Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MPKP METODE KASUS


Dosen Penguji : Heru Purnomo S.Kep.,Ners., M.Kes

Disusun Oleh :
Nama : Lilis Styowati
NO/NIM : 13 / P1337420420025
Kelas : 3A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kemenkes ( 2017 ) keperawatan adalah kegiatan dalam memberikan asuhan pada individu keluarga
dan kelompok baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan atau
asuhan yang professional dan ilmu keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan nyata dari pasien, melihat
lansung pada standar profesional keperawatan dan menjadikan etika keperawatan sebagai landasan utama
tuntutan kerja (Nursalam, 2015). Perawat merupakan ujung tombak dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap pasien sehingga perawat memiliki tugas sangat penting untuk mencapai kualitas yang baik dalam
pelayanan kesehatan.

Untuk mencapai pelayanan yang berkualitas tentunya memerlukan suatu metode dalam pemberian asuhan
keperawatan. Ada beberapa metode asuhan keperawatan yang digunakan. Pengertian metode keperawatan
sendiri adalah hal yang diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien untuk meningkatkan
kepuasan pasien dan derajat kesahatan. Di Indonesia beberapa metode keperawatan yang digunakan
diantaranya; metode primer, metode kasus, metode tim dan metode fungsional (Sumijatun, 2010).
Lanjutan…
Walaupun sudah banyak hal positif yang telah dicapai di bidang pendidikan keperawatan, tetapi
gambaran pengelolaan layanan keperawatan belum memuaskan. Layanan keperawatan masih
sering mendapat keluhan masyarakat, terutama tentang sikap dan kemampuan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien atau keluarga.

Layanan keperawatan yang ada di Rumah Sakit masih bersifat okupasi. Artinya, tindakan
keperawatan yang dilakukan hanya pada pelaksanaan prosedur, pelaksanaan tugas berdasarkan
instruksi dokter. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada tanggung jawab moral serta tidak adanya
analisis dan sintesis yang mandiri tentang asuhan keperawatan. Untuk mengatasi masalah tersebut
diperlukan restrakturing, reengineering, dan redesigning system pemberian asuhan keperawatan
melalui pengembangan Model Metode Praktik Keperawatan Profesional ( MPKP) metode kasus
yang akan dibahas pada makalah ini.

Peningkatan MPKP dapat menggambarkan usaha berbagai negara untuk memajukan kualitas asuhan
keperawatan dan lingkungan kerja perawat (Sitorus & Panjaitan, 2011)
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dari metode kasus?


2. Bagaimana contoh penerapan metode kasus ?
3. Apa keuntungan dan kelemahan metode kasus ?
4. Apa konsep dasar dan ketenagaan dari metode kasus?
5. Apa tugas perawat dalam metode kasus ?
6. Apa peran dari pembagian tugas modifikasi tim metode kasus ?
3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari metode kasus.


2. Untuk mengetahui penerapan dari metode kasus.
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan dari metode
kasus.
4. Untuk mengetahui konsep dasar dan ketenagaan dari metode
kasus.
5. Untuk mengetahui tugas perawat dalam metode kasus,
6. Untuk mengetahui peran dari pembagian tugas modifikasi tim
metode kasus.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Kasus
Metode asuhan keperawatan memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan rasio satu perawat kepada seorang klien secara total dalam
satu periode dinas, jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat
bergantung pada kemampuan perawat itu dan kompleksnya kebutuhan
klien, metode ini yang pertama kali digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan (Sitorus, 2011 ).

Metode kasus ini biasanya dipergunakan diruangan intensif contohnya


ruang ICU dan ruang isolasi, karena perawat diberi tanggung jawab untuk
mengelola pasien secara penuh atau total. Kepala ruangan bertanggung
jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang
pelayanan keperawatan klien..
2. Contoh Penerapan Metode Kasus

Kepala ruang

Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim


Diagram sistem asuhan
keperawatan “ Pimary
Nursing” ( Marquis dan
Huston, 1998 )

Pasien / klien Pasien / klien Pasien / klien


3. Keuntungan dan kelemahan metode
kasus
A.) Keuntungan menggunakan metode kasus

• Perawat labih memahami kasus per kasus.


• Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap
pasien,perawat, dokter, dan rumah sakit ( Gillies,1998). Keuntungan yang
dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu. Selain itu asuhan diberiakan bermutut tinggi dan tercapai
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan
advokasi sehingga pasien merasa puas.
• Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui
dankomprehensif.
• Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah.
• Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

Lanjutan
Lanjutan…

B) Kelemahan menggunakan metode kasus

- Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas


sehingga tidak mampu pelaksanan dan siswa perawat yang terbatas sehingga
tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh.

- Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama.

- Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab.

- Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung


jawab klien bertugas.
4. Konsep Dasar dan Ketenagaan Metode Kasus
Konsep dasar metode kasus ada tiga yaitu :
a. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
b. Ada otonomi.
c. Ketertiban pasien dan keluarga.

Ketenagaan metode kasus meliputi :


a. Setiap perawat primer adalah perawat “ bed side “.
b. Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat.
c. Penugasan ditentukan oleh kepala jaga
5. Tugas Perawat Dalam Metode Kasus

1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.


2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
oleh disiplin lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6) Menerima dan menyesuaikan rencana.
7) Menyiapkan penyuluhan pulang.
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengadakan kunjungan rumah.
6. Peran dari pembagian tugas modifikasi tim
metode kasus
a. Kepala Perawat
1. Memimpin rapat
2. Evaluasi kinerja perawat c. Perawat Associate
3. Membuat daftar dinas 1. Memberikan asuhan
4. Menyediakan material keperawatan
5. Perencanaan, pengawasan, pengarahan 2. Mengikuti timbang terima
b. Perawat primer 3. Melaksanakan tugas yang
1. Membuat perencanaan asuhan keperawatan didelegasikan
2. Mengadakan tindakan kolaborasi 4. Mendokumentasikan
3. Memimpin timbang terima tindakan
4. Mendelegasikan tugas 5. Melaporkan asuhan
5. Memimpin ronde keperawatan keperawatan yang
6. Evaluasi pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan
7. Bertanggung jawab terhadap klien
8. Memberi petunjuk jika klien akan pulang
9. Mengisi resume keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Metode Kasus adalah satu perawat merawat satu pasien (total patient care).
Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi
asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi
dan ICU. Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan
keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada
saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang

B. Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu agar memahami
metode praktik keperawatan dan mampu mengaplikasikannya
dengan sebaik mungkin serta tidak menjadikan kelemahan-
kelemahan metode untuk memberikan pelayanan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2001. Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika. 
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
Aozora, Isuramu. 2014. Makalah Konsep Penerapan Makp.
Hidayah, Nur., 2014., Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional ( MAKP ) Tim
dalam Peningkatan Kepuasan Pasien dI Rumah Sakit., Jurnal Kesehatan Volume VII no, 2
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai