Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DALAM

KOMUNITAS (KESEHATAN WANITA DAN PRIA)

KELOMPOK 3:
Reti Ratna Djuwita
Sidik Syafaatullah
Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu
masalah kesehatan dunia dan indonesia yang sampai saat
ini masih menjadi perhatian dalam dunia kesehatan karena
merupakan salah satu penyebab dari kematian (Jansje
&Samodra 2013).
penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai
penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang,
mereka memiliki durasi yang panjang dan pada umumnya
berkembang secara lambat (Riskesdas, 2013)
Prevalensi Penyakit Tidak Menular

Menurut data WHO, Penyakit Tidak Menular merupakan


penyebab lainnya. Hampir 80% kematian akibat PTM terjadi di
Negara-Negara berpenghasilan bawah menengah(WHO,
2010). Penyakit tidak menular di Indonesia diprediksi akan
mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2023.
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui behwa penyakit
tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang. Data PTM dalam Riskesdas
2013 meliputi:
Asma, penyakit paru obstruksi kronis, kanker, DM, hipertiroid,
hipertensi, jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal,
batu ginjal, penyakit sendi rematik.
Hipertensi
1. Definisi
hipertensi adala tekanan darah tinggi abnormal dan
diukur paling tidak pada 3 kesempatan yang berbeda
(Corwin, 2009).
2. Etiologi
Menurut Sagala (2009) hipertensi tergantung pada
kecepatan denyut jantung, volume sekuncup dan Total
Peripheral Resistance (TRP). Peningkatan salah satu dari
ketiga variabel yang tidak dikompensasi dapat
menyebabkan hipertensi.
3.Tanda dan Gejala
Sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami
hipertensi bertahun-tahun berupa:
nyeri kepala ,kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranial,
penglihatan ranial, penglihatan kabur akibat kerusakan
retina akibat hipertensi, ayunan langkah tidak mantap
karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena
peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus,
edema .
4. Faktor-faktor Hipertensi
Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, garam dapur,
merokok, depresi.
5. Komplikasi
a. Stroke
b. Gagal ginjal
c. Gagal jantung
6. Pengendalian Hipertensi
adapun cakupan pola hidup antara lain berhenti
meroko, mengurangi stress, olahraga, dan
istirahat (Sagala, 2009)
Carsinoma Mamae
1. Definisi
Ca Mamae merupakan gangguan dalam pertumbuhan
sel normal mammae dimana sel-sel normal
berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe
dan pembuluh darah.kanker payudara adalah
pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi ganas (Harianti, 2005).
2. Etiologi
Penyebab kanker payudara belum dapat
ditentukan, tetapi terdapat beberapa faktor yang
telah ditetapkan yaitu lingkungan dan genetik.
Kanker payudara memperlihatkan proliferasi
keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau
lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat
hyperplasia sel dengan perkembangan sel-sel
yang atipikal dan kemudian berlanjut menjadi
karsinoma insitu dan menginvasi stroma. Kanker
membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari
satu sel emnjasi massa.
3.Faktor resiko kanker
a. Riwayat keluarga tentang kanker payudara
b. Usia
c. Paparan radiasi
4. Manifestasi klinis
d. Nyeri
e. Benjolan pada payudara
f. Erosi atau eksema puting susu
g. Timbul pembuluh pembesaran kelenjar getah
bening
h. Ketiak bengkak pada kaki dan lengan
i. Pengelupasan pailla payudara
j. Keluar cairan abnormal dari puting susu berupa
nanah, darah
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian komunitas pada klien hipertensi
1. Riwayat kesehatan
2. Riwayat kesehatan keluarga
3. Makanan yang dikonsumsi
4. Aktiviras fisik
5. Riwata pengobatan
Deteksi kanker
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
1. Mempersiapkan fasilitas pelayanna kesehatan tingkat
pertama yang dapat melakukan pemeriksaan kanker
leher rahim dan kanker payudara.
2. Melakukan pemetaan peserta wanita yang sudah
menikah dan wanita yang beresiko tinggi kanker leher
rahim dengan ketentuan antara lain:
a. Menikah/hubungan seksual pada usia muda
b. Sering melahirkan
c. Merokok
d. Sering berganti pasangan seksual
e. Infeksi menular seksual
3. Wanita berisiko tinggi kanker payudara antara lain ;
a. Riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara
b. Wanita yang mempunyai anak pertama di usia 30 tahun
c. Wanita yang tidak pernah menyusui
d. Menopouse usia lanjut’
e. Riwayat tumor jinak payudara
f. Kontrasepsi oral terlalu lama
g. Alkohol dan trauma terus menerus
4. Peserta mendapatkan rekomendasi dari fasilitas kesehatan tingkat
pertama
5. Peserta mendaftar dengan lembar kesediaan formulir permohonan
pelayanan deteksi kanker leher rahim atau kanker payudara.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gaya hidup monoton b.d kurang pengetahuan tentang
keuntungan olahraga bagi kesehatan
2. Perilaku kesehatan cenderung sosial : Hambatan
kemampuan untuk mengubah gaya hidup/perilaku dalam
cara yang memperbaiki status kesehatan.
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d
keterampilan komunikasi yang tidak efektif
4. Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidak cukupan
akses pada pemberi layanan kesehatan
5. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kurang
dukungan sosial.
Intervensi
Dx. 1 Gaya hidup monoton b.d
kurang pengetahuan olahraga
bagi kesehatan
NIC :
Kriteria hasil :
1. Peningkatan latihan
1. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi perilaku 2. Terapi latihan
kesehatan. 3. Bantuan modifikasi diri
2. Strategi pencegahan penyakit 4. Fasilitasi tanggung jawab
3. Manfaat dukungan sosial diri
4. Manfaat olahraga teratur
5. Perilaku meningkatkann
kesehatan
Dx. 2 perilaku kesehatan
cenderung beresiko b.d NIC :
kurang dukungan sosial 1. Modifikasi perilaku
2. Membangun hubungan
Kriteria hasil :
yang kompleks
1. Penerimaan status 3. Peningkatan koping
kesehatan 4. Dukungan
2. Kepercayaan mengenai pengambilan
kesehatan keputusan
Dx. 3 ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan b.d
NIC :
kurang pengetahuan tentang
1. Berikan pendidikan
keuntungan olahraga bagi kesehatan
kesehatan. 2. Peningkatan kesadaran
Kriteria hasil : kesehatan
3. Lakukan skrining
1. Keseimbangan gaya hidup kesehatan
2. Pengetahuan manajemen 4. Berikan panduan sistem
kanker pelayanan kesehatan
5. Fasilitasi pembelajaran
3. Pengetahuan manajemen
hipertensi
4. Pengetahuan gaya hidup sehat
Implementasi

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana


asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan
masyarakat harus bekerja sama dengan anggota tim
kesehatan lainnya dalam hal ini melibatkan pihak
puskesmas, bidan, desa, dan anggota masyarakat. Prinsip
yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau
implementasi pada keperawatan komunita.
Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan
proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkann antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan
masyarakat komunitas.

Anda mungkin juga menyukai