MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Audit struktur,
2. Audit proses dan
3. Audit hasil.
Audit Struktur
Adalah audit produk kerja yang dapat berupa kondisi pasien, kondisi
SDM, atau indikator mutu. Kondisi pasien dapat berupa keberhasilan
pasien dan kepuasan. Kondisi SDM dapat berupa efektivitas dan
efisiensi serta kepuasan. Untuk indikator mutu umum dapat berupa
BOR, aLOS, TOI, angka infeksi nosokomial (NI) dan angka dekubitus.
Pada ruang perawatan yang menerapkan Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP), pengendalian dapat diukur
dalam bentuk kegiatan pengukuran yang menggunakan
1. Indikator umum,
2. Indikator mutu pelayanan
3. Indikator pasien
4. Indikator SDM
Indikator mutu umum :
Keterangan :
• Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali
jumlah hari dalam satu satuan waktu.
• Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan, maka jumlahnya 28 –
31 hari, tergantung jumlah hari dalam satu bulan tersebut.
Penghitungan Rata-rata Lama
Rawat (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama
rawat seorang pasien. Indikator ini di samping
memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila
diterapkan pada diagnosa tertentu yang dijadikan
tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut). Secara
umum ALOS yang ideal antara 6 – 9 hari Di ruang MPKP
pengukuran ALOS dilakukan oleh kepala ruangan yang
dibuat setiap bulan dengan rumus sbb :
RUMUS PENGHITUNGAN ALOS
Keterangan:
• Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan pasien keluar
hidup atau mati dalam satu periode waktu.
• Jumlah pasien keluar(hidup atau mati): jumlah pasien yang pulang atau
meninggal dalam satu periode waktu
Penghitungan TOI (Tempat Tidur
Tidak Terisi)
Keterangan:
• Jumlah TT: jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki
• Hari perawatan: jumlah total hari perawatan pasien yang keluar hidup dan mati
• Jumlah pasien keluar: jumlah pasien yang dimutasikan keluar baik pulang,
mutasi lari, atau meninggal
Indikator mutu pelayanan keperawatan
a. Keselamatan pasien ( patien safety)
b. Keterbatasan perawatan diri
c. Kepuasan pasien
d. Kecemasan
e. Kenyamanan
f. Pengetahuan
Indikator mutu pelayanan
keperawatan:
a. Keselamatan pasien (patien safety)
Pelayanan keperawatan dinilai bermutu jika pasien aman dari
kejadian jatuh, ulkus dekubitus, kesalahan pemberian obat dan cidera
akibat restrain.
d. Kecemasan
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau perasaan tidak
nyaman yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan
sebagai ancaman. Kecemasan yang masih ada setelah intervensi
keperawatan, dapat menjadi indikator klinik.
e. Kenyamanan
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri
terkontrol. Pelayanan keperawatan dinilai bermutu jika pasien merasa
nyaman dan bebas dari rasa nyeri dan menyakitkan
f. Pengetahuan
Indikator mutu lain adalah pengetahuan dimana salah satunya
diimplementasikan dalam program discharge planning. Discharge
planing adalah suatu proses yang dipakai sebagai pengambilan
keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien dari suatu tempat
perawatan ke tempat lainnya. Dalam perencanaan kepulangan, pasien
dapat dipindahkan kerumahnya sendiri atau keluarga, fasilitas
rehabilitasi, nursing home atau tempat tempat lain diluar rumah sakit.
Indikator Pasien:
a. Audit dokumentasi asuhan keperawatan
b. Survey masalah baru
c. Kepuasan pasien dan keluarga
d. Penilaian kemampuan pasien dan keluarga
Indikator kondisi pasien
a. Survey Masalah Keperawatan
Survey masalah keperawatan adalah survey masalah
keperawatan yang dibandingkan dengan standar NANDA untuk pasien
baru/her opname yang dilakukan untuk satu periode waktu tertentu
(satu bulan). Hasil survey masalah dapat didokumentasikan dalam
Tabel berikut.
contoh
Audit Dokumentasi Asuhan
Keperawatan