Anda di halaman 1dari 27

KEPERAWATAN JIWA

MPKP, CMHN, PPDGJ, DAN SKIZOFRENIA

KELOMPOK 2

Dellya Ayu Khrieshna 213219005


Alicia Safanah Afifah 213219013
Ariatna Citra Cahyani 213219035

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Our Team Style
MPKP ( MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL)

• Menjaga konsistensi asuhan


• Nilai – nilai profesional (Profesional
keperawatan
Values)
suatu sistem (struktur, proses, • Mengurangi konflik, tumpang tindih,
• Pendekatan manajemen
nilai-nilai profesional) yang dan kekosongan pelaksanaan asuhan
(Management Approach)
memungkinkan perawat keperawatan oleh tim keperawatan
• Hubungan profesional (Profesional
profesional mengatur pemberian • Menciptakan kemandirian dalam
Relationship)
asuhan keperawatan termasuk memberikan asuhan keperawatan
• Sistem pemberian asuhan
lingkungan untuk menunjang • Memberikan pedoman dalam
keperawatan (Care Delivery
asuhan tersebut. (Hoffart & menentukan kebijakan dan keputusan
System)
Woods, 1996 dalam Huber, 2010). • Menjelaskan dengan tegas ruang
• Kompensasi dan penghargaan
lingkup dan tujuan asuhan keperawatan
(Compensation & Reward).
bagi setiap tim keperawatan.

DEFINISI MPKP TUJUAN MPKP KOMPONEN MPKP


PILAR MPKP

PILAR I I (PENDEKATAN PILAR II PILAR III


PILAR IV
MANAJEMEN) (SISTEM HUBUNGAN PROFESIONAL
MANAJEMEN ASUHAN
PENGHARGAAN PADA KOMUNIKASI HORIZONTAL
KEPERAWATAN
TENAGA KEPE- HUBUNGAN PROFESIONAL
Perencanaan yaitu kegiatan model RAWATAN) DI RUANG MODEL PRAKTEK
praktek keperawatan profesional. Yaitu memberikan asuhan
KEPERAWATAN
Proses rekruitmen keperawatan pada pasien secara
PROFESIONAL ADALAH : sistematis dan terorganisir.
Pengorganisasian yaitu kegiatan dan Kerja orientasi
tenaga perawat. Rapat perawat ruangan
Penilaian kerja.

Pengarahan yaitu bentuk tindakan Pengembangan staf Pere dan post konferens
dalam rangka mencapai tujuan Rapat tim kesehatan
organisasi
Visit dokter

Pengendalian yaitu proses


memastikan aktifitas sebenarnya
sesuai dengan aktifitas yang
direncanakan melalui audit, strukturl,
audit proses dan audit hasil
METODE PENUGASAN MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL (MPKP) DALAM KEPERAWATAN

1. Metode kasus (Pada metode ini satu perawat akan memberikan asuhan
keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periode dinas)
2. Metode fungsional (Setiap perawat diberi satu atau beberapa tugas
untuk dilaksanakan kepada semua klien di satu ruangan)
3. Metode tim (seorang perawat profesional memimpin sekelompok
tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif
4. Metode Perawat Primer
LANGKAH – LANGKAH DA LAM MODEL
PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)
TAHAP PERSIAPAN : TAHAP PELAKSANAAN :

1. Pembentukan Tim 1. Pelatihan tentang MPKP


2. Rancangan Penilaian Mutu 2. Memberi bimbingan kepada perawat
primer (PP) dalam melakukan konferensi.
3. Presentasi MPKP 3. Memberi bimbingan kepada perawat
4. Penempatan Tempat primer (PP) dalam melakukan ronde
Implementasi MPKP dengan porawat asosiet (PA).
5. Penetapan Tenaga Keperawatan 4. Memberi bimbingan kepada PP dalam
6. Penetapan Jenis Tenaga memanfaatkan standar renpra
7. Pengembangan Standar rencana 5. Memberi bimbingan kepada PP dalam
asuhan Keperawatan. membuat kontrak/orientasi dengan
klien/keluarga.
8. Penetapan Format Dokumentasi 6. Memberi bimbingan kepada PP dalam
Keperawatan melakukan presentasi kasus dalam tim.
7. Memberi bimbingan kepada critical care
manager (CCM) dalam membimbing PP
dan PA.
8. Memberi bimbingan kepada tim tentang
dokumentasi keperawatan
9. Tahap evaluasi
10. Tahap lanjut
KONSEP DASAR GANGGUAN JIWA

DEFINISI TANDA DAN FAKTOR YANG KLASIFIKASI


GEJALA MENYEBABKAN GANGGUAN
GG JIWA JIWA
Gangguan jiwa adalah
sindrom pola perilaku MENURUT
individu yang berkaitan MARAMIS 2010
dengan suatu gejala Normal dan Abnormal
penderitaan dan 2. Gangguan Kesadaran
pelemahan didalam 3. Gangguan Ingatan Aksis 1 : sindroma klinis
satu atau lebih fungsi 4. Gangguan Orientasi dan kondisi lain yang
penting dari manusia, 5. Gangguan mungkin menjadi fokus
yaitu fungsi psikologik, 1. Faktor Somatik perhatian klinis
Psikomotor (Somatogenik)
perilaku, biologik, 6. Gangguan proses Aksis 2 : gangguan
gaangguan tersebut 2. Faktor Psikologik kepribadian dan retardasi
berpikir (Psikogenik)
mempengaruhi 7. Dll mental
hubungan antara dirinya 3. Faktor Sosial Budaya Aksis 3 : kondisi medis
sendiri dan juga secara umum
masyarakat Aksisi 4 : masalah
lingkungan dan
psikososisal
Aksis 5 : penilaian fungsi
secara global
PROSES DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

ANAMNESIS PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI TINDAK LANJUT


• Alasan Berobat
• Riwayat Gangguan
Sekarang
• Riwayat Gangguan Dahulu • Evaluasi Terapi
• Fisik Diagnostik • Aksis I = Klinis • Farmakoterapi
• Riwayat Perkembangan • Evaluasi Diagnosis
• Status Mentalis • Aksis II = Kepribadian • Psikoterapi
Diri • • • • Lain-lain
Laboratorium Aksis III = Kondisi Medik Terapi Sosial
• Latar Belakang Sosial, • Radiologik • Aksis IV = Psiko Sosial • Terapi Okupasional
Keluarga, Pendidikan, • • •
Evaluasi Psikologik Aksis V = Taraf Fungsi Lain-lain
Pekerjaan, Perkawinan, Dll.
COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING
(CMHN)
CMHN adalah pelayanan keperawatan yang
komprehensif, holistik, dan paripurna,
berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa,
rentang terhadap stres dan dalam tahap
pemulihan serta pencegahan kekambuhan.
TUJUAN UMUM : TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan, CMHN
keterampilan dan sikap perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa bagi
masyarakat sehingga tercapai kesehatan jiwa
masyarakat secara optimal.

TUJUAN KHUSUS
 Menjelaskan konsep keperawatan kesehatan jiwa komunitas
 Menerapkan komunikasi terapeutik dalam memberikan pelayanan / asuhan keperawatan jiwa
 Menjelaskan peran dan fungsi perawat kesehatan jiwa dalam memberikan pelayanan
keperawatan
 Bekerjasama dengan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
peran dan fungsinya
 Menerapkan konsep pengorganisasian masyarakat dalam memberikan pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa
 Memberikan asuhan keperawatan pada anak dan remaja dengan gangguan jiwa : depresi dan
perilaku kekerasan
 Memberikan asuhan keperawatan pada usia dewasa yang gangguan jiwa Memberikan asuhan
keperawatan pada lansia dengan gangguan jiwa : depresi dan demensia
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan jiwa komunitas
PILAR CMHN
JENIS CMHN
Menurut keliat 2010 pelayanan CMHN terdapat KEGIATAN CMHN
Basic Course (BC) CMHN 4 pilar yaitu :
 Manajemen keperawatan kesehatan jiwa PERMAINAN
Intermediate Course (IC)  Manajemen pelayanan pemberdayaan
CMHN masyarakat SENAM LANSIA
 Kemitraan lintas sektor dan program
Advance Course (AC) CMHN SEVEN GUN
 Manajemen asuhan keperawatan yang akan
dilaksanakan oleh perawat CMHN dan kader
kesehatan
GANGGUAN MENTAL ORGANIK (TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK)

Gambaran Utama :
1. Gangguan fungsi kognitif, misalnya, daya ingat (memory), daya pikir
(intellect), daya belajar (learning).
2. Gangguan sensorium, misalnya, gangguan kesadaran (consciousness)
dan perhatian (attention).
3. Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang : persepsi
(halusinasi) isi pikiran (waham/delusi) suasana perasaan dan emosi
(depresi, gembira, cemas).
GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN dan
DISFUNGSI OTAK dan PENYAKIT FISIK
Pedoman Diagnostik: Halusinosis Organik :
1. Gangguan Katatonik Organik
Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau 2. Gangguan Waham Organik (Lir-Skizofrenia)
penyakit fisik sistemik yang diketahui berhubungan
3. Gangguan Afektif Organik
dengan salah satu sindrom mental yang tercantum;
4. Gangguan Cemas (Anxietas) Organik
Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu
atau bulan) antara perkembangan penyakit yang
5. Gangguan Disosiatif Organik
mendasari dengan timbulnya sindrom mental; 6. Gangguan Astenik Organik
Kesembuhan dari gangguan mental setelah 7. Gangguan Kognitif Ringan
perbaikan atau dihilangkannya penyebab yang 8. Gangguan Mental Lain YDT Akibat Kerusakan dan
mendasarinya; Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik :
Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab -Gangguan Kepribadian Organik
alternatif dari sindrom mental ini (seperti pengaruh -Sindrom Pasca-ensefalitis
yang kuat dari riwayat keluarga atau pengaruh stres 9. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Organik Lain
sebagai pencetus). Akibat Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak
10. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Organik YTT
Akibat Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak
11. Gangguan Mental Organik Atau Simtomatik YTT
DEMENSIA

Pedoman Diagnostik :
a. Adanya penurunan kemampuan daya ingat 1. DEMENSIA PADA PENYAKIT
1. Demensia Pada Penyakit LAIN YDK
Alzeimer dan daya pikir, yang sampai mengganggu 2. Demensia pada Penyakit Pick
2. Demensia Pada Penyakit 3. Demensia pada Penyakit
kegiatan harian seseorang (personal activities of
Alzheimer Onset Dini Creutzfeldt-Jakob
3. Demensia Vaskular daily living) seperti : mandi, berpakaian, makan, 4. Demensia pada Penyakit
4. Demensia Vaskular Onset Huntington
kebersihan diri, buang air besar dan kecil.
Akut 5. Demensia pada Penyakit
5. Demensia Multi-infark b. Tidak ada gangguan kesadaran (clear Parkinson
6. Demensia Vaskular 6. Demensia pada Penyakit HIV
consciousness).
Subkortikal (Human Immunodefi- ciency
7. Demensia Vaskular c. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk Virus)
Campuran Kortikal dan 7. Demensia pada Penyakit Lain
paling sedikit 6 bulan.
Subkortikal YDT YDK
8. Demensia Vaskular YTT •Diagnosis Banding : - Gangguan Depresif (F30-
F39). -Delirium (F05), F05.1 Delirium, be- tindih
dengan Demensia. -Retardasi Mental Ringan & S
F71).
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOSIFAL DAN GANGGUAN WAHAM

GANGGUAN SKIZOSIFAL
SKIZOFRENIA Pedoman Diognostik : GANGGUAN WAHAM
gejala khas berikut ini harus ada 3 atau 4 MENETAP
 Skizofrenia paranoid gejela berikut, secara terus menerus selama
2 tahun  Gangguan
 Skizofrenia hebefrenik lamanya : waham
 Skizofrenia katatonik  Afek yang tidak wajar atau acuh tak  Gangguan waham
acuh menetap lainnya
 Skizofrenia tak terinci  Perilaku atau penampilan yang aneh  Gangguan waham
(undifferentiated)  Kepercayaan yang aneh atau pikiran menetap YTT
bersifat magik  
 Depresi pasca-skizofrenia  Kecurigaan atau ide-ide paranoid
 Skizofrenia residual  Pikiran obsesif berulang-ulang yang tidak
terkendali
 Skizofrenia simpleks  Persepsi-persepsi panca indera yang
tidak lazim
 Pikiran yang bersifat samar-samar
 Sewaktu-waktu ada episode menyerupai
keadaan psikotik yang bersifat
sementara dengan ilusi
GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD AFEKTIF)

1. Episode Manik
2. Gangguan Afektif Bipolar
3. Episode Depresif
4. Gangguan Depresif Berulang
5. Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) Menetap
6. Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) Ytt
GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM
DAN GANGGUAN TERKAIT STRES

GANGGUAN
GANGGUAN NEUROTIK
SOMATOFORM

1. Gangguan anxietas fobik 1. Gangguan somatoform tak


2. Gangguan anxietas lainnya terinci
3. Gangguanobsesif kompulsif 2. Gangguan hipokondrik
4. Reaksi terhadap stres berat dan 3. Gangguan nyeri somatoform
gangguan penyesuaian menetap
5. Gangguan disosiatif [konversi] 4. Disfungsi otonomik
somatoform
SINDROM PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN
GANGGUAN FISIOLOGIS dan FAKTOR FISIK

1. Gangguan makan
2. Gangguan tidur non-organik
3. Disfungsi seksual bukan disebabkan
gangguan atau penyakit organik
4. Gangguan mental dan perilaku yang
berhubungan dengan masa nifas
5. Faktor psikologis dan perilaku yang
berhubungan dengan gangguan atau
penyakit  YDT = yang tidak ditentukan
 YTT = yang tidak tergolongkan
6. Penyalahgunaan zat yang tidak
(unspecifred)
menyebabkan ketergantungan  YDK = yang di-klasifrkasi di tempat
7. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan lain (classified elsewhere)
dengan gangguan fisiologis dan faktor
 YTK = yang tidak di-klasifrkasi (not
elsewhere classifred)
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA

1. Gangguan kepribadian khas


2. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya
3. Perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan
oleh kerusakan
atau penyakit otak
4. Gangguan kebiasaan dan impuls
5. Gangguan identitas jenis kelamin
6. Gangguan preferensi seksual
7. Gangguan psikologis dan prilaku yang berhubungan dengan
perkembangan orientasi seksual
8. Gangguan kepribadian dan prilaku masa dewasa lainnya
9. Gangguan kepribadian dan prilaku masa dewasa YTT
RETARDASI MENTAL

1. Retardasi mental ringan


2. Retardasi mental sedang
3. Retardasi mental berat
4. Retardasi mental sangat
berat
5. Retardasi mental lainnya
6. Retardasi mental YTT
GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS

1. Gangguan perkembangan khas berbicara dan


berbahasa
2. Gangguan perkembangan belajar khas
3. Gangguan perkembangan motorik khas
4. Gangguan perkembangan khas campuran
5. Gangguan perkembangan pervasif
6. Gangguan perkembangan psikologis lainnya
7. Gangguan perkembangan psikologis YTT
GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA
PADA MASA KANAK DAN REMAJA

1. Gangguan hiperkinetik
2. Gangguan tingkah laku
3. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi
4. Gangguan emosional dengan onset khas pada masa kanak
5. Gangguan funsi sosial dengan onset khas pada masa kanak
dan remaja
6. Gangguan Tic
7. Gangguan prilaku dan emosional lainnya dengan onset
biasanya pada masa kanak dan remaja
8. Gangguan mental YTT
SKIZOFRENIA

Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa berat


yang ditandai dengan penurunan atau
ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan
realitas (halusinasi atau waham), afek tidak
wajar atau tumpul, gangguan kognitif (tidak
mampu berpikir abstrak) serta mengalami
kesukaran melakukan aktivitas sehari-hari
(Keliat, Budi anna, dkk, 2013).
Skizofrenia Simplek Skizofrenia Hebefrenia Skizofrenia Katatonia
Gangguan proses berpikir
Gangguan proses berpikir,Terjadi gaduh gelisah katatonik
sukar ditemukan, waham,
gangguan atau stupor katatonik.
dan halusinasi jarang
kemauan dan adanya
didapat,
depersenalisasi
jenis ini timbulnya perlahan-
atau double personality
KLASIFIKASI

Episode Skizofrenia Akut Skizofrenia Residual Skizofrenia Paranoid Skizofrenia Skizo Afektif
Waham primer, Gabungan
Timbul mendadak Gangguan proses pikir,
disertai dengan gejala skizofrenia,
sekali dan pasien kemauan emosianal tetapi
tidak jelas. waham-waham seperti halusinasi
seperti dalam
sekunder dan atau delusi, dan
keadaan mimpi. gejala gangguan
halusinasi
suasana hati seperti
ETIOLOGI

01 Faktor Genetik

02 Ketidakseimbangan neurotransmiter

Faktor Lingkungan
03

04 Penggunaan obat dan alkohol secara berlebihan


PATOFISIOLOGI
Thank You

Anda mungkin juga menyukai