Anda di halaman 1dari 15

Askep Agregat

Kesehatan
Lansia
Kelompok 4
Andi Irwan Patta Overlinda Lombong Selvian C Pelmelay
Adventia R Hehanussa Autin Saknohsiwy Nur Indah Chairunnisa
Definisi
Lansia
Lanjut usia merupakan istilah
tahap akhir dari proses
penuaan. Menurut organisasi
dunia (WHO) lanjut usia
meliputi usia pertengahan
(middleage) adalah kelompok Kebutuhan Hidup
usia 45-59 tahun, Usia lanjut
(elderly) adalah kelompok usia
60-74 tahun, Usia lanjut (old)
Lansia
adalah kelompok usia 75-90
tahun, dan usia sangat tua
(very old) adalah kelompok
usia diatas 90 tahun.
PERUBAHAN – PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
LANSIA

01 07 Respirasi
Sel 08
02 Persyarafan Gastrointestinal
03 Pendengaran
09Genitourinaria
04 Penglihatan
10 Endokrin
05
Kardiovaskular 11 Integumen 12
06 Suhu Tubuh Muskuloskeletal
Permasalahan yang timbul pada lansia

Permasalahan
Umum
Permasalahan
Khusus
Permasalahan Permasalahan
Umum Khusus
Terjadinya perubahan fisik
Peningkatan jumlah lansia,
normal pada lansia dan Terjadi
lansia yang mengalami
perubahan abnormal pada fisik
kemiskinan, rendahnya kualitas
lansia
dan kuantitas tenaga kesehatan
yang melayani lansia, dll
Sikap perawat
terhadap
lansia
Penting bagi perawat untuk mengkaji sikapnya
pada penuaan karena sikap tersebut mempengaruhi
asuhan keperawatan. Untuk memberikan asuhan
yang efektif, perawat harus menciptakan sikap
positif terhadap lansia. Sikap negative dapat
menyebabkan penurunan rasa nyaman, adekuat dan
kesejahteraan klien. Lebih jauh lagi, sikap tersebut
dapat mengakibatkan penurunan kualitas asuhan
Pendekatan
perawat dengan
lansia
1. Pedekatan fisik
2. Pendekatan psikis
3. Pendekatan sosial
Asuhan Keperawatan Agregat Kesehatan
lansia
Kasus

● Pada tanggal 30 maret 2021, mahasiwa dari Unimers melakukan pendataan terhadap lansia yang
berada di desa suka maju. Didapati jumlah seluruh warga 432 orang dan lansia yang berada di
dalam desa berjumlah 105 orang, dimana pria berjumlah 65 orang dan wanita berjumlah 40 orang.
Hamper keseluruhan lansia sudah berusia 65 tahun keatas dan Rata – rata para lansia berpendidikan
sampai tingkat SLTA, hanya beberapa saja yang mencapai perguruan tinggi. Suku bangsa yang
dominan dari para lansia di desa suka maju ialah suku jawa dan mereka mayoritas beragama islam
sekitar 85 orang dan sisanya 20 orang beragama Kristen. Status dari para lansia ialah mereka sudah
menikah namun lebih banyak yang telah menjadi duda akibat ditinggal meninggal pasangannya.
Dari 105 lansia yang masih aktif bekerja sekitar 25 orang dan yang lainnya sudah pension.
● Data yang didapat dari petugas kesehatan di desa suka maju, kader posyandu mengatakan sekitar
35% lansia mengalami diabetes dan hanya tinggal dirumah dan jarang memeriksakan kondisinya.
Ini terjadi akibat para lansia yang mengkonsumsi makanan tanpa di control. Selanjutnya data yang
didapati bidan desa mengatakan banyak lansia mengalami hipertensi dan mereka malas
memeriksakan diri ke posyandu lansia yang dilakukan setiap bulannya dan rata – rata para lansia
mengalami masalah gatal – gatal yang menimbulkan bintik – bintik merah di tubuh mereka.
Asuhan Keperawatan Agregat Kesehatan
lansia
PENGKAJIAN

● Demografi, Karekteristik Umur Dan Sex, Vital Statistik


● Jumlah penduduk : 432 jiwa
● Lansia : 105 jiwa
● Pria : 65 jiwa
● Wanita : 40 jiwa
● Umur : hamper keseluruhan lansia berusia 65 tahun keatas
● Pekerjaan : rata – rata lansia sudah pensiun. Hanya tersisa 25 orang yang masih aktif bekerja.
● Pendidikan : rata – rata lansia berpendidikan SLTA dan beberapa diantaranya sampai
perguruan tinggi
● Suku bangsa : suku jawa
● Status perkawinan : sudah menikah, tetapi banyak dari mereka sudah menjadi duda akibat
ditinggal meinggal pasangannya.
● Nilai dan kepercayaan : Nilai dan norma para masyarakat masih mengenal nilai kesopanan,
gotong royong dan kerukunan antar warganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-
kegiatan kemasyarakatan yang masih terus berjalan. Seperti: kerja bakti, arisan, dan takziyah.
● Agama : mayoritas islam (85 jiwa) dan sisanya Kristen (20 jiwa)
Asuhan Keperawatan Agregat Kesehatan
lansia
Analisa data
No
1.
Data
DS
  : kader posyandu mengatakan 35% lansia
Problem
hiperglikemi
Etiologi
Kebiasan hidup lansia
menderita diabetes namun jarang yang kurang terkontrol
memeriksakan kondisinya
DO : lansia mengkonsumsi makanan dengan
tidak terkontrol dan hanya berada dirumah
setiap harinya

2.  DS : bidan desa mengatakan lansia banyak hipertensi Ketidakpatuhan lansia


yang menderita hipertensi dan lansia malas dalam mengikuti
mengikuti posyandu lansia yang posyandu lansia setiap
diselenggarakan setiap bulannya. bulannya

3. DS : bidan desa mengatakan banyak lansia Resiko kerusakan Perubahan status


mengalami gatal – gatal pada tubuhnya integritas kulit kesehatan
DS : tampak bintik – bintik merah di tubuh
lansia
Asuhan Keperawatan Agregat Kesehatan
lansia
Diagnosa Keperawatan

● Hiperglikemia berhubungan dengan kebiasaan hidup lansia yang kurang terkontrol


● Hipertensi berhubungan dengan ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti posyandu
lansia setiap bulan
● Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Asuhan Keperawatan Agregat Kesehatan
lansia
Implementasi
Diagnosa 1 Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
hasil

Hiperglikemia berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji faktor yang 1. untuk mengetahui


dengan kebiasaan hidup tindakan keperawatan menjadi penyebab tanda gejala
lansia yang kurang terkontrol Selama 4 minggu, ketidakstabilan glukosa ketidakstabilan glukosa
Ditandai dengan : komunitas diharapkan 2. Pantau keton urine 2. terjadi atau tidak
35% lansia menderita dengan kriteria hasil : 3. Gambarkan mengenai komplikasi ketoadosis
diabetes namun jarang Lansia mampu proses perjalanan diabetik
memeriksakan kondisinya mengontrol asupan penyakit 3. memberikan sebuah
makanan sehari harinya 4. Pantau tanda gejala gambaran tetang masalah
lansia mengkonsumsi dan dapat melakukan terjadinya hipoglikemi dan yang dialami pasien
makanan dengan tidak sedikit aktivitas. hiperglikemi 4. upaya untuk
terkontrol dan hanya berada Lansia rutin setiap
5. Memberikan mengontrol kadarglukosa
dirumah setiap harinya bulannya menghadiri
penyuluhan mengenai dalam darah
kegiatan posyandulansia
yang diadakan. penyakit ulkus diabetik, 5. merencanakan,
diit, obat melakukan program
penyuluhan, pasin
melaksanakan program
diet, dan menerima obat
resep
Asuhan Keperawatan Agregat Kesehatan
lansia
Implementasi
Diagnosa 2 Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional

Hipertensi Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Untuk mengetahui


berhubungan dengan tindakan keperawatan 2. Jelaskan batas TTV klien
ketidakpatuhan lansia Selama 4 minggu, tekanan darah normal, 2. Memberikan
dalam mengikuti diharapkan masalah tekanan darah tinggi pemahaman tentang
posyandu lansia pasien dan efeknya peningkatan tekanan
setiap bulan Dapat teratasi dengan 3. Jelaskan cara darah dan efeknya
kriteria hasil : mencegah hipertensi 3. Untuk mengetahui
4. Anjurkan pasien cara mencegah
Tekanan darah dalam untuk menghindari hipertensi
rentang normal makanan yang 4. Untuk menghindari
( 140/90 mmHg ) mengandung garam peningkatan tekanan
berlebih darah pasien
5. Kolaborasi dengan 5. Kolaborasi
tim medis lainnya Dengan tim medis
lainnya
Asuhan Keperawatan Agregat Kesehatan
lansia
Implementasi
Diagnosa 3 Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional

Resiko kerusakan Setelah dilakukan 1. Observasi keadaan 1. Untuk


integritas kulit tindakan keperawatan kulit pasien mengetahui keadaan
berhubungan dengan Selama 4 minggu, 2. Memberikan kulit pasien
perubahan status diharapkan masalah pemahaman resiko 2. Memberikan
kesehatan pasien dapat teratasi infeksi pemahaman tentang
dengan kriteria hasil : 3. Anjurkan pasien mencegah adanya
1. Intergritas kulit untuk tidak memakai infeksi
membaik dan tidak pakaian yang ketat 3. Untuk mencegah
terjadi perluasan 4. Ubah posisi adanya kerusakan
kerusakan tiap 2 jam jika tirah kulit pasien
baring 4. Untuk mencegah
kerusakan kulit pasien
Terima kasih …!!!!

● Daftar Pustaka
Endang Margiantik,dkk. 2020
https://pdfcoffe.com/agregat-dalam-komunitas-ke
sehatan-lansia-pdf-free.html
diakses tanggal 30 maret 2021

Anda mungkin juga menyukai