Anda di halaman 1dari 11

KASUS PENYAKIT GAGAL GINJAL

AKUT DAN GAGAL GIJAL KRONIK


(CKD)

Nama :dian angen saputa


Npm :19330001
Nama : erna oktalia
Npm :19330002
Ginjal merupakan organ vital yang berperan
sangat penting sangat penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan
dalam tubuh. Ginjal mengatur
keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit
dan asam basa dengan cara menyaring
darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif
air, elektrolit dan non-elektrolit, serta
mengekskresi kelebihannya sebagai kemih.

Pengertian ginjal
Fungsi primer ginjal adalah
mempertahankan volume dan komposisi
cairan ekstra sel dalam batas-batas normal.
Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini
dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi
dan sekresi tubulus. Ginjal dilalui oleh
sekitar 1.200 ml darah per menit, suatu
volume yang sama dengan 20 sampai 25
persen curah jantung (5.000 ml per menit).

Fungsi ginjal
Gagal Ginjal Kronik (CKD) atau penyakit
ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi
ginjal yang menahun bersifat progresif
dan irreversibel. Dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit, . (Suyono, et al, 2001)

Definisi gagal ginjal kronik ( Ckd )


 Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain :
◦ Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
◦ Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
◦ Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri
renalis)
◦ Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa,
sklerosis sitemik)
◦ Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik,
asidosis tubulus ginjal)
◦ Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
◦ Nefropati toksik
◦ Nefropati obstruktif (batu saluran kemih)
(Price & Wilson, 1994)

Etiologi
ckd
Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2006)
antara lain : hipertensi, (akibat retensi cairan
dan natrium dari aktivitas sisyem renin -
angiotensin – aldosteron), gagal jantung
kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan
berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi
pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis,
anoreksia, mual, muntah, dan cegukan,
kedutan otot, kejang, perubahan tingkat
kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).

Manifestasi Klinis
ckd
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian
nefron (termasuk glomerulus dan tubulus)
diduga utuh sedangkan yang lain rusak
(hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang
utuh hipertrofi dan memproduksi volume
filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi
walaupun dalam keadaan penurunan GFR /
daya saring. Metode adaptif ini
memungkinkan ginjal untuk berfungsi
sampai ¾ dari nefron–nefron rusak.

Patofisiologi ckd
Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar
daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik
disertai poliuri dan haus.
Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik
dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih
jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila
kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat
ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance
turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu.
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein
(yang normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun
dalam darah.

lanjutan
Gangguan pernafasan
Udema
Hipertensi
Anoreksia, nausea, vomitus
Ulserasi lambung
Stomatitis
Proteinuria
Hematuria
Letargi, apatis, penuruna konsentrasi
Anemia
Perdarahan

Tanda Dan Gejala


1. Kelebihan Cairan
2. Hiperkalemia
3. Metabolik Asidosis
4. Gangguan Mineral dan Tulang
5. Hipertensi
6. Anemia
7. Dislipidemia
8. Disfungsi Seksual

Komplikasi Gagal Ginjal Kronis

Anda mungkin juga menyukai