Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN

“ANEMIA”
OLEH KELOMPOK 6

1. Febryananda Polapa (841418009)


2. Roziyanti Biya (841418034)
3. Ririn Hasan (841418003)
4. Rahmatia Kadir (841418036)
5. Safira r. Pagau (841418113)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KONSEP MEDIS

DEFINISI
Anemia adalah suatu keadaan dimana menurunnya hemoglobin (Hb),
hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal
(Masthalina, 2015). Menurut Proverwati (2013) dalam Astriana (2017)
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke
seluruh jaringan tubuh.

Menurut Manuaba (1998) dalam Hidayah (2012) :


Hb 11 gr% : tidak anemia
Hb 9-10 gr% : anemia ringan
Hb 7-8 gr% : anemia sedang
Hb < 7 gr% : anemia berat
Lanjutan...

Klasifikasi anemia dibagi menjadi 5 yaitu

1. Anemia mikrositik hipokrom (anemia defisiensi zat besi, anemia penyakit k


ronis)
2. Anemia makrositik (defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat)
3. Anemia pendarahan
4. Anemia hemolitik (penurunan jumlah sel darah merah karena adanya pengh
ancuran sel darah merah secara berlebihan)
5. Anemia aplastik ( kurangnya produksi sel darah baru)
ETIOLOGI

Menurut Mochtar (1998) dalam Hidayah (2012) penyebab Anemia antara lain :

1. Perdarahan

2. Kekurangan nutrisi seperti zat besi,Vitamin B12, dan


asam folat

3. Kelainan darah

4. Ketidaksanggupan sum-sum tulang belakang


membentuk sel-sel darah
PATOFISIOLOGIS

Timbulnya anemia diakibatkan karena adanya kegagalan


sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah yang
berlebihan. Kegagalan sum-sum tulang dapat terjadi
akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, atau
kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel
darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
hemolisis (destruksi) hal ini dapat mengakibatkan efek sel
darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel
darah merah normal atau akibat bebereapa faktor diluar s
el darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah
merah.
Manifestasi klinis

Tanda-tanda yang paling sering


dikaitkan dengan anemia adalah pucat,
takikardi, dyspnea (nafas pendek), cepat
lelah, pusing, kelemahan, nyeri dada,
konjungtiva anemis, penderita defisiensi yang
berat mempunyai rambut rapuh dan halus,
kuku tipis, rata, mudah patah, atropi papila
lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin,
mengkilat, merah daging meradang dan sakit.

.
Anemia juga menyebabkan daya tahan
tubuh berkurang. Akibatnya, penderita
anemia akan mudah terkena infeksi.
Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau
gampang terkena infeksi saluran napas,
jantung juga menjadi gampang lelah, karena
harus memompa darah lebih kuat
(Sjaifoellah, 2010).

KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN MEDIS

TINDAKAN UMUM PENGOBATAN


1. Anemia defisiensi zat besi
1.Transpalasi sel darah merah. - Mengatur makanan yang mengandung zat
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah besi, usahakan makanan yang diberikan seperti i
infeksi. kan, daging, telur dan sayur.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang - Pemberian preparat Fe
pembentukan sel darah merah. - Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis m
akan
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen - Peroglukonat 3x 200 mg/hari/oral sehabis ma
atau aktivitas yang membutuhkan oksigen kan.
5. Obati penyebab perdarahan abnormal 2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
bila ada. 3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral
6. Diet kaya zat besi yang mengandung 4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdar
daging dan sayuran hijau. ahan dan syok dengan pemberian cairan dan tra
nsfusi darah.
KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian
a. Identitas Alamat :
Nama : diangnosa medis :
Pendidikan : Tanggal masuk :
Penanggung jawab : Tanggal pengkajian :
b. Riwayat kesehatan
a). Kesehatan sekarang
1). Keluhan utama
2). Keluhan menyertai
b). Riwayat kesehatan dahulu
Kemungkinan dahulu pernah mengalami anemia
c). Riwayat keluarga
Kemungkinan sekarang keluarganya tidak mengalami anemia
c. Pengkajian fisik
1). Tanda vital : nadi, tekanan darah, pernapasan.
2). Pemeriksaan neurologis : mual, munta, diare, anorexia.
3). Membran mukosa mulut : kering, bibir pucat, bibir pecah-pecah.
4). Kulit : kering, tekstur kasar.
Pathway Anemia
DIAGNOSA

Pola Nafas Tidak Efektif (Kategori:


6. Gangguan neurologis (mis. elektroens
Fisiologis, Subkategori: Respirasi,
efalogram [EEG] positi, cedera kepala,
D.0005)
gangguan kejang)
7. Imaturitas neurologis
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yan
8. Penurunan energi
g tidak memberikan ventilasi adekuat.
9. Obesitas
10. Posisi tubuh yang menghambat
Penyebab:
ekspansi paru
1. Deperesi pusat pernafasan
11. Sindrom hipoventilasi
2. Hambatan upaya nafas (mis. nyeri
12. Kerusakan inervasi diafragma
saat bernafas, kelemahan otot
(kerusakan saraf C5 ke atas)
pernafasan)
13. Cedera pada medua spinalis
3. Deformitas dinding dada
14. Efek agen farmakologis
4. Deformitas tulang dada
15. Kecemasan
5. Gangguan neuromuskukar
Lanjutan...

Gejala dan Tanda Minor:


Subjektif:
Gejala dan Tanda Mayor:
1. Ortopnea
Subjektif: Objektif:
1. Dispnea 1. Pernafasan pursed-lip
Objektif: 2. Pernafasan cuping hidung
1. Penggunaan otot bantu pernafasan 3. Diameter thoraks anterior-posterior
2. Fase ekspirasi memanjang meningkat
3. Pola nafas abdormal (mis. takipnea, 4. Ventilasi semenit menurun
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul,che 5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
yne-stroke)
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah
DIAGNOSA

Penurunan Curah Jantung (Kategori:


Fisiologis, Subkategori: Sirkulasi, Gejala dan Tanda Mayor:
Subjektif:
D.0008)
1. Perubahan irama jantung
1). Palpitasi
Definisi: Ketidakadekuatan jantung m 2. Perubahan preload
emompa darah untuk memenuhi 1). Lelah
kebutuhan metabolisme tubuh 3. Perubahan afterload
1). Dispnea
Penyebab: 4. Perubahan kontraktilitas
1. Perubahan irama jantung 1). Paraxysnal noctural dipsnea (PND)
2). Ortopnea
2. Perubahan frekuensi jantung
3).Batuk
3. Perubahan kontraktilitas
4. Perubahan preload
5. Perubahan afterload
Lanjutan...

Objektif:
1. Perubahan irama jantung
1) Bradikardia/takikardia Gejala dan Tanda Minor:
2) Gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi Subjektif:
2. Perubahan preload 1. Perubahan preload
1) Edema
2) Distensi vena jugularis
(tidak tersedia)
3) Central venous Presure(CVP) meningkat/menurun 2. Perubahan afterload
4) Hepatomagali (tidak tersedia)
3. Perubahan afterload 3. Perubahan kontraktilitas
1) Tekanan darah
(tidak tersedia)
2) Nadi perifer teraba lemah
3) CRT >3 detik 4. Perilaku/emosional
4) Oliguria 1). Cemas
5) Warna kulit pucat dan/atau sianosis 2). Gelisah
4. Perubahan kontraktilitas
1) Terdengar suara jantung S3
2) Ejection fraction (EF) menurun
Lanjutan...

Objektif
1. perubahan preload
1) Murmur jantung
2) Berat badan bertambah
3) Pulmonary artery wedge presure (PAWP)
menurun
2. Perubahan afterload
1) Pulmonary vascular resistance (PVR)
meningkat/menurun
2) Systemic vascular resistance (SVR)
meningkat/menurun
3. Perubahan kontraktilitas
1) Cardiac index (CI) menurun
2) Left ventricular stroke work index (LVSWI)
menurun
3) Stroke volume index (SVI) menurun
4. Perilaku/emosional
DIAGNOSA
Ansietas (kategori : psikologis, sub kategori : integritas
ego, D.0080)
Definisi :
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap Gejala dan tanda mayor :
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya
yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk me Subjektif :
nghadapi ancaman.
Penyebab :
1. Merasa bingung
1. Krisis situasional 2. Merasa khawatir dengan akibat
2. Kebutuhan tidak terpenuhi
3. Krisis maturasional dari kondisi yang dihadapi
4. Ancaman terhadap konsep diri 3. Sulit berkonsentrasi
5. Ancaman terhadap kematian
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan Objektif :
7. Difungsi sistem keluarga
8. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan 1. Tampak gelisah
9. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak 2. Tampak tegang
lahir)
10. Penyalahgunaan zat 3. Sulit tidur
11. Terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dan l
ain-lain)
12. Kurang terpapar informasi
Lanjutan...

Objektif :
1. Frekuensi napas meningkat
Gejala dan tanda minor : 2. Frekuensi nadi meningkat
3. Tekanan darah meningkat
Subjektif : 4. Diaforesis
1. Mengeluh pusing 5. Tremor
2. Anoreksia 6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetar
4. Palpitasi 8. Kontak mata buruk
5. Merasa tidak berdaya 9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada masa lalu
DIAGNOSA
Gejala tanda mayor :
Subjektif :
Defisit perawatan diri (kategori : 1. Menolak melakukan perawatan diri
perilaku, subkategori : kebersihan diri, Objektif :
D.0109) 1. Tidak mampu mandi/mengenakan p
Definisi : akaian/makan/ke toilet/berhias secara
Tidak mampu melakukan atau
mandiri
menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
2. Minat melakukan perawatan diri
Penyebab :
1. Gangguan muskuloskeletal
kurang
2. Gangguan neuromuskuler Gejala dan tanda minor :
3. Kelemahan Subjektif :
4. Gangguan psikologis dan/atau psikotik Tidak tersedia
5. Penurunan motivasi/minat Objektif :
Tidak tersedia
DIAGNOSA
Perfusi perifer tidak efektif (kategori :
Gejala dan tanda mayor :
fisiologis, sub kategori : sirkulasi, D.0009)
Subjektif :
Definisi :
(Tidak tersedia)
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler ya Objektif :
ng dapat mengganggu metabolisme tubuh. 1. Pengisian kapiler >3 detik
Penyebab : 2. Nadi perifer menuru atau tidak teraba
1. Hiperglikemia 3. Akral teraba dingin
2. Penurunan konsentrasi hemoglobin 4. Warna kulit pucat
3. Peningkatan tekanan darah 5. Turgor kulit menurun
4. Kekurangan volume cairan Gejala dan tanda minor :
5. Penurunan aliran arteri dan/atau vena Subjektif :
6. Kurang terpapar informasi informasi tentang 1. Parastesia
faktor pemberat (mis. Merokok, gaya hidup mo 2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)
noton, trauma, obesitas, asupan garam, Objektif :
1. Edema
imobilitas)
2. Penyembuhan luka lambat
7. Kurang terpapar informasi tentang proses pe
3. Indeks ankle-brachial <0,90
nyakit (mis. Diabetes melitus, hiperlipidemia) 4. Bruit femoral
8. Kurang aktivitas fisik
DIAGNOSA

Intoleransi aktivitas (kategori : fisiologis, sub


kategori : aktivitas dan istirahat, D.0056) Gejala dan tanda minor :
Definisi :
Subjektif :
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari 1. Dipsneu saat/setelah aktivitas
Penyebab : 2.Merasa tidak nyaman setelah
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan beraktivitas
kebutuhan oksegen 3. Merasa lemah
2. Tirah baring
3. Kelemahan
Objektif :
4. Imobilitas 1. Tekanan darah berubah >20% dari kon
5. Gaya hidup monoton disi istirahat
Gejala dan tanda mayor : 2. Gambaran EKG menunjukan aritmia
Subjektif :
1. Mengeluh lelah
saat/setelah aktivitas
Objektif : 3. Gambaran EKG menunjukan iskemia
2. Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi Sianosis
istirahat
DIAGNOSA

Defisit nutrisi (kategori : fisiologis, subkategori : nu


trisi dan cairan, D.0019) Gejala dan tanda minor
Definisi Subjektif :
asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme. 1. Cepat kenyang setelah makan
Penyebab 2. Kram/nyeri abdomen
1. Ketidakmampuan menelan makanan 3. Nafsu makan menurun
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrisi Objektif :
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme 1. Bising usus hiperaktif
5. Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak mencukupi) 2. Otot pengunyah lemah
6. Faktor psikologis (mis. Stres, keenggangan untuk
makan) 3. Otot menelan lemah
Gejala dan tanda mayor 4. Membran mukosa pucat
Subjektif : 5. Sariawan
(tidak tersedia)
Objektif : 6. Serum albumin turun
1. Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang 7. Rambut rontok berlebihan
ideal 8. Diare
Problem (Ds/Do) Etiologi Symptom

Ds: 1. Kekurangan nutrisi (Zat besi, Fe,dan asam - Defisit Nutrisi


- Pucat folat) - Defisit perawatan diri
- Takikardi - Gangguan perfusi jaringan perifer
- Dyspnea (nafas pendek) Kehilangan komponen pembentukan eritrosit - Intoleransi aktivitas
- Cepat lelah - Ansietas
- Pusing Hemolisis - Penurunan curah jantung
- Kelemahan - Pola napas tidak efektif
- Nyeri dada, ANEMIA
- Konjungtiva anemis 2. Depresi sum-sum tulang
- Rambut rapuh dan halus
- Kuku tipis rata mudah patah Gangguan pembentukan eritrosit
- Lidah tampak pucat, licin, mengkilat, m
erah daging meradang dan sakit. Produksi eritrosit menurun
Do:
ANEMIA
- Pengisian kapiler >3 detik
3. Trauma
- Nadi perifer menuru atau tidak teraba
- Akral teraba dingin Perdarahan
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun Kehilangan komponen darah

ANEMIA
Intervensi
D.0019
Defisit nutrisi (kategori : fisiologis, subkategori : nutrisi dan cairan.)

3. Identifikasi Untuk mengetahui makanan


Intervensi utama: makanan yang di yang disukai klien
Manajemen nutrisi sukai
Tindakan :
Observasi
4. Identifikasi
Untuk mengetahui berapa
kebutuhan
1. Identifikasi Untuk mengetahui banyak kebutuhan kalori
status nutrisi
kalori dan
status nutrisi klien
jenis nutrien

2. Identifikasi 5. Identifikasi perlu Untuk mengetahui


Untuk mengetahui ada atau tidak tindakan yang harus di-
alergi dan nya penggunaan
Intoleransi nya riwayat alergi dan intoleransi lakukan apabila klien
makanan pada klien selang nasogastrik
makanan tidak mampu makan
secara normal
Intervensi
D.0019
Defisit nutrisi (kategori : fisiologis, subkategori : nutrisi dan cairan.)
Edukasi
Intervensi utama:
1. Ajarkan diet Untuk memberikan pengetahuan
Manajemen nutrisi mengenai diet yang akan dijalani
yang diprogram
Tindakan : kan kepada klien
Terapeutik
1. Lakukan oral
hygiene sebelum Untuk menjaga agar m Kolaborasi
makan akanan tidak terpapar 1. Identifikasi
kuman Untuk mengetahui kerja
kebutuhan
obat yang berpengaruh
kalori dan
kepada nafsu makan
jenis nutrien
2. Berikan makanan Untuk memenuhi kebutuhan klien
tinggi kalori dan
energi dan gizi klien
tinggi protein
D.0109
Defisit perawatan diri (kategori : perilaku, sub kategori : kebersihan diri)
Terapeutik
Intervensi utama:
Sediakan lingkungan
Dukungan perawatan diri Untuk membuat
yang terapeutik (mis:
Tindakan : klien nyaman
suasana hangat,
Observasi rileks dan privasi)
Identifikasi Monitor tingkat
kebiasaan aktivitas kemandirian
perawatan diri Siapkan keperluan pribadi Untuk mengetahui
sesuai usia (mis: parfum, sikat gigi dan kesiapan klien me-
Untuk mengetahui tingkat lakukan perawatan
kemandirian klien sabun mandi) mandiri

Untuk mengetahui kebiasaan


aktivitas perawatan diri klien
D.0109
Defisit perawatan diri (kategori : perilaku, sub kategori : kebersihan diri)

Intervensi utama:
Dukungan perawatan diri
Tindakan :
Edukasi
Anjurkan melakukan
perawatan diri secara Untuk membantu klien melakukan perawatan
konsisten sesuai diri secara konsisten sesuai kemampuan
kemampuan
D.0009
Perfusi perifer tidak efektif (kategori : fisiologis, sub kategori : sirkulasi)

1. Periksa sirkulasi perifer (mis: na Untuk mengetahui


di perifer, edema, pengisian kapi status sirkulasi
perifer
ler, warna, suhu, ankle-brachial
index)

2. Identifikasi faktor resiko ganggua Untuk mengetahui adanya


faktor resiko gangguan
n sirkulasi (mis: diabetes, perokok, sirkulasi dan melakukan
hipertensi, dan kadar kolesterol pencegahan segera
tinggi)
Observasi 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, Untuk mengetahui adanya ke
merahan, nyeri, atau bengkak
atau bengkak pada ekstremitas pada ekstremitas
D.0009
Perfusi perifer tidak efektif (kategori : fisiologis, sub kategori : sirkulasi)

1. Hindari pemasangan infus atau Untuk menghindari timbul


pengambilan darah di area keter nya infeksi pada daerah
tersebut
batasan perfusi

2. Hindari pengukuran tekanan darah Untuk mengurangi tekanan


pada ektremitas dengan keterbatasan darah pada daerah
keterbatasan perfusi
perfusi

Terapeutik
D.0009
Perfusi perifer tidak efektif (kategori : fisiologis, sub kategori : sirkulasi)

1. Anjurkan minum Untuk menjaga


obat pengontrol kestabilan
tekanan darah tekanan darah
klien
secara teratur

Edukasi
D.0056
Intoleransi aktivitas (kategori : fisiologis, sub kategori : aktivitas/istirahat)

Intervensi utama:
Manajemen energi
Tindakan : Untuk memastikan klien
1. Monitor kelelahan
mendapatkan tidur yang
fisik dan emosional
berkualitas

2. Monitor
Untuk mengetahui adanya kelelahan
pola jam fisik dan emosional pada klien
tidur
D.0056
Intoleransi aktivitas (kategori : fisiologis, sub kategori : aktivitas/istirahat)

Intervensi utama:
Manajemen energi 1. Sediakan
Tindakan : lingkungan nyam Untuk memberikan suasana
an dan rendah tenang dan rileks kepada
stimulus (mis: klien
cahaya, suara,
kunjungan)
2. Berikan
aktivitas Untuk membantu klien istrahat dan rileks
distarksi yang
menenangkan
D.0056
Intoleransi aktivitas (kategori : fisiologis, sub kategori : aktivitas/istirahat)

Intervensi utama:
Manajemen energi
Tindakan : 1. Kolaborasi Untuk mengetahui cara me-
dengan ahli gizi ningkatkan asupan
tentang cara me- makanan pada klien
ningkatkan
asupan makanan
1. Anjurkan
melakukan Untuk meminimalisir energi
aktivitas secara yang terpakai secara sekaligus
bertahap
D.0080
Ansietas (kategori : psikologis, sub kategori : integritas ego)

Intervensi utama:
Reduksi Ansietas
Tindakan :

1. Identifikasi saat tingkat ansietas 2. Identifikasi kemampuan


berubah (mis:kondisi, waktu, mengambil keputusan
stresor)

Untuk mengetahui kondisi, waktu, dan Untuk mengetahui masalah


stresor yang menyebabkan ansietas pengambilan keputusan pada klien
pada klien
D.0080
Ansietas (kategori : psikologis, sub kategori : integritas ego)

Intervensi utama:
Reduksi Ansietas
Tindakan : 2. Anjurkan me-n
1. Anjurkan keluarga untuk gungkapkan
1. Ciptakan suasana tera tetap bersama pasien perasaan,
-peutik untuk dan persepsi
membangun kepercayaan
Untuk mengurangi ansietas yang Untuk membuat klien
dialami klien tidak menyimpan
Untuk menumbuhkan kepercayaan antara perasaan dan persepsi
perawat dengan klien/bhsp
Intervensi
D.0008
Penurunan Curah Jantung (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Sirkulasi)

Intervensi utama:
Perawatan Jantung
Tindakan :

Untuk mengetahui tanda/gejala prim


1. Identifikasi tanda/gejala primer penu
er penurunan curah jantung (melipu
runan curah jantung (meliputi dipsnea,
ti dipsnea, kelelehan, edema, otorp
kelelehan, edema, otorpnea, paroxysm
nea, paroxysmal nocturnal dypsnea,
al nocturnal dypsnea, peningkatan CV
peningkatan CVP)
P)
Intervensi
D.0008
Penurunan Curah Jantung (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Sirkulasi)

Intervensi utama:
Perawatan Jantung
Tindakan :

Untuk mengetahui tanda/gejala sek


2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penu
under penurunan curah jantung (pe
runan curah jantung (peningkatan berat b
ningkatan berat badan, hepatomega
adan, hepatomegali, distensi vena jugular
li, distensi vena jugularis, palpitasi, r
is, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk,
onkhi basah, oliguria, batuk, kulit pu
kulit pucat)
cat)
Intervensi
D.0008
Penurunan Curah Jantung (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Sirkulasi)

Intervensi utama:
Perawatan Jantung
Tindakan :

3. Monitor intake dan output cairan Untuk mengetahui tingkat keseimbangan cairan tubuh klien

4. Monitor saturasi oksigen Untuk mengetahui tingkat sel darah merah dalam tubuh klien

5. Monitor aritmia (kelainan irama dan Untuk mengetahui adanya irama abnormal jantung
yang diakibatkan dari kerusakan bagian jantung
frekuensi)
Intervensi
D.0008
Penurunan Curah Jantung (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Sirkulasi)

Intervensi utama:
Perawatan Jantung
Tindakan :

1. Posisikan pasien semi-fowler dengan Untuk mengurangi sesak nafas, posisi semi fowler
kaki ke bawah atau posisi nyaman membuat oksigen dalam paru meningkat sehingga
dapat meringankan kesesakan
2. Berikan oksigen untuk mempertahankan Untuk mengatasi keadaan hipoksemia pada klien
saturasi oksigen
Intervensi
D.0005
Pola Nafas Tidak Efektif (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Respirasi)

Terapeutik
Intervensi utama:
Pertahankan kepatenan
Manajemen Jalan Napas
jalan napas dengan
Tindakan :
chin lift
Observasi
Monitor pola nafas Untuk mengetahui Untuk membuka
(frekuensi, kedalaman, frekuensi, kedalam jalan napas sehingga
usaha nafas) an dan usaha nafas menjamin pertukaran
klien udara secara normal
Implementasi
D.0019
Defisit Nutrisi (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Nutrisi dan Cairan)

Observasi
Terapeutik
1. Mengidentifikasi status nutrisi

1. Melakukan oral hygience sebelum makan


2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi
makanan

2. Memberikan makanan tinggi kalori dan


3. Mengidentifikasi makanan yang disukai tinggi protein

4. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan


jenis nutrien
Implementasi
D.0019
Defisit Nutrisi (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Nutrisi dan Cairan)

Edukasi

1. Mengajarkan diet yang


diprogramkan

Kolaborasi
1. Mengkolaborasikan deng
an ahli gizi untuk menentuk
an jumlah kalori dan jenis n
utrien yang dibutuhkan
Implementasi
D.0109
Defisit Perawatan Diri (Kategori: Perilaku, Subkategori: Kebersihan Diri)
Observasi Terapeutik
1. Menyediakan lingkunga
1. Mengidentifikasi ke
n yang terapeutik (mis. sua
biasaan aktivitas pera
sana hangat, rileks dan pri
watan diri sesuai usia
vasi)

2. Meyiapkan keperlua
2. Memonitor tingkat Edukasi n pribadi (mis. parfum,
kemandirian sikat gigi, dan sabun
1. Menganjurkan mandi)
perawatan diri sec
ara konsisten ses
uai kemampuan
Implementasi
D.0009
Perfusi Perifer Tidak Efektif (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Sirkulasi)
Observasi Terapeutik
1. Memeriksa sirkulasi pe
rifer (mis. nadi perifer, ed 1. Menghindari pemas
ema, pengisian kapiler, w angan infus atau peng
arna, suhu, ankle-brachia ambilan darah diarea
l index) 3. Memonitor panas, keme keterbatasan perfusi
rahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstremitas
2. Mengidentifikasi faktor
resiko gangguan sirkulasi
(mis. diabetes, perokok,
hipertensi, dan kadar kol
esterol tinggi)
Implementasi
D.0009
Perfusi Perifer Tidak Efektif (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Sirkulasi)
Observasi Terapeutik
1. Memeriksa sirkulasi pe 1. Menghindari pemas
rifer (mis. nadi perifer, ed angan infus atau peng
ema, pengisian kapiler, w ambilan darah diarea k
arna, suhu, ankle-brachia eterbatasan perfusi
l index) 3. Memonitor panas, keme
rahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstremitas Edukasi
2. Mengidentifikasi faktor
resiko gangguan sirkulasi 1. Menganjurkan minu
(mis. diabetes, perokok, m obat pengontrol tek
hipertensi, dan kadar kol anan darah secara ter
esterol tinggi) atur
D.0056
Intoleransi Aktivitas (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Aktivitas/Istirahat

1. Memonitor kelelahan fisik 1. Meyediakan lingkunan nyam


dan emosional an dan rendah stimulus (mis.
cahaya, suara, kunjungan)

2. Memonitor pola jam tidur


2. Memberikan aktivitas dis
traksi yang menenangkan
D.0056
Intoleransi Aktivitas (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Aktivitas/Istirahat

1. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi


1. Menganjurkan melakukan akti
tentang cara meningkatkan asupan
vitas secara bertahap
makanan
D.0080
Ansietas (Kategori: Psikologis, Subkategori: Integritas Ego)

1. Menciptakan suasana
1. Mengidentifikasi
terapeutik untuk memba
saat tingkat ansietas
ngun kepercayaan
berubah (mis. kondis
i, waktu, stresor)

2. Mengidentifikasi 1. Mengajurkan keluarga


kemampuan mengambil untuk tetap bersama pasien
kepeutusan
Implementasi
D.0008
Penurunan Curah Jantung (Kategori: Fisiologi, Subkategori: Sirkulasi)
Observasi Terapeutik
1. Mengidentifikasi tanda/gejala prim
er penurunan curah jantung (meliputi
dipsnea, kelelahan, edema, ortopnea 1. Memposisikan pasien semi-
paroxismal noctural dypsnea, pening fowler dengan kaki ke bawah
katan CVP) atau posisi nyaman

2. Mengidentifikasi tanda/gejala seku 2. Memberikan oksigen untuk mem


nder penurunan curah jantung (penin pertahankan saturasi oksigen
gkatan berat badan, hepatomegali, di
stensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi
basah, oliguria, batuk, kulit pucat)

3. Memonitor saturasi oksigen 4. Memonitor aritmia (kelainan


irama dan frekuensi)
D.0005
Pola Nafas Tidak Efektif (Kategori: Fisiologis, Subkategori: Raspirasi)

1. Memonitor pola nafas


(frekuensi, kedalaman,
usaha nafas)

1. Mempertahankan kepatenan jalan


nafas dengan head-tilt dan chin-lift
(jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
Evaluasi

Dalam proses keperawatan, evaluasi merupakan suatu aktivitas yang direncanakan, teru
s menerus, aktivitas yang disengaja diamana klien, keluarga dan keluarga serta tenaga k
esehatan profesional lainnya menentukan keberhasilan proses dan keberhasilan tindaka
n keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara p
roses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapa
t dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan seh
ari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan se
belumnya (Rohmah, 2012).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai