Anda di halaman 1dari 24

SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

OLEH : Mera Delima

PENDAHULUAN
GLOBALISASI KOMPETISI TUNTUTAN YANKES VARIASI TK KEB MASY

PENGELOLAAN MANAJEMEN

SUPERVISI

Pengertian Supervisi
mengawasi, memeriksa, meneliti yg dipandang sbg proses yg dinamis dengan memberikan dorongan & partisipasi dlm pengembangan diri perawat pelaksana (Yura, 1981) proses kemudahan mendapatkan sumber-sumber yg diperlukan utk penyelesaian tugas-tugasnya (Swansburg, 1999) merencanakan, mengarahkan membimbing, mengajar mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai & mengevaluasi scr terus menerus dg sabar, adil & bijaksana agar setiap perawat memberikan askep dg baik, trampil, aman, cepat, dan tepat secara menyeluruh sesuai kemampuan & keterbatasan dari perawat. (Kron, 1987)

Pengertian Supervisi yg lebih demokratis :


Supervisi bukan hanya mengawasi

Bersama para perawat memperbaiki proses kep. yg


sedang berlangsung Staf kep. bukan hanya pelaksana pasif tp diperlukan sbg partner kerja yg memiliki ide-ide, pendapat, pengalaman yg perlu didengar, dihargai, diikutsertakan dlm usaha perbaikan proses keperawatan Lebih menekankan kita daripada saya Perhatian utama pd manusianya baru hasil kerjanya/kondisinya

TUJUAN SUPERVISI
Untuk inspeksi, evaluasi, dan meningkatkan prestasi kerja (Gillies, 1994) Membimbing perawat scr individu agar optimal memberikan askep (Kron,1987) Melatih yg kurang disiplin dalam tugas (Murray, 1997)

PENTINGNYA SUPERVISI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Merefleksi panduan penanganan kasus Proteksi klien Memastikan praktik berdasarkan standar Mengembangkan ketrampilan klinik Mereview isu praktik klinik Monitor insiden kritis Mengurangi stres Memelihara praktik profesional Mengekspresikan ketegangan dlm pekerjaan Memastikan standar hukum dan etik dalam praktik

SASARAN SUPERVISI
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola 2. Struktur dan hirarki sesuai rencana 3. Staf yg berkualitas dikembangkan scr kontinyu dan sistimatis 4. Penggunaan alat yg efektif dan ekonomis 5. Sistim dan prosedur yg tidak menyimpang 6. Pembagian tgs & wewenang ada pertimbangan objektif & rasional 7. Tidak terjadi penyimpangan kekuasaan, kedudukan dan keuangan

PRINSIP ILMIAH SUPERVISI KEP.


Di dasarkan pada data objektif yg diperoleh dalam pelayanan kep. Utk memperoleh hasil yg baik, digunakan berbagai instrumen pengumpulan data baik angket, observasi, wawancara dll. dilaksnakan secara sistematis, terencana dan terus menerus

MODEL-MODEL SUPERVISI
1. Model Konvensional - bersifat inspeksi - memata-matai utk mengoreksi kesalahan - supervisor hanya mencari kesalahan - masih banyak terjadi (termasuk di lingkup keperawatan)

Lanjutan Model Supervisi

2. Model Ilmiah - berencana & terus menerus - sistimatis dg menggunakan prosedur - berdasarkan kondisi riil/objektif - menggunakan rating scale, check list, pedoman wawancara - ada upaya perbaikan dan umpan balik - berkaitan erat dengan penelitian

Lanjutan Model Supervisi

3. Model Klinis - pengajaran & nasihat yg bertujuan memapukan orang yg disupervisi - diberikan anggota profesi senior kepada junior (Bernard, 1998; Consedine, 2004) - ada fungsi edukatif, suportif, normatif/ manajerial (Proctor)

PENERAPAN SUPERVISI DI RS
A. SELF SUPERVISION Kekuatan - tidak perlu biaya - waktu kapan saja - mandiri - proaktif & inovatif - applicable Kelemahan - penilaian subyektif thd diri sendiri - tdk mampu mengobservasi faktor yg mempengaruhi hub. dg orang lain - tdk mampu merefleksikan isu yg ada - kurang tanggap dlm melakukan intervensi dengan klien

B. ONE TO ONE SUPERVISION - Hubungan supervisor & supervisee


mengarah pd tujuan belajar yg diinginkan - memberikan kebebasan berkreasi pada individu - fokus sesuai dengan masalah individu

C. GROUP SUPERVISION - group perawat bertemu bersama


- rasio 1 : 4/5 - ada pertukaran pengalaman, berorientasi pd konseling - menerima suport dari teman mereka sendiri (perawat baru khususnya)

D. TEAM or STAF SUPERVISION - kelompok pekerjaan yg sama - supervisor dari luar institusi - institusi yg digunakan bertujuan sama tapi lebih maju - biasanya perawat takut mengatakan kelemahannya karena akan berdampak pada karir

ELEMEN SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN


A. PROSES meliputi 3 elemen : 1. SAK sebagai acuan 2. Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding u/ pencapaian atau kesenjangan 3. Tindak lanjut, sbg upaya mempertahankan kualitas maupun perbaikan

Lanjutan Elemen supervisi

B. AREA YANG DISUPERVISI 1. Pengetahuan & pengertian ttg tugas yg akan dilaksanakan 2. Ketrampilan yg dilakukan yg disesuaikan dengan standar 3. Sikap dan penghargaan terhadap pekerjaan (misal: kejujuran, empati)

KOMPETENSI SUPERVISOR (Menurut Bettel, 1997)


1. 2. Komp. Pengetahuan Komp. Enterpreuner orientasi efisiensi produktif/inisiatif 3. Komp. Sosioemosional percaya diri, tanggungjawab, disiplin memahami situasi, adaptasi stamina mengakui kelebihan & kekurangan 4. Komp. Interpersonal responsif,kerjasama dg semua unit mampu bicara dengan baik berpandangan positif

TUGAS RUTIN SUPERVISOR


1. Sebelum pertukaran shif (15 30 mnt) cek kecukupan fasilitas/alat/sarana untuk hari itu mengecek jadual kerja 2. Pada waktu mulai shift (15 30 mnt) cek personel yg ada analisa keseimbangan personel atur pekerjaan, identif kendala alternatif pekerjaan agar selesai

Lanjutan Tugas Rutin Supervisor .

3. Sepanjang hari dinas (6 7 jam) cek pekerjaan setiap personel cek kemajuan personel bantu cek kenyamanan kerja staf baru berjaga-jaga ditempat bila ada pertayaan, bantuan atur jam istirahat personel deteksi dan catat problem cek kembali kecukupan alat/fasilitas cek adanya kecelakaan kerja laporkan secara rutin

Lanjutan Tugas Rutin Supervisor .

4. Sekali dalam sehari (15 30 mnt) mengobservasi 1 personel/ area kerja secara kontinyu untuk 15 mnt observ. Keterlambatan kerja, lama ambil barang, pekerjaan sulit 5. Sebelum Pulang (15 mnt) buat daftar msalah yg belum terselesaikan evaluasi pekerjaan sepanjang hari itu lengkapi laporan harian sblm pulang buat daftar pekerjaan keesokan hari

SUPERVISOR KEPERAWATAN
1. Kepala Ruangan/Kepala Unit 2. Pengawas Perawatan 3. Kepala seksi mengawasi pengawas kep. Dalam melaksanakan tugasnya

4. Kepala Bidang/Divisi supevisi thd kepala seksi semua perawat

CARA SUPERVISI
1. Langsung pada kegiatan yg berlangsung supervisor terlibt kegiatan langsung pengarahan hrs lengkap, mdh dipahami, bicara jelas, logis 2. Tidak Langsung melalui laporan tertulis/lisan tanpa melihat langsung di lapangan dapat terjadi kesenjangan fakta umpan balik dapat secara tertulis

Frekuensi Supervisi : dilakukan berkala

waktu & frekuensi tegantung derajad


kesulitan pekerjaan

Tempat Supervisi :
Dilingkungan perawatan pasien Pelaksana supervisi menguasai struktur organisasi, uraian tugas, standar hasil kerja, metode penugasan, dan dapat mengobservasi staf yg sedang bekerja

PENUTUP

Supervisi keperawatan diperlukan utk mencapai


tujuan pelayanan kep. di RS

Supervisi bukan berarti menghukum tetapi


memberikan pengarahan & bimbingan agar perawat dapat menyelesaikan tugasnya secara efektif & efisien

Anda mungkin juga menyukai