Disusun Oleh
Ai Maesaroh 043315161035
Sandra ramadhanti Nurrandi 043315161059
Kelas S1-3B
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang Maha pengasih
lagi Maha penyayang, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih
banyak kekurangan di dalamnya.
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini sendiri adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas 1. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh sebab itu,
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Wini Hadiyani M.Kep
selaku dosen Keperawatan komunitas 1 yang telah memberikan tugas makalah ini
dan juga semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyusunannya ataupun dari segi materinya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran-saran, kritik dan juga masukan-masukan
yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
Walaupun demikian penulis mengharapkan semoga makalah ini berguna
dan bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
PEMBAHASAN
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas
tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal dan
tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik. Berdasarkan JNC (join
national comitee) VII. Seorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik
140 mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih (Chobaniam,2003)
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respon rangsangan emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokontriksi. Korteks adrenal mengsekresikan kortisol dan
steroid lainnya yang dapat memperkuat respon vasokontriktor pembuluh darah,
vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah angiotensin 1 yang
kemudian diubah menjadi angiotensi II. Suatu vasokontriktor kuat, yang pada
gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
menyebabkan retensi minum dan air tubulus ginjal sehingga menyebabkan
peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan
keadaan hipertensi (Brunner,2002)
1. Hipertensi essensial
2. Hipertensi sekunder
pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah
yang tinggi. Tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina.seperti
perdarahan,eksudat,penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat dapat
ditemukan edema pupil (edema pada diskus optikus).
Klasifikasi hipertensi oleh JNC VII untuk pasien dewasa berdasarkan rata-
rata pengukuran dua tekanan darahatau lebih pada dua atau lebih kunjungan
klinis. Klasifikasi tekanan darah mencakup 4 kategori dengan nilai normal
tekanan darah sistolik (TDS) <120 mmHg dan tekanan darah diastolik (TTD) <80
mmHg. Prehipertensi tidak dianggap sebagai kategori penyakit tetapi
mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan darahnya cenderung meningkat ke
klasifikasi hipertensi dimasa yang akan datang. Ada dua tingkat (stage)
hipertensi. Dan semua pasien pada kategori ini harus diterapi obat (JNC
VII,2003).
Faktor resiko penyakit jantung koroner yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari
penderita hipertensi antara lain merokok. Diet rendah serat. Kurang aktivitas
gerak,berat badan berlebihan atau kegemukan. Komsumsi alkohol, hiperlipidemia
atau hiperkolestrolemia, stress dan komsumsi garam berlebih sangat berhubungan erat
dengan hipertensi (Depkes,2006).
1. Stroke
Stoke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari
24jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh
gangguan perdarahan.
Stroke dengan defisit neurologik yang terjadi tiba-tiba dapat disebabkan oleh
iskemia atau perdarahan otak, stroke iskemik disebabkan oleh oklusi fokal
pembuluh darah yang menyebabkan turunnya suplai oksigen dan glukosa ke
bagian otak yang mengalami oklusi (Hace,2003)
2. Infark miokardium
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis keruskan ginjal yang progresif
dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada bagian yang menuju
ke kardiovaskuler, mekanisme terjadinya hipertensi pada gagal ginjal kronik oleh
karena penimbunan garam dan air atau sistem renin angiotensin aldosteron
(RAA)(Chung,1995)
1. Pengkajian
1) Data Inti
a. Demografi :
jumlah KK yang berada di RW 06 adalah sejumlah 30 KK, dengan
perincian untuk jumlah dewasa (26 – 45 tahun) berkisar 65 orang. Dengan
jenis kelamin, laki-laki berjumlah 30 orang dan perempuan 35 orang. Untuk
pekerjaan mayoritas yang berjenis kelamin perempuan adalah IRT dan yang
laki-laki mayoritas sebagai pegawai swasta. Agama dan nilai-nilai
keyakinan yang dianut oleh masyarakat dewasa di RW 06 adalah Islam.
Penyakit yang diderita oleh dewasa 3 bulan terakhir adalah jenis penyakit
tidak menular seperti hipetensi sebanyak 45 orang, DM 10 orang dan
penyakit lainnya 10 orang. Untuk kegiatan yang dilakukan dewasa diluar
jam kerja diantaranya 15 berkegiatan dirumah masing masing, keagamaan
10 orang, dan olahraga 5 orang sedangkan untuk penggunaan waktu luang,
dewasa banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat 40 orang dan
rekreasi sebanyak 20 orang. Sedangkan untuk kebiasaan kurang sehat yang
dilakukan dewasa adalah merokok sebanyak 20 orang dan mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat sebanyak 40 orang.
Tidak ditemukan penyakit menular seksual (PMS) pada dewasa. Dewasa di
RW 06 sudah memiliki tempat tinggal yang permanen. Pendapatan
mayoritas dewasa di RW 06 berkisar >1.000.000.
2) Data Subjektif
a. Lingkungan Fisik
-Kualitas Udara
e. Pelayanan Kesehatan
f. Komunikasi
g. Ekonomi
-Karakteristik finansial : penghasilan dewasa disana berkisar > dari
1.000.000,-
B. Pengkajian AGREGAT
C. Analisa Masalah
No Data Masalah
Objektif:
D. Prioritas Masalah
No Masalah A B C D E F G Ketersediaan Sumber
Kesehatan
H I J K
1. Hipertensi 4 4 4 5 5 5 3 5 3 3 3
Skor = 44
Keterangan Huruf :
a. Sesuai dengan peran CHN
b. Sesuai dengan program pemerintah
c. Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
d. Resiko terjadi atau jumlah beresiko
e. Resiko parah atau besarnya resiko
f. Minat masyarakat
g. Kemudahan diatasi
h. Tempat
i. Dana
j. Fasilitas
k. Petugas (SDM)
Keterangan angka:
1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
Resiko terjadinya peningkatan penyakit pada Dewasa b.d kebiasaan merokok dan
kebiasaan memakan makanan gorengan dan yang asin asin di Rw 06
F. Implementasi
A:
-masalah teratasi
sebagian.
P:
Intervensi dilanjutkan
G. Catatan perkembangan
pamoyanan
Diadakan
pemeriksaan
kesehatan terutama
tekanan darah