Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KOMUNITAS

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

OLEH : KELOMPOK 3

KELAS A12-B

1. I Made Widhi Antara (18.321.2870)


2. Kadek Dwi Melanie Rahayu (18.321.2874)
3. Ni Kadek Dinda Putri Marichi (18.321.2880)
4. Ni Ketut Putri Wulandari (18.321.2886)
5. Ni Luh Erina (18.321.2892)
6. Putu Suci Kristina Dewi (18.321.2898)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang
berjudul “UKS” ini dapat diselesaikan tepat waktunya.
Tulisan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas 1 dalam menempuh pendidikan Program Studi S1
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada Semester
III tahun 2019, yang diampu oleh ibu Ns. Nurul Faidah, S.Kep.,M.Kes.
Dalam keberhasilan penyusunan tulisan ini tentu tidak luput dari bantuan
beberapa pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang sempura, oleh
karena itu segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-karya
penulis berikutnya. Semoga tulisan ini ada manfaatnya.

Denpasar, 11 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... 1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat …………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)....................................…………………... 4

2.2 Trias UKS ditingkat SD dan tingkat lanjutan (SLTP/SLTA) ……………… 5

2.3 Kebijakan SKB 4 menteri terkait UKS ….................……………………… 14

2.4 KMS Remaja ................................................................................................. 16

2.5 Rujukan kesehatan UKS ............................................................................... 18

2.6 Peran dokter kecil pada UKS tingkat SD ...................................................... 19

2.7 Peran kader Kesehatan remaja pada UKS tingkat lanjut SLTP dan SLTA ... 20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 23

3.2 Saran ………………………………………………………………………... 23

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 24

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan
pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah
juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara
menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku, dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti,
2008). Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua
upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada
gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan (P. Ananto, 2006).
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu
dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan
yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas. Anak usia sekolah
baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda
dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan
kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah
kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan,
gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut
pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di
sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondisi fisik prima yaitu

1
tubuh yang sehat oleh karena itu, diperlukan suatu upaya kesehatan untuk
anak sekolah agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas
dibutuhkan pendidikan di sekolah salah satunya melalui UKS.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan UKS?
2. Bagaimanakah Trias UKS di tingkat SD& tingkat lanjutan (SLTP/SLTA)?
3. Bagaimanakah Kebijakan SKB 4 menteri terkait UKS?
4. Bagaimanakah KMS Remaja?
5. Bagaimanakah Rujukan Kesehatan UKS?
6. Bagaimanakah peran dokter kecil pada UKS tingkat SD?
7. Bagaimanakah peran kader kesehatan remaja pada UKS tingkat lanjut
SLTP dan SLTA?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan UKS.
2. Untuk memahami Trias UKS di tingkat SD & tingkat lanjutan
(SLTP/SLTA).
3. Untuk memahami kebijakan SKB 4 menteri terkait UKS.
4. Untuk memahami bagaimanakah KMS remaja.
5. Untuk memahami rujukan kesehatan UKS.
6. Untuk memahami peran dokter kecil pada UKS tingkat SD.
7. Untuk memahami peran kader kesehatan remaja pada UKS tingkat lanjut
SLTP dan SLTA.

1.4 Manfaat
1. Agar dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan UKS.
2. Agar dapat memahami Trias UKS di tingkat SD & tingkat lanjutan
(SLTP/SLTA).
3. Agar dapat memahami kebijakan SKB 4 menteri terkait UKS.
4. Agar dapat memahami bagaimanakah KMS remaja.
5. Agar dapat memahami rujukan kesehatan UKS.
6. Agar dapat memahami peran dokter kecil pada UKS tingkat SD.
7. Agar dapat memahami peran kader kesehatan remaja pada UKS tingkat
lanjut SLTP dan SLTA.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, UKS adalah upaya
membina dan megembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara
terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah,
perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan
dan pemeliharaan kesehatan program lingkungan sekolah. Menurut Depkes RI,
UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah
dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama UKS
merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan
derajat kesehatan yang optimal. Menurut Azrul Azwar, UKS adalah bagian dari
usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan
kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya dalam rangka
mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan
prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya.
UKS adalah segala yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan peserta
didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai
SMA/SMK/MA. UKS merupakan wahana belajar mengajar untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah. Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan Pasal 79 menyatakan bahwa kesehatan sekolah yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas. UKS memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Tujuan umum UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan

3
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya. Tujuan
khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup dan sehat dan
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya mencakup:
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat serta berpartisipsi aktif didalam usaha peningkatan
kesehatan.
2) Sehat baik dalam arti fisik mental maupun social dan
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan narkotika, obat-obatan dan bahan berbahaya, alcohol
(minuman keras), rokok dan sebagainya.

Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai
dengan tingkat pendidikan menengah (TK, SD, SMP dan SMA/SMK)
termasuk peserta didik diperguruan agama beserta lingkungannya. Sasaran
pembinaan UKS adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik
b. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan)
c. Pembina non teknis (pengelola pendidikan, karyawan sekolah/madrasah
d. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan
e. Lingkungan (lingkungan sekolah/madrasah, lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat sekitar sekolah/madrasah)

2.2 Trias UKS di tingkat SD dan tingkat lanjutan (SLTP/SLTA)

Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI,
2003). Penjelasan mengenai trias UKS adalah sebagai berikut :

1) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingan atau
tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek
kesehatan pribadi (fisik, mental, dan social) agar kepribadiannya dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi

4
(KBK), pendidikan kesehatan ditekankan pada sikap dan perilaku hidup
sehat. Hal ini sesuai dengan definisinya, bahwa KBK merupakan pernyataan
tentang apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Untuk itu, kompetensi yang dituntut pada pendidikan kesehatan
diharapkan dapar terefleksikan dalam cara berpikir dan bertindak di
kehidupan sehari-hari.

Tujuan pendidikan kesehatan yaitu :


- Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan,
termasuk cara hidup sehat dan teratur
- Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip
hidup sehat
- Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
- Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang
sesuai dengan syarat kesehatan.
- Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
- Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi
badan dan berat badan yang seimbang
- Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip
pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan
dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari
- Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari
luar.
- Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat
kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik
terhadap penyakit.

Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi peserta didik dapat tercapai secara
optimal, dalam pelaksaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

- Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta


didik
- Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta
didik.

5
- Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
- Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya alih
teknologi.
- Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional.
- Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler dan


ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam
pelajaran. Adapun materi pendidikan kesehatan yang diberikan pada
kegiatan kurikuler di setiap jenjang pendidikan dapat dilihat pada table
dibawah. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
dilakukan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur).
Yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler
yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain wisata siswa,
kemah (persami), ceramah, diskusi, lomba-lomba, bimbingan hidup sehat,
apotek hidup, kebun sekolah, kerja bakti, majalah dinding, pramuka,
maupun piket sekolah.

No. Tingkat Pendidikan Materi Pendidikan Kesehatan

TK/RA  Kebersihan dan kesehatan pribadi


1.  Kebersihan dan kerapihan
lingkungan
 Makanan dan minuman sehat
SD/MI  Menjaga kebersihan diri
2.  Mengenal pentingnya imunisasi
 Mengenal makanan sehat
 Mengenal bahaya penyakit, diare,
demam berdarah, dan influenza
 Menjaga kebersihan lingkungan
(sekolah dan dirumah)
 Membiasakan buang sampah pada

6
tempatnya
 Mengenal cara menjaga kebersihan
alat reproduksi
 Mengenal bahaya merokok bagi
kesehatan
 Mengenal bahaya minuman keras
 Mengenal bahaya narkoba
 Mengenal cara menolak ajakan
menggunakan narkoba
 Mengenal cara menolak perlakuan
pelecehan seksual
3. SMP/MTS  Memahami pola makanan sehat
 Memahami perlunya
keseimbangan gizi
 Memahami berbagai penyakit
menular seksual
 Mengenal bahaya seks bebas
 Memahami berbagai penyakit
menular yang bersumber dari
lingkungan yang tidak sehat
 Memahami cara menghindari
bahaya kebakaran
 Memahami cara menghadapi
berbagai bencana alam
4. SMA/SMK/MA  Menganalisis bahaya penggunaan
narkoba
 Memahami berbagai peraturan
perundangan tentang narkoba
 Menganalisis dampak seks bebas
 Memahami bahaya HIV/AIDS
 Memahami cara menghindari
penularan seks bebas
 Memahami keamanan dan
keselamatan kerja
5. SLB Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
antara lain pola hidup aktif, cara memilih
makanan bergizi seimbang, kebersihan
gigi dan mulut, pencegahan

7
penyalahgunaan narkoba, perilaku terkait
dengan kesehatan reproduksi, perilaku anti
kekerasan.

2) Pelayanan UKS
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan disekolah adalah upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap
peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya dibawah
koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan
puskesmas setempat. Pelayanan kesehatan disekolah pada dasarnya
dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, yaitu kegiatan
peningkatan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan dan latihan
keterampilan memberikan pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan
pencegahan berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan
pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian proses
penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya dalam kegiatan penyembuhan dan
pemulihan berupa kegiatan mencegah cedera atau kecacatan akibat proses
penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera
atau cacat agar dapat berfungsi optimal. Tujuan pelayanan kesehatan, yaitu:
a) Tujuan umum, yaitu meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan
seluruh waraga sekolah secara optimal.
b) Tujuan khusus, yaitu:
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat
- Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat
- Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit atau kelainan, pengembalian fungsi, dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat
berfungsi normal
- Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, social
maupun lingkungan

Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan:

8
a) Disekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler
b) Dipuskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik)
yang ada disekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan


Dilakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status kesehatan
(promotif) tindakan pencegahan (preventif) serta penyembuhan dan
pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif). Pelaksanaan pelayanan
kesehatan dilakukan secara terpadu, baik melalui kegiatan pokok dari
puskesmas maupun bersama dengan peran serta para tenaga pendidik,
peserta didik dan orang tua mereka.
c) Kegiatan utama pelayanan kesehatan di sekolah dasar
Pelayanan kesehatan di sekolah dasar diutamakan pada upaya diutamakan
pada upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif) serta penyembuhan dan pemulihan kesehatan (kuratif dan
rehabilitatif) yang dilaksanakan melalui kegiatan berikut:
1) Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan
intrakurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan
oleh tenaga kesehatan disekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan gizi,
kesehatan pribadi, penyakit menular, cara menggosok gigi yang benar,
cara mengukur tinggi badan dan berat badan serta cara memeriksa
ketajaman penglihatan.
2) Tindakan pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui kegiatan
peningkatan daya tahan tubuh, pemutusan mata rantai penularan
penyakit, dan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum
timbul penyakit. Misalnya imunisasi yang dilakukan oleh petugas
puskesmas, pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan sederhana
oleh dokter kecil, kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi
siswa SD kelas satu dan pemeriksaan berkala setiap enam bulan bagi
seluruh siswa.
3) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan
melalui kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses
penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang
cedera atau cacat agar dapat berfungsi dengan normal lagi. Kegiatan
dapat berupa pengobatan ringan dan pertolongan pertama disekolah

9
serta rujukan medis kepuskesmas untuk mengurangi derita sakit,
kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan
nyawa, dan kasus penyakit khusus.

3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsur-
unsur penunjang. Program pembinaan lingkungan sekolah yaitu :
a) Lingkungan fisik sekolah
- Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih
- Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
- Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
- Pemeliharaan kamar mandi, WC, kakus, urinoar
- Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruangan kelas, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, dan tempat ibadah
- Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah
(termasuk penghijauan sekolah)
- Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah
- Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
b) Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan social yang sehat dilakukan
melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan
(wiyata mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan
sekolah, sehingga tercipta suaana dan hubungan kekeluargaan yang akrab
dan erat antara sesama warga sekolah.

Pembinaan lingkungan keluarga


Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan untuk :
- Meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatan
- Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam
pelaksanaan hidup sehat

Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan antara lain dengan :


- Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS
- Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan disekolah bekerjasama
dengan dewan sekolah atau dipadukan dengan kegiatan di masyarakat
dengan koordinasi LKMD

10
Pembinaan masyarakat sekitar
- Pembinaan dilakukan dengan cara pendekatan dengan cara pendekatan
kemasyarakatan, dapat dilakukan oleh kepala sekolah dan pondok
pesantren, guru atauapun Pembina UKS. Misalnya dengan membina
hubungan baik atau kerjasama dengan masyarakat, LKMD atau dewan
kelurahan, ketua RT/RW dan organisasi-organisasi kemasyarakatan
lainnya.
- Penyelenggaraan penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya arti
pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat.
Untuk itu, masyarakat bisa diundang ke sekolah. Pembicara dapat
dimintakan dari puskesmas, pemerintah daerah setempat, dan narasumber
lainnya seperti lembaga swadaya masyarakat.

Program Pembinaan Masyarakat Sekitar


Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan ketenagaan dan
pembinaan sarana serta prasarana yang mendukung usaha kesehatan
disekolah. (Ferry Efendy dan Makhfudli, 2009)

Pembina lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat


guna mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam mendukung
tercapainya proses belajar mengajar yang maksimal. Pelaksanaan pembinaan
lingkungan sehat meliputi kegiatan :
a) Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah
Identifikasi dilakukan dengan pengamatan visual dengan menggunakan
instrument pengamatan dan bila perlu dengan pengukuran lapangan dan
laboratorium. Penentuan prioritas masalah berdasarkan perkiraan potensi
besarnya bahaya atau gangguan yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan
pertimbangan lain yang diperlukan sebagai dasar melakukan intervensi.
b) Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya
mengatasi masalah atau menurunkan/menghilangkan risiko kesehatan
lingkungan yang disusun secara sistematis dan terukur.
c) Intervensi
Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku meliputi 3
(tiga) kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana, dan pengendalian.
Upaya pengendalian faktor risiko disesuaikan dengan kondisi yang ada,
seperti pemeliharaan ruang dan bangunan, pencahayaan, ventilasi,

11
kepadatan ruang kelas, jarak, papan tulis, sarana cuci tangan, kebising,
air bersih, toilet, sampah, sarana pembuangan air limbah, vektor
(pembawa penyakit), kantin sekolah, halaman, meja dan kursi.
(Widyanto, Faisalado. 2014)

2.3 Kebijakan SKB 4 menteri terkait UKS


Menteri pendidikan dan kebudayaan RI nomor 6/x/PB/2014 Menteri kesehatn RI
nomor 73 tahun 2014 menteri Agama RI nomor 41 than 2014 menteri dalam
negeri RI nomor 81 tahun 2014 tentang pembinan dan pegembangan UKS
(Usaha Kesehatn Sekolah/Madrasah).Usaha kesehatan sekolah/madrasah yang
selanjutnya disingkat UKS/M adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkakan kesehatn anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan.UKS/M bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan pekembangan yang harmonis peserta didik.
Sasaran UKS/M dalam peraturan bersama inimeliputi :
a. Peserta didik
b. Pendidik
c. Tenaga kependidikan
d. Masyarakat sekolah

Adapun yang dimaksud UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) menurut peraturan


bersama (SKB 4 menteri) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
Sedangkan tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat,sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis peserta
didik.Kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dikenal dengan istilah trias
UKS/M yang meliputi :
a) Pendidikan kesehatan, meliputi :
- Meningkatkan pengetahuan, perilaku, sikap, dan keterampilan untuk
hidup bersiah dan sehat.

12
- Penanaman dan pembiasaan hidup bersih dan sehat serta daya tangkap
terhadap pengaruh buruk dari luar,
- Pembudayaan pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari- hari
b) Pelayanan kesehatan, meliputi:
- Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)
- Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala
- Pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut
- Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)/ pertolongan pertama pada
penyakit
- Pemberian imunisasi
- Tes kebugaran jasmani
- Pemberantasan sarang nyamuk
- Pemberian tablet tambah darah
- Pemberian obat cacing
- Pemanfaatan halaman sekolah sebagai taman obat
keluarga(TOGA)/apotekn hidup,
- Penyuluhan kesehatan dan konseling
- Pembinaan dan pengawasan kantin sehat
- Informasi gizi
- Pemulihan pasca sakit
- Rujukan kesehatan ke puskesmas/rumah sakit
c) Pembinaan lingkungan sekolah sehat, meliputi :
- Pelaksanaan kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerindangan, da kekeluargaan (7K)
- Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap
rokok, pornografi, narkotika psikotropika dan zat adktif lainnya
(NAPZA), da kekerasan
- Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah. Peraturan bersama
(SKB 4 Menteri) tentang UKS mengharuskan sekolah membuat tim
pelaksana UKS/M di sekolah/ madasah ditetapkan oleh kepala sekolah/
madrasah terdiri dari unsure desa/ kelurahan, sekolah/madrasah ,
puskesmas, UPTD dinas pendidikan kecamatan, pendidik, osis, komite
seolah/madrasah dan pemangku kepentingan lain ang relevan sesuai
kebuthan.

2.4 KMS Remaja

13
KMS merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak bedasarkan
indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan
jenis kelamin.Kartu menuju sehat (KMS) sudah digunakan di Indonesia sejak
tahun 1970-an, sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak dibawah umur 5
tahun (balita). Pada tahun 2010, kementrian kesehatan telah menrbitkan sebuah
peraturan menteri (PERMENKES) nomor : 155/menkes/per/2010, tentang
penggunaan kartu menuju sehat (KMS) bagi balita. Perbedaan mendasar KMS
baru dengan lama ialah, KMS baru dibedakan antara laki – laki dan perempuan,
sedangkan KMS lama tidak dibedakan, bisa digunakan untuk semua jenis
kelaminan anak.
1) Secara umum, fungsi KMS dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama,
antara lain:
a. Alat untuk memantau pertumbuhan, sebagimana penjelasan sebelumnya,
bahwa KMS memuat kurva pertumbuhan seorang anak berdasrkan jenis
kelamin, umur dan berat badan anak. Normal tidaknya perumbuhan
seorang anak dapat diketahui hanya melihat trend grafik/kurva yang
terdapat pada KMS.
b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak, salah satu informasi tambahn
yang bisa anda peroleh dari KMS adalah pelayanan keshatan yang telah
diperoleh si anak, misalnya catatan imunisasi, pemberian kapsul vitamin
a serta pemberian asi aksklusif
c. Sebagai alat edukasi, kader posyandu atau petugas kesehatan bisa
langsung memberikan edukasi kepada ibu,dengan melihat kurva
pertumbuhan si anak setelah dilakukan pengukuran berat badan.
2) Kegunaan KMS
a. Bagi orang tua balita
Jika orang tua rutin setiap bulan melakukan penimbangan di posyandu
atau disarana kesehatan lainnya, maka mereka dapat mengetahui satus
pertumbuhan anaknya dan dapat melakukan antisipasi pencegahan jka
kurva pertumbuhan sudah mulai menunjukkan penurunan. Disamping itu
orang tua juga bisa mengetahui kapan seharusnya anak mendapatkan
imunisasi atau pemberian kapsul vitamin A selanjutnya
b. Bagi kader posyandu
KMS digunakan oleh kader sebagai media untuk penyuluhan kepada ibu-
ibu balita, srta indicator untuk merujuk si anak jika kurva pertumbuhan

14
berada di bawah garis merah (BGM) untuk mendapatkan pelayanan lebih
lanjut.
c. Bagi tugas kesehatan
KMS menjadi media yang efektif dan cepat bagi petugas kesehatan untuk
mengtahui pelayanan kesehatan apa saja yang sudah didapatkan oleh si
anak, khususnya pemberian imunisasi dan kapsul vitamin A. KMS juga
bisa digunakan oleh petugas kesehatan untuk melakukan edkasi ke ibu
tentang pemberian makanan bergizi untuk meningkatkan status gizi anak.

2.5 Rujukan Kesehatan UKS


1) Pengertian
Rujukan Kesehatan merupakan sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
masalah kesehatan secara timbal balik baik secara vertical dalam arti unit
yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu
atau secaran horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya (Kepmenkes No.128/2004).

2) Strata Pelayanan
a. Menurut Permenkes 038/1972, berdasarkan tingkat wilayah rujukan:
- Wilayah pelaksana di Kab/Kota
- Wilayah pelaksana di Propinsi
- Wilayah pelaksanaan secara nasional
b. Menurut SKN, dibagi 3 strata:
- UKP strata pertama (tingkat Dasar): BPS,BP, Praktek bersama
- UKP strata kedua (tingkat lanjutan):
a) Praktek dokter spesialis
b) BKMM
c) RS tipe C dan B Non pendidikan
c. UKP strata ketiga (tingkat unggulan):
- Praktek dokter spesialis konsultan
- RS tipe B pendidikan dan RS tipe A

3) Tujuan Rujukan Kesehatan :

15
a. Memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan
didasarkan atas tanggungjawab bersama antara semua unit pelayanan
kesehatan.
b. Agar dapat melaksanakan yankes atas dasar rujukan kesehatan, maka
unit yankes harus memenuhi persyaratan:
- Ketenagaan
- Fasilitas kesehatan dan perlengkapan fisik lainnya
2.6 Peran dokter kecil pada UKS tingkat SD
1) Pengertian
Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan keadaan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

2) Tujuan
Tujuan Umum : Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
Tujuan khusus :
a. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah di rumah dan
lingkngannya
b. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesame siswa dan orang lain
untuk hidup sehat

3) Kriteria peserta:
a. Siswa kelas 4 atau 5 sd atau MI dan belum pernah mendapatkan
pelatihan dokter kecil
b. Berprestasi sekolah
c. Berbadan sehat
d. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
e. Berpenampilan bersih dan berprilaku
f. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
g. Izin orang tua
h. Tugas dan kewajiban dokter kecil
i. Selalu bersikap dan berprilaku sehat
j. Dapat menggerakkan sesame teman – teman siswa untuk bersama – sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing – masing
k. Berusaha bagi tercapainya kesehatan Lingkungan yang baik di sekolah
maupun di rumah
l. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan
pelayanan kesehatan di sekolah

4) Kegiatan dokter kecil


a. Menggerakkan dan menimbang teman melaksanakan

16
b. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
c. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
d. Penyuluhan kesehatan
e. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di
sekolah, antara lain:
- Distribusi obat cacing, vitamin dan lain – lain
- Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3k)
- Pertolongan pertama pada penyakit
- Pengenalan dan tanda – tanda penyakit
- Pengenalan kebersihan ruang UKS,warung sekolah dan Lingkungan
sekolah. Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah,
ruang kelas, perlengkapan,persediaan air bersih, tempat cuci, wc,
kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan termasuk
PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
f. Pencatatan dan pelaporan, antara lain buku harian dokter kecil
g. Melaporkan hal – hal kusus yang ditemuinya kepada guru UKS/kepala
sekolah/ guru yang ditunjuk.

Program dokter kecil mempunyai peran untuk membantu mengembangkan


program UKS dari anak (child to child programe), yang salah satu kegiatannya
adalah “lomba dokter kecil”. Pelaksanaan lomba dokter kecil dimaksudkan
untuk meningkatkan minat peserta didik (siswa/siswi) di tingkat skolah dasar
untuk menjadi dokter kecil, dengan harapan dapat menjadi teladan bagi teman-
temannya dalam berprilaku hidup bersih dan sehat. Berperan aktif dalam rangka
peningkatan kesehatan antara lain: pecan kebersihan, pecan gizi, pecan
penimbangan BB dan TB di sekolah, pecan kesehatan gigi, pecan kesehatan
mata dll.

2.7 Peran kader kesehatan remaja pada UKS tingkat lanjut SLTP dan SLTA
Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh
masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela (direktorat bina peran depkes
RI).Kader kesehatan dinamaan juga promoter kesehatan desa (prokes) adalah
tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan
masyarakat (L.A. gunawan) dokter kecil dan kade kesehatan remaja adalah
peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman peserta didik pada
khususnya dan sekolah pada umumnya.

17
Kader kesehatan remaja atau kader UKS (pada jenjang SLTP dan SLTA )
adalah siswa memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan
sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri,
teman, keluarga dan lingkungannya. Kader kesehatanremaja adalah kader
kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 1 dan 2 SLTP dan
sederajat, murid kelas 1 dan 2 SMU/SMK atau sederajat yang telah
mendapatkan pelatihan kader kesehatan remaja. Kader kesehtan remaja juga
diartikan kader yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau
membantu bersama – sama memecahkan permasalahan kesehatan khususnya
pada remaja
1) Tujuan diadakannya pembentukan dokter kecil /kader kesehatan remaja
adalah
a. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk
hidup sehat
b. Agar peserta didik dapat membina teman – temannya dan berperan
sebagai promoter dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan
terhadap diri masing – masing
c. Agar peserta didik dapat membantu guru,keluarga dan masyarakat di
sekolah dan di luar sekolah
2) Peran kader kesehatan remaja
Peran dokter kecil / KKR dalam memelihara, membantu, meningkatkan dan
melestarikan kesehatan Lingkungan sekolah sangat menentukan. Untuk itu
pihak sekolah dalam menunjuk dan menetapkan siswa yang akan jadi dokter
kecil/KKR haruslah siswa yang berprestasi disekolah, memiliki watak
pemimpin, berprilaku sehat (PHBS), bertanggung jawab dan telah mendapat
pelatihan dari petugas kesehatan (puskesmas). Karena nantinya dokter
kecil/KKR tersebut akan bertindak, berbuat dan berprilaku sehat tanpa
mengganggu perintah dari guru atau pihak sekolah dan juga akan menjadi
contoh bagi peserta didik lainnya.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah


dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama UKS
merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya
membentuk perilaku hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat
kesehatan yang optimal. UKS adalah segala yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari
TK/RA sampai SMA/SMK/MA.

Tujuan umum UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.

3.2 Saran

Setelah membaca makalah ini, diharapkan ada kritik dan saran yang dapat
membangun sehingga kami dapat menyempurnakan makalah kami
kedepannya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ananto, P. 2006. Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar dan Madrasah


Ibtidaiyah. Bandung: Yrama Widya.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Pedoman Untuk Tenaga


Kesehatan,Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta:
Depkes RI.

Efendi Ferry, Makhfudli. 2009. Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Raras. 2017. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Widyanto Faisalado Candra. 2014. Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan


Praktis. Yogyakarta: Nuha Medika

20

Anda mungkin juga menyukai