Dibina Oleh :
Ns. Annisa Wurri K., S. Kep., M. Kep dan Rohani Sirait, S. Kep. Ners
OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
BAB I
1
2
PENDAHULUAN
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok
lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain
hipertensi.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di
berkan hasil pengukuran menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi
sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri.
Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat
3
Mergan selama tahun 2015 bahwa penyakit hipertensi menempati urutan ketiga
dari 10 besar penyakit terbanyak dengan jumlah pasien sebanyak 756 pasien.
komprehensif.
Heterogenus Group of Disease dari pada single disease. Hipertensi yang tidak
tekontrol akan menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti otak, ginjal, mata
dan jantung serta kelumpuhan anggota gerak. Namun kerusakan yang paling
sering adalah gagal jantung dan stroke serta gagal ginjal (Susi Purwati : 2009).
dicegah jika seorang merubah perilaku kebiasaan yang kurang sehat dalam
makanan rendah serat, tinggi lemak, tinggi gula dan mengandung banyak garam
(Megha, 2012). Ketika tubuh kita mendapatkan asupan garam yang terus
meningkat, maka volume darah akan meningkat dan dapat meningkatkan beban
serangan jantung dan stroke adalah beberapa kondisi dari resiko hipertensi (Yuli,
2014)
4
merupakan salah satu desa wilayah kerja Puskesmas Janti. Pada kegiatan
terkait seperti ketua RW, ketua RT 01-06 dan kader di Kelurahan Tanjungrejo
kesehatan dan pola hidup sehat. Tujuan dari melakukan kontrol tekanan darah
tekanan darah sistolik dibawah rentang normal 140 mmHg dan tekanan diastolik
dalam batas normal dibawah 90 mmHg serta mengontrol faktor-faktor risiko dari
teori model community as partner. Karena fokus pada model ini adalah
5
pendekatan, serta klien sebagai sistem terbuka, dimana klien dan lingkungan
memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat pada masyaraka dalam
masyarakat.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat..
c. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah
kesehatan.
d. Menetapkan diagnosis keperawatan komunitas pada masyarakat RW 13
kesehatan.
i. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut dari upaya
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
primer
2.1.3 Kepercayaan terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas menurut
menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama, Klien hanya anggota
pemeliharaan kesehatan.
sebagai berikut:
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia
2.1.6 Sasaran
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang yang sakit
a. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah
2014).
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-
(resosialisasi).
Asuhan keperawatan komunitas adalah kegiatan yang ditekankan
seks
b. Upaya preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainya, dilakukan melalui kegiatan:
2.1.8 Kegiatan
masyarakat.
f. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan
kesehatan.
g. Melaksanakan asuhan kesehatan komunitas, melalui pengenalan
komunitas.
i. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait.
j. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh
yang dimiliki.
2.1.9 Prinsip Dasar
15
masyarakat.
b. 4 (empat) tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat.
c. Perawat kesehatan masyarakat bekerja dengan individu, keluarga,
secara tim.
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat
itu pasien yang tidak berobat ke puskesmas maupun yang pulang dari
rumah sakit.
l. Perawat kesehatan masyarakat harus melihat kenyataan dan
lain sebagainya. Oleh karena itu kunjungan rumah atau home visit
dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang
terutama dalam merubah perilaku dari pola hidup yang erat kaitannya
dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehta yang dapat
kepadanya.
j. Peneliti
19
keperawatan.
2.1.12 Bentuk-Bentuk Pelayanan Asuhan Keperawatan Komunitas
a. Tingkat Individu
Dapat dilaksanakan di rumah (home nursing) dan di Puskesmas,
institusi
Pelayanan terhadap kelompok khusus ini diberikan dalam bentuk
dasar.
d. Tingkat Masyarakat
Perawatan kesehatan masyarakat di tingkat masyarakat dilakukan
wilayah baik itu RT, RW, Dusun, Desa, kecamatan yang mana
masalah kesehatan.
Data tersebut kemudian diolah, dianalisa dan diketemukan
ada.
2.1.13 Strategi
Untuk dapat melaksanakan praktik perawatan kesehatan masyarakat
aktir melalui :
a. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola dan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi yang perlu dikaji lebih lanjut
masalah yang ditetapkan dari data umum, masalah yang dianalisa dari
masyarakat.
Adapun kriteria dalam skala prioritas : Perhatian masyarakat,
dari rencana tindakan yang akan dilakukan. Setelah data diolah dan
ada di masyarakat.
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan
dibuat, apakah telah mencapai hasil yang maksimal atau belum sesuai
kuantitatif.
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program
adalah keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal dalam satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998). Menurut S.G
Bailion dan A. Maglaya (1989), keluarga adalah dua atau lebih dari individu
dan hidup dalam suatu rumah tangga yang mana berinteraksi satu sama
27
a. Struktur komunikasi
pesan secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan
tertutup, adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal, dan
2) Karakteristik pendengar
28
- Siap mendengarkan
- Melakukan validasi
b. Struktur peran
sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat
c. Struktur kekuatan
- Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak
anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan yaitu setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
masing-masing.
c. Ada perbedaan kekhususan yaitu setiap anggota keluarga mempunyai
a. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
b. Extended Family
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
30
1998).
Peranan keluarga terdiri dari :
a. Peranan Ayah sebagai suami dan bapak dari anak-anaknya
yaitu:
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi ekonomi
paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas
teladan dari orang tua kepada anak untuk perlu diperlihara dan
dikembangkan.
g. Tahap melepaskan Anak ke Masyarakat : setelah melampaui anak
ini.
2.2.8 Pengelompokkan Masalah
prosedur.
2.3 KONSEP PENYAKIT HIPERTENSI
2.3.1 DEFINISI
lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah lebih dari
2.3.2 ETIOLOGI
pasti penyebabnya.
2) Hipertensi sekunder
pheochromocytoma.
Faktor Predisposisi
1) Faktor genetik
termasuk pengaruh ras atau suku, misalnya pada orang kulit hitam
ini.
2) Umur
3) Urban/rural
37
glamor, serba ada, aktivitas padat, serta pola hidup masa kini
4) Geografis
5) Seks
antara lain :
38
personality tipe A)
Merokok.
Keturunan.
Penyakit ginjal.
Penyakit pembuluh darah.
Kelainan hormon.
Klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa (umur > 18
tahun) berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada
dua atau lebih kunjungan klinis (tabel 2). Klasifikasi tekanan darah mencakup
4 kategori, dengan nilai normal pada tekanan darah sistolik (TDS) < 120
mmHg dan tekanan darah diastol (TDD) < 80 mmHg. Prehipertensi tidak
yang akan datang. Ada dua tingkat (stage) hipertensi, dan semua pasien pada
atau idiopatik
b. Hipertensi sekunder/renal
40
penyebabnya.
2.3.4 PATOFISIOLOGI
yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa faktor lain yang juga
sampai tahap tertentu dan pada akhirnya akan terjadi gangguan kontraksi
(Bustan, 2007).
Hipertrofi Ventrikel Kiri (HVK) merupakan kompensasi jantung
(hipertrofi eksentrik).
Iskemia miokard (asimtomatik, angina pectoris, infark jantung, dll)
esensial berjalan tanpa gejala, dan baru timbul gejala setelah terjadi ko
mplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung
(Julius,2008).
mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun – tahun. Masa laten ini
sakit kepala atau pusing. Gejala lain yang sering ditemukan adalah
infarkmiokardium,
stroke atau gagal ginjal. Namun deteksi dini dan parawatan hipertensi dapat
darah setiap 15 menit pada pagi hari dan setiap 30 menit pada malam
berikut :
d) Hipertensi sekunder.
antihipertensi.
2.3.7 PENATALAKSANAAN
(overweight)
c) Penurunan berat badah, hanya dengan 10 pound (4,5 kg) dapat
kardiovaskuler
e) Diet kaya dengan buah dan sayuran dan rendah lemak jenuh dapat
2. Terapi farmakologi
- Pemberian sederhan
1. Diuretik
Fungsi :
efek samping :
- hiperuricemia
- hiperkalemia
- hgiperglikemia
contoh obat :
- furosemid ( lasix )
- clonidin
2. vasodilator
fungsi :
efek samping
- meningkatkan HR
3. ace inhibitor
fungsi :
- vasodilatasi
efek samping :
Upaya Pencegahan
1) Pencegahan primordial.
2.2.9 KOMPLIKASI
umum kondisi darah tinggi tidak bisa diprediksi secara dini akan
a. Organ Jantung
berupa penebalan pada otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil
b. Sistem Saraf
bagian dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Didalam retina terdapat
48
c. Sistem Ginjal
dari pembuluh darah pada organ ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai
pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik. Akibat
berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama
otak.
telah dilaksanakan .
1. Pengkajian
a. Penjajakan pertama
1) Pengumpulan data
kepala keluarga.
keluarga.
keputusan.
(1) Pekerjaan
(2) Penghasilan
primer
penggunaannya
c) Faktor lingkungan
(1) Perumahan
d) Riwayat kesehatan
petugas kesehatan.
(b) Komunikasi
anggota keluarga
(d) Keadaan
(2) Wawancara
(d) Ekonomi
(e) Kebiasaan
(f) Lingkungan
antara lain
(a) Perkembanga
n kesehatan anak
(c) Catatan
kesehatan lainnya
(a) Tanda-tanda
penyakit
(b) Kelainan
organ tubuh
2. Analisa data
Contoh :
seperti hipertensi
pengaturan diet
memantapkan kesehatan.
Contoh:
penyakit hipertensi
hipertensi
Contoh :
K riteria Bobot
1. Sifat masalah 1
53
Tidak/kurang sehat 3
Krisis 1
diubah
2
Hanya sebagian
0
Tidak dapat
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
ditangani
Skoring :
Skor X Bobot
Angka tertinggi
hipertensi .
manfaatnya.
benar.
tepat.
2 Perencanaan
yang benar.
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
57
hipertensi.
sesuai anjuran.
3) Rencana tindakan
penderita hipertensi .
4) Rasional
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
hipertensi
3) Rencana tindakan
4) Rasionalisasi
penderita hipertensi.
1) Tujuan
hipertensi.
2) Kriteria hasil
3) Rencana tindakan
4) Rasionalisasi.
hipertensi.
yang dianjurkan.
garam.
1)Tujuan
2) Kriteria hasil
garam.
3) Rencana tindakan.
4) Rasional
hipertensi
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
3) Rencana tindakan
Toga.
4) Rasional
darah.
saja diperlukan.
3 Pelaksanaan
62
c. Melakukan rujukan
Puskesmas, 2002)
4 Evaluasi
dimensi ;
1. Pengkajian
a. Penjajakan pertama
Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah
keluarga.
(2) Data demografi : umur,jenis kelamin, kedudukan dalam
keluarga.
(3) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,
(4) Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat
keputusan.
(6) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam
kesehatan.
(5) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.
Cara pengumpulan data
(1) Observasi langsung : dapat mengetahui keadaan secara
langsung.
- Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga.
- Komunikasi dari tiap anggota keluarga
- Peran dari tiap anggota keluarga
- Keadaan rumah dan lingkungan
(2) Wawancara
Dapat mengetahui hal-hal :
- Aspek fisik
- Aspek mental
- Sosial budaya
- Ekonomi
- Kebiasaan
- Lingkungan
(3) Studi dokumentasi antara lain
- Perkembangan kesehatan anak
- Kartu keluarga
- Catatan kesehatan lainnya
(4) Dilakukan terhadap angota keluarga yang mengalami masalah
potensi kesehatan.
Contoh :
kesehatan.
Contoh:
daya mereka.
Contoh :
3 : tinggi penting
kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg dialami oleh keluarga yang
kesehatan
67
sesuai anjuran.
Rencana tindakan
(a) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar
hipertensi .
Rasional
(a) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan
pengaturan diet
Tujuan
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk
klien hipertensi
Kriteria hasil
(a) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet
hipertensi
Rencana tindakan
(a) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet
hipertensi.
c. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi
hipertensi.
Kriteria hasil
(a) Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk
penderita hipertensi.
(b) Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat
(b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang
dianjurkan.
(c) Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan
garam.
Tujuan
Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari
rendah garam
(b) Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang
Rasional
(a) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang
obat keluarga.
Tujuan
Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber
antara lain :
(a) Deteksi dini kasus baru.
(b) Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
(c) Melakukan rujukan
(d) Bimbingan dan penyuluhan. (Pedoman Kerja Puskesmas, 2002)
Evaluasi
72
tindakan keperawatan.
(b) Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka
bahan
(c) Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah
masalah.
(d) Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt
Care)
3.8 Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
2. Observasi tanda-tanda
1. Identifikasi kondisi berisiko tinggi yang umum
kesadaran kesehatan yang
di komunitas
terganggu misalnya tidak
2. Identifikasi kondisi yang bisa mendapatkan menempati kontrak waktu
manfaat dari deteksi dini dan pengobatan
1
74
pencegahan dan penanganan penyakit kronis. pada satu waktu dan gunakan
contoh untuk mengilustrasikan
poin penting serta hubungkan
dengan pengalaman
masyarakat.
4. Evaluasi pemahaman
75
Pencegahan sekunder
NIC : PengembanganKomunitas
1. Pasarkan program kepada
partisipan yang diharap kan dan
untuk individu/kelompok yang
mendukung
2. Fasilitasi penerapan program
oleh kelompok atau komunitas
3. Pantau kemajuan
melaksanakan program
4. Evaluasi program terkait
relevansi efisiensi dan
efektivitas biaya
5. Modifikasi dan sempurnakan
program
2 Perilaku kesehatan a. Prevensi primer a. Prevensi primer
NOC : Perilaku Patuh : Diet yang Sehat NIC : Teaching : disease
. cenderung beresiko
1. Menyusun target capaian diet
process
pada masyarakat di RW 2. Menyeimbangkan intake dan kebutuhan kalori
1. Diskusikan perubahan gaya hidup
3. Memakan sajian sayuran yang
13 berhubungan dengan
yang mungkin diperlukan untuk
direkomendasikan per hari
kurang pemahaman
4. Mengurangi makanan dengan nilai kalori tinggi mencegah komplikasi di masa
danmerokok
dan nilai nutrisi kecil yang akan dating dan/ mengontrol
NOC : PerilakuPatuh: Diet yang Disarankan
1. Memakan makanan dan meminum minuman
78
sesuai
b. Prevensi sekunder
NIC : Health education
1. Target kan sasaran pada
kelompok beresiko tinggi dan
rentang usia yang beresiko
hipertensidan diabetes mellitus
2. Identifikasi faktor internal dan
eksternal yang dapat
meningkatkan atau mengurangi
individu untuk berperilaku sehat
3. Tentukan pengetahuan kesehatan
dan gaya hidup perilaku ketat
terhadap efektifitasnya
4. Bantu individu, keluarga, dan
masyarakat untuk memperjelas
keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
5. Rumuskan tujuan dalam program
pendidikan kesehatan
6. Identifikasi sumber daya yang
diperlukan untuk melaksanakan
program kesehatan
c. Prevensi tersier
80
memonitor perubahan.
6. Diskusikan proses modifikasi
perilaku dengan masyarakat dan
tim kolaborasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi F dan Makhfudi. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan. Diakses tanggal 27 desember 2017 melalui
www.litbang.depkes.go.id/rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.pdf
Mamahit ML, Mulyadi, Onibala F. 2017. Hubungan Pengetahuan Tentang Diet Garam
Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Puskesmas Bahu Kota Manado. E-
jurnal Keperawatan (E-Kp) Vol 5 :1