Anda di halaman 1dari 20

METODE ASUHAN

KEPERAWATAN
PROFESIONAL
(MAKP)
ZAHALIM, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat
unsur, yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan
sistem MAKP.

Suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi


Definisi perawat profesional, mengatur pemberian
asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut
diberikan.

MAKP diterapkan berdasarkan pada prinsip-prinsip nilai yang diyakini


dan akan menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan.
MAKP

Proses Keperawatan:
1. Pengkajian
Standar kebijakan 2. Perencanaan
institusi / nasional 3. Intervensi
4. Evaluasi

Pendidikan pasien:
1. Pencegahan Sistem MAKP:
penyakit 1. Fungsional
2. Memperthankan
kesehatan 2. Tim
3. Informed consent 3. Primer
4. Rencana 4. Modifikasi
pulang/komuitas
Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

1. Sesuai dengan visi dan misi institusi. 3. Efisien dan efektif dalam penggunaan biaya.

Dasar utama penentuan model pemberian asuhan Setiap suatu perubahan, harus selalu mempertimbangkan
keperawatan harus didasarkan pada visi dan misi biaya dan efektivitas dalam kelancaran pelaksanaannya.
rumah sakit.

2. Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam 4. Terpenuhinya kepuasan pasien, keluarga, dan masyarakat.
asuhan keperawatan.
Tujuan akhir asuhan keperawatan adalah kepuasan
Dasar utama penentuan model pemberian asuhan pelanggan atau pasien terhadap asuhan yang diberikan oleh
keperawatan harus didasarkan pada visi dan misi rumah perawat.
sakit.

6. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim


5. Kepuasan dan kinerja perawat.
kesehatan lainnya.
Kelancaran pelaksanaan suatu model sangat ditentukan
oleh motivasi dan kinerja perawat. Komunikasi secara profesional sesuai dengan lingkup tanggung
jawab merupakan dasar pertimbangan penentuan model.
Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan

 Harus mengoptimalkan pengetahuan,


keterampilan
perawat
 Pastikan pasien menerima perawatan yang tepat
 Tingkat kematian yang lebih rendah di rumah sakit
dengan lingkungan yang baik untuk perawat
Metode pemberian asuhan keperawatan profesional

1. Fungsional
Setiap perawat hanya melakukan satu atau dua jenis intervensi
keperawatan saja (misalnya, merawat luka) kepada semua pasien
di bangsal.
 Keuntungan
• Staf menjadi efisien dalam melakukan tugas yang diberikan
 Kekurangan
• Kontinuitas tidak merata
• Kurangnya pemahaman holistik tentang pasien
• Masalah dengan tindak lanjut
2. MAKP Tim

 Terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan


asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat
termasuk tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu
kelompok kecil yang saling membantu.
 Tim tenaga keperawatan memberikan perawatan total kepada
sekelompok pasien melalui penetapan diagnosis dan memberikan
pelayanan.
 RN memimpin tim
 Pemimpin harus terampil dalam mendelegasikan, berkomunikasi,
dan memecahkan masalah
 Tim yang efektif jika semua anggota tim memiliki komunikasi yang
baik
 Waktu pemimpin tim dihabiskan dalam
perawatan pasien tidak langsung misalnya:
 Mengembangkan atau memperbarui
rencana asuhan keperawatan
 Menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
anggota tim.
 Mengadakan konferensi keperawatan
 Berkomunikasi dengan dokter dan penyedia
perawatan lainnya
 Keuntungan
• LPN dan UAP melakukan tugas yang tidak membutuhkan
keahlian RN
• Perawatan lebih mudah dikoordinasikan
• Menghemat langkah dan waktu
 Kekurangan
• Waktu yang dibutuhkan untuk berkomunikasi, mengawasi, dan
mengkoordinasikan anggota tim
• Mempengaruhi perubahan pemimpin tim, anggota, dan
penugasan pada kesinambungan perawatan
• Jumlah pasien tidak dipertimbangkan oleh satu orang pun
• Kebingungan dan kejenuhan peran
• Kurangnya kendali perawat terhadap tugas
• Kemungkinan penugasan yang tidak sama
3. MAKP Primer

Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab


penuh selama
24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai
keluar rumah sakit.

Keuntungan
 Model praktik berbasis pengetahuan
 Desentralisasi keputusan, wewenang, dan tanggung jawab
 Akuntabilitas 24 jam
 Peningkatan kesinambungan dan koordinasi perawatan
 Peningkatan kepuasan perawat, pasien, dan dokter
Lanjutan......
Kekurangan
 Diperlukan komunikasi yang baik
 Akuntabilitas perawat associate
 Perpindahan pasien mengganggu kelangsungan perawatan
 Kompensasi dan tanggung jawab hukum untuk staf perawat
 Keengganan rekan untuk menerima arahan
 Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan
kriteria menguasai keperawatan klinik, akontable serta
mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
4. MAKP Kasus.
 Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan
pasien saat ia dinas.
 Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap
shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh
orang yang sama pada hari berikutnya.
 Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu
perawat (perawat privat atau untuk keperawatan khusus
seperti : isolasi, intensive care).
Lanjutan......
Kelebihannya :
1) Perawat lebih memahami kasus per kasus
2) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih
mudah.
Kekurangannya :
1) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung
jawab
2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai
kemampuan dasar yang sama.
5. Modifikasi: MAKP Tim-Primer

Menurut Sitorus ( 2000 ) penetapan sistem model MAKP ini didasarkan


pada beberapa alasan :
a) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena sebagai
perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidikan S1
Keperawatan atau setara
b) Keperawatan Tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung
jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada bagian TIM.
c) Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas
asuhan keperawatan dan akontabilitas asuhan keperawatan terdapat
pada primer.
 Patient-Centered Care

> Koordinator perawatan pasien (RN)


> Rekan atau teknisi perawatan pasien yang mampu
melakukan tugas perawatan pasien yang didelegasikan
> Asisten pendukung unit yang menyediakan layanan
lingkungan dan dapat membantu kebutuhan
kebersihan dan ambulasi
> Personel dukungan administratif yang memelihara
catatan pasien, mencatat pesanan, mengoordinasikan
penerimaan dan pemulangan, dan membantu tugas
kantor umum
 Keuntungan
a) Meningkatkan efisiensi, kualitas, dan
pengendalian biaya
 Kekurangan
b) Membutuhkan waktu yang cukup untuk
manajer perawat
c) Menuntut pemimpin yang kuat untuk
mengelola staf
Memilih Model Pemberian Asuhan Keperawatan

o Kombinasi staf apa yang dibutuhkan?


o Siapa yang harus membuat tugas kerja?
o Pekerjaan ditugaskan oleh tugas? Oleh pasien?
o Bagaimana komunikasi ditangani?
o Siapa yang akan membuat keputusan?
o Siapa yang akan bertanggung jawab dan
bertanggung gugat?
o Sesuai dengan unit / fasilitas / manajemen
organisasi?
Faktor yang mempengaruhi pemilihan Model
Pemberian Asuhan Keperawatan

 Setting pelayanan kesehatan


 Perawatan akut, perawatan jangka panjang,
perawatan rawat jalan, perawatan di rumah, dan
palliative/terminal
 Struktur organisasi dan sumber daya
 Manajemen, kepegawaian, persediaan, dan
tata letak fisik
 Kebutuhan pasien
 Akut, jangka panjang, dan kronis
Evaluasi Model Pemberian Asuhan Keperawatan

o Tepat waktu, hasil yang hemat biaya tercapai?


o Pasien dan keluarga senang dengan perawatan?
o Anggota tim puas dengan perawatan?
o Komunikasi yang baik di antara semua anggota
tim?
o Perawat dimanfaatkan dan ditantang dengan tepat?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai