Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatNya Buku Panduan Promosi Kesehatan Pada Pasien Rawat Inap dapat
selesai disusun.
Buku Panduan ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang memberikan
pelayanan kepada pasien rawat jalan.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebijakan pelayanan di rumah sakit.
Promosi Kesehatan bagi pasien rawat jalan berpegang kepada strategi dasar
promosi kesehatan yaitu pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan
advokasi.
1. Pemberdayaan
Idealnya pemberdayaan dilakukan terhadap seluruh pasien, yaitu dimana
setiap petugas rumah sakit yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau
obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanakan,
maka dapat disediakan satu ruang khusus bagi para pasien rawat jalan yang
memerlukan konsultasi atau ingin mendapatkan informasi.
Ruang konsultasi ini disediakan di poliklinik dan dilayani oleh seorang tenaga
kesehatan dengan kualifikasi tertentu sesuai dengan poliklinik yang
bersangkutan. Di poliklinik penyakit dalam disediakan ruang konsultasi gizi
yang dikelola oleh Unit Gizi dengan seorang tenaga konsultan gizi. Pasien-
pasien penyakit dalam, khususnya pasien endokrin yang menderita setelah
berkonsultasi dengan dokter dapat meminta rujukan intern untuk konsultasi
gizi sehingga diet yang di konsumsinya dapat mendukung penyembuhannya.
Ruang konsul gizi ini juga dapat digunakan oleh pasien dari poliklinik lain
dengan terlebih dahulu mendapat rujukan intern dari dokter poliklinik yang
merawatnya.
Konsultasi seyogyanya dilakukan secara individual, namun demikian tidak
tertutup kemungkinan dilakukan konsultasi secara berkelompok ataupun
dalam bentuk penyuluhan.
Untuk pasien rawat jalan konseling berkelompok dalam bentuk penyuluhan ini
dilakukan di ruang tunggu pasien di depan apotek. Pasien-pasien yang sedang
menunggu antrian obat dapat sambil mendenganrkan penyuluhan kesehatan
yang disampaikan baik dari dokter maupun dari Unit penunjang lainnya.
Ruangan penyuluhan ini berada di tempat terbuka, dilengkapi dengan screen,
LCD dan pengeras suara. Petugas hanya cukup membawa laptop untuk
2. Bina Suasana
Sebagaimana disebutkan di muka, pihak yang paling berpengaruh terhadap
pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkannya ke rumah sakit.
Mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga memungkinkan untuk
mendapatkan informasi dari berbagai media komunikasi yang tersedia di
poliklinik. Oleh karena itu di setiap poliklinik, khususnya diruang tunggu
pasien rawat jalan terdapat kotak leaflet, poster-poster, banner dan televisi
yang dilengkapi dengan VCD/DVD player yang menayangkan pesan-
pesan kesehatan secara terus-menerus.
Dengan mendapatkan informasi yang benar mengenai penyakit yang
diderita pasien yang diantarnya, si pengantar diharapkan dapat membantu
rumah sakit memberikan juga penyuluhan kepada pasien. Bahkan jika
pasien yang bersangkutan juga dapat ikut memperhatikan leaflet, poster
atau tayangan yang disajikan, maka seolah-olah ia berada dalam suatu
lingkungan yang mendorongnya untuk berperilaku sesuai yang
dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan yang dideritanya dapat
segera diatasi.
3. Advokasi
Advokasi bagi kepentingan penderita rawat jalan umumnya diperlukan
jika penderita tersebut miskin. Biaya pengobatan dengan rawat jalan bagi
penderita miskin memang sudah dibayar melalui program BPJS
Kesehatan. Akan tetapi bagi penderita miskin, tuntasnya pengobatan
dengan rawat jalan tidak dapat dijamin jika mereka tidak memiliki biaya
untuk transportasi dari tempat tinggalnya ke rumah sakit. Atau tidak
memiliki dana membangun jamban di rumahnya, atau tidak memiliki dana
untuk menyemen lantai dan memasang genting kaca rumahnya agar
rumahnya tidak lembab. Oleh karena itu akan sangat membantu jika rumah
sakit dapat menyediakan uang pengganti ongkos bagi penderita miskin.
Kegiatan promosi kesehatan bagi pasien rawat jalan ini di dokumentasikan dalam
berkas rekam medic pasien pada format Edukasi Multidisiplin. Pada format
tersebut petugas informasi di rawat jalan telah menjelaskan tentang tata tertib
rumah sakit serta hak dan kewajiban pasien. Apabila telah dijelaskan kepada
pasien, maka pasien atau keluarganya menandatangani berkas tersebut.
Untuk kegiatan penyuluhan di ruang tunggu, dokumentasinya dalam bentuk daftar
hadir audiens yang ditandatangani oleh pasien dan penyuluh serta petugas PKRS
yang dilengkapi dengan materi yang disampaikan. Pelaksanaan kegiatan ini dibuat
laporan berbentuk laporan bulanan, triwulan, semester dan laporan tahunan yang
disampaikan kepada Direktut Umum dan Operasional.