Anda di halaman 1dari 55

Oleh Rahmat Sudiyat

 Mahasiswa mampu mengenal asuhan keperawatan pada


klien psikotik dan Gelandangan dan mampu melakukan
asuhan keperawatan pada klien dengan psikotik dan
gelandangan.
 Tujuan khusus :
 1. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan psikotik
 2. Mampu meembuat analisis hasil pengkajian
 3. Mampu menentukan diagnosa keperawatan
 4. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien
dengan psikotik dan gelandangan.
 5 Mampu melakukan evaluasi
 Pasal 149 Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009, yang berbunyi :
 1. Penderita gangguan jiwa yang terlantar,
menggelandang, mengancam keselamatan
dirinya dan/atau orang lain, dan/atau
mengganggu ketertiban dan/atau keamanan
umum wajib mendapatkan pengobatan dan
perawatan difasilitas pelayanan kesehatan;
 2. Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat wajib melakukan pengobatan dan
perawatan difasilitas pelayanan kesehatan
bagi penderita gangguan jiwa yang terlantar,
menggelandang, mengancam keselamatan
dirinya dan/atau orang lain, dan/atau
mengganggu ketertiban dan/atau keamanan
umum;
 3. Pemerintah dan pemerintah daerah
bertanggung jawab atas pemerataan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa
dengan melibatkan peran serta aktif
masyarakat;
 4. Tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) termasuk pembiayaan
pengobatan dan perawatan penderita
gangguan jiwa untuk masyarakat miskin.
Pengertian
Psikotik adalah bentuk disorder mental atau
kegalauan jiwa yang dicirikan dengan adanya
disintergasi kepribadian dan terputusnnya
hubungan jiwa dengan Realita
Psikotik organik
adalah psikotik yang penyebabnya adalah gangguan pada
susunan syaraf pusat dan psikotik yang disebabkan oleh kondisi
fisik, gangguan metabolisme dan intoksikasi obat.

Psikotik Fungsional
Psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada kepribadian
seseorang yang bersifat psikogenetik yaitu skizofrenia
(perpecahan kepribadian) seperti psikotik paranoid dan curiga.
1. Tekanan-tekanan kehidupan (emosional)
2. Kekecewaan yang tidak pernah terselesaikan
3. Adanya hambatan yang terjadi pada masa
tumbuh kembang
4. kecelakaan yang menyebabkan kerusakan
gangguan otak
5. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat.
Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia memiliki artian orang yang tidak
mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang
tetap

Gelandangan sebagai entitas sosial merupakan


orang yang dalam keadaan tidak sesuai dengan
norma kehidupan yang layak dalam masyarakat
setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal
dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan
hidup mengembara di tempat umum ( PP no. 31
tahun 1980 tentang penanggulangan gelandangan
dan pengemis )
 Klien dengan gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalan-
jalan dan dapat menganggu ketertiban umum dan merusak
keindahan lingkungan.
Penyebab munculnya gelandang dan psikotik adalah:
1. Keluarga tidak perduli
2. Keluarga malu
3. Keluarga tidak tahu
4. Obat tidak diberikan
5. Tersesat ataupun karena Urbanisasi
 Hidup menggelandang di tempat-tempat
umum terutama di kota-kota, kehadirannya
tidak diterima keluarga dan masyarakat
sekitarnya,
 Tempat tinggal tidak tetap, seperti beranda
toko, di kolong jembatan, terminal dan
lainnya,
 Sering mengamuk dan berbicara sendiri,
 Penampilannya di bawah sadar atau tidak
sesuai dengan norma dalam masyarakat,
misalnya tidak menggunakan pakaian,
memakan makanan dari sisa-sisa di tempat
sampah,
 Tidak mempunyai pekerjaan.
 (Permensos RI No. 8 tahun 2012)
1. Tubuh kotor sekali
2. Rambut seperti sapu ijuk
3. Pakaian compang camping
4. Membawa bungkusan besar dan berisi macam-
macam barang
5. Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri dan
sukar diajak berkomunikasi dan bermusuhan
6. Pribadi tidak stabil
7. Tidak memiliki kelompok
 Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan,
pakaian, perumahan dan kesehatan
 Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis
psikiatris. keperawatan dan psikologis
 Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan
olah raga
 Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan
usaha, ketrampilan kerja dan penempatan dalam
masyarakat.
 Kebutuhan rohani
 Tahap identifikasi
 Tahap diagnosis
 Tahap treatment
 Masalah sosial merupakan fenomena yang
muncul dalam kehidupan masyarakat,
perwujudannya dapat merupakan masalah
lama yang mengalami perkembangan
ataupun masalah baru yang muncul akibat
perkembangan dan perubahan kehidupan
sosial, ekonomi dan kultural
 setelah masalah sosial teridentifikasi, maka
akan mendorong timbulnya respon
masyarakat berupa tindakan bersama untuk
memecahkan masalah bersama
 Pendekatan awal
 Penerimaan dan pengasramaan
 Resosialisasi
 Penyaluran
 Bimbingan lanjut dan evaluasi
 Razia oleh petugas
 Kemitraan dengan lembaga atau pihak lain
rumah sakit dan dinas sosial.
• Pengungkapan masalah
• Pelaksanaan rehabilitasi sosial
1. Bimbingan fisik/Medik
2. Bimbingan mental dan Keagamaan
3. Bimbingan sosial
 Serangkaian bimbingan yang bertujuan untuk
mempersiapkan klien agar dapat
berintergrasi penuh dalam kehidupan
masyarakat secara normatif dan juga
mempersiapkan masyarakat untuk dapat
menerima klien
 Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
mengembalikan klien kedalam kehidupan
masyarakat secara normatif.
 Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
lebih memantapkan klien kembali dalam
kehidupan masyarakat
 Bertujuan untuk memastikan proses
pelaksanaan rehabilitasi sosial berjalan
dengan baik
 Faktor pedisposisi
 Faktor presipitasi
 Penilaian terhadap stresor
 Sumber koping
 Mekanisme koping
 Genetik
 Neurobiologis : penurunan volume otak dan
perubahan sistem neurotransmiter.
 Teori virus dan infeksi
 Biologis
 Sosial kutural
 Psikologis
Respon adaptif Respon mal adaptif

Berpikir logis Pemikiran sesekali Gangguan pemikiran


Persepsi akurat terdistorsi waham/halusinasi
emosi konsisten Ilusi Kesulitan pengolahan
dengan pengalaman Reaksi emosi berlebih emosi
Perilaku sesuai Dan tidak bereaksi Perilaku kacau dan
Berhubungan sosial Perilaku aneh dan isolasi sosial
penarikan tidak biasa
 Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif )
 Pencapaian wawasan
 Kognitif yang konstan
 Bergerak menuju prestasi kerja
 Regresi (berhubungan dengan masalah dalam proses
informasi dan pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam
upaya mengelola anxietas)
 Proyeksi (upaya untuk menjelaskan presepsi yang
membingungkan dengan menetapkan tanggung jawab
kepada orang lain)
 Menarik diri
 Pengingkaran
 Halusinasi
 Isolasi sosial
 Harga diri rendah
 Resiko perilaku kekerasan/perilaku kekerasan
 Gangguan proses pikir :waham
 Resiko bunuh diri
 Defisit perawatan diri
 Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang di temukan
 Tindakan keperawatan dalam tahap pemeliharaan berfokus
ada pendidikan manajemen dan pengendalian diri dari gejala
dan mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan
kekambuhan
 Tahap 1 : kewalahan berlebih ( mengeluh kewalahan, gejala
anxietas yang intensif)
 Tahap 2 : pembatasan kesadaran (gejala anxietas sebelumnya
bergabung dengan gejala depresi)
 Tahap 3 : rasa malu ( biasanya hipomania dan halusinasi dan
klien tidak bisa mengendalikan)
 Tahap 4 : disorganisasi Psikotik( tahap ini gejala gangguan
jiwa jelas terjadi, halusinasi, waham)
 Tahap 5 : resolusi Psikotik ( tahap ini di rumah sakit dan
terjadi penyembuhan psikotik )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai