Anda di halaman 1dari 67

Konsep Rencana Keperawatan

(oleh : Ns Ni Nym Gunahariati S.Kep.MM.)


Pengertian Rencana
Keperawatan
Rencana perawatan adalah bukti tertulis dari
tahap dua dan tahap tiga proses keperawatan
yang mengidentifikasi masalah/kebutuhan
pasien, tujuan/hasil perawatan dan intervensi
untuk mencapai hasil yang diharapkan dan
menangani masalah/kebutuhan pasien
(Somantri, 2007).
Perbedaan Rencana Keperawatan
dengan Rencana Medis

Rencana Keperawatan Rencana Medis


 Klasifikasi belum diterima Klasifikasi
di kembangkan
universal diterima universal
 Sebagai pedoman / petunjuk Pedoman medis kolaborasi
 Berubah jika respon berubah Relatif konstan
 Orientasi individu Orientasi patologi
 Respon individu Proses penyakit spesifik
Langkah-Langkah Perencanaan Keperawatan

1.Menetapkan Prioritas
Prioritas pemilihan adalah metode yang digunakan
perawat dan klien secara mutualisme untuk
membuat peringkat diagnosa dalam urutan
kepentingan yang didasarkan pada keinginan
kebutuhan dan keselamatan klien (Potter & Perry,
2005).

Hirarki Moslow
CONTOH PENENTUAN PRIORITAS

CASE STUDY

Tn. Dewa, Laki-laki, Usia 65 tahun, MRS dengan TB Paru Aktif


DS : nafas berat dan sesak, batuk berdahak sulit dikeluarkan, nafsu makan
menurun, tidak tahu akan penyakitnya
DO : RR=24x/mnt, Ronchi (+), makan habis 1/3 porsi, BB=47 Kg, Sputum
BTA (+), Alb=2.1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas 2
NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH b/d ANOREKSIA DAN
PENINGKATAN METABOLISME TUBUH AKIBAT PROSES IMFLAMASI
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS b/d SEKRESI SPUTUM Prioritas 1
BERLEBIH AKIBAT INFEKSI SAL. PERNAFASAN
KURANG PENGETAHUAN b/d KURANG PEMAHAMAN INFORMASI DAN
PENGALAMAN PENYAKIT Prioritas 3
CONT…

2. Berpikir kritis menetapkan Tujuan serta Hasil yang diharapkan

S : Spesifik, tujuan tidak umum tetapi spesifik


M : Measurable, dapat diukur
A : Achievable, dapat dicapai
R : Reliable, nyata
T : Time Bound, ada batasan waktu pencapaian tujuan.
CONTOH POLA TUJUAN DAN HASIL

DIAGNOSA KEPERAWATAN
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS b/d SEKRESI SPUTUM
BERLEBIH AKIBAT INFEKSI SAL. PERNAFASAN
TUJUAN

SETELAH DIBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN


SELAMA 3 X 24 JAM DIHARAPKAN PASIEN TIDAK
MENGALAMI KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN
NAFAS, DENGAN KRITERIA EVALUASI :
SESAK (-) Time Bound
RR=12-20 X/MNT Spesifik
Reliabel
RONCHI (-)
Achievable
Measurable
CONT…

3. Berpikir kritis merancang Intervensi Keperawatan


Intervensi keperawatan adalah tindakan yang
dirancang untuk membatu klien dalam beralih
dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang
diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon
dalam Potter & Perry, 2005)

Tindakan intervensi keperawatan termasuk


intervensi yang diprakarsai oleh perawat, dokter
(delegatif), atau tim kesehatan lain (kolaboratif)
(Bulechek & McCloskey dalam Potter & Perry,
2005)
CONTOH INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS b/d SEKRESI SPUTUM
BERLEBIH AKIBAT INFEKSI SAL. PERNAFASAN
RENCANA INTERVENSI

BERIKAN POSISI NYAMAN (SEMI FOWLER)


ANJURKAN MINUM AIR HANGAT JIKA SPUTUM SULIT DIKELUARKAN
AJARKAN TEKNIK BATUK EFEKTIF
KOLABORASI CHEST FISIOTHERAPI (CLAVING, PERKUSI)
DELEGATIF : PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Karakteristik Rencana Keperawatan

•Adanya prioritas masalah

•Adanya tujuan dan hasil yang diharapkan

•Adanya rencana intervensi keperawatan


LINGKUP BAHASAN

Latar Belakang
uw Встала
Definisi
Mum dan dan Tu Ponyusumn
Tulum j u a n Penyusunan
SLK! SLKI

Sistem
ваттKlasifikasi
кштшс SLKI
SLK!

Penetapan Luaran
Ponoupan Luann Keperawatan
¡(…n
Jenisdan
Jonh danKomponon
Komponen Luaran
Luann Keperawatan
Koponwaun
Penerapan Luaran Keperawatan
LATAR BELAKANG
• Standar Asuhan Keperawatan memiliki tiga
komponen utama, yaitu diagnosis keperawatan,
intervensi keperawatan dan luaran (outcome)
keperawatan.
• PPNI telah menerbitkan standar diagnosis keperawatan
(SDKI) dan standar intervensi keperawatan (SIKI).
• Untuk menyempurnakan Standar Asuhan
Keperawatan, perlu diterbitkan pula standar luaran
keperawatan.
PROSES KEPERAWATAN DAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Evaluasi Diagnosis SDKI

SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
DEFINISI
Luaran (Outcome) Keperawatan
• Aspek-aspek yang dapat diobservasi dan diukur
meliputi kondisi, perilaku, atau persepsi pasien,
keluarga atau komunitas sebagai respons terhadap
intervensi keperawatan. Luaran keperawatan
menunjukkan status diagnosis keperawatan setelah
dilakukan intervensi keperawatan (Germini et al, 2010;
ICNP, 2015).
• Hasil akhir intervensi keperawatan yang terdiri atas
indikator-indikator atau kriteria-kriteria hasil pemulihan
masalah (ICN, 2009).
TUJUAN PENYUSUNAN SLKI

• Menjadi acuan penentuan luaran (outcome) keperawatan


• Mengarahkan intervensi keperawatan
• Meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan
• Mengukur pencapaian level keberhasilan intervensi
keperawatan
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
SISTEM KLASIFIKASI

• Mengikuti klasifikasi diagnosis keperawatan


• International Classification of Nursing Practice –
Diagnosis Classification (Wake, 1994)
• Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of
Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013)
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Ta n d a & Gejala
Faktor Risiko Kriteria Hasil

Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)

Intervensi
(SIKI)

3S
Observasi
Te r a p e u t i k
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
PENETAPAN LUARAN KEPERAWATAN
Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART

S • Spesific Label dan indikator


distandarisasi
M • Measurable
A • Attainable Disesuaikan kondisi
pasien dengan

R • Realistic menggunakan
clinical judgement

T • Timed
perawat

Diadaptasi dari:
Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al (2013), Potter & Perry (2013),
JENIS LUARAN KEPERAWATAN

Luaran
Positif
Luaran
Keperawatan
Luaran
Negatif
JENIS LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

No Jenis Luaran Contoh Luaran

1 Positif Bersihan Jalan Napas


(Perlu ditingkatkan) Keseimbangan Cairan
Integritas Jaringan
Citra Tubuh
2
Negatif Tingkat Nyeri
(Perlu diturunkan) Tingkat Keletihan
Tingkat Ansietas
Tingkat Berduka
Respon Alergi
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN

Label
• Nama luaran keperawatan berupa kata-kata kunci informasi
luaran

Ekspektasi
• Penilaian terhadap hasil yang diharapkan
• Meningkat, Menurun atau Membaik

Kriteria Hasil
• Karakteristik pasien yang dapat diamati atau diukur
• Dijadikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil intervensi
• Menggunakan skor (1 s.d 3) pada pendokumentasian computer-based
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

EKSPEKTASI LUARAN KEPERAWATAN


No Ekspektasi Definisi Contoh Luaran
1 Meningkat Bertambah baik dalam ukuran, Bersihan Jalan Napas
jumlah maupun derajat atau Curah Jantung
tingkatan Perawatan Diri
Sirkulasi Spontan
Status Kenyamanan
2 Menurun Berkurang baik dalam ukuran, Tingkat Keletihan
jumlah maupun derajat atau Tingkat Ansietas
tingkatan Tingkat Berduka
Tingkat Perdarahan
3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik, Eliminasi Fekal
adekuat, atau efektif. Fungsi Seksual
Identitas Diri,
Penampiran Peran
Proses Pengasuhan
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

VA R I A S I PENGGUNAKAN SKALA LIKERT (1 – 3)


KRITERIA HASIL LUARAN KEPERAWATAN
• k

1 2 3
Memburuk Te t a p Membaik

1 2 3
Meningkat Te t a p Menurun

1 2 3
Menurun Te t a p Meningkat
PENERAPAN LUARAN KEPERAWATAN

Metode Dokumentasi Manual/Tertulis


Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (hasil)
-
Kriteria 2 (hasil)
- Kriteria 3 (hasil)
-
dst

Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan Jalan Napas
Meningkat, dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif
• Produksi sputum menurun
• Mengi menurun
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit
PENERAPAN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

Metode Dokumentasi Berbasis Komputer


Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (skor)
- Kriteria 2 (skor)
- Kriteria 3 (skor)
- dst

Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan Jalan Napas
Meningkat, dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif 3
• Produksi sputum 3
• Mengi 3
• Frekuensi napas 3
CONTOH LUARAN SLKI
Bersihan Jalan Napas L.0002

Defini
Kemampuan membersmkan secret aîau obstruksi jalan napas untuk
mempenahankan jalan napas tetap paten.

Ekspektasi Meningkat

Kriteria Hasil
Menurun Meningkal
Temp
Ba…K efek… ー 2 3
Meninukat
Temp Menu…"
P…du触 sputum 1 2 3
Dwspnea 1 2 3
Sum mcara 1 2 3
Otopnea 1 2 3
Mengl 1 2 3
S悔皿釘5 1 2 3
Gellsah 1 2 3

Memburuk Telap Membaik


F旧杣e陶 napas 1 2 3
Pme napas 1 2 3
TA U TA N DIAGNOSIS DAN
LUARAN KEPERAWATAN

• Ta u t a n ( l i n ka g e ) m e r u p a ka n su a t u hubungan antara
dua elemen atau konsep, yakni SDKI dan SLKI.
• Ta u t a n ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
penilaian klinis (clinical judgement) perawat.
• Pemilihan luaran keperawatan tetap harus didasarkan
pada penilaian klinis dengan mempertimbangkan
kekhasan kondisi pasien, keluarga, kelompok atau
komunitas
• Satu diagnosis dapat memiliki lebih dari satu luaran,
jika diperlukan
TA U TA N DIAGNOSIS DAN
LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

Luaran Keperawatan Luaran Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan Utama Ta m b a h a n
Berat Badan
1 Berat Badan Lebih
Bersihan Jalan Napas Tidak
2 Bersihan Jalan Napas
Efektif
3 Risiko Aspirasi Bersihan Jalan Napas
4 Gangguan Citra Tubuh Citra Tubuh
5 Penurunan Curah Jantung Curah Jantung
6 Konstipasi Eliminasi Fekal Status Cairan
7 Risiko Konstipasi Eliminasi Fekal Status Cairan
8 Gangguan Eliminasi Urin Eliminasi Urin
9 Retensi Urin Eliminasi Urin
10 Disfungsi Seksual Fungsi Seksual
11 Pola Seksual Tidak Efektif Fungsi Seksual
12 Keputusasaan Harapan
13 Harga Diri Rendah Kronis Harga Diri
14 Gangguan Identitas Diri Identitas Diri
15 Risiko Luka Te k a n Integritas Jaringan
Integritas Kulit dan
16 Ikterik Neonatus
Mukosa
TA H A PA N PENYUSUNAN
SLKI

Launching
Buku SLKI
Revisi Draft
Buku SLKI
Workshop
SLKI
Penyusunan
Label,
Kesepakatan Definisi dan
Konsep SLKI Indikator
SLKI
STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN
INDONESIA
LINGKUP BAHASAN

Latar Belakang dan Landasan Hukum SIKI

Standarisasi Intervensi Keperawatan

Konstruksi Komponen-Komponen SIKI

Konstruksi Tautan (Linkage) SDKI - SIKI

Proses Penyusunan SIKI


Standar Kompetensi . l'I . " ¡. \“
グ ,.“
- Pendidikan: Vo k a s i, Ners .A7c-- s7А ) nA ~ J7
Generalis, Ners Spesialis, Ners
Subspesialis
Standar Asuhan
- Kekhususan: Medikal Bedah,
Gadar, Kamar Bedah, Kritis,
Keperawatan
Jiwa, Maternitas, dll. - Diagnosis
- Intervensi
- Luaran (outcome)

SK
Undang Undang Kep.
No. 38 Ta h u n 2014

P
Standar
Profesi

P
N SKP
I SAK
Standar Kinerja Profesional
- Penjaminan Mutu
- Pendidikan
- Riset
- Etika
- Penilaian Kerja
LATAR BELAKANG (Lanjutan …)

Pasal 13 UU No. 44 Ta h u n 2009 tentang RS

Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit


harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien
Pasal 66 UU No. 36 Ta h u n 2014 tentang Nakes

Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik


berkewajiban untuk mematuhi standar profesi, standar
pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional
LATAR BELAKANG (Lanjutan …)

Pasal 36 UU No. 36 Ta h u n 2014 tentang Te n a g a K e s e h a ta n

S t a n d a r p r o f e si d a n st a n d a r p e l a ya n a n p r o f e si u n t u k m a si n g -
m a si n g j e n i s t e n a g a ke se h a t a n ditetapkan oleh Organisasi
profesi bidang kesehatan dan disahkan oleh menteri.

Pasal 28 UU No. 38 Ta h u n 2014 tentang Keperawatan

Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar


pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur
operasional.
ASUHAN KEPERAWATAN

Step II
Step I Nursing Diagnosis
Assessmem

SDKI

Step V Step III


Evaluation Planning

Step IV
,/\
Outcomes Interventions
Implementation \.»
SLKI SIKI
MENGAPA PERLU DISTANDARISASI?

• Panduan penyusunan intervensi keperawatan


• Penyeragaman istilah / penyebutan intervensi keperawatan
• Perluasan (ekspansi) ilmu keperawatan
• Pengembangan sistem informasi
• Pembelajaran decision making bagi peserta didik keperawatan
• Penentuan biaya pelayanan yang diberikan oleh perawat
• Pengkomunikasian keperawatan ke tenaga kesehatan lain
KEUNGGULAN YANG HARUS DIMILIKI
STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN
• Komprehensif
• Area generalis dan spesialis
• Fisiologis dan psikososial
• Kuratif, preventif dan promotif
• Individu, keluarga, komunitas
• Direct care dan indirect care
• Independent dan collaborative
• Berbasis riset
• Mudah digunakan (easy to use)
• Menggunakan istilah klinis yang jelas
• Dapat dikaitkan dengan diagnosis & outcome keperawatan
RENTANG INTERVENSI
Direct
KEPERAWATAN

Nurse-
Intervensi Indirect
initiated

Healthcare
-initiated
RENTANG INTERVENSI KEPERAWATAN
(LANJUTAN)

• Direct care intervention


• Intervensi yang dilaksanakan dengan berinteraksi langsung
dengan pasien
• ‘Laying on of hands’
• Indirect care intervention
• Intervensi yang dilaksanakan tanpa berinteraksi langsung
dengan pasien namun dilaksanakan demi pasien
• Nurse-initiated intervention
• Intervensi yang diinisiasi oleh perawat untuk mengatasi
diagnosis keperawatan
• Healthprovider-initiated intervention
• Intervensi yang diinisiasi oleh tenaga kesehatan lain, namun
diberikan oleh perawat
Ko n s t r u k s i
KflflSllllISi
Kl aKlasifikasi
s i f ik a s i S IKI
SIKI

.
SISTEM KLASIFIKASI
• Klasifikasi atau taksonomi merupakan
pengelompokan berdasarkan hierarki dari yang
bersifat lebih umum/tinggi ke lebih khusus/rendah.
• SIKI diklasifikasikan sama dengan klasifikasi SDKI
• Kelompok klasifikasi (takson) SIKI terdiri atas:
• 5 KATEGORI
• 14 SUBKATEGORI
• 623 INTERVENSI KEPERAWATAN
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

MENGAPA PERLU DIKLASIFIKASI?

1. Memudahkan penelusuran intervensi keperawatan


2. Memudahkan untuk memahami beraneka ragam intervensi
keperawatan yang sesuai dengan area praktik dan/atau
cabang disiplin ilmu.
3. Memudahkan pengkodean (coding) untuk penggunaan
berbasis komputer (computer-based)
SISTEM KLASIFIKASI
INTERVENSI KEPERAWATAN

• Mengikuti klasifikasi diagnosis keperawatan


• International Classification of Nursing Practice –
Diagnosis Classification (Wake, 1994)
• Doenges& Moorhouse’s Diagnostic Division of
Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013)
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

5 KATEGORI
1. Fisiologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi fisik dan regulasi
homeostatik
2. Psikologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi mental, proses
mental dan perilaku.
3. Perilaku
• Intervensi Keperawatan untuk mendukung perubahan perilaku atau
gaya hidup
4. Relasional
• Intervensi keperawatan untuk mendukung hubungan interpersonal
atau interaksi sosial
5. Lingkungan
• Intervensi keperawatan untuk mendukung keamanan lingkungan dan
menurunkan risiko gangguan kesehatan
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

14 SUBKATEGORI
1. Respirasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pernapasan dan oksigenasi

2. Sirkulasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah

3. Nutrisi dan Cairan


• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi gastrointestinal, metabolisme dan
regulasi cairan/elektrolit
4. Eliminasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi eliminasi fekal dan urinaria

5. Aktivitas dan Istirahat


• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi muskuloskeletal, penggunaan energi
serta istirahat/tidur
6. Neurosensori
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi otak dan saraf

7. Reproduksi dan Seksualitas


• Kelompok intervensi yang melibatkan fungsi reproduksi dan seksualitas
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

14 SUBKATEGORI (LANJUTAN)
8. Nyeri dan Kenyamanan
• Kelompok intervensi yang memulihkan nyeri dan kenyamanan

2. Integritas Ego
• Kelompok intervensi yang memulihkan kesejahteraan dengan diri sendiri secara
emosional
3. Pertumbuhan dan Perkembangan
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan

4. Kebersihan Diri
• Kelompok intervensi yang memulihkan perilaku sehat dan merawat diri

5. Penyuluhan dan Pembelajaran


• Kelompok intervensi yang memulihkan peningkatan pengetahuan dan perubahan
perilaku
6. Interaksi Sosial
• Kelompok intervensi yang memulihkan hubungan antarindividu dan indivi dengan
kelompok
7. Keamanan dan Proteksi
• Kelompok intervensi yang memulihkan keamanan dan menurunkan risiko cedera
akibat ancaman dari lingkungan internal maupun eksternal
METODE
PENGKLASIFIKASIAN
1. Pengklasifikasian dilakukan berdasarkan similarity
analysis dan clinical judgment
2. Label intervensi yang multikategori, diklasifikasikan
berdasarkan kecenderungan dominan pada
salah satu kategori/subkategori.
3. Hindari cross-referencing.
• Setiap label intervensi hanya diklasifikasi dalam satu
kategori/subkategori.
• Kalsifikasi label intevensi tidak boleh lebih dari satu
katogeri/subkatergori
Ko n s t r u k s i
KflflSllllISi
Kl aKlasifikasi
s i f ik a s i S IKI
SIKI
INTERVENSI DAN TINDAKAN?

INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome)

TINDAKAN KEPERAWATAN
• Perilaku spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
KOMPONEN INTERVENSI
KEPERAWATAN

Label

Definisi

Tindakan

Referensi
LABEL INTERVENSI
• Kata benda (noun), bukan kata kerja (verb)
• Contoh: Pemantauan à bukan Memantau
• Idealnya terdiri dari tiga kata atau kurang, namun tidak
lebih dari lima kata
• Kapitalkan setiap awal kata
• Label mencakup sekitar 18 deskriptor yang
memerlukan penyeragaman definisi
LABEL INTERVENSI (LANJUTAN)

DESKRIPTOR LABEL INTERVENSI


Te r d a p a t 18 Jenis Deskriptor
No Deskriptor Definisi
1 Dukungan Memfasilitasi, memudahkan atau melancarkan
2 Edukasi Mengajarkan atau memberikan informasi
3 Kolaborasi Melakukan kerjasama atau interaksi
4 Konseling Memberikan bimbingan
5 Konsultasi Memberikan informasi tambahan atau pertimbangan
6 Latihan Mengajarkan suatu keterampilan atau kemampuan
7 Manajemen Mengidentifikasi dan mengelola
8 Pemantauan Mengumpulkan dan menganalisis data
9 Pemberian Menyiapkan dan memberikan
10 Pemeriksaan Mengobservasi dengan teliti
DESKRIPTOR LABEL INTERVENSI
(LANJUTAN)
No Deskriptor Definisi
11 Pencegahan Meminimalkan risiko atau komplikasi
12 Pengontrolan Mengendalikan
13 Perawatan Mengidentifikasi dan merawat
14 Promosi Meningkatkan
15 Rujukan Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16 Resusitasi Memberikan tindakan secara cepat untuk
mempertahankan kehidupan
17 Skrining Mendeteksi secara dini
18 Te r a p i Memulihkan kesehatan dan/atau menurunkan risiko
PENYUSUNAN DEFINISI
• Menjelaskan makna dari label intervensi berupa
perilaku perawat, bukan perilaku pasien
• Awali dengan kata kerja (verb)
• Contoh: Memberikan à bukan Pemberian
• Hindari mengulang kata yang terdapat pada definien
• Hindari menggunakan frase kepada pasien atau oleh
perawat
PENYUSUNAN TINDAKAN
• Awali setiap kalimat dengan kata kerja (verb). Gunakan kata
kerja yang paling aktif
• Hindari menggunakan kata kaji, observasi dan evaluasi.
Dianjurkan menggunakan periksa, identifikasi, monitor.
• Hindari menyebutkan merek
• Hindari mengombinasikan dua ide dalam satu tindakan
• Fokus pada tindakan yang critical
• Ta m b a h k a n kata ‘jika perlu’ atau ‘sesuai kebutuhan’ pada
setiap akhir tindakan yang tidak dapat dispesifikkan atau
memerlukan penyesuaian
• Selalu periksa konsistensi antara tindakan dengan definisi
intervensi
• Susun tindakan-tindakan secara sekuensial, jika
dimungkinkan
TIPE TINDAKAN

Observasi

Kolaborasi TIPE Terapeu t ik

Edukasi
Ko n s t r u k s i
KOIISUIIISi
Ko m p o n e n S IKI
Komnonen SIKI
TA U TA N (LINKAGE)

• Tau tan (linkage) merupakan suatu hubungan antara


dua elemen/konsep, yakni SDKI dan SIKI
• Ta u t a n ini bukan untuk menggantikan clinical
judgement perawat
• Pemilihan intervensi keperawatan tetap didasarkan
pada clinical judgement dengan mempertimbangkan
kekhasan kondisi pasien, keluarga, kelompok atau
komunitas
KARAKTERISTIK TA U TA N

• Bersifat komprehensif, satu diagnosis keperawatan


bertaut dengan multi-intervensi.
• Tidak bersifat preskriptif, namun lebih bersifat
rekomendasi
• Ta u t a n ini memberikan gambaran tentang kemungkinan-
kemungkinan intervensi yang dapat dijalankan untuk
mengatasi diagnosis keperawatan.
• Memiliki tingkatan (level) yang berbeda dalam mengatasi
suatu diagnosis, intervensi utama dan intervensi
penunjang
• Ta u t a n dapat dilakukan 3 hal (addition, deletation,
modification) berdasarkan kondisi pasien
LEVEL INTERVENSI

• Level Satu

1 • Intervensi Utama

• Level Dua
• Intervensi
2 Pendukung
LEVEL TA U TA N ( L A N JU TA N )

• L e v e l 1 ( In t e r v e n s i Utama)
• Merupakan intervensi prioritas (the intervention of
choice) karena bersifat resolutif
• Memiliki kesesuaian terbaik dengan
diagnosis/etiologi diagnosis keperawatan
• Memiliki banyak tindakan2 yang dapat mengatasi
masalah
• Dapat digunakan pada berbagai setting
• Efektivitas intervensi banyak diungkapkan dalam
riset/referensi/praktik klinis
LEVEL TA U TA N ( L A N JU TA N )

• Level 2 (Intervensi Pendukung)


• Bukan merupakan intervensi prioritas
• Tidak bersi fat reso lutif namun dapat menunjang
resolusi masalah
• Hanya dapat mengatasi etiologi diagnosis tertentu
saja
• Hanya dapat digunakan pada setting tertentu saja
• Efektivitas intervensi tidak/belum banyak
diungkapkan dalam riset/referensi/praktik klinis
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PEMILIHAN INTERVENSI
• Pemilihan intervensi keperawatan sesuai kondisi pasien merupakan
bagian dari clinical judgement perawat.
• Faktor yang dipertimbangkan saat memilih intervensi:
1. Karakteristik diagnosis keperawatan
2. Kriteria hasil pasien yang diharapkan
3. Kemampulaksanaan intervensi
4. Kemampuan perawat
5. Penerimaan pasien
6. Penelitian yang mendasari intervensi tersebut
7. Clinical priviledge
CONTOH TA U TA N SDKI- SIKI

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif


Intervensi Utama
Latihan Batuk Efektif Pemantauan Respirasi
Manajemen Jalan Napas
Intervensi Pendukung
Fisioterapi Dada Pemberian Obat: Inhalasi
Manajemen Asma Pencegahan Aspirasi
Manajemen Alergi Penghisapan Jalan Napas
Manajemen Anafilaksis Penyapihan Ventilasi Mekanik
Manajemen Ventilasi Mekanik Stabilisasi Jalan Napas
Manajemen Jalan Napas Buatan Te r a p i Oksigen
Pemberian Posisi
TUGAS KELOMPOK
BUAT RENCANA INTERVENSI PADA 3BUAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MELIPUTI:
 TUJUAN( WAKTU DAN KRITERIA EVALUASI)
 RENCANA INTERVENSI
 RASIONAL RENCANA
 BUAT SESUAI DENGAN URUTAN PRIORITAS

DIBUAT OLEH MASING MASING KELOMPOK


DENGAN JENIS KASUS YANG BERBEDA
LAKUKAN PRESENTASI OLEH MASING MASING
KELOMPOK .
SELAMAT MENGERJAKAN, TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai