Oleh:
NAMA : Dian angen saputra
NPM : 19330001
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui konsep metode pemberian askep pada manajemen keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep dasar metode pemberian askep
b. Mengetahui tujuan metode pemberian askep
c. Mengetahui fakto-faktor yang mempengaruhi metode pemberian askep
d. Mengetahui Jenis-jenis metode pemberian askep
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Metode Pemberian Askep
Kerja yang mendefenisikan empat unsure, yakni standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan dan sitem. Defenisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan
akan menentukan kualitas produksi/ jasa layananan perawatan.
Hoffart & Woods (1996) juga menyebutkan Sistem MAKP (model asuhan kepewatan
professional) adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai- nilai) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
Dasar utama penentuan model pemberian asuhan keperawatan harus didasarkan pada
visi dan misi rumah sakit
Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam asuhan keperawatan
Setiap suatu perubahan, harus selalu mempertimbangkan biaya dan efektifitas dalam
kelancaran pelaksanaanya. Bagaimana baiknya suatu model, tanpa ditunjang oleh biaya
memadai, maka tidak akan didapatkan hasil yang sempurna.
Tujuan akhir asuhan keperawatan adalah kepuasan pelanggan atau pasien terhadap
asuhan yang diberikan oleh perawat. Oleh karena itu model yang baik adalah model asuhan
keperawatan yang dapat menunjang terhadap kepuasan pelanggan.
Kelancaran pelaksanaan suatu model sangat ditentukan oleh motivasi dan kinerja
perawat. Oleh karena itu model yang dipilih harus dapat meningkatkan kepuasan perawat
bukan justru menambah beban kerja dan frustasi dalam pelaksanaannya.
Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lainnya
Selain itu, perawat dalam membeikan asuhan keperawatan tidak melihat pasien secara
holistic dan tidak berfokus pada masalah pasien sehingga tidak professional, tidak
membeikan kepuasaan baik pada pasien maupun pada perawat, dan kadang bisa terjadi saling
melempar tanggung jawab bila terjadi kesalahan.
Bila kemampuan tersebut dapat di miliki oleh ketu tim, akan berdampak secara positif
dalam pemberian asuhan keperawatan. Dibandingkan dalam metode fungsional, metode tim
lebih banyak memberikan tanggung jawab,otoritas,dan tanggung gugat kepada anggota tim.
a) Keuntungan dan Kerugian Metode Tim
Beberapa keuntungan dari metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan adalah :
1) Dapat member kepuasan kepada pasien dan perawat. Pasien merasa di perlakukan lebih
manusiawi karna pasien memiliki sekelompok perawat yang lebih mengenal dan memahami
kebutuhannya.
2) Perawat dapat mengenali pasien secara individual karena perawatannya menangani pasien
dalam jumlah yang sedikit. Hal ini, sangat memungkinkan merawat pasien secara
konfrehensif dan melihat pasien secara holistic.
3) Perawat akan memperlihatkan kerja lebih produktif melalui kemampuan bekerja sama dan
berkomunikasi dengan klien. Hal ini akan mempermudah dalam mengenali kemampuan ak-
nggota tim yang dapat di manfaatkan secara optimal.
ii. Pasien akan merasa lebih puas karena terjadi kesinambungan perawatan
iii. Perawat lebih puas karena disampig memiliki otoritas, perawat juga memiliki tanggung
gugat didalam memberikan asuhan, hubungan terus menerus antara perawat dan pasien akan
memudahkan pasien menyampaikan permasalahan serta dapat memperpendek lama hari
perawatan bagi pasien.
Asuhan keperawatan dengan menggunakan metode keperawatan primer diberikan
oleh seorang perawat professional untuk sekelompok kecil pasien.
A. Kesimpulan
Pengembangan metode di dasarkan pada falsafah mengupayakan tujuan dengan
menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota kelompok. metode perlu juga didasari atas
keyakinan bahwa setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik. Selain itu, setiap staf
berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan yang
terbaik sesuai kemampuannya, dalam keperawatan, metode diterapakan dengan
menggunakan kerja sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat profesional, non
pofesional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada
sekelompok pasien.
Model pemberian asuhan keperawatan yaitu :
1. Metode Fungsional
2. Metode tim
3. Metode Keperawatan Primer
4. Metode Medular
5. Metode Manajemen Kasus
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah wawasan
para pembacanya. Makalah ini juga dapat dijadikan referensi awal untuk bahan penugasan
dan bahan belajar para mahasiswa keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA