UNIVERSITAS INDONESIA
MATA AJAR
KEPERAWATAN KOMUNITAS LANJUT 1
OLEH KELOMPOK 8
1. DESMON WIRAWATI
2. IBNU ABAS
3. SITI JULAEHA
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam makalah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan
pada keluarga rentan pada tahap perkembangan keluarga dengan lansia.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini adalah untuk :
a. Menjelaskan makna kerentanan (vulnerability)
b. Menjelaskan tentang kerentanan dalam keluarga lansia
c. Menguraikan asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan dan
prioritas, rencana intervensi) pada keluarga rentan lansia sesuai kasus
d. Menganalisa asuhan keperawatan pada keluarga rentan lansia dengan Diabetes
Mellitus
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 4
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kerentanan
hidup atau pengobatan yang tertunda atau kondisi tidak efektif lainnya. Reaksi dan
adaptasi dari individu dan keluarga berbeda sesuai dengan apakah kecacatan dianggap
tepat waktu dan diharapkan dan off-waktu dan tak terduga. Demikian juga, meskipun
beberapa orang dengan kondisi kronis memiliki kehidupan penuh dengan rasa sakit,
depresi, dan kesulitan mental atau fisik, lain mengalami kehidupan memuaskan dengan
hanya sedikit kesulitan.
Perbedaan dalam cara keluarga mengakomodasi kondisi kronis dipengaruhi
tidak hanya oleh tingkat kecacatan dan terkait gejala, tetapi juga oleh
individu dan persepsi keluarga tentang kecacatan. Kebutuhan perawatan juga dapat
berbeda tergantung pada apakah gejala yang konstan (misalnya yang berhubungan
dengan cerebral palsy), episodik (misalnya, yang berhubungan dengan migren),
kambuh (misalnya, yang berkaitan dengan anemia sel sabit), memburuk atau progresif
(Misalnya, yang berhubungan dengan multiple sclerosis atau tertentu jenis kanker),
atau degeneratif (misalnya, mereka dihubungkan dengan penyakit Alzheimer dan
sindrom Rhett).
Terlepas dari jenis penyakit kronis yang dialami, anggota keluarga terlibat pada
beberapa tingkatan, tergantung pada usia individu, kondisi dirawat, pengalaman
keluarga sebelumnya, tingkat keahlian, hubungan yang unik, dan pola perilaku. Seiring
waktu, keluarga adalah sumber terbesar untuk
perawatan individu dengan penyakit kronis. Keluarga anggota adalah penyedia layanan
yang paling abadi, dan menawarkan keteguhan dan kontinuitas perawatan yang
diperlukan. Profesional datang dan pergi, menawarkan manajemen medis, pendidikan,
dan penyuluhan yang diperlukan, sedangkan anggota keluarga memberikan perawatan
yang berkelanjutan dan terus-menerus sepanjang waktu (Aakinen, 2010).
Tahap perkembangan keluarga dengan lansia terjadi tugas perkembangan yang
ada dalam keluarga tersebut. Seiring dengan tugas perkembangan yang harus
diselesaikan oleh lansia, diiringi juga dengan perubahan pada berbagai sistim tubuh
dan permasalahan yang menyertainya. Permasalahan umum yang biasanya sering
dijumpai pada lansia diantaranya adalah makin besar jumlah lansia yang berada
dibawah garis kemiskinan, makin melemahnya nilai kekerabatan sehinggan anggota
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 8
keluaraga yang lanjut usia kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati, dan belum
membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia
Perubahan lain yang terjadi pada lansia terkait dengan perubahan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual. Perubahan Fisik meliputi perubahan dari tingkat sel sampai
kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan,
kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito
urinaria, endokrin dan integumen. Penurunan kondisi fisik Setelah orang memasuki
masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis
berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin
keriput, gigi makin rontok, dan tulang makin rapuh.
Kondisi fisik seseorang secara umum yang sudah memasuki masa lansia
mengalami penurunan secara berlipat ganda. Hal ini semua dapat menimbulkan
gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat
menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain. Dalam kehidupan
lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka perlu menyelaraskan
kebutuhan-kebutuhan fisik dengan kondisi psikologik maupun sosial, sehingga mau
tidak mau harus ada usaha untuk mengurangi kegiatan yang bersifat memforsir
fisiknya. Seorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya dengan baik, misalnya
makan, tidur, istirahat dan bekerja secara seimbang.
Setelah orang memasuki lansia maka pada umumnya akan mengalami
penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar,
persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan
reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik
(konatif) meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti
gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan
aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia.
Perubahan yang terkait dengan masalah psikososial adalah perubahan fisik,
sosial mengakibatkan timbulnya penurunan fungsi, kemunduran orientasi, penglihatan,
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 9
Keluarga dengan tahap perkembangan lansia dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal dan sampai keduanya
meninggal. Tugas perkembangannya mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan, adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekeuatan
fisik dan pendapatan, mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat,
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 11
melakukan file review dan menerima kematian pasangan, teman dan mempersiapkan
kematian, (Duval 1996 dalam Firedman 2005).
Lansia dengan segala perubahan dan penurunan fungsi tubuh tetap
mengharapkan suasana yang menyenangkan. Hal ini dapat diisi dengan kehadiran
anggota keluarga yang lain seperti anak atau cucu, dan bahkan lansia mengharapkan
berkumpul dengan teman sebaya, untuk melakukan tukar pikiran atau pendapat. Selain
itu lansia juga menghadapi kenyataan di tinggalkan pasangan atau orang yang dicintai,
hal ini membutuhkan perhatian dan dukungan dari semua pihak agar lansia dapat
menghadpinya dengan baik.
Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan adalah tugas keluarga
lansia yang paling penting, (Friedman, 2005). Keluaga lansia dengan segala
keterbatasan yang dimiliki dan perubahan yang terjadi membuat lansia harus dapat
mempertahankan hidupnya dengan baik. Lansia harus mampu beradaptasi dengan
segala perubahan yang terjadi dalam kehidupan baik fisik, kognitif, psikologis, sosial
maupun ekonomi. Dengan situasi ini bagaimana kehidupan lansia dalam keluarga,
apakah akan hidup berdua atau sendiri, atau bergabungan dengan anak-cucu, bahkan
sesama komunitas lansia di panti wreda. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari
pemberi pelayanan kesehatan khususnya perawat komunitas.
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 12
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
A Data umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bapak UK
2. Umur : 67 tahun
3. Alamat dan Telephone : Jalan Abdurrahman Cibubur Jakarta Timur
4. Pekerjaan : Pedagang es keliling
5. Pendidikan : tidak sekolah
6. Komposisi Anggota Keluarga
Bpk. UK Ibu Z
67 th
60th
H
Paru
H
SO
28 th
30 TH
4th
Keterangan Genogram :
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 13
Keterangan :
Bapak UK adalah seorang lansia yang masih berstatus menikah dengan Ibu Z dan
memiliki 1 orang anak menantu serta satu orang cucu yang tinggal terpisah ( sebelah
rumah ). Tipe keluarga Bapak UK adalah keluarga inti. Menurut bapak UK saat ini ia
dan istrinya berusaha sabar dengan kembali berdua ( sepi ) dan memiliki banyak
masalah kesehatan.
8. Suku Bangsa
Suku keluarga Bapak UK adalah Betawi sedangkan Ibu Z adalah sunda. Menurut bapak
UK kondisi ini tidak lah mudah. Kadang Bapak UK dan istrinya konflik ringan karena
masalah selera makan. Ibu Z senang sekali memasak dengan rasa yang cukup berani asin
dan pedas, sedangkan Bapak UK menderita Hipertensi, DM dan Hipertropi Prostat.
9. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Bapak UK agama Islam. Menurut Bapak UK agama
Islam namun jarang melakukan ibadah dengan alasan sulit karena sakitnya
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga Bapak UK adalah menengah ke bawah. Keluarga
Bapak UK tinggal dirumah kontrakan. Bapak UK memiliki penghasilan yang sangat
tidak menentu dan minim walau mendapatkan bantuan anaknya yang juga sama
kondisi ekonominya namun Bakap UK tetap berusaha bersyukur.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tidak pernah rekreasi, televisi saja tidak ada.
Menurut bapak UK, dan Ibu Z: tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
secara optimal adalah kurang memperhatikan tentang kurang menyadari kondisi fisik
Ibu Z yang masih saja senang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat padahal Ibu
Z adalah pengidap NIDDM. Sedangkan Bapak UK di usia senjanya masih harus
bekerja mencari nafkah padahal kondisi fisiknya sangat tidak memungkinkan.
14. Riwayat keluarga inti
Menurut Bapak UK dirinya menikah dengan Ibu Z setelah saling mengenal selama 1
tahun. Lalu mereka menikah atas restu kedua orang tuanya. Bapak UK dan Ibu Z
merasa saling cocok dan mencintai. Bapak UK saat ini menderita hipertensi, HP dan
NIDDM rematik. Ibu Z menderita Sakit Gula dan rematik. Menurut keluarga
penyakit hipertensi adalah penyakit darah tinggi yang disebabkan karena sudah tua
dan sering makan asin. Tanda dan gejalanya adalah sakit pada tengkuk, tidakdapat
tidur, dan menjadi pemarah. Akibatnya jika tidak diobati dapat menimbulkan stroke..
Menurut Bapak UK tidak ada hubungan lingkungan sekitar dengan peningkatan
tekanan darahnya. Bapak UK tidak pernah berkunjung ke puskesmas karena jauh dari
rumah.
Menurut Ibu Z sakit gula merupakan sakit kebanyakan gula atau kencing manis.
Penyebabnya tidak tahu kenapa, Ibu Z juga tidak menyadri kapan gulanya meningkat,
akibatnya kalau tidak diobati dapat sakit stroke dan jantung. Ibu Z biasa
mengkonsumsi Obat penurun gula yang diberikan oleh anaknya. Ibu Z tidak ada
pantangan makanan, dan jarang berkunjung ke pelayanan kesehatan karena jauh.
Keluara mengatakan sakit rematik merupakan sakit karna infeksi atau sakir sudah tua.
Jika sudah sakit biasanya tidak dapat berjalan, atau sakit jika berjalan.
C. Lingkungan
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 15
Denah rumah
Dapur KM
Kamar 1
Kamar 2
Keluarga Bapak UK dan Ibu Z lebih senang berada dirumah dari pada bepergian.
kecuali mencari nafkah, kondisi ini terjadi sejak kondisi kesehatan mereka semakin
menurun.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bapak UK dan Ibu Z mengatakan setiap hari bertemu dengan anak, menantu dan cucu.
Bahkan ibu Z sering dititipkan cucunya karena ibu H harus bekerja sebagai kuli cuci.
Hubungan dengan anak dan masyarakat cukup baik sehingga mereka merasa nyaman
tinggal di lingkungan tersebut.
20. Sistem pendukung keluarga
Menurut Ibu Z, sistem pendukung mereka adalah utamanya anak dan menantu. Selain
itu bapak UK merasa tetangganya juga merupakan keluarga terdekat bagi mereka.
Hubungan yang baik membuat mereka saling asah, asih dan asuh sehingga bapak UK
dan Ibu Z merasa tidak khawatir dan tidak merasa kesepian walau tinggal tidak
bersama anak mereka.
D. Struktur Keluarga
21. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang biasa digunakan adalah komunikasi dua arah, saling
menghargai dan menghormati. Bpk UK mengatakan jika dalam keluarga ada masalah
maka dibicarakan secara bersama-sama dengan musyawarah walau tetap sebagai
pengambil keputusan adalah bapak UK.
22. Struktur kekuatan keluarga
Salah satu kekuatan keluarga adalah rasa saling percaya, rasa saling sayang-
menyayangi dan saling menghormati antara sesama anggota keluarga sehingga ikatan
antara anggota keluarga semakin kuat. Keputusan akan suatu kebutuhan keluarga
diserahkan sepenuhnya kepada Bapak UK termasuk keputusan untuk membawa
anggota keluarga yang sakit kepelayanan kesehatan terdekat, walaupun demikian
Bapak UK yang biasanya cukup banyak mempengaruhi dan mengubah keputusan dan
pendapat Ibu Z.
23. Struktur peran
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 17
Didalam keluarga, Bapak UK berperan sebagai kepala keluarga dan sumber inspirasi
keluarga. Ibu Z, berperan sebagai istri bagi suaminya dan ibu bagi anaknya. Ibu Z
berperan dalam mengurus rumah tangga, seperti: memasak, menyuci, membersihkan
rumah. Selain itu Ibu Z juga aktif mengikuti kegiatan di masyarakatnya.
E. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afektif
Bapak UK kadang kurang sabar dalam hal perbedaan pendapat dengan Ibu Z. Sering
Ibu Z mengalah tapi kadang juga membantah, namun hubungan tersebut tidak sampai
mempengaruhi kemesraan dan kasih sayang diantara mereka.
26. Fungsi sosialisasi
Fungsi interaksi dan sosialisasi keluarga Bpk UK baik-baik saja, baik dengan istrinya
maupun dengan anak-anaknya.
27. Fungsi perawatan kesehatan
Bapak UK dan Ibu Z tidak tahu hidup sehat, bahkan bila sakit keluarga hanya
membeli obat warung di kerokin. Keluarga mengatakan tidak mengenal masalah
masalah kesehatannya. Bapak UK hanya tau bahwa dirinya tugas perkembangan
keluarga dengan usia lanjut. Karena keluarga merasa tidak memliki masalah dan
semua berjalan dengan baik. Kecuali mulai datangnya beberapa masalah kesehatan:
Bapak UK dengan HP, hipertensi dan osteoartritis sedangkan Ibu Z dengan NIDDM
dan osteoartritis.
Keluarga tidak mampu mengambil keputusan dengan tepat apa yang harus dilakukan
dengan masalah kesehatan mereka dan bagaimana seharusnya menjalani hidup di usia
lanjut dengan baik. Keluarga tidak mampu mengontrol dan mencegah kambuhnya
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 18
masalah kesehatan dan merawat dirinya terkait masalah kesehatan nya kecuali :
mengkonsumsi beberapa obat yang selama ini di minum.
1. Keyakinan, nilai dan perilaku sehat keluaga
Sehat penting, tapi kalau gak punya uang buat ke dokter ya pasrah saja.
2. Definisi sehat sakit dan tingkat pengetahuan keluarga
Bapak UK mengatakan jika darah tingginya kambuh sakit pada tengkuk belakang,
biasanya dibawa istirahat. Keluhan sering kencingnya karena prostat. sedangkan
Ibu Z mengatakan nyeri lutut karena rematik dan banyak jalan, sedangkan sakit
gulanya tergantung makanannya.
3. Status kesehatan dan kerentanan penyakit
Saat ini keluhan dari Bapak UK sakit BP, darah tinggi dan sakit pada kaki
(rematik) dan Ibu Z menderita sakit gula dan rematik juga. Keluarga merasakan
penyakit ini tidak begitu serius, namun tidak juga dianggap biasa, masalahnya
buat berobat tidak ada biaya. Apalagi bapak UK sudah tua , yaa pasrah saja.
4. Praktik Diet keluarga
Keluarga Bapak UK mengatakan tidak paham tentang gizi yang baik, yang
diketahuan makan sehari 3 kali, se adanya. Kadang makan Cuma dengan ikan asin
atau sambal, karena tidak ada uang.
5. Kebiasaan tidur dan istirahat
-
6. Aktivitas dan rekreasi
Tidak ada program rekreasi.
7. Praktik Obat terapeutik dan penenang
Bapak UK maupun ibu Z tidak minum obat, hanya di gosok minyak angin bila
nyeri sendinya kambuh atau di urut sendiri.
8. Peran keluarga dan perawatan diri
Keluarga sebisa-bisanya mengobati masalah sendiri, sebab anak bapak UK juga
repot dengan urusannya. Kadang menantu bapak UK ibu H mengajak ke
Puskesmas bila ada uang,dan sudah lebih dari 3 bulan tidak pernah ke Puskesma
lagi.
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 19
2. Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah 170/100 mmHg 120/80 mmHg
- Nadi 90 x/menit 69 x/menit
- Suhu 36,5° C 37° C
- Pernafasan 17 x/menit 20 x/menit
4. Berat badan 55 kg 56 kg
ANALISA DATA
DIAGNOSA
No DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. DATA SUBJEKTIF Peningkatan afterload dan Resiko tinggi
Bapak UK mengatakan bahwa: vasokontriksi pembuluh perubahan perfusi
Tekanan darahnya sering naik darah jaringan serebral
turun. (pada bapak UK )
Kadang ada nyeri kepala dan kaku
kuduk, ternyata tekanan darahnya
naik. Namun kadang tidak ada
keluhan
Bapak UK tidak pernah minum
obat.
Ibu Z sering masak ikan asin
Gampang emosi
Todak pernah berolahraga
Mengukur tensi tidak pernah
Sangat jarang ke rumah sakit atau
Puskesmas karena jauh
DATA OBJEKTIF
Tanda Vital :
Tensi : 170/100 mmhg,
Nadi : 90 x/menit (penuh )
Riwayat keluarga dengan
hipertensi dan stroke
Saat wawancara bapak UK
beberapa kali memegang
tengkuknya (ternyata setelah di
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 24
DATA OBJEKTIF
Nyeri tekan pada tumit kanan
Tidak ditemukan tanda radang
Tumit kiri tidak ada nyeri saat
ditekan
BB : 57 kg
TB : 160 cm
3. DATA SUBJEKTIF Resistensi insulin Resiko hiperglikemia
- Ibu Z menderita NIDDM sejak 3 (pada Ibu Z )
tahun yang lalu
- Ibu Z tidak rutin mengkonsumsi
obat gula (pernah minum :
glibenclamide)
- Ibu Z tidak membatasi
makanannya (tidak mengatur
dietnya)
- Ibu Z mengeluh cepat lapar dan
sering kencing
- Keluarga Ibu Z pasrah
DATA OBJEKTIF
- TB : 150 cm
- BB : 57 kg
- Saat wawancara beberapakali Ibu
Z ijin ke toilet
- Capillary refil pada tungkai bawah
menurut ( melambat )
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 25
Skoring
1. Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan perifer pada keluarga Bapak UK,
khususnya Bapak UK
No Kriteria Perhitunga Skoring Pembenaran
n
1. Sifat masalah : Resiko 2/3 x 1 2/3 Kurang pengetahuan tentang
hipertensi pada usia lanjut
membuat bapak UK kurang
waspada
sakinya
4. Menonjolnya masalah : ½x1 ½ Walau masalah bersifat resiko
masalah resiko tinggi dan namun bila sampai terjadi
perlu dicegah berakibat fatal : stroke atau
komplikasi vascular lainnya
3 5/6
Total 2 5/6
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 27
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Resiko perubahan Setelah Dengan
perfusi jaringan dilakukan menggunakan lembar
serebral pada tindakan balik, leafleat, alat
keluarga bapak keperawatan
peraga keluarga
UK, khususnya selama 1 minggu
bapak UK dengan pada keluarga mampu :
Hipertensi Bapak UK 1. Mengenal masalah Kaji tentang tingkat
perfusi jaringan hipertensi : pengetahuan keluarga
tetap baik a. pengertian Respon verbal Hipertensi adalah mengenal masalah
a. pengertian hipertensi
hipertensi kenaikan tekanan darah
b. penyebab intervensi
diatas normal, yaitu lebih c. tanda dan gejala
dari 130/90 mmHg hipertensi
2. Mengambil
keputusan :
a. Akibat dari Respon verbal Keluarga dapat 1. Kaji tingkat
hipertensi menyebutkan 2 dari 5 pengetahuan keluarga
akibat hipertensi tentang akibat hipertensi
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 31
1. Bisa Penyakit
stoke 2. Identifikasi keputusan
2. Gagal Jantung keluarga yang dapat
3. Gagal ginjal diambil untuk merawat
anggota keluarga
b. Keluarga dapat Kunjungan
Keluarga dapat 3. Jelaskan kepada
mengambil yang tidak
mengambil keputusan keluarga akibat
keputusan untuk direncanakan
untuk merawat anggota hipertensi
merawat anggota
keluarga keluarga yang sakit
4. Evaluasi pemahaman
keluarga terhadap
penjelasan yang
diberikan tentang
penyakit hipertensi
5. Beri reinforcement
kepada keluarga tentang
pengambilan keputusan
3.Merawat anggota keluarga
keluarga dengan
masalah hipertensi:
2. BEL
IMBING BUAH
Dengan merebus 3
buah belimbing
wuluh yang diiris
dengan 3 gelas air
sampai tinggal
setengahnya.
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 33
4.Memodifikasi
Lingkungan
a. Pentingnya Respon verbal 1. Kaji tingkat
kebersihan pengetahuan keluarga
lingkungan Pentingnya kebersihan: tentang kebersihan
1. Lebih nyaman lingkungan.
2. Sehat
3. Tidak stress 2. Identifikasi cara
keluarga menjaga
kebersihan lingkungan.
b. Cara menjaga Redomonstrasi
kebersihan
lingkungan 3. Jelaskan kepada
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 34
dan menghindari
penetaan-penataan
perlengkapan/peralataan
yang berantakan di
sekitar rumah.
5. Memanfaat kan
fasilitas
pelayanan
kesehatan : 1. Kaji tingkat
a. Jenis pengetahuan keluarga
pelayanan Respon verbal tentang pelayanan
kesehatan.
kesehatan
Jenis YanKes :
2. Identifikasi terhadap
1. Puskesmas pelayanan kesehatan
2. Pengobatan yang biasa digunakan.
Spiritual (Tabib,
dsb)
3. Jelaskan kepada
3. Klinik swasta
b. Manfaat keluarga tentang
4. Rumah sakit
pelayanan Respon verbal manfaat pelayanan
kesehatan kesehatan
Manfaat YanKes : 4. Evaluasi pemahaman
1. Dapat informasi keluarga terhadap
kesehatan penjelasan yang
2. Mendapatkan diberikan
pelayanan
kesehatan 5. Beri reinforcement
c. Keluarga 3. Mencegah kepada keluarga
dapat komplikasi terhadap pemahaman
menunjukan Kunjungan
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 36
BAB 4
PEMBAHASAN
Perubahan lain yang terjadi pada lansia yaitu konsep diri. Lansia mengalami
Perubahan kepribadian yang drastis. Keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa
ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin oleh karena faktor
lain seperti penyakit-penyakit. Selain itu ada masalah pada memori atau kenangan
yang terganggu pada lansia. Secara psikologis keluarga Bapak UK tidak begitu
merasakan perubahan, karena adanya tuntutan untuk mempertahankan hidup.
Keluarga Bapak UK secara sosial tidak mengalami masalah yang berarti. Hal
ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan klien. Keluarga Bapak UK masih aktif
melakukan hubungan sosial di masyarakat dan tidak mengalami isolasi sosial karena
kondisi keluarganya.
Penyakit yang diderita Bapak UK dan anggota keluarga yang lainya akan
berpengaruh pada anggota keluarga lainya dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Jika terjadi sakit pada kepala keluarga tentunya akan mempengaruhi sumber
pendapatan keluarga. Hal ini ditunjukkan bahwa Bapak UK masih bekerja untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Dengan penyakit yang diderita tentunya
akan mempengaruhi produktifitas klien. Selain itu jika terjadi masalah kesehatan
pada istri juga akan membawa perubahan secara sistemik pada keluarga, terutama
dalam mengatur dan mengelola rumah tangga. Selain itu keluarga bapak UK juga
tidak memiliki jaminan kesehatan. hal ini akan memperberat kondisi keluarga dengan
pendapatannya yang rendah.
Hal ini jelas terlihat, bahwa masalah apapun yang terjadi dalam keluarga akan
mempengaruhi anggota keluarga yang lainya. Inilah yang dikatakan keluarga sebagai
unit utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Selain itu keluarga juga yang
dapat mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga.
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Rentan: Lansia 39
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Allender J.A. Spradley, B.W. (2010) Community Health Nursing : Concept and
Practice, 7th edition, Philadelphia : Lippincot.
Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice. New Jersey:
Pearson Education
Friedman, M.M. (2005). Family nursing: Research, theory, and practice (5 th
ed.).Connecticut: Appleton & Lange
Kaakinen, Joana R., Duff, Vivian G., Coehlo, Deborah P., Hanson, Shirley MH
(2010) Family Health Care Nursing : Th eory, Practice and Research, 4th
edition, E A Davis Company.
Nies, M.A. & Mc Ewan, M. (2001). Community health nursing: Promoting the health
of population, 3rd edition. Philadelphia: W.B. Saunders
Stanhope, M. Lancaster, J.(2004) Community and Public Health Nursing, 6th
edition, Saint Louis, Missouri : Mosby