Anda di halaman 1dari 36

SASARAN

KESELAMATAN
PASIEN (SKP)
SOSIALISASI POKJA SKP
RSUD TENGKU RAFI’AN
2022
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. Ketepatan identifikasi pasien

2. Peningkatan komunikasi yang efektif

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai


(high-alert)

4. Kepastian tepat-lokasi, tepat- prosedur, tepat-pasien


operasi

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

6. Pengurangan risiko pasien jatuh


SASARAN I
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Standar SKP 1

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk menjamin


ketepatan (akurasi) identifikasi pasien.

Minimal 2 (dua) dari 4 identitas


IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien dalam e-KTP Nomor Rekam Medis
Tanggal Lahir N.I.K
WARNA GELANG PASIEN
GELANG IDENTITAS GELANG PENANDA

ALLERGY
PEREMPUAN
FALL RISK

LAKI-LAKI DNR
TUJUAN IDENTIFIKASI PASIEN
PADA SITUASI

• pasien koma
KHUSUS
1. mengidentifikasi pasien sebagai individu • Saat digunakan dalam
yang akan diberi layanan / tindakan / pelabelan. mis, sampel
• bayi baru lahir
pengobatan tertentu secara tepat; darah dan sampel
yang tidak
segera diberi patologi, nampan
2. mencocokkan layanan / perawatan yang nama makanan pasien, label
akan diberikan dengan pasien yang akan ASI yang disimpan untuk
menerima layanan • pasien pada bayi yang dirawat di RS.
saat terjadi
darurat
bencana.
Kapan melakukan identifikasi ?

tindakan intervensi / terapi (mis. sebelum tindakan diagnostik (mis


pemberian obat, pemberian darah / mengambil darah dan spesimen lain
produk darah, terapi radiasi); untuk pemeriksaan lab, sebelum
kateterisasi jantung, tindakan radiologi
diagnostik).

tindakan (mis memasang jalur menyajikan


menyajikan makanan
makanan pasien
pasien
intravena / hemodialisis);
SPO CARA
IDENTIFIKASI
PASIEN
1. Secara verbal: Tanyakan nama pasien
2. Secara visual: Lihat ke gelang pasien
dua dari empat identitas, cocokkan
dengan perintah dokter
SPO
PEMASANGAN
GELANG
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang
menolak, melepas, menutupi gelang .dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas
bila akan melakukan tindakan atau memberi
obat memberikan pengobatan tidak
menkonfirmasi nama dan mengecek ke
gelang
SASARAN II
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Rumah sakit menerapkan proses untuk meningkatkan efektivitas


komunikasi lisan dan/atau telepon di antara para profesional pemberi
asuhan (PPA), proses pelaporan hasil kritis pada pemeriksaan diagnostic
termasuk POCT dan proses komunikasi saat serah terima (hand over)
KOMUNIKASI DIANGGAP
EFEKTIF BILA:

• TEPAT WAKTU,
• AKURAT,
• LENGKAP,
• JELAS, DAN DIPAHAMI OLEH
RESIPIEN/PENERIMA PESAN
.
LAPORAN KONDISI
PASIEN TERKINI
(SBAR)

O
Memberikan Instruksi
pengobatan/tindakan

Tulis Baca Kembali


(TBaK)
SERAH TERIMA ASUHAN PASIEN
(HAND OVER)

• a) antara PPA (misalnya, antar dokter, dari dokter ke


perawat, antar perawat, dan seterusnya);

• b) antara unit perawatan yang berbeda di dalam rumah


sakit (misalnya saat pasien dipindahkan dari ruang perawatan
intensif ke ruang perawatan atau dari instalasi gawat darurat
ke ruang operasi; dan

• c) dari ruang perawatan pasien ke unit layanan diagnostik


seperti radiologi atau fisioterapi.
METODA SERAH TERIMA ASUHAN
PASIEN
1. TERTULIS (WRITTEN)
2. VERBAL
3. DIREKAM (RECORDED)
4. DI SAMPING PASIEN
(BEDSITE)
SBAR
SBA
A Communication Technique for Today's Healthcare
R
Professional
I INTRODUCTION INDIVIDU YANG TERLIBAT DALAM HANDOFF
MEMPERKENALKAN DIRI, PERAN DAN TUGAS ,
PROFESI
S SITUATION KOMPLAIN, DIAGNOSIS, RENCANA PERAWATAN
DAN KEINGINAN DAN KEBUTUHAN PASIEN

B BACKGROUND TANDA-TANDA VITAL, STATUS MENTAL , DAFTAR


OBAT-OBATAN DAN HASIL LAB
A ASSESSMENT PENILAIAN SITUASI SAAT INI OLEH PROVIDER
R REKOMENDATION MENGIDENTIFIKASI HASIL LAB YG TERTUNDA
DAN APA YANG PERLU DILAKUKAN SELAMA
BEBERAPA JAM BERIKUTNYA DAN REKOMENDASI
LAIN UNTUK PERAWATAN
Q/A QUESTION N KESEMPATAN BAGI TANYA-JAWAB DALAM
ANSWER PROSES HANDOFF
TULIS BACA
KEMBALI

Bubuhkan stemple “Komfirmasi”


1. Tulis Lengkap di CPPT dengan :
2. Baca Ulang-Eja untuk - Nama pemberi dan
NORUM/LASA - penerima instruksi,
3. Konfirmasi lisan dan ttd - paraf/tandatangan,
- jam dan tanggal
SASARAN III
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert medications) adalah obat-obatan
yang memiliki risiko menyebabkan cedera serius pada pasien jika digunakan
dengan tidak tepat.
Obat High Alert :
a. Obat risiko tinggi, yaitu obat dengan zat aktifyang dapat
menimbulkan kematian atau kecacatan bila terjadi kesalahan (error)
dalam penggunaannya (contoh: insulin, heparin atau sitostatika).
b. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa
dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA)
c. Elektrolit konsentrat contoh: kalium klorida dengan konsentrasi sama
atau lebih dari 1 mEq/ml, natrium klorida dengan konsentrasi lebih dari
0,9% dan magnesium sulfat injeksi dengan konsentrasi sama atau lebih
HIGH
ALERT
CONTOH LASA (LOOK ALIKE LA S A

SOUND ALIKE) NORUM ( NAMA


OBAT RUPA MIRIP)
• hidraALAzine  hidrOXYzine
• ceREBYx  ceLEBRex
• vinBLASTine  vinCRIStine
• chlorproPAMIDE  chlorproMAZINE
• glipiZIde
 glYBURIde
• DAUNOrubicine
 dOXOrubicine

Sutoto.KARS 44
Sutoto.KARS 18
DOSIS LA S A

BERTINGKAT

Sutoto.KARS 46
LAS A

Sutoto.KARS 47
ELEKTROLIT KONSENTRAT

1. Kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml


2. Kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml HIGH
ALERT

3. Natrium/sodium klorida 3% !
4. MgSO4 20% dan 40%
ELEKTROLIT PEKAT,

HIGH HARUS DIENCERKAN SEBELUM


DIBERIKAN

5. D40% ALERT

Sutoto.KARS 48
7 BENAR Sebelum Pemberian :
BENAR Pasien DOUBLE CHECK
BENAR Obat
BENAR Dosis
BENAR Waktu Pemberian
BENAR Cara Pemberian
BENAR Tidak Kadaluarsa
Benar Informasi dan Dokumentasi
Libatkan
audiens dengan
Tanya Jawab
Kirim survei dan pertanyaan yang dapat
Presentasi biasanya Presentasi biasanya
dijawab audiens Anda.
disampaikan di hadapan disampaikan di hadapan
audiens. Memiliki berbagai audiens. Memiliki berbagai
kegunaan, membuat kegunaan, membuat
presentasi menjadi alat presentasi menjadi alat
peyakinan dan pengajaran peyakinan dan pengajaran
yang ampuh. yang ampuh.
SASARAN IV
RS menetapkan proses verifikasi pra opearsi & penandaan lokasi
operasi dan proses time-out sesaat sebelum tindakan
pembedahan / invasif dimulai dan proses sign-out yang setelah
tindakan selesai

Protokol umum (Universal protocol) untuk pencegahan salah sisi, salah


prosedur dan salah pasien pembedahan :
1. Proses verifikasi sebelum operasi
2. Penandaan sisi operasi;
3.Time-out dilakukan sesaat sebelum memulai tindakan.
SASARAN 5 :
Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
Rumah sakit menerapkan kebersihan
tangan (hand hygiene) untuk
menurunkan risiko infeksi terkait
layanan kesehatan
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, UNTUK
MEMUDAHKAN MENGINGAT URUTAN ENAM AREA DALAM
HAND-WASH/RUB

TEPUNG SELACI PUPUT


• TELAPAK TANGAN
• PUNGGUNG TANGAN
• SELA- SELAJARI
• PUNGGUNG JARI-JARI
(GERAKAN KUNCI)
• SEKELILING IBU JARI (PUTAR-
PUTAR)
• KUKU DAN UJUNG JARI
(PUTAR-PUTAR)
LAMA CUCI TANGAN:
HAND RUB : 20-30 DETIK
HAND WASH 40-60 DETIK
STANDAR SKP 6

Rumah sakit menerapkan


proses untuk mengurangi
risiko cedera pasien akibat
jatuh.

ASESMEN RISIKO JATUH RAWAT JALAN GET UP AND GO


CONTOH: ASESMEN RISIKO JATUH
MORSE FALL SCALE
No/low risk: < 45
– Pencegahan jatuh akibat kecelakaan
– Pastikan lingkungan aman
– Edukasi pasien dan keluarga
High risk: > 45
– Strategi proteksi dari jatuh:
• Monitoring
• Proteksi jatuh dari tempat tidur/kursi
• Proteksi dari lingkungan berbahaya
• Proteksi dari cedera
– Strategi pencegahan jatuh
• Tranfer pasien dengan aman
• Cegah kencing yang urgen
• Evaluasi kemampuan komunikasi
• Latihan /exercise keseimbangan
• Optimalisasi kondisi fisik
INTERVENSI RISIKO JATUH PASIEN DEWASA
RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG DAN TINGGI

 Melakukan orientasi ruangan pada pasien • Intervensi Risiko Rendah


 Keselamatan lingkungan : hindari ruangan yang • Gunakan penanda risiko jatuh berwarna kuning
berantakan, gunakan pagar tempat tidur, serta pada gelang identitas pasien
lampu malam hari (pencahayaan yang cukup) • Pasangkan tanda peringatan pasien jatuh di atas
 Pastikan roda tempat tidur terkunci tempat tidur pasien/ didinding dekat pasien/
 Posisikan tempat tidur pada posisi terendah digantung dekat pasien
 Pagar pengaman tempat tidur dinaikan • Kunjungi dan monitor kebutuhan pasien secara
 Monitoring kebutuhan pasien secara berkala (8 berkala (risiko tinggi setiap 2 jam, dan resiko
jam), tawarkan kebelakang (kamar kecil secara rendah setiap 6 jam)
teratur) • Tempatkan pasien dikamar dekat dengan Nurse
 Memberikan bantuan saat pasien ambulasi Station (jika memungkinkan)
 Anjurkan pasien menggunakan kaos kaki atau
sepatu/ alas kaki yang tidak licin
 Meletakkan alat bantu pasien dalam jangkauan
(kacamata, HP, tongkat dan penyangga)
 Gunakan alat bantu jalan (walker, handrail)

Anda mungkin juga menyukai