Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PENDIRIAN KLINIK PRATAMA PMI KABUPATEN BOYOLALI

Latar belakang:

 Undang Undang No 24 tahun 2011 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.


 Perpres No 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Permenkes no 28 tahun 2011 tentang klinik
 Klinik Pratama PMI Kabupaten Boyolali didirikan pada tahun 2011( berkas
permohonan ijin klinik tahun 2011 terlampir)
 Klinik Pratama PMI berada di wilayah Kalurahan Siswodipuran kecamatan boyolali
dengan luas wilayah kecamatan boyolali 2.625,1 Ha terdiri dari 9 desa/keluarahan
yaitu Karanggenneng, Kebon Bimo, Kiringan, Mudal, Penggung, Winong, Banaran,
Pulisen, Siswodipuran
 Jumlah penduduk laki-laki 29.910 dan perempuan 30.751
 Jumlah fasilitas kesehatan yang berada di wilayah kecamatan Boyolali ada 4 rumah
Sakit, 3 Puskesmas, dan 3 Klinik.
 Klinik Pratama PMI telah melayani kurang lebih 8 desa di wilayah kecamatan
Boyolali yaitu Siswodipuran, Pulisen, Kiringan, Mojosongo, Karangnongko, Kemiri,
Tambak dan Singosari.
 Berdasarkan Keputusan Pengurus Palang Merah Indonesia maka perlu dibentuk
fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk melayani peserta BPJS Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan, Mandiri Inhealth serta masyarakat di wilayah kecamatan Boyolali.
 Ketersediaan pelayanan kesehatan di Klinik Pratama Palang Merah Indonesia
Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan kesehatan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi
c. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
d. Pelayanan obat
e. Pelayanan kegiatan program prolanis ( senam dan penyuluhan)

 VISI :
“ Menjadi Klinik yang mandiri, melayani secara profesional, sehingga dicintai
masyarakat ”

 MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, terakreditasi dan terjangkau.
2. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan manajemen yang berkualitas.
3. Meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan kualitas SDM sesuai dengan
standar akreditasi.
4. Menjalin kemitraan dengan masyarakat.
5. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dilandasi dengan rasa kekeluargaan.

 LOKASI :

Klinik Pratama Palang Merah Indonesia Kabupaten Boyolali terletak di Jl Randu Asri,
Kp. Koplak, Ngebong, Siswodipuran, Boyolali dengan luas tanah sekitar 234 m 2 dan
luas bangunan sekitar 197 m2.

 DENAH LOKASI :

GEDUNG
MAHESA

PASAR PMI BPJ


AYAM
KABUPATEN S
BOYOLALI
KES

 GAMBAR TATA RUANG KLINIK ( terlampir )

 PERSONIL
1. Dokter umum : 5 orang
2. Dokter gigi : 2 orang
3. Perawat umum : 4 orang
4. Bidan : 7 orang
5. Apoteker : 1 orang
6. Tenaga Teknis Kefarmasian : 2 orang
7. Analis Kesehatan : 1 orang
8. Fisioterapist : 1 orang
9. Rekam Medik : 1 orang
10. Administrasi : 2 orang
11. Driver Ambulans : 1 orang
12. Petugas Kebersihan : 1 orang

No Nama Kompetensi Jabatan


1. dr Isna Rifana Fitriani Pendidikan dokter umum Kepala klinik
2. dr Aloysius Lesmono Pendidikan dokter umum Pelayanan kesehatan umum
3. dr Grace Oktavia Sugijanto Pendidikan dokter umum Pelayanan kesehatan umum
4. dr. Akbar Budi Rustiawan Pendidikan dokter umum Pelayanan kesehatan umum
5. dr Agung Budi Jatmiko, MM Pendidikan dokter umum Pelayanan kesehatan umum
6. drg. Sri Handayani Pendidikan dokter gigi Pelayanaan Gigi dan Mulut
7. drg. Bambang Sugijanta Pendidikan dokter gigi Pelayanaan Gigi dan Mulut
8. Tutik Alawiyah, AMd. Kep DIII Keperawatan Kasi Pelayanan
9. Jenjem Jumiati, AMK DIII Keperawatan Perawat Umum
10. Fatwa Muftika, AMd. Kep DIII Keperawatan Perawat Umum
11.
Wahyu Febriyani, AMd.Kep DIII Keperawatan Perawat Umum
12. Ana Pertiwi, AMd. Keb DIII Kebidanan Kasubbag Administrasi
13. Wulandari, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan
14. Reni Dian Lestari,AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan
15. Tri Puspitasari, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan
16. Arvina Kristin, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan
17. Dyah Setyoningsih, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan
18. Nurria Tri Astuti, AMd. Keb DIII Kebidanan Bidan
Zynopsicha Arma Tazaka, S1 Apoteker Apoteker
19.
S.Farm.,Apt
20. Ika Puspitasari, AMd. Farm DIII Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
21. Olyani Miranita Tantri SMF Tenaga Teknis Kefarmasian
22. Kurnia Dian Pratiwi, AMd.AK DIII Analis Kesehatan Analis
23. Barokah Ummu Sholikah DIII Fisio Terapi Fisioterapis
24. Fitri Dwi Kartika, AMd.RMIK DIII Rekam Medik Rekam Medik
25. Oktavia Saktiani Rusmia, SKM SI Kesehatan Masyarakat Kepegawaian
26. Diana Dewi PS, AMd DIII Akuntansi Bendahara
27. Aditya Drajat Sisiwoyo, AMd DIII Pertanian Driver Ambulan
Walyati SMP
28.
Petugas Kebersihan

Data tahun 2019

 PERIJINAN :

Ijin Operasional :
Ijin Operasional : 503.2/839/25/2019 ( Perpanjangan)
No. Induk Berusaha : 8120111140578 , Masa Berlaku : 13 Desember 2018 s/d 13
Desember 2023

 STRUKTUR ORGANISASI ( Terlampir )


 ALUR PASIEN ( Terlampir )
 Data 10 penyakit terbanyak tahun 2018:
1. ISPA
2. commond cold
3. Cephalgia
4. Dyspepsia
5. Caries dentis
7. Myalgia
8. Contraceptive maganement
9. Pharyngitis
10. Gastroenteritis

 BANGUNAN KLINIK MEMENUHI PERSYARATAN LINGKUNGAN YANG SEHAT

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No 9 tahun 2014, bangunan klinik


memenuhi persyaratan lingkungan yang sehat adalah sebagai berikut:

A. Sistem Penghawaan( ventilasi)


1. Ventilasi merupakan proses untuk mensuplai udara segar ke dalam bangunan
gedung dalam jumlah yang sesuai kebutuhan, bertujuan menghilangkan gas-
gas yang tidak menyenangkan, menghilangkan uap air yang berlebih dan
membantu mendapatkan kenyamanan termal.
2. Ventilasi ruangan pada bangunan klinik dapat berupa ventilasi alamai atau
ventilasi mekanis. Jumlah bukaan ventilasi alami tidak kurang dari 15%
terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi. Sedangkan sistem
ventilasi mekanis diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi syarat tidak
memadai.
3. Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan di
bangunan klinik minimal 12 kali pertukaran udara per jam dan untuk kamar
mandi/WC 10 kali pertukaran udara per jam.
4. Penghawaan/ventilasi dalam ruang perlu memperhatikan 3 (tiga) elemen
dasar yaitu:
a. Jumlah udara luar berkualitas baik yang masuk dalam ruang pada waktu
tertentu.
b. Arah umum aliran udara dalam gedung yang seharusnya dari area bersih
ke area terkontaminasi serta distribusi udara luar ke setiap bagian dari
ruangan dengan cara yang efisien dan dan kontaminasi airborne yang ada
dalam ruangan dialirkan ke luar dengan cara yang efisien.
c. Setiap ruang diupayakan proses udara di dalam ruangan bergerak dan
terjadi pertukaran antara udara di dalam ruangan dengan udara dari
luar.

B. Sistem Pencahayaan.
1. Bangunan klinik harus mempunyai pencahayaan alami dan pencahayaan
buatan.
2. Pencahayaan harus terdistribusikan rata dalam ruangan.
3. Lampu-lampu yang digunakan diusahakan dari jenis hemat energi.
4. Tingkat pencahayaan rata-rata yang direkomendasikan adalah sebagai
berikut:

No. Fungsi Ruang Tingkat Pencahayaan (LUX)

1 Ruangan administrasi, ruangan kepala 200


klinik, ruangan rapat, ruangan
pendaftaran dan rekam medik, ruangan
pemeriksaan umum, ruangan kesehatan
Ibu dan Anak (KiA), ruangan kesehatan
gigi dan mulut, ruangan ASI, ruang
farmasi, ruangan rawat inap.

2 Ruangan tindakan, ruang gawat darurat 300

3 Dapur, ruangan tunggum gudang umum,


kamar mandi/WC, ruangan sterilisasi, 100
ruangan cucilinen

C. Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi klinik terdiri dari sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor
atau air limbah, kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan.
1. Sistem air bersih
a. Sistem air bersih harus direncanakan dan dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air bersih.
b. Sumber air bersih dapat diperoleh langsung dari sumber air
berlangganan atau sumber air lainnya dengan mutu yang memenuhi dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Sistem penyaluran air kotor atau air limbah
a. Tersedia sistem pengolahan air limbah yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
b. Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari sampah dan dilengkapi
penutup dengan bak kontrol untuk menjaga kemiringan saluran minimal
1%.Di dalam sistem penyaluran air kotor dan air limbah dari ruang
penyelenggaraan makanan disediakan perangkap lemak untuk
memisahkan atau menyaring kotoran/lemak.
3. Sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius
a. Sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius harus
direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan fasilitas
pewadahan, tempat penampungan sementara(TPS) dan pengolahannya.
b. Pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan limbah infeksius dan
non infeksius diwujudkan dalam bentuk penempatan pewadahan atau
pengolahannya yang tidak mengganggu kesehatan penghuni,
masyarakat dan lingkungannya serta tidak mengundang datangnya
vektor/binatang penyebar penyakit.
c. Pertimbangan fasilitas tempat penampungan sementara(TPS) yang
terpisah diwujudkan dalam bentuk penyediaan tempat penampungan
sementara(TPS) limbah infeksius dan non infeksius yang diperhitungkan
berdasarkan fungsi bangunan, jumlah penghuni dan volume limbah.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara perencanaan, pemasangan
dan pengolahan fasilitas pembuangan limbah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

 POLA KETENAGAAN YANG MEMBERIKAN PELAYANAN KLINIS

NO NAMA KOMPETENSI JABATAN PELATIHAN


Pendidikan 1. ACLS
1. dr Isna Rifana Fitriani Kepala klinik
dokter umum 2. HIPERKES
Pendidikan Pelayanan 1. HIPERKES
2. dr Aloysius Lesmono
dokter umum kesehatan umum
Pendidikan Pelayanan 1. HIPERKES
3. dr Grace Oktavia Sugijanto
dokter umum kesehatan umum
Pendidikan Pelayanan 1. ACLS
4. dr. Akbar Budi Rustiawan
dokter umum kesehatan umum 2. HIPERKES
Pendidikan Pelayanan 1. ACLS
5. dr Agung Budi Jatmiko, MM
dokter umum kesehatan umum
Pendidikan Pelayanaan Gigi
6. drg. Sri Handayani
dokter gigi dan Mulut
Pendidikan Pelayanaan Gigi
7. drg. Bambang Sugijanta
dokter gigi dan Mulut
8. Tutik Alawiyah, AMd. Kep DIII Keperawatan Kasi Pelayanan 1. PPGD/BTCLS
1. PPGD/BTCLS
9. Jenjem Jumiati, AMK DIII Keperawatan Perawat Umum
2. HIPERKES
1. PPGD/BTCLS
10. Fatwa Muftika, AMd. Kep DIII Keperawatan Perawat Umum
2. HIPERKES
1. PPGD/BTCLS
11.
Wahyu Febriyani, AMd.Kep DIII Keperawatan Perawat Umum 2. HIPERKES
12. Ana Pertiwi, AMd. Keb DIII Kebidanan Kasubbag 1. CTU
2. APN
Administrasi
3. PPGDON
1. APN
13. Wulandari, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan
2. PPGDON
14. Reni Dian Lestari,AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan 1. APN
15. Tri Puspitasari, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan 1. APN
16. Arvina Kristin, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan 1. APN
1. APN
17. Dyah Setyoningsih, AMd.Keb DIII Kebidanan Bidan
2. PPGDON
18. Nurria Tri Astuti, AMd. Keb DIII Kebidanan Bidan 1. APN
Zynopsicha Arma Tazaka,
19. S1 Apoteker Apoteker
S.Farm.,Apt
Tenaga Teknis
20. Ika Puspitasari, AMd. Farm DIII Farmasi
Kefarmasian
Tenaga Teknis
21. Olyani Miranita Tantri SMF
Kefarmasian
DIII Analis
22. Kurnia Dian Pratiwi, AMd.AK Analis
Kesehatan
23. Barokah Ummu Sholikah DIII Fisio Terapi Fisioterapis
24. Fitri Dwi Kartika, AMd.RMIK DIII Rekam Medik Rekam Medik
SI Kesehatan
25. Oktavia Saktiani Rusmia, SKM Kepegawaian
Masyarakat
26. Diana Dewi PS, AMd DIII Akuntansi Bendahara
27. Aditya Drajat Sisiwoyo, AMd DIII Pertanian Driver Ambulan
Pemabntu
28. Walyati SMP
Umum

Rencana diusulkan kepada komando atas untuk pelatihan sesuai jabatan masing masing.

Anda mungkin juga menyukai