KEPERAWATAN
PADA ANAK
DENGAN SLE
• YULIA FEBRIYANTI • ANANIAZOMASI SIHONO
• RINA AVIYANI • LIMINCE YIKWA
SISTEMIK LUPUS
ERYTHEMSTOSUS
Lupus eritematosus sistemik (SLE) merupakan Suatu penyakit
autoimun yang kronik dan menyerang berbagai system dalam
tubuh. ( Silvia & Lorraine, 2006 )
5:1
Di Indonesia
Poliklinik Reumatologi Penyakit Dalam di RSUP
1,4 Cipto Mangunkusumo Jakarta
%
Tahun 2002, terdapat kasus 1,4% dari total
seluruh kunjungan pasien
Sedangkan,
- Factor - Infeksi
- Trauma psikis
Humoral virus/bakteri
- Kontak
- Factor
dengan sinar
lingkungan
matahari
PATOGENESIS
Lupus ditandai oleh peradangan kronis atau berulang mempengaruhi satu atau
lebih jaringan dalam hubungan dengan beberapa autoantibodi. Beberapa, seperti
anti – sel merah dan antibodi antiplatelet, jelas patogen, sedangkan yang lain
mungkin hanya penanda kerusakan toleransi.
Etiologi tetap misteri, tetapi seperti dalam banyak penyakit kronis, tampaknya
mungkin bahwa penyakit ini dipicu oleh agen lingkungan dalam kecenderungan
tiap individu (Malleson, Pete; Tekano, Jenny. 2007).
Eritema yang menetap, rata atau menonjol, pada daerah malar dan cenderung tidak melibatkan
Ruam malar
lipat nasilabial
Plak eritema menonjol dengan kerato• k dan sumbatan folikular. Pada SLE lanjut dapat
Ruam discoid
ditemukan parut atrofik
Ruam kulit yang diakibatkan reaksi abnormal terhadap sinar matahari, baik dari anamnesis
Fotosensitivitas
pasien atau yang dilihat oleh dokter pemeriksa
Ulkus mulut Ulkus mulut atau orofaring, umumnta tidak terasa nyeri dan dapat terlihat oleh pemeriksa
Atritis non erosif yang melibatkan dua atau lebih sendi perifer, ditandai oleh nyeri tekan,
Artritis
bengkak atau efusia
Serosis
a. Riwayat penyakit pleuritik berdasarkan anamnesa atau terdapat efusi pleura
-Pleuritis
-Perikarditis b. Dapat dilihat pada rekaman EKG atau pericardial friction rub atau terdapat efusi pleura
KRITERIA BATASAN
Gangguan renal a. Proteinuria menetap >0,5 gram/hari atau >3+ bila tidak dilakukan pemeriksaan kuantitatif
b. Silinder seluler: dapat berupa silinder eritrosit, hemoglobin, granular, tubular, atau campuran
Gangguan
neurologi a. Kejang yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan metabolik (misalnya uremia,
ketoasidosis, atau ketidakseimbangan elektrolit)
b. Psikosis yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan metabolik (misalnya uremia, ketoasidosis,
atau ketidakseimbangan elektrolit)
Gangguan a. Anti-DNA: antibodi terhadap native DNA dengan titer yang abnormal, atau
imunologik b. Anti-Sm: terdapatnya antibodi terhadap antigen nukluear Sm, atau
c. Temuan positif terhadap antibodi antifosfolipid yang didasarkan atas:
-Kadar serum antibodi antikordiolipin abnormal baik IgG atau IgM
-Tes lupus antikoagulan positif menggunakan metode standar, atau
-Hasil tes serologi positif palsu terhadap sifilis sekurang-kurangnya selama 6 bulan dan dikonfirmasi
dengan test imobilisasi Treponema pallidum atau tes fluoresensi absropsi antibodi treponema
Antibodi
antinuklear positif Titer abnormal dari antibodi antinuklear berdasarkan pemeriksaan imunofluoresensi atau pemeriksaan
(ANA) setingkat pada kurun waktu perjalanan penyakit tanpa keterlibatan obat yang diketahui berhubungan
dnegan sindrom lupus yang diinduksi obat
THERAPY/TINDAKAN
PENANGANAN
c. Pengobatan medikamentosa
a. Edukasi dan - OAINS
konseling - Kortikosteroid
- Klorokuin
- Hidroksiklorokuin (saat ini belum tersedia di Indonesia)
b. Program - Azatioprin
- Siklofosfamid
rehabilitasi - Metotreksat
- Siklosporin A
- Mikofenolat mofetil
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif : Data Obyektif :
- Pasien mengeluh terdapat ruam-ruam merah pada wajah - Terdapat ruam – ruam merah pada wajah yang menyerupai
yang menyerupai bentuk kupu-kupu.
bentuk kupu-kupu. - Nyeri tekan pada sendi.
- Pasien mengeluh rambut rontok. - Rambut pasien terlihat rontok.
- Pasien mengeluh lemas - Terdapat luka pada langit-langit mulut pasien.
- Pasien mengeluh bengkak dan nyeri pada sendi. - Pembengkakan pada sendi.
- Pasien mengeluh sendi merasa kaku pada pagi hari. - Pemeriksaan darah menunjukkan adanya antibodi antinuclear.
- Pasien mengeluh nyeri
- Nyeri akut
- Fatigue
- Risiko infeksi
2. MASALAH KEPERAWATAN - Gangguan citra tubuh
- Risiko injuri
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSE NOC NIC
Menariknya, ada peningkatan penyakit rematik pada orang dengan infeksi HIV, dan
penyakit autoimun termasuk lupus tampaknya menjadi lebih umum ketika ada restorasi
kompetensi kekebalan dengan penggunaan obat anti retro virus yang sangat aktif
BACK
(Malleson, Pete; Tekano, Jenny. 2007).