PENDAHULUAN
1
1.4 MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Manfaat teoritis: Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan
tentang materi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Kolostomi.
2. Manfaat praktis:
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiwa dapat mengetahui dan memahami mengenai materi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah Kolostomi.
b. Bagi Dosen
Dosen dapat menilai kinerja mahasiwa dalam pembuatan makalah khususnya tentang
materi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Kolostomi, serta dosen dapat memberikan
materi bukan hanya dengan teori tetapi juga dengan pemecahan masalah yang di tuangkan
dalam bentuk makalah.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik
keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang
pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan inti praktik
keperawatan (Ali, 2009).
Penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk klien
merupakan salah satu wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap
klien. Pada akhirnya, penerapan proses keperawatan ini akan meningkatkan kualitas
layanan keperawatan pada klien (Asmadi, 2008).
Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan ilmiah yang
digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau
mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang optimal,
melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana
keperawatan, serta evaluasi tindakan keperawatan (Suarli & Bahtiar, 2009).
C. Metode Tim
Metode Tim berkembang pada awal tahun 1950-an, saat berbagai
pemimpin keperawatan memutuskan bahwa pendekatan tim dapat menyatukan
perbedaan katagori perawat pelaksana. Tujuan dari keperawatan tim adalah
untuk memberikan perawatan yang berpusat pada klien. Keperawatan tim
melibatkan semua anggota tim dalam perencanaan asuhan keperawatan klien,
melalui penggunaan konferensi tim dan penulisan rencana asuhan keperawatan
(Swansburg, 2000).
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon aktual
atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin
dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktualdan potensial klien
didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang berkaitan, catatan
medis klien masa lalu, dan konsultasi dengan profesional lain, yang kesemuanya
dikumpulkan selama pengkajian (Potter & Perry, 2005).
c. Perencanaan
Tahap perencanaan memberikan kesempatan kepada perawat, klien, keluarga
dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna
mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk
tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis
keperawatan. Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
keperawatan sebab perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah
bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana,
kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. Karenanya, dalam
menyusun rencana tindakan keperawatan untuk klien, keluarga dan orang terdekat
perlu dilibatkan secara maksimal (Asmadi, 2008).
d. Implementasi
Implementasi yang merupakan komponen dari proses keperawatan adalah
katagori dari prilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dan hasil yang dipekirakan dari asuhan keperawatan dilakukan
dan diselesaikan. Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan
mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan. Namun demikian, di
banyak lingkungan perawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai secara
langsung setelah pengkajian (Potter & Perry, 2005).
e. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan
secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Jika hasil evaluasi menunjukkan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa
keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali
ke dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (reassessment). Secara
umum, evaluasi ditujukan untuk:
1) Melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
2) Menentukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum.
3) Mengkaji penyebab jika tujuan asuhan keperawatan belum tercapai
(Asmadi, 2008).
2.2 ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. Pengertian
Keperawatan medical bedah adalah pelayanan profesional yang didasarkan
Ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg cenderung
mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana
keperawatan itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan
keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan : kelemahan fisik, mental,
masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam
melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis,
(CHS,1992).
1. Pengertian
Colostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh
tumor (Harahap, 2006). Kolostomi adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh
dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen,
1991) Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan
antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat
sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD, 1983).
Colostomi merupakan Suatu tindakan membuat lubang pada kolon tranversum
kanan maupun kiri Atau kolonutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yang
dibuat sementara atau menetap. Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu
merupakan tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan
yang pathologis. Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara.
Colostomi dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri klien.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa colostomi merupakan suatu
membuatan lubang di dinding perut dengan tujuan untuk mengeluarkan faces dapat
bersifat sementara ataupun permanen.
2. Indikasi Colostomi
a) Atresia Ani adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang
untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi
saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan mudah terbukti saat lahir,
tetapi kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau
pemeriksaan perineum.
b) Penyakit peradangan usus akut, Terjadi karena kotoran menumpuk dan
menyumbat usus di bagian bawah yang membuat tak bisa BAB. Penumpukan
kotoran di usus besar ini akan membuat pembusukan yang akhirnya menjadi
radang usus.
c) Tidak memiliki anus (imperforata anus), Kelainan ini biasanya diketahui sejak
lahir. Diduga karena terjadi infeksi saat ibu hamil yang membuat konstruksi usus
ke anus tidak lengkap hingga atau karena kelainan genetik.
d) Hirschsprung, yaitu kelainan bawaan sejak lahir karena kondisi saraf di usus besar
yang tidak berfungsi normal. Akibatnya kotoran akan menumpuk di usus bawah
karena fungsi saraf yang mendorong kotoran keluar tidak berjalan. Kondisi ini
membuat penderitanya terutama bayi tidak bisa BAB selama berminggu-minggu
yang akhirnya timbul radang usus. Bagian usus yang tak ada persarafannya ini
harus dibuang lewat operasi.
A. Pengkajian
1) Identitas Klien Penanggung
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Analisa Data
No. Data Fokus Data Standar Normal Masalah
Keperawatan
DS : Integritas kulit membaik: Kerusakan
Klien menyatakan kulit dalam kondisi lembap Integritas
Sakit pada kulit dekat stoma dan tidak kering, Kulit
dan selangkangan, kulit juga Tidak terjadi lecet atau luka
terasa kering baru pada kulit
kadang tetap membasuh
selangkangan dengan air
karena merasa kurang bersih
jika hanya dengan tisu basah
DO :
Kulit pada area perut dan
selangkangan tampak
kehitaman dan kering
Tampak luka pada kulit
pinggiran stoma berukuran
0,3 cm, pus (-), darah (-)
Terdapat kulit yang
kemerahan dan mengelupas
pada area selangkangan
Klien mendapat terapi
radiasi, hari ke 20
Klien tampak berjalan
perlahan dan mengangkang
2) Rumusan Masalah
1. P : Kerusakan Integritas Kulit
E : Pemasangan kolostom
S : Klien mengatakan Sakit pada kulit dekat stoma dan selangkangan,
kulit juga terasa kering, kadang tetap membasuh selangkangan dengan air
karena merasa kurang bersih jika hanya dengan tisu basah, Kulit pada area
perut dan selangkangan tampak kehitaman dan kering, Tampak luka pada kulit
pinggiran stoma berukuran 0,3 cm, pus (-), darah (-), Terdapat kulit yang
kemerahan dan mengelupas pada area selangkangan, Kien mendapat terapi
radiasi, hari ke 20, Klien tampak berjalan perlahan dan mengangkang
2. P : Nyeri Akut
E : Trauma jaringan.
S : klien mengatakan nyeri pada area selangkangan, serta nyeri pada area
luka di pinggiran stoma jika dipegang atau terkena gesekan, Skala nyeri 2
pada selangkangan jika menggerakkan kaki, Skala nyeri 2-3 pada luka di
pinggiran stoma jika dipegang, ditekan atau terkena gesekan, Klien tampak
berjalan perlahan dan mengangkang, Klien tampak melindungi area yang sakit
saat berbaring ditempat tidur
3) Rumusan Diagnosa
a. Kerusakan Integritas Kulit yang berhubungan dengan Pemasangan kolostom yang
ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada area selangkangan, serta nyeri pada
area luka di pinggiran stoma jika dipegang atau terkena gesekan, Skala nyeri 2
pada selangkangan jika menggerakkan kaki, Skala nyeri 2-3 pada luka di
pinggiran stoma jika dipegang, ditekan atau terkena gesekan, Klien tampak
berjalan perlahan dan mengangkang, Klien tampak melindungi area yang sakit
saat berbaring ditempat tidur.
b. Nyeri Akut yang berhubungan dengan trauma jaringan. Yang ditandai dengan
klien mengatakan nyeri pada area selangkangan, serta nyeri pada area luka di
pinggiran stoma jika dipegang atau terkena gesekan, Skala nyeri 2 pada
selangkangan jika menggerakkan kaki, Skala nyeri 2-3 pada luka di pinggiran
stoma jika dipegang, ditekan atau terkena gesekan, Klien tampak berjalan
perlahan dan mengangkang, Klien tampak melindungi area yang sakit saat
berbaring ditempat tidur
c. Inkontinensia alvi (Gangguan eliminasi fekal) yang berhubungan dengan luka
insisi akibat tindakan colostomy yang ditandai dengan klien mengatakan Klien
mengatakan Sering BAB tiba-tiba dengan waktu yang tidak tentu, Frekuensi BAB
dalam sehari 4-5x, Ingin BAB hanya 1-2x sehari seperti orang normal, Merasa
terganggu dengan pola eliminasinya saat ini, Klien memiliki stoma/kolostomi
pada abdomen kuadran kiri bawah, Bising usus 5x/menit
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
Menghitung BU dalam
satu menit
Membuat kontrak &
menjelaskan tentang
tujuan dan prosedur irigasi
kolostomi sederhana
Pukul Mengobservasi TTV Klien TD : 100/90 mmhg
12.00 N : 84x/menit
wita S : 36,50C
P : 20x/menit
Diah
Diah
E. EVALUASI
No. Hari/tanggal/jam Evaluasi Sumatif paraf
1. Selasa 28 Maret S: Klien mengatakan luka di pinggiran stoma
2017 sedikit sakit skala 1-2, kulit di selangkangan
Pukul 08.00 juga agak sakit namun sudah berkurang
wita disbanding sebelumnya
O: luka pada kulit di pinggir stoma 0,3 Diah
cm,pus (-), darah (-), berwarna pink
kemerahan,. Kulit di selangkangan tidak ada
kemerahan, deskuamosa (-), tidak kering,
tampak epitalisasi
A: Kerusakan integritas kulit masih terjadi
P: bantu perawatan kulit, followup salep yang
sudah diresepkan
2. S: Klien mengatakan ingin BAB hanya
12x/hari, klien mengatakan BAB hari ini baru
1x dengan konsistensi lunak, klien setuju
untuk irigasi hari
rabu pagi Diah
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik
keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang
pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan inti praktik
keperawatan (Ali, 2009).
Keperawatan medical bedah adalah : Pelayanan profesional yang didasarkan
Ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg cenderung
mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Dimana keperawatan medical bedah di lakukan dengan : pelayanan pofesional,
berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan scientific metode, dan berlandaskan
etika keperawatan.
Kolostomi merupakan salah satu pilihan tindakan pembedahan pada kanker.
kolorektal yang dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri klien.
Colostomi dibagi menjadi dua yaitu permanen dan sementara.
3.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami dalam
tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi
saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi
sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon
maaf sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44074/4/Chapter%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24516/4/Chapter%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/25932/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf