NIAS
Jl. Diponegoro No.375 C Km. 3 Gunungsitoli
TAHUN 2019
NOMOR : 003 / PPK / SK / DIR / II / 2014

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN


RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GUNUNGSITOLI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GUNUNGSITOLI

Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang


memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif;
b. bahwa untuk mewujudkan iklim dan suasana yang kondusif bagi
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pasien / keluarga,
pengunjung dan warga di sekitar lingkungan rumah sakit;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a
dan b, perlu memberlakukan Pedoman Pelayanan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Bethesda Gunungsitoli..

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/
Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/
Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
7. Peratuaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004
tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit;
8. Peratuaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012
tentang Akreditasi Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1426
/ MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit;
10.Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.04./ I / 2790 / 11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA
GUNUNGSITOLI TENTANG PEDOMAN PELAYANAN
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA
GUNUNGSITOLI.
Kedua : Pedoman Pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit di Rumah Sakit
Umum Bethesda Gunungsitoli seperti terlampir.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Gunungsitoli
Pada Tanggal : Januari 2019

Direktur RSU Bethesda Gunungsitoli

dr. Yorien Setia Alfarianti Lase


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan, yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan, serta dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga dan penelitian. Rumah sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas
yang terpisah dan berdiri sendiri dalam sektor kesehatan. Rumah Sakit (RS) adalah bagian
dari sistem kesehatan dan perannya adalah mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui
penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan.
Promosi kesehatan rumah sakit adalah upaya RS untuk meningkatkan kemampuan
pasien, klien dan kelompok-kelompok masyarakat agar pasien dapat mandiri dalam
mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya. Klien dan kelompok-kelompok masyarakat
dapat mandiri dan meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. Melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama mereka sesuai sosial budaya mereka serta didukung kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan diberikan kepada klien yang sakit maupun
sehat dan dapat dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung. Di dalam gedung dapat
dilakukan di Tempat Pendaftaran Pasien / Bagian Informasi, Bagian Umum dan Keuangan,
Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Unit Kamar Bersalin, Unit Kamar
Operasi, Unit Farmasi, Unit Laboratorium, Instalasi Rekam Medis, Unit Gizi & Dapur, Unit
Linen & Laundry, Unit PSP2RS, Unit Kamar Jenazah, Unit Ambulance, dan Unit Satpam. Di
luar gedung dapat dilakukan dengan pemanfaatan tempat parkir dan dinding luar RS.
Strategi dasar promosi kesehatan terdiri dari pemberdayaan, bina suasana dan
advokasi serta semangat kemitraan. Di dalam pelaksanaan promosi kesehatan agar berhasil
guna ditunjang dengan metode dan media yang tepat serta SDM yang memadai. Pemilihan
metode dan media harus disesuaikan dengan keadaan penerima informasi termasuk sosial
budayanya serta ruang dan waktu.

B. TUJUAN PEDOMAN PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


1. Umum
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Bethesda Gunungsitoli
melalui kegiatan promosi kesehatan yang berkesinambungan.
2. Khusus
a. Terlaksananya kegiatan promosi kesehatan di Rumah Sakit Umum Bethesda
Gunungsitoli baik terhadap pasien yang dirawat maupun tidak dirawat.
b. Meningkatnya peran serta pasien dan keluarga di dalam pemberian asuhan dan
pengambilan keputusan terkait pemberian asuhan kesehatan.
c. Meningkatnya proses penyembuhan penyakit pada pasien yang menjalani rawat inap.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pelaksanaan promosi kesehatan dilakukan :
 Di dalam gedung rumah sakit :
1. Ruang Pendaftaran
2. Penunjang Medik :
a. Unit Rawat Jalan
b. Unit Rawat Inap
c. Unit Gawat Darurat
d. Unit Kamar Operasi
3. Penunjang Non Medik :
a. Unit Laboratorium
b. Unit Radiologi
c. Unit Farmasi
d. Unit Gizi dan Dapur
e. Unit Pemulasaran Jenazah
 Di luar gedung rumah sakit :
1. Tempat parkir
2. Dinding luar rumah sakit
 Promosi kesehatan bagi klien yang sehat

D. BATASAN OPERASIONAL
1. PKRS adalah Promosi Kesehatan Rumah Sakit;
2. Tindakan Kuratif adalah kegiatan pengobatan kepada pasien;
3. Tindakan Preventif adalah tindakan pencegahan agar tidak terjangkit penyakit.

E. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah sebagai berikut :
1. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/ Menkes/ PER/ III/ 2008 tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/ Menkes/ PER/ III/ 2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 004 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

NAMA PENDIDIKAN
NO JUMLAH PENGALAMAN DAN KUALIFIKASI
JABATAN FORMAL
1. Ketua Panitia S1 Kedokteran 1 orang - Mempunyai kemampuan memimpin dan
PKRS hubungan personal baik
- Dapat bekerja sama dalam tim
- Sehat jasmani dan rohani
- Mempunyai kemauan dan kemampuan
mengembangkan diri
- Membantu / memfasillitasi pelaksanaan
pemberdayaan bina suasana dan advokasi
2. Sekretaris D3 Kesehatan 1 orang - Mempunyai kemampuan dan hubungan
Panitia PKRS personal baik
- Dapat bekerja sama dalam tim
- Sehat jasmani dan rohani
- Mempunyai kemauan untuk ikut berperan
dalam PKRS
- Mampu mengoperasionalkan komputer
3. Anggota 1. S1 Kedokteran 6 orang - Sehat jasmani dan rohani
2. D3 Kesehatan - Dapat bekerja sama dalam tim
Panitia PKRS
- Mempunyai kemauan untuk ikut berperan
dalam PKRS

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
No. Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Pelatihan
Formal Kerja
1. dr. Ketua Panitia S1 Kedokteran ± 13 tahun Komunikasi
PKRS Efektif
2. Magdalena Harefa Sekretaris D3 Kebidanan ± 2 tahun Komunikasi
Panitia PKRS Efektif
3. Youheri Gea Anggota D3 ± 2 tahun Komunikasi
PKRS Keperawatan Efektif
4. Menifati Zebua Anggota S1 Kedokteran ± 5 tahun Komunikasi
PKRS Efektif
5. Dwi Oktavia N. Mendrofa Anggota D3 ± 21 tahun Komunikasi
PKRS Keperawatan Efektif
6. Rido Hia Anggota D3 ± 18 tahun Komunikasi
PKRS Keperawatan Efektif
7. Salome Waruwu Anggota D3 Kebidanan ± 11 tahun Komunikasi
PKRS Efektif
8. Iin Telaumbanua Anggota D3 ± 19 tahun Komunikasi
PKRS Keperawatan Efektif
9. Rita Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
10. Bernike Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
11. Forister Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
12. Marniat Laia Anggota D3 Komunikasi
PKRS Keperawatan Efektif
13. Yardani Ziliwu Anggota S.Kep. Ners Komunikasi
PKRS Efektif
14. Sumangeli Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
15. Fajarman Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
16. Ceria Zega Anggota S.Kep. Ners Komunikasi
PKRS Efektif
17. Surya Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
18. Berkat Telaumbanua Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
19. Fajar Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
20. Nuniman Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
21. Febri Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
22. Nita Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
23. Laely Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
24. Resti Telaumbanua Anggota Komunikasi
PKRS Efektif
C. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jaga di Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit disusun oleh sekretaris dan
disetujui oleh ketua panitia dengan memperhatikan hak cuti, hak libur dan beban kerja sesuai
dengan standar ketenagaan yang berlaku di Rumah Sakit Umum Bethesda Gunungsitoli.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Denah ruang Panitia PKRS

Lemari Lemari
Meja
ur
K

si

B. STANDAR FASILITAS
Dalam melakukan kegiatan promosi kesehatan, petugas menggunakan peralatan sesuai
dengan kondisi pasien. Adapun standar peralatan yang digunakan oleh petugas PKRS
terdiri dari :

NO JENIS SARANA / PERALATAN JUMLAH


1 Kamera Foto 1 buah
2 Layar yang dapat digulung 1 buah
3 Laptop & LCD Projector untuk presentasi 1 set
4 CD Sesuai dengan materi yang ada
5 TV di ruang tunggu 1 buah

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Promosi Kesehatan Di Ruang Pendaftaran
Kontak awal di rumah sakit dilakukan di ruang pendaftaran perlu disambut dengan
promosi kesehatan dengan ucapan salam hangat ”selamat datang di rumah sakit umum
Bethesda Gunungsitoli ada yang dapat kami bantu” lalu dilanjutkan dengan pendaftaran
sampai selesai mendaftar hingga petugas mengarahkan tempat yang sesuai dengan
pertolongan yang diharapkan.
2. Promosi Kesehatan Di Ruang Rawat Jalan
Dilakukan penyuluhan bagi pasien ataupun keluarga khususnya di ruang tunggu poliklinik
dengan menyediakan leaflet ataupun dipasang ditelevisi tentang penyakit agar pasien
ataupun keluarga terdorong untuk berprilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau
masalah kesehatan yang diderita dapat segera diatasi.
3. Promosi Kesehatan Bagi Pasien Rawat Inap
Pasien Rawat Inap terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
 Pasien yang sedang sakit akut dipusatkan untuk menyelamatkan pasien dari ancaman
maut dan dari penderitaan.
 Pasien yang dalam penyembuhan mulai menjelaskan tentang seluk beluk penyakitnya
 Pasien yang kronis perlu kesabaran petugas dalam memberikan informasi dan edukasi
dikarenakan penyakit kronis umumnya memberikan pengaruh fisik dan kejiwaan serta
dampak sosial kepada penderitanya.
Promosi kesehatan bagi pasien dirawat inap dilakukan dengan pemberdayaan secara
konseling di tempat tidur, biblioterapi, konseling berkelompok dengan menggunakan
leaflet, rambu-rambu kesehatan, dengan frekuensi sekali per 6 bulan.
4. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Penunjang Medik
Pelayanan penunjang medik meliputi laboratorium, rontgen, apotek, dan pemulasaran
jenazah, dilakukan dengan penyediaan leaflet yang dapat diambil gratis, dan atau poster-
poster yang ditempel di dinding, serta televisi internal yang menayangkan tentang
informasi kesehatan.
5. Pelaksanaan Promosi Kesehatan bagi Klien yang Sehat
Dilakukan dengan pelayanan konseling, penyediaan leaflet yang dapat diambil gratis, dan
atau poster-poster yang ditempel di dinding, serta televisi internal yang menayangkan
tentang informasi kesehatan.
6. Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Luar Rumah Sakit
Dilakukan di tempat parkir rumah sakit dan di dinding luar rumah sakit, berupa poster-
poster yang ditempel di dinding.
BAB V
LOGISTIK

Dalam pelaksanaan PKRS didukung dengan :


1. Metode dan media
Metode yang dimaksud di sini adalah metode penyuluhan dan konseling.
Media atau sarana informasi dipilih sesuai dengan sasaran atau penerima informasi.

2. Sumber daya yang memadai


SDM untuk PKRS meliputi semua petugas rumah sakit yang telah mengikuti pelatihan
komunikasi efektif, dan dimonitoring oleh panitia PKRS.

3. Beberapa sarana/ peralatan yang dipakai dalam kegiatan promosi kesehatan rumah sakit
diantaranya:

NO JENIS SARANA / PERALATAN JUMLAH


1 Kamera Foto 1 buah
2 TV di ruang tunggu 2 buah
3 Komputer dan Printer 1 set
4 Leaflet dan Poster Sesuai dengan materi
5 Alat tulis kantor Sesuai dengan kebutuhan

4. Untuk dana atau anggaran PKRS, Rumah Sakit Umum Bethesda Gunungsitoli
mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan di tempat, namun demikian tidak tertutup
kemungkinan rumah sakit dapat mengalokasikan anggaran dana yang cukup untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan PKRS di tahun-tahun mendatang.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Pelaksanaan keselamatan pasien pada bagian promosi kesehatan di Rumah Sakit Umum Bethesda
Gunungsitoli.
1. Meningkatkan kegiatan pendidikan kesehatan pada petugas agar tercipta pelaksanaan
pekerjaan sesuai prosedur.
2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga seawal mungkin.
3. Melakukan pengkajian kebutuhan pendidikan dan tingkat pendidikan.
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai dengan tingkat
pendidikan, situasi dan waktu serta kemampuan membaca.
5. Melakukan kontroling terhadap penyebab insiden keselamatan pasien yang diakibatkan
kurangnya pengetahuan pasien.
6. Meningkatkan komunikasi baik kepada pengunjung, pasien juga terhadap sesama petugas.
7. Melakukan pencegahan infeksi nosokomial dengan memasang wastafel untuk cuci tangan
dan prosedur cuci tangan 6 tahap di setiap wastafel untuk mengingatkan agar sebelum dan
sesudah melakukan tindakan melakukan hand hygiene.
8. Ikut serta melakukan monitoring, pendataan kejadian dan evaluasi terhadap patient safety.
9. Melakukan pelatihan dan pendidikan berkala tentang promosi kesehatan yang
berhubungan keselamatan pasien rumah sakit (patient safety).
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Tatalaksana keselamatan kerja pada bagian promosi kesehatan di Rumah Sakit Umum Bethesda
Gunungsitoli :
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan ketentuan rumah sakit
2. Pengelolaan pasien infeksi
3. Berperilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) dimulai dari staf rumah sakit
4. Pelatihan komunikasi efektif secara periodik
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu di bagian promosi kesehatan rumah sakit :


1. Memantau dilaksanakannya kegiatan penyuluhan atau konseling individu
2. Memantau kualitas media komunikasi yang digunakan seperti poster, leaflet dan televisi
internal
3. Memantau pelatihan komunikasi efektif
4. Memantau dan mengevaluasi kegiatan promosi kesehatan sekali setahun
BAB IX
PENUTUP

Promosi Kesehatan Rumah Sakit bukanlah kegiatan yang menjadi tugas pokok Panitia
PKRS tetapi merupakan tugas seluruh petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Bethesda
Gunungsitoli mulai dari jajaran direksi sampai seluruh karyawan di rumah sakit.
Kegiatan utama dari PKRS adalah upaya pemberdayaan, baik pemberdayaan pasien di
rawat inap dan rawat jalan maupun klien sehat. Kegiatan upaya pemberdayaan akan berhasil jika
didukung oleh upaya bina suasana. Banyak sekali peluang untuk melaksanakan PKRS dan
peluang – peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan fungsi dari
peluang yang bersangkutan.
Kegiatan PKRS akan sangat berdampak positif terhadap rumah sakit dimana akan
meningkatkan pelanggan baru dan pelanggan loyal.

Ditetapkan di : Gunungsitoli
Pada Tanggal : Januari 2019

Direktur RSU Bethesda Gunungsitoli

dr. Yorien Setia Alfarianti Lase


0

Anda mungkin juga menyukai