Anda di halaman 1dari 32

Asuhan Keperawatan pada Gangguan

System Reproduksi Wanita: Gangguan Haid


dan Endometriosis

Kelompok 3-A1/2014
Anggota Kelompok:
• Vonny Nurul Khasanah 131411131061
• Retty Merdianti 131411131064
• Putri Mei Sundari 131411131067
• Kiki Ayu Kusuma 131411131070
• Widya Fathul Jannah 131411131073
• Zahrotul Fitria 131411131076
• Evi Nur Laili R. K 131411131079
Review Anatomi Fisiologi Sistem
Reproduksi
Ovarium memiliki panjang 3-5 cm, lebar 2-
3 cm, dan tebal 1 cm. berbentuk seperti kacang
kenari. Masing-masing ovarium terletak pada
dinding samping rongga pelvis posterior dalam
sebuah ceruk dangkal, yaitu fosa ovarian, dan
ditahan dalam posisi tersebut oleh mesentrium
pelvis (lipatan peritoneum antara peritoneum
visceral dan peritoneum parietal)
MENSTRUASI
Definisi Menstruasi
Menstruasi adalah periode
pengeluaran cairan darah dari uterus,
yang disebabkan oleh rontoknya
endometrium. Keluaran terdiri dari sel-
sel pecahan endometrium dan stromal,
sel-sel darah tua, dan sekresi kelenjar.
Siklus Menstruasi
Panjang siklus menstruasi ialah jarak
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya
haid berikutnya. Hari pertama terjadinya
perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus
menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat
sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus
menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-
15% wanita yang memiliki siklus 28 hari.
Siklus ovarium
Fase Folikuler

Fase Ovulasi

Fase Luteal
Siklus endometrium
Fase Menstruasi
(Dekuaminasi)

Fase Pra Haid Fase Pasca haid


(Sekresi) (Regenerasi)

Fase Proliferasi
Kelainan Menstruasi

1. Amenore 6. Menoragia
2. Pseudoamenore 7. Hipomenore
(Kriptomenore) 8. Metrorragi
3. Menstruasi praekoks 9. Polisistik Ovaries
4. Polimenore 10. Dismenore
5. Oligomenore
DISMENOREA
Definisi Dismenorea
Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian
bawah abdomen pada saat menstruasi yang
mengganggu aktivitas wanita. Selama dismenorhea
terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan
prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari
arteriol urin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan
kram pada abdomen bagian bawah yang akan
merangsang rasa nyeri disaat menstruasi
(Llewellyn,2001).
Klasifikasi Dismenorea
1. Dismenorea primer
2. Dismenorea sekunder

Berdasarkan derajat nyerinya dibedakan menjadi:


1. Dismenorea ringan
2. Dismenorea sedang
3. Dismenorea berat
Etiologi Dismenore

1. Faktor psikis
2. Vasopresin
3. Prostaglandin
4. Faktor hormonal
Patofisiologi Dismenorea
1.Dismenorea primer
Bila tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum akan
mengalami regresi dan hal ini akan mengakibatkan penurunan
kadar progresteron. Wanita dengan disminorea primer
didapatkan adanya peningkatan kadar PGE2 dan PGF2 alfa di
dalam darahnya, yang akan merangsang miometrium dengan
akibat terjadinya peningkatan kontraksi dan disritmi uterus.
Akibatnya akan terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan
ini akan mengakibatkan iskemia.

2.Dismenorea Sekunder
Adanya kelainan pelvis, misalnya : endometriosis,
mioma uteri, stenosis serviks, malposisi uterus akan
menyebabkan kram pada uterus sehingga timbul rasa nyeri.
Manifestasi Klinis Dismenorea

1. Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-


sama dengan permulaan haid dan berlangsung
beberapa jam atau lebih.
2. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat di jumpai
rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, dan
mudah tersinggung
Pemeriksaan Penunjang
dismenorea
1. Ultrasonography
2. Histerosalphingographi
3. Hesteroscopy
4. Laparoscopy
Penatalaksanaan dismenorea
Terapi medis untuk klien disminorea diantaranya :
1. Pemberian obat analgesik
2. Terapi hormonal
3. Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin
4. Dilatasi kanalis serviksalis
Komplikasi Dismenorea

1. Infertilitas
2. Stress emosional
3. Syok
4. Hilangnya kesadaran.
Asuhan Keperawatan
Dismenore
ENDOMETRIOSIS
Definisi endometriosis

Endometriosis adalah kasus jaringan


endometrium (lapisan dinding Rahim) yang
tumbuh di luar rahim (implant
endometrium).
Klasifikasi Endometriosis

Menurut letaknya Berdasarkan beratnya


endometriosis dapat penyakit (American
digolongkan menjadi 3 Fertility Society):
golongan, yaitu : 1. Stage 1 (minimal)
1. Endometriosis 2. Stage 2 (ringan)
genetalia interna 3. Stage 3 (sedang)
2. Endometriosis 4. Stage 4 (berat)
eksterna
3. Endometriosis
genetalia eksterna
Etiologi dan Faktor Resiko
Endometriosis
Penyebab endometriosis tidak diketahui,
walaupun telah dikemukakan beberapa teori.
Mestruasi retrogad, teori yang paling diterima
menyatakan bahwa sekresi menstruasi mengalir balik
melalui tuba fallopi dan mengendapkan partikel
jaringan endometrium hidup di luar rongga uterus
yang menyebabkan fragmen-fragmen kecil
endometrium normal tertanam di rongga peritoneum
bawah.
Patofisiologi Endometriosis
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya infertil pada
endometriosis:
1. Faktor genetik
2. Gangguan menstruasi
3. Faktor penyebab lain berupa toksik dari sampah-sampah
perkotaan
4. Jaringan endometrium yang tumbuh di luar uterus karena
pendarahan
Manifestasi Klinis Endometriosis
Manifestasi klinis endometriosis antara lain :
• Nyeri
• Disparaunia
• Menoragi
• Infertilitas
Penatalaksanaan Endometriosis
1. Pengobatan medis
2. Pengobatan melalui pembedahan
3. Laparoscopy
4. Ovarektomi (pengangkatan ovarium)
Prognosis Endometriosis
Endometriosis pada umumnya terjadi pada
usia reproduksi, walaupun demikian telah
ditemukan pula endometriosis pada usia remaja
dan pasca menopause. Endometriosis
diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur
yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul
dan bisa juga terjadi pada usia remaja.
Endometriosis yang berat bisa menyebabkan
kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur
dari ovarium ke rahim.
Asuhan Keperawatan
Endometriosis
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai