Anda di halaman 1dari 40

KONSEP PENYAKIT

ANAK KRONIS
PENGERTIAN PENYAKIT
KRONIK PADA ANAK
Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit
berlangsung lama sampai bertahun-tahun,bertambah berat,menetap,dan
sering kambuh. (Purwaningsih dan Karbina, 2009).
Ketidakmampuan merupakan persepsi individu bahwa segala hal
yang dilakukan tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan
dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau
kegiatan yang baru dirasakan. (Purwaningsih dan Karbina, 2009).
Jadi penyakit kronis pada anak yaitu penyakit yang terjadi pada
anak anak dalam waktu lama akan membuat anak tersebut menjadi
tidak mampu melakukan sesuatu seperti biasanya
INSIDEN PENYAKIT KRONIS PADA
ANAK DI DUNIA DAN INDONESIA
Populasi anak dengan sakit kronis di seluruh
dunia diperkirakan sekitar 10 % dan satu sampai
dengan dua persen diantaranya dalam kondisi yang
sangat serius (Eiser, dalam Aritonang 2008). Studi
epidemiologi menunjukkan satu dari 10 anak dibawah
usia 15 tahun menderita penyakit kronis, sedangkan
penelitian lain menyatakan satu dari tiga anak usia
dibawah 18 tahun mengalami penyakit kronis
(Harrington dkk, 2006; Costello dkk, 2006; Gallasi
dkk, 2006).
Prevalensi penyakit kronis di Indonesia
sendiri masih sulit didapatkan apalagi
penyakit kronis khusus pada anak. Namun
demikian, berdasarkan data Departemen
Kesehatan Indonesia penyakit kelainan
kardiovaskuler menempati urutan kedua
sebagai penyakit yang banyak diderita anak-
anak setelah penyakit saluran pernapasan
(Adrian, dalam Aritonang 2009).
Berkaitan dengan jenis penyakit kronis, anak-anak di
negara-negara maju umumnya memiliki jenis penyakit kronis yang
berbeda dengan anak-anak di negara yang berkembang. Selain itu,
penyakit ini bisa ditemukan saat kelahiran ataupun berkembang
ketika masa bayi dan anak-anak. Newacheck dkk (2007)
menyebutkan jenis penyakit kronis pada anak antara lain cerebral
palsy, diabetes, chronic renal insufficiency, epilepsy, down’s
syndrome dan ketidaknormalan kromosom turunan lainnya,
cystic fibrosis, jantung, kanker, arthritis, asthma, dermatitis
(termasuk eczema and psoriasis), leukaemia dan berbagai tipe
anemia. Contoh lain penyakit kronis pada anak adalah hemophilia,
HIV/AIDS, keadaan dan kondisi sakit bawaan sejak lahir yang
membutuhkan perawatan lama dan terus menerus (Martin, dalam
Aritonang, 2009).
JENIS PENYAKIT KRONIS PADA ANAK
KOMPAS.com — Dalam perkembangan teknologi dan pengetahuan
dunia kedokteran modern telah ditemukan berbagai cara mencegah
terjadinya penyakit, khususnya penemuan teknologi modern vaksinasi.
Namun, meski telah banyak ditemukan berbagai imunisasi pada anak,
tetap saja berbagai penyakit berbahaya mengancam jiwa sebagian anak-
anak di dunia.

Hal ini terjadi karena program imunisasi yang telah dijalankan oleh
berbagai negara di dunia tidak dapat berjalan sesuai yang dikehendaki
karena berbagai faktor. Penyebab utama tidak terlaksananya program
imunisasi adalah rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat,
khususnya di negara berkembang, tentang pentingnya imunisasi. Terlebih
lagi, saat ini, sebagian kelompok tertentu tengah gencar melakukan
kampanye hitam atau black campaign tentang imunisasi.
Penyakit kronis adalah sebuah penyakit yang lanjutan dari
penyakit akut, secara umum penyakit kronis bisa diartikan
sebagai penyakit yang sudah parah. Ada sekali jenis penyakit
kronis yang dapat dan mampu di idap oleh seseorang, karena
memang penyakit kronis tersebut adalah sebuah penyakit yang
umum terjadi pada seseorang. Yang paling mudah untuk ditandai
sebagai penyakit kronis adalah penyakit tersebut sudah
memasuki stadium lanjut, atau bisa dikatakan sebagai penyakit
yang mempunyai keberlanjutan.
Macam-macam penyakit kronis tentu saja ada banyak
macamnya, mulai dari macam penyakit kronis yang paling
umum sampai dengan penyakit kronis yang paling khusus
semuanya bisa dialami oleh seseorang. Penyakit kronis bisa
diakibatkan oleh faktor kebiasaan hidup pada seseorang
maupun juga karena faktor genetika yang menjadi faktor
keturunan pada seseorang. Jadi semuanya bisa untuk
menjadi faktor resiko terkenanya penyakit kronis tersebut.
Jenis Penyakit Kronis pada Anak :
1. HIV / AIDS
2. Malaria
3. Diare
4. Tuberculosis
5. Campak
6. Batuk Rejan
7. Difteri
8. Asma
9. Diabetes Melitus
10. Hipertensi
ASPEK BIOPSIKOSOSIOSPIRITUAL PADA ANAK
MENDERITA SAKIT KRONIS
MASALAH UMUM PADA AANAK DENGAN
PENYAKIT KRONIK DAN KELUARGANYA
1. Penanganan yang sangat amat mahal
2. Beban perawatan pada keluarga
3. Banyak penyedia perawatan dan penanganan, sehingga membuat keluarga menjadi bingung
dalam memilih nasehat- nasehat.
4. Isolasi soasial
5. Keadaannya tidak dapat diramalkan
6. Nyeri
7. Pengaruh pada kehidupan anak sehari-hari
DAMPAK PENYAKIT KRONIK TERHADAP KLIEN

DAMPAK PSIKOLOGIS DAMPAK SOMATIC

Dampak ini dimanifestasikan dalam perubahan • Dampak terhadap gangguan seksual

perilaku, yaitu : Merupakan akibat dari perubahan fungsi secara fisik


(kerusakan organ) dan perubahan secara psikologis

1. Klien menjadi pasif (persepsi klien terhadap fungsi seksual).

2. Tergantung
• Dampak gangguan aktivitas
3. Kekanak-kanakan
Dampak ini akan mempengaruhi hubungan sosial
4. Merasa tidak nyaman
sehingga hubungan social dapat terganggu baik secara
5. Bingung
total maupun sebagian.
6. Merasa menderita
RESPON KLIEN TERHADAP PENYAKIT KRONIK

a. Kehilangan kesehatan

Respon yang ditimbulkan dari kehilangan kesehatan dapat berupa klien


merasa takut , cemas dan pandangan tidak realistic, aktivitas terbatas.

b. Kehilangan kemandirian
Respon yang ditimbulkan dari kehilangan kemandirian dapat ditunjukan
melalui berbagai perilaku, bersifat kekanak-kanakan, ketergantungan
c. Kehilangan situasi
Klen merasa kehilangan situasi yang dinikmati sehari-hari bersama keluarga kelompoknya

d. Kehilangan rasa nyaman


Gangguan rasa nyaman muncul sebagai akibat gangguan fungsi tubuh seperti panas, nyeri, dll

e. Kehilangan fungsi fisik


Contoh dampak kehilangan fungsi organ tubuh seperti klien dengan gagal ginjal harus
dibantu melalui hemodialisa
f. Kehilangan fungsi mental
Dampak yang dapat ditimbulkan dari kehilangan fungsi mental seperti klien
mengalami kecemasan dan depresi, tidak dapat berkonsentrasi dan berpikir efisien sehingga
klien tidak dapat berpikir secara rasional

g. Kehilangan konsep diri


Klien dengan penyakit kronik merasa dirinya berubah mencakup bentuk dan fungsi
sehingga klien tidak dapat berpikir secara rasional (bodi image) peran serta identitasnya. Hal
ini dapat akan mempengaruhi idealism diri dan harga diri rendah

h. Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga


ASPEK KELUARGA YANG
MEMILIKI ANAK SAKIT
KRONIS
4 SITUASI YANG DI ALAMI KELUARGA

a.Saat diagnosa
saat yang paling menekan bagi orang tua karena Ketidak
pastian tentang kondisi anak ,potensi berpisah dengan anak,
perubahan peran pengasuhan dan keterbatasan peran
menimbulkan respon shock, tidak percaya, menolak, marah,putus
asa, depresi, frustasi ,bingung,Perasaan bersalah, merasa iri
kurang berarti, kurang percaya diri juga merupakan respon yang
umum terjadi
b. Selama transisi perkembangan penyakit Anak
kondisi sakit kronis ini sering kali
menghambat anak dalam memenuhi tuntutan
perkembangan kognitif, fisik dan emosi. Hal inilah
yang sering kali membuat orang tua berulang kali
merasakan kesedihan.
c. Berkaitan dengan kebutuhan perawatan anak
Banyak saran perawatan kesehatan sehari-hari yang cukup
menyita waktu, tidak menyenangkan bahkan dirasakan
memberatkan. Melihat anak merasakan kesakitan akibat
perawatan ini sering kali membuat orang tua merasa bersalah dan
merasa kurang berharga (Melnyk,2001).
d.Ketika anak mengalami kekambuhan dan rawat inap
Kekambuhan terkadang mengharuskan anak untuk
menjalani rawat inap rumah sakit. Rawat inap ini akan
mengganggu rutinitas keluarga dan menempatkan orangtua
pada posisi membagi waktu antara tanggung jawab normal dan
anak yang di rumah sakit. Selain itu, kehilangan kontrol dan
perasaan tidak berdaya membuat orangtua melakukan perilaku
mengontrol yang berlebihan dan terlalu melindungi anak
(Faulner, dalam Melnyk 2001)
DAMPAK BAGI KELUARGA

1.Dampak sosial bagi keluarga


kurangnya waktu untuk pasangan,Problem komunikasi, angka
perceraian lebih tinggi,meningkatnya konflik dalam hubungan,meningkatnya
tuntutan peran yang berlebihan dan menurunnya kepuasan hubungan.dalam
sumber lain di sebutkan keluarga merasa terisolasi.
2.Dampak ekonomi bag keluarga
Stein (Bulletin Australian Institute of Health
and Welfare 2005) menyebutkan perawatan pada
anak dengan penyakit kronis sering kali sangat
mahal, dan biaya ini menjadi lebih mahal lagi karena
penyakit ini tetap ada selama periode yang panjang.
3.Dampak psikologis keluarga

karakteristik umum pada keluarga ini adalah kesedihan


orangtua, meskipun orangtua biasanya tidak menampakkan
depresi secara nyata dan suasana hati orang tua membaik seiring
berlalunya waktu dan beberapa masalah teratasi.
selain dampak negatif terdapat dampak positif Seperti
yang dikemukakan Lawrence (2012) kedekatan
kohesivitas yang lebih besar dan meningkatnya
dukungan pada sebagian keluarga-keluarga ,setiap
tahapan sebagai sarana untuk bahu membahu, saling
berbagi tanggung jawab dan saling mendukung ketika
salah satu merasakan emosi yang negatif.
PERAWATAN UMUM
ANAK SAKIT KRONIS
• Tugas bersama lembaga-lembaga meliputi rujukan pada pelayanan intervensi
awal,bila sesuai memberi informasi yang dapat membantu menentukan apakah
anak memerlukan pelayanan pendidikan khusus atau regular.

• Dan membantu anak dalam pelayanan pendidikan khusus atau regular, dan
membantu anak mendapatkan pelayanan sekolah yang memperbesar kehadiran
sekolah .

• pelayanan sekolah yang dibutuhkan bersifat khas,meliputi perawatan yang tepat


dan pelayanan-pelayanan terkait serta kemudahan unyuk mendapatkan obat-
obatan atau perawatan gawat darurat,walaupun ada sedikit anak yang
memerlukanan pelayanan yang luas termasuk kehadiran perseorangan.
• Komunikasi dengan keluarga sangat penting. Keluarga memerlukan
informasi yang jelas ,dengan rincian yang mereka dapat memahami dan
serta informasi mengenai aspek positif maupun negative keadaan anak.
• Keluarga-keluarga itu terutama menghargai perolehan informasi dan
dukungan dari professional yang akrab dengan mereka, yaitu seorang
professional yang memberikan perasaan simpati dan pelayanan perawatan.
• Anak juga harus berpartisipasi dalam pengembangan cara yang tepat dalam
berbagai informasi.
ASUHAN KEPERAWAN SECARA UMUM
ANAK SAKIT KRONIS
• A. PENGKAJIAN
• BIODATA PASIEN
• Nama :
• Umur :
• Jenis Kelamin :
• Tanggal masuk RS :
• No.MR :
• Diagnosa medis :
• Nama orang tua :
• Umur orang tua :
• Pekerjaan :
• Agama :
• Alamat :
• KELUHANAN UTAMA
• Biasanya klien degan penyakit kronik dengan keluhan tidak enak badan, berupa:
• Gerakan pengindraan menghilang secara berangsur – angsur dari ujung kaki dan ujung jari
• Reflek mulai menghilang
• Kulit kebiruan dan pucat
• Denyut nadi tidak teratur dan lemah
• Nafas berbunyi keras dan cepat ngorok
• Penglihatan mulai kabur
• Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri
• Klien dapat tidak sadarkan diri
• RIWAYAT KESEHATAN
• Riwayat kesehatan sekarang : kaji mengenai keluhan yang dirasakan oleh pasien,misalnya
penglihatan mulai kabur.
• Riwayat kesehatan dahulu : Kaji penyakit yang pernah di alami oleh pasien,baik yang ada
hubungan nya dengan penyakit yang di alami saat ini.
• Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama dengan klien.
• PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
• Bagaimana keadaan klien, apakah letih, lemah, atau sakit berat
Tanda vital
• Suhu: tidak normal>37
• Nadi: tidak normal {lemah & lambat} > 70x /menit
• Pernafasan: tidak normal >16 x /menit
• Tekanan darah: tidak normal {menurun}
Kepala
• Kulit kepala, rambut, serta bentuk kepala, apakah ada kelainan, atau lesi pada kepala
Wajah
• Bentuk wajah pucat
Mata
• Konjungtiva : anemis
• Sclera : ikterik
• Pupil: reflek{-}
Mata
• Konjungtiva : anemis
• Sclera : ikterik
• Pupil: reflek{-}
Telinga
• Pendengaran {-} pendengaran terakhir yang hilang pada pasien kronik
Hidung
• Bentuk hidung, keadaan bersih/tidak, ada tidak secret pada hidug, serta cairan yang keluar, ada sinus/tidak, dan terdapat gangguan dalam penciuman.
Thoraks
• Bentuk dada simetris/tidak, dan mengalami gangguan pada pernafasan.
Abdomen
• Bagaimana bentuk abdomen, turgor kulit kering.
Integumen
• Warna kulit pucat, turgor kulit kering, terdapat nyeri tekan pada kulit, kulit teraba dingin.
Ekstremitas
• Terdapat kelemahan fisik, kelemahan otot, dan kehilangan sensasi dan gerakan pada ekstremitas.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan penyakit terminal dan ancaman
kematian
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kehilangan nafsu makan, tidak tertarik
pada makanan.
• Takut/ cemas berhubungan dengan diagnosa, terapi, dan prognosis
• Berduka antisipasi berhubungan denga ancaman kematian anak
C. INTERVENSI
Diagnosa keperawatan Intervensi Rasional
1. perubahan pertumbuhan dan Perkembangan berhubungan dengan penyakit terminal dan ancaman kematian
• keterbatasan aktifitas
• mengurangi ketidak mampuan.
• mempertahan kan fungsi social
• mempertahan kan sikap tubuh yang baik
• mempertahankan kebebasan gerak sendi dan kekuatan
• Istirahat dan aktifitas yang cermat
• mempertaankan daya tahan fisik dan ADL
• agar klien dapat mempertahan kan kemampuan
• agar klien tetap bisa mempertahan kan fungsi social
• agar klien tetep bisa mempertahankan sikap tubuh yang baik
2. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kehilangan nafsu makan tau tidak tertarik pada
makanan.
• peningkatan perawatan diri
• terutama untuk kebutuhan fisik{mandi,toileting,berpakain}
• agar klien tetap bisa mempertahan kan perawatan dan kebersihan diri
3. takut atau cemas berhubungan dengan dianosa dan terapi dan prognosis
4. berduka antisipasi berhubungan dengan acaman kematian anak
• pertimbangan psikososial kepekaan perasaan pendengaran
• hubungan yang harmonis
• membantu klien agar dapat menyesuai kan diri
• agar klien tetap bisa mempertahan kepekaan perasaan dan pendengaran nya.
• agar klien tetap bisa mempertahan kan hubungan yang harmonis.
• agar klien tetap bisa mempertahan penyesuaian diri

Anda mungkin juga menyukai