Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan


yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga.
Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan.
Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya
kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga
secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia
prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki
masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran
keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak
dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam
pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa
anak – anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ),
prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11-
18 tahun ).
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan
sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun
tidaklah demikian, karena anak merupakan individu tersendiri yang
bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah
usianya bertambah.

1
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan
perhatian yang khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional
dan kognitif anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu
memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan
luar, pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi
perkembangan anak.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih

dalam tentang asuhan keperawatan keluarga terhadap anak usia pra

sekolah, mampu mengenal dan mengetahui tahap perkembangan

keluarga anak usia pra sekolah dan asuhan keparawatannya.

Disamping itu, penulisan juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang

bertujuan untuk menerapkan konsep materi keperawatan keluarga.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui:

a. Pengertian keluarga

b. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia


pra sekolah

c. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap


perkembangan anak usia pra sekolah

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KELUARGA

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh

ikatan  perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan

mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan

fisik, mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya

dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya

ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval,

1972 ).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di

suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan

( Depkes RI, 1998 ).

keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan

mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi sama lain di

dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu kebudayaan. (Bailon dan Maglaya 1989),

3
2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga


melaksanakan fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri
deari bermacam-macam menurut Setiadi, 2008 hal. 6, diantaranya :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam berbagai generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara
istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara
suami.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga
karena adanya hubungan dengan suamti atau istri.

3. Tipe Keluarga (Secara Tradisional)

a. Keluarga inti (nuclear family)

Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anaknya dari

keturunannya atau adopsi.

b. Keluarga besar (extended family)

Keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah dengan

anggota keluarga lain yang masih ada hubungan darah. (kakek,

nenek, paman, bibi).

4. Fungsi Keluarga

4
Fungsi keluarga menurut Friedman adalah fungsi afektif,

fungsi sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan, fungsi reproduksi, dan

fungsi ekonomi.

5. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap-tahap siklus kehidupan keluarga inti dengan dua orang

tua (diadaptasi dari Carter and Goldrick, 1988 dan Duvall and Miller,

1985 ) :

a. Tahap I : Keluarga Pemula

Tugas-tugas perkembangan :

1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan,

2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis,

3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai

orang tua).

b. Tahap II : keluarga sedang mengasuh anak

Tugas-tugas perkembangan :

1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap

(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga),

2) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan

dan kebutuhan anggota keluarga,

3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,

4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan

menambahkan peran-peran orangtua dan kakek dan nenek.

c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia prasekolah

5
Tugas-tugas perkembangannya :

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang

bermain, privasi, keamanan,

2) Mensosialisasikan anak,

3) Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi

kebutuhan anak-anak yang lain,

4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga

(hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dan anak)

dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).

d. Tahap IV : keluarga dengan anak sekolah

Tugas-tugas perkembangannya :

1) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan

prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan

teman sebaya yang sehat,

2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,

3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja

Tugas-tugas perkembangannya :

1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab, ketika

remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri,

2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan,

3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-

anak.

6
f. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda

Tugas-tugas perkembangannya :

1) Mempertahankan siklus keluarga dengan memasukan

anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan

anak-anak,

2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan

kembali hubungan perkawinan,

3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami

maupun istri,

g. Tahap VII : Orangtua Usia Pertengahan

Tugas-tugas perkembangannya :

1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,

2) Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan

penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak,

3) Memperkokoh hubungan perkawinan.

h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia

Tugas-tugas perkembangannya :

1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,

2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun,

3) Mempertahankan hubungan perkawinan,

4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan,

5) Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi,

7
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelahaan

dan integrasi hidup).

B. ANAK USIA PRA SEKOLAH

1. Anak Prasekolah

Menurut Joyce Engel (1999) Anak usia prasekolah adalah

mereka yang berusia antara 3-6 tahun. menurut Biechler dan

Snowman (1993), mereka biasanya mengikuti program prasekolah

baik di taman kanak-kanak, kelompok bermain maupun tempat

penitipan anak dan menurut Elizabeth dalam buku psikologi

perkembangan, usia prasekolah adalah usia mainan, karena pada masa

itu anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk untuk bermain

dengan mainannya. (Dalam Bambang, 2005).

Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia

ini anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang

telah dilihatnya. Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak

adalah orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama

bagi anak yang mempunyai pengaruh sangat besar. Haryoko (1997)

berpendapat bahwa lingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai

stimulans dalam perkembangan anak. Pada usia prasekolah anak-anak

akan mengalami perkembangan sangat cepat dari segi fisik, kognitif,

emosi maupun sosial. Hal ini akan sangat berpengaruh pada masa

depan anak kelak. Taman kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan

8
formal pertama merupakan salah satu sarana untuk membantu

memberi rangsangan dan dukungan dalam masa pertumbuhan dan

perkembangn anak. Faktor-faktor yang berperan dalam menunjang

perkembangan anak di taman kanak-kanak adalah kulitas guru,

program kegiatan dan lingkungan fisik. (Sujiono, 2003). Anak usia

prasekolah adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun.

2. Ciri Fisik Anak Pra Sekolah

Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan

dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumya :

a. Anak prasekolah umumnya aktif, mereka telah memiliki

penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan sangat menyukai

kegiatan yang dilakukan sendiri.

b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan

istirahat yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa

mereka harus beristirahat cukup.

c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari

control terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak

belum terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit

misalnya mengikat tali sepatu.

d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus

memfokuskan pandangannya pada objek – objek yang kecil

ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih belum

sempurna.

9
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang

melindungi otak masih lunak.

f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih

terampil dalam tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas

motorik halus.

3. Ciri Sosial Anak Prasekolah

a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat,

sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi

kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.

b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi

dengan baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti –

ganti.

c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak

yang lebih besar.

4. Ciri Emosional Pada Anak Prasekolah

a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan

bebas dan terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak

pada usia tersebut.

b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali

memperebutkan perhatian guru.

5. Ciri Kognitif Anak Prasekolah

a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian

dari merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.

10
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat,

kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang.

6. Cara Yang Dilakukan Agar Anak Berkembang Menjadi

Kompeten Dengan Cara Sebagai Berikut :

a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.

b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan

anak.

c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan

mendapatkan kesempatan dalam banyak hal.

d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan

secara mandiri.

e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh

lingkungannya

f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

Berikut ini uraian kelima tahapan tersebut hubungannya dengan

asuhan keperawatan berkenaan dengan asuhan keperawatan keluarga

dengan tahap perkembangan anak Pra sekolah

1. Pengkajian

Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh

perawat yaitu data yang berhubungan dengan keluarga dan anak.

Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga :

a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga (nama, seks,

hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan),

11
b. Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga,

c. Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga,

d. Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang

dapat mempengaruhi kesehatan,

e. Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan

seluruh anggota keluarga,

f. Aktivitas Rekreasi Keluarga.

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan

keluarga ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas

keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi

keluarga.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga

inti. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga,

perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit.

d. Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan

riwayat kesehatan generasi diatas, tentang riwayat penyakit

keturunan , upaya generasi tersebut tentang upaya

penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan

sampai saat ini.

3. Lingkungan

12
a. Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga

meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah

ventilasi, perletakan perabot rumah, sarana pembuangna air

limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum yang digunakan.

b. Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan

komunitas setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal

c. Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas

keluarga dan anggita keluarga, mungkin keluarga sering

berpindah tempat.

d. Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai

waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta

perkumpulan keluarga yang adadan sejauh mana keluarga

berinteraksi.

4. Struktur Keluarga

a. Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing

anggota keluarga secara formal maupun informal baik dikeluarga

maupun dimasyarakat.

b. Nilai atau norma keluarga  yang dianut oleh keluarga.

c. Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga

berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama dan bagaimana

peran anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi.

13
d. Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk

mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk

mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan

memiliki dan dimiliki anggota keluarga , dukunagn anggota

keluarga, hubungan psikososial dalam anggota keluarga,

bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

b. Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana

anggota keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan

perilaku yang berlaku dikeluarga dan masyarakat.

c. Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga

untuk mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan,

merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan,

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

6. Stress Dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami

keluarga dan penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka

panjang memerlukan waktu penyesuaian lebih 6 bulan.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

c. Strategi koping

d. Strategi adaptasi disfungsional

14
7. Pemeriksaan Kesehatan

8. Harapan Keluarga

9. Pengkajian Yang Berhubungan Dengan Anak Prasekolah

a. Identitas anak,

b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran,

c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini,

d. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari – hari),

e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini (termasuk kemampuan

yang telah dicapai),

f. Periksaan kesehatan.

10. Pengkajian Fokus Anak Prasekolah

a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan

adakah sarana stimulasinya,

b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group,

c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul

dengan anak setiap hari,

d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak,

e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini,

f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini,

g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

15
BAB III
DATA DAN HASIL PENGKAJIAN
(PERENCANAAN ASUHAN)

A. PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Identitas kepala keluarga

a. Nama KK : Tn. W

b. Umur : 33 Tahun

c. Pekerjaan : Nelayan

d. Pendidikan : SMP

16
e. Alamat : RT/RW. 04/01 Kelurahan Paoman

Kec/Kab. Indramayu

2. Komposisi anggota keluarga

Jenis Status
No Nama Umur Hub dg KK Pendidikan
Kelamin Imunisasi

1 Tn.D 55 L KK SMP -

2 Ny. Y 40 P Istri SMP -

3 An. I 6 P Anak - Lengkap

3. Genogram

= Perempuan

= Laki-laki

= Meninggal

= Tinggal serumah

= Garis keturunan

4. Tipe keluarga

17
Tipe keluarga Tn.W adalah keluarga inti (nuclear family), yang terdiri

dari ayah, ibu dan anak.

5. Suku bangsa

Keluarga Tn.W merupakan keluarga suku Jawa, bahasa yang

digunakan sehari-hari adalah Bahasa Jawa, tidak ada kebiasaan

keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi

kesehatannya.

6. Agama

Keluarga Tn.W beragama Islam dan seluruh anggota keluarganya

melaksanakan sholat lima waktu.

7. Status social ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga Tn.W diperoleh dari bekerja sebagai Nelayan.

Penghasilan rata-rata Rp. 500.000,- per bulan yang dipergunakan

untuk kebutuhan sehari-hari, transport/ jajan Anak R keperluan sehari-

hari. Keluarga tidak mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan.

8. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga biasanya rekreasi hanya menonton TV dirumah karena

Tn.W sibuk bekerja.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan

keluarga : menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu

18
bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan

perkembangan.

2. Tahap keluarga yang belum terpenuhi.

Bagaimana saat anaknya akan memasuki usia sekolah

3. Riwayat keluarga inti

Ny. Y mengatakan bahwa dulu Ny. Y dengan Tn.W adalah pilihan

sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai

kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi

III. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah yang dihuni Tn.W merupakan rumah milik sendiri, berukuran

x m2 terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 2 kamar tidur, dapur,

mushola, kamar mandi dan WC. Jarak dengan septic tank lebih dari 5

meter, kondisi WC bersih dengan model WC leher angsa. Lantai

terbuat dari keramik, rumah permanen, sirkulasi diperoleh dari pintu

depan, pintu belakang, dan jendela depan dan samping. sampah

keluarga diletakkan di tempat sampah samping rumah. air minum

sehari-hari diperoleh dari sumur dan Pam dengan kondisi air bersih

19
yang biasanya digunakan keluarga untuk mandi dan mencuci semua

perabot keluarga.

Denah rumah

4 5 5
6 3

1 2 2
2

Keterangan gambar :

1. Ruang tamu

2. Kamar tidur

3. Ruang keluarga

4. Dapur

5. Kamar Mandi

6. Gudang

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Tn.W tinggal di lingkungan yang berpenduduk padat,

mayoritas penduduknya bersuku jawa dan rata-rata berprofesi nelayan.

Mertua, sepupu, kakak kandung Ny. Y tinggal di sekitar rumah Ny. Y

20
lingkungan tetangga cukup akrab dan saling menolong bila ada

kesusahan.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn.W sudah lama tinggal di rumah ini. Rumah Tn.W berada

300 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya

sepeda motor, karena tidak ada kendaraan umum/angkot yang

beroperasi di daerah desa itu, untuk transportasi sehari-hari biasanya

menggunakan sepeda motor pribadi.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarkat

Ny. Y sangat aktif mengikuti perkumpulan. Setiap seminggu sekali

Ny. Y mengikuti pengajian. Tn.W juga aktif di kegiatan

kemasyarakatan namun jarang-jarang.

5. System pendukung Keluarga

Keluarga Tn.W bila ada masalah keluarga termasuk masalah

keuangan, biasanya dibantu oleh keluarga yang lain, mertua dan

tetangga yang tinggal berdekatan dengan rumah Tn.W dengan

meminjam uang untuk keperluan yang mendesak dan lainnya.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

21
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan

yang dihadapi baik itu masalah keluarga maupun pekerjaan, biasanya

Tn. W selalu membicarakan dengan Ny. Y .

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga Tn.W saling mendukung satu dengan lainnya, respon

keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari

jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota keluarga yang sakit,

diusahakan untuk berobat dan mendapatkan perawatan semampu

keluarga sampai membaik.

3. Struktur Peran

Tn.W sebagai kepala keluarga, pencari nafkah. Ny. Y sebagai

pengasuh anak, pengatur rumah tangga. An.I sebagai anak yang

berusia toddler.

Keluarga Tn.W menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama

Islam dan mengharapkan anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam

menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti

mencuci tangan sebelum makan.

V. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif

Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang

berhasil dan keluarga sedih bila ada anggota keluarga yang meninggal,

sakit atau kehilangan.

22
2. Fungsi sosialisasi

Keluarga Tn.W menekankan perlunya berhubungan dengan orang

lain. Mereka membiasakan anak-anak mareka bermain dengan

temannya.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Ny. Y mengatakan An.I sering demam dan batuk pilek. Apabila

demam biasanya dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka

Ny. Y memeriksa ke dokter atau ke puskesmas.

VI. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang serta kekuatan keluarga

Apabila keluarga Tn.W mengalami masalah, biasanya Ny. Y itu pergi

meninggalkan rumah dan tidak membawa serta anaknya. Ny. Y

membiarkan anaknya di rumah dan setelah itu biasanya Tn.W akan

mencari istrinya dan membawanya pulang ke rumah. Lalu mereka

akan membicarakannya baik-baik di rumah. Keluarga Tn.W biasanya

apabila ada masalah tidak pernah berlarut-larut atau berlangsung lama.

Karena mereka langsung menyelesaikannya. Dan stress jangka

panjangnya adalah apabila anaknya sudah besar, biaya untuk sekolah

mahal.

2. Respon terhadap Stressor

Apabila ada masalah keluarga mereka selalu mendiskusikanya dalam

keluarga, dan langsung menyelesaikan.

23
3. Strategi koping yang digunakan

Apabila ada masalah keluarga selalu mendiskusikanya dalam

keluarga, dan mereka sedang berusaha menabung untuk biaya anak

mereka sekolah kelak

4. Strategi adaptasi yang disfungsional

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga

mengatasi masalah secara mal adaptif

5. Harapan keluarga

Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat

dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.

B. Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah

1. Identitas anak

Nama : An.I

2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran

Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu

mengatakan selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam

porsi sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.

3.    Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang

An.I lahir dengan berat 2,4 Kg dan panjang 38 cm dengan bidan. An.I

mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An.W lebih cepat dan

lincah.

5.    Pertumbuhan dan perkembangan saat ini

24
Untuk pertumbuhan An.I setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai

dengan bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai

An.I sama dengan anak se usianya.

Pengkajian fokus anak prasekolah

a. Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah

Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi

untuk An.I, keluarga mengatakan pada saat sekolah anak akan mendapatkan

stimulasi dan prasarana di sekolahnya.

b. Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group

Ny. Y mengatakan An.I tidak diikutkan ke play group karna belum

mengetahui mengenai play group, jadi anaknya hanya akan di masukkan langsung

ke sekolah dasar.

c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak

setiap hari

Kurang lebih 12 jam sehari Ny. Y

d. Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak

Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah Ny.Y yang seharian berada di

rumah, tetangga juga menjadi orang – orang yang dekat dengan An. I selain orang

tua.

e. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini

Ny.Y mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah

nanti, Ny.Y hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.

f. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

25
Ny. Y mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya

masing – masing.

C. Data tambahan

1. Nutrisi

Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi  sayuran

seperti bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan

buah serta jajanan. Untuk An Y ditambah dengan susu. Minuman yang

dikonsumsi teh manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru

dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi makanan.

2. Eliminasi

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar

3. Istrirahat tidur

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.

4. Aktivitas sehari –hari

 Tn. W bekerja berbulan-bulan baru pulang, dan Ny.Y membereskan rumah

dan menjaga anak – anak. An I bermain dirumah atau bersama anak – anak

sesusianya diluar rumah.

5. Merokok

Tn. W mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari. Ny.Y mengatakan

suaminya juga suka merokok dirumah.

D. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan An. I Ny.Y Tn. W


Kepala Tidak ada benjolan,Rambut lebat,Rambut lebat,

kulit kepala bersih,hitam, ikal, , bersihhitam, ikal, bersih

26
rambut ikal dan tidak adadan tidak ada

benjolan benjolan
Tanda – tanda N = 80 x/I TD = 90/60  TD = 140/ 80

vital R = 24 x/i N   = 80 x/i N  = 80 x/i

S = 360C R   = 23 x/i R  = 23 x/i

S   = 36,50C S  = 360C


BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 60 kg BB = 68 kg

PJ  = 100 cm,PJ = 160 cm,PJ = 170 cm,

kondisi normal kondisi normal kondisi normal


Mata Mata tidak anemis,mata tidak anemis mata tidak anemis

secret tidak ada


Hidung Tidak bersekret,Tidak bersekret, Tidak ada kelainan

tidak ada kelainantidak ada kelainanpenciuman

penciuman. penciuman

Mulut Mukosa lembab,Mukosa lembab,Mukosa lembab,

kesulitan menelen =kesulitan menelenkesulitan menelen

- =- =-
Leher Tidak ada benjolan,Tidak adaTidak ada benjolan,

tidak adabenjolan, tidak adatidak ada

pembesaran kelenjarpembesaran pembesaran

limfe kelenjar limfe kelenjar limfe


Dada Bunyi jantung danBunyi jantung danBunyi jantung dan

paru normal paru normal paru normal


Abdomen Tidak ada kembung Tidak adaTidak ada kembung

27
kembung
Tangan Tidak adaTidak adaTidak ada

pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,

turgor baik. turgor baik. turgor baik.


Kaki Tidak adaTidak adaTidak ada

pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,

turgor baik turgor baik turgor baik


Keluhan umum Batuk dan Pilek Lemes dan kram-

pada kaki
Hasil pemeriksaan fisik yang sebagai berikut :

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan pada anak I sering

demam dan pilek.

B. ANALISA DATA

Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan

melakukan analisis masalah yang digambarkan sebagai berikut:

Analisis masalah keperawatan keluarga Tn. W

No Data Diagnosis Keperawatan


1 DS :  Tidak efektifnya

 Ibu mengatakan anaknya bersihan jalan nafas pada

sering   demam An. I ( 6 th ) di keluarga

 ibu mengatakan  anaknya sering Tn W berhubungan

pilek dengan KMK merawat

anggota keluarga yang

28
 Ibu mengatakan mengapa anaknya sedang sakit khususnya

demam dan pilek An I ( 6 th )dengan

 ibu mengatakan bila anaknya ISPA.

demam dikompres

DO :

 kesadaran kompos mentis

 keadaan umum baik

 terdapat secret pada An. I

 N : 100 x/ mnt

 R : 30x/ mnt

C. PENAPISAN MASALAH

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. I ( 6 th ) di keluarga Tn W

berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit

khususnya An I ( 6 th ) dengan ISPA.

No Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah actual 3/3 x 1 Demam pilek dirasakan dengan tanda dan

gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA,

belum dilakukan tindakan apapun jika tidak

ditangani akan berlanjut ke infeksi saluran

nafas bawah.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 Ibu mau tau tentang demam pilek, tapi masih

masalah untuk terlihat ragu – ragu. Dilihat dari jarak yankes

diubah : tidak terlalu jauh.

29
 Mudah
3. Potensial masalah2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak

untuk dicegah : berlanjut mengingat ispa merupakan

 Cukup penyakit yang mudah untuk dicegah. Tetapi

ibu masih ragu – ragu dalam merawat

anaknya.
4. Menonmjolnya ½x1 Masalah ispa pada An. N dirasakan betul

masalah : oleh keluarga tetapi keluerga tidak ingin

 tidak segera masalah tersebut segera diatasi.

diatasi
Total 4 1/6

D. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. I ( 6 th ) di keluarga Tn W

berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit

khususnya An I ( 6 th ) dengan ISPA.

30
b. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosis Kriteria
Tujuan Standar Evaluasi Rencana Intervensi
Keperawatan Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Tidak efektifnya Setelah Tujuan khusus: Respon ISPA adalah infeksi saluran 1. Diskusikan bersama

bersihan jalan dilakukan Setelah dilakukan verbal pernafasan akut yang ditandai keluarga, pengertian ISPA

nafas pada An. I kunjungan rumah tindakan dengan demam dan pilek. dengan menggunakan

( 6 th ) di keluarga selama 5 hari, keperawatan selama lembar balik

Tn W bersihan jalan 5x25 menit, 2. Tanyakan kembali pada

berhubungan nafas kembali keluarga mampu : keluarga tentang

dengan KMK efektif pada anak 1. Mengenal ISPA pengertian ISPA

merawat anggota I. dengan : 3. Berikan pujian atas

keluarga yang a. Menjelaskan jawaban yang tepat

sedang sakit pengertian

khususnya An I ( 6 ISPA

31
th ) dengan ISPA.

b. Menyebutkan Respon Menyebutkan 2 dari 3 penyebab 1. Diskusikan bersama

penyebab verbal ISPA Tertular  penderita batuk: keluarga, penyebaba ISPA

ISPA a. Belum imunisasi lengkap dengan menggunakan

b. kurang gizi lembar balik

c. lingkungan tempat tinggal 2. Motivasi keluarga untuk

yang kurang sehat. menyebutkan kembali

penyebab ISPA

3. Beri reinforcemen positif

atas usaha yang dilakukan

keluarga
c. Mengidentifikas Respon Menyebutkan penyebab ISPA 1. Dorong keluarga untuk

i penyebab verbal pada anak mengidentifikasi

ISPA. penyebab ISPA pada anak

32
2. Beri reinforcemen positif

atas kemampuan keluarga

mengidentifikasi

penyebab ISPA pada anak


d. Menyebutkan Respon Menyebutkan 3 dari 5 tanda 1. Diskusikan dengan

tanda – tanda verbal ISPA : keluarga tentang tanda –

ISPA 1. Batuk tanda ISPA

2. Pilek 2. Motivasi keluarga untuk

3. Nafas cepat umur 1 – 5 menyebutkan kembali

th : 40x atau lebih per tanda – tanda ISPA

menit  Beri reinforcemen positif

4. Demam atas usaha yang dilakukan

5. Nafas sesak / tarikan keluarga

dinding dada
e. Menyebutkan Respon Menyebutkan 3 dari 4 1. Dorong keluarga untuk

33
3–4 verbal pencegahan ISPA : menyebutkan pencegahan

pencegahan 1. Jauhkan anak dari ISPA

ISPA  penderita batuk 2. Berikan reinforcemen

2. Imunisasi lengkap positif atas kemampuan

3. Berikan makanan bergizi keluarga cara mencegah

tiap hari ISPA

4. Jagalah kebersihan tubuh,

makanan serta lingkungan


f. Mengidentifik Respon 1. Kondisi An R mengalami 1. Bantu keluarga

asi masalah verbal ISPA membandingkan apa yang

ISPA yang telah dijelaskan dengan

terjadi pada kondisi An N

anggota 2. Motivasi keluarga untuk

keluarga mengidentifikasi masalah

yang timbul pada anggota

34
keluarga An. N

3. Bersama keluarga

menyimpulkan masalah

yang dihadapi oleh

anggota keluarga

4. Beri reinforcemen

positif  atas usaha yang

dilakukan keluarga
Selama 2 x 60 Respon Menyebutkan 1 dari 2 Akibat  Jelaskan pada keluarga

menit kunjungan, verbal Lanjut DARI ispa yang tidak akibat lanjut apabila ISPA

keluarga mampu diobati : telah diobati dengan

mengambil 1. Gangguan pertumbuhan menggunakan lembar balik

keputusan untuk dan perkembangan  Motivasi keluarga untuk

merawat anggota 2. Bronchitis menyebutkan kembali

keluarga yang akibat lanjut dari ISPA

35
menderita ISPA yang tidak di obati

Dengan cara :  Beri reinforcement positif

a. Menyebutkan atas jawaban keluarga

akibat lanjut yang tepat.

tidak

diobatinya

ISPA

b. Memutuskan Respon Keluarga memutuskan untuk  Diskusikan kembali

untuk verbal merawat anggota keluarga dengan keluarga tentang

merawat An. I dengan ISPA keinginan keluarga untuk

dengan merawat anggota

masalah ISPA keluarga dengan ISPA

 Beri reinforcemen positif

atas keputusan keluarga

36
untuk merawat anggota

keluarga dengan ISPA


Setelah 1 x 60 Respon Menyebutkan 3 dari 8  Diskusikan dengan

menit kunjungan, verbal pencegahan ISPA : keluarga tentang

keluarga mampu 1. Jauhkan anak dari pencegahan ISPA

merawat anggota penderita batuk  Motivasi keluarga untuk

keluarga dengan 2. Imunisasi lengkap menyebutkan pencegahan

ISPA. 3. Berikan makanan bergizi ISPA

Dengan cara : tiap hari  Beri reinforcemen positif

Menyebutkan cara 4. Jagalah kebersihan tubuh, atas usaha yang dilakukan

perawatan ISPA di makanan serta lingkungan keluarga

rumah 5. Jika hidung tersumbat

karna pilek, bersihkan

lubang hidung dengan

sapu tangan bersih

37
6. Selama anak dirawat

dirumah, beri minum lebih

banyak dari biasanya

7. Jangan pakai selimut atau

pakaian tebal selama

badan anak masih panas

8. Awasi tanda penyakit

bertambah parah, anak

tidak mau minum, nafas

sesak dan cepat.


Melakukan Respon Keluarga dapat  Demonstrasikan kepada

kompres dingin Psikomotor mendemonstrasikan cara keluarga cara melakukan

melakukan kompres dingin kompres dingin

 Berikan kesempatan

kepada keluarga untuk

38
mebncoba melakukan

kompres dingin

 Beri reinforcemen positif

atas usaha keluarga

 Pastikan keluarga akan

melakukan tindakan yang

diajarkan jika diperlukan


Membersihkan Respon Keluarga dapat  Demonstrasikan kepada

hidung yang Psikomotor mendemonstrasikan dan keluarga cara

tersumbat karna membersihkan hidung yang membersihkan hidung

pilek tersumbat karena pilek yang tersumbat

 Beri kesempatan keluarga

untuk mencoba

membersihkan hidung

yang tersumbat karena

39
pilek

 Beri reinforcemen positif

atas usaha Keluarga

 Pastikan keluarga akan

melakukan tindakan yang

diajarkan jika diperlukan


Setelah 1 x 60 Respon Menyebutkan 2 dari 3 cara  Jelaskan lingkungan

menit kunjungan verbal memodifikasi lingkungan untuk yang dapat mencegah

keluarga mampu mencegah ISPA ISPA

memodiofikasi  Motivasi keluarga untuk

lingkungan yang mengulangi penjelasan

dapat mencegah yang diberikan

ISPA  Beri reinforcemen positif

a. Menyebutkan atas jawaban keluarga

cara – cara

40
memodifikasi

lingkungan
b. Melakukan Respon Pada kunjungan tidak terencana  Observasi lingkungan

modifikasi efektif, keluarga melakukan tindakan rumah pada kunjungan

lingkungan respon modifikasi lingkungan terencana

yang tepat psikomotor  Diskusikan dengan

bagi anak keluarga hal positif yang

sudah dilakukan keluarga

 Berikan reinforcemen

positif atas upaya yang

dilakukan keluarga
Setelah 1 x 60 Respon Manfaat kunjungan ke fasilitas  Informasikan mengenai

menit kunjungan verbal kesehatan : pengobatan dan

keluarga mampu  Mendapatkan pelayanan pendidikan kesehatan ,

memanfaatkan kesehatan pengobatan yang dapat diperoleh

41
pelayanan ISPA keluarga di klinik atau

kesehatan.  Mendapatkan pendidikan balai pengobatan

Dengan cara kesehatan tentang ISPA  Motivasi keluarga untuk

a. Menyebutka menyebutkan kembali

n kembali hasil diskusi

manfaat  Beri reinforcemen positif

kunjungan ke atas hasil yang dicapai

fasilitas

kesehatan
Setelah dilakukan Respon Fasilitas kesehatan yang dapat  sebutkan kepada keluarga

intervensi selama verbal digunakan : beberapa fasilitas

1x 45 menit  rumah sakit / puskesmas kesehatan yang dapat

pertemuan perawat keluarga digunakan

diharapkan  Praktek doter/ bidan  diskusikan bersama

keluarga mampu :  fasilitas yankes yang daspat keluarga berbagai sarana

42
1.  memanfaatkan dikunjungi pada jam kerja pelayanan kesehatan yang

pelayanan selain praktek dokter / tersedia yang dapat

kesehatan : bidan pada sore hari digunakan

a. pelayanan  fasilitas kesehatan yang

kesehatan mudah dijangkau akan

yang dapat mengurangi biaya dan

dimanfaatkan kemudahan dalam

trasportasi

 biaya yang diperlukan

sesuai dengan yankes yang

digunakan
b. memberikan Respon dukungan kepada keluarga  Jelaskan akan pentingnya

dukungan verbal untuk menggunakan yankes fasilitas pelayanan

kepada dapat mendorong keluarga kesehatan tersebut

keluarga mengurangi / mengatasi sakit  Dorong keluarga untuk

43
untuk ISPA mengunjungi fasilitas

menggunakan pelayanan kesehatan

pelayanan

kesehatan
c. memanfaatk Respon Pada kunjungan yang tidak  dukung keluarga untuk

an fasilitas Afektif direncanakan keluarga mampu memutuskan tindakan

pelayanan menunjukan kartu berobat atau  evaluasi adanya penurunan

kesehatan obat – obatan yang diresepkan sakit setelah menggunakan

dari fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan

kesehatan kesehatan

 beri reinforcement positif

 jelaskan kepada keluarga

manfaat pelayanan

kesehatan

 dorong keluarga unutk

44
mengungkapkan

persepsinya

 minta keluarga

menunjukan kartu berobat

 beri reinforcement positif.

c. IMPLEMENTASI

45
No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
1 Tidak efektifnya bersihan 20 Juni 2015 mengkaji pengetahuan keluarga tentang S :

jalan nafas pada An. I ( 6 cara perawatan ISPA :  ibu mengatakan cara perawatan

th ) di keluarga Tn W 1. menjelaskan tentang cara merawat ISPA di rumah dengan

berhubungan dengan KMK anggota keluarga dengan masalah memberikan obat panas sesuai

merawat anggota keluarga ISPA: resep atau kompres dingin

yang sedang sakit  jika panas berikan obat  ibu mengatakan jika anak pilek

khususnya An I ( 6 th ) penurun panas / kompres hidung di bersihkan dengan kain

dengan ISPA. dingin, bersih

 jika hidung tersumbat  Ibu mengatakan selama anak

bersihkan hidung dengan kain dirawat di rumah, makan sedikit

bersih tapi sering dan jangan memakai

 selama anak dirawat dirumah, selimut jika anak panas

beri makan sedikit tapi sering O:

 minum lebih banyak dari  Keluarga menyebutkan cara

46
biasanya merawat ISPA sesauai standar

 jangan pakaikan selimut selama  Keluarga mendemonstrasikan

anak masih panas cara membersihkan hidung

 pemeriksaan kesehatan secara tersumbat

teratur pada pelayanan A :

kesehatan Keluarga mampu menyebutkan cara

perawatan ISPA, mendemonstrasikan

cara membersihkan hidung tersumbat

P:

Intervensi dilanjutkan ke tupen 1

yaitu mengenal masalah


 Mendiskusikan bersama keluarga S :

tentang pengertian ISPA. Infeksi  Ibu menyebutkan pengertian

saluran pernafasan akut yang ISPA adalah infeksi saluran

ditandai dengan pilek pernafasan akut yang ditandai

47
 Menanyakan kembali pada keluarga dengan batuk pilek

tentang pengertian ISPA  Ibu mengatakan penyebab

 Mendiskusikan dengan keluarg ISPA adalah tertular penderita

tentang penyebab ISPA. Yaitu batuk, imunisasi tidak lengkap,

tertular penderita batuk, imunisasi kurang gizi, lingkungan tempat

tidak lengkap, gizi buruk, tinggal yang tidak sehat

lingkungan yang tidak sehat.  Ibu mengatakan penyebab

 Memotivasi keluarga untuk ISPA pada anaknya adalah

menyebutkan kembali penyebab tertular penderita batuk

ISPA.  Ibu mengatakan bahwa tanda –

 Mendorong keluarga unutk tanda ISPA adalah batuk, pilek,

mengidentifikasi penyebab ISPA. demam, nafas cepat dan sesak

 Mendiskusikan bersama keluarga  Ibu mengatakan bahwa tanda –

mengenai tanda – tanda ISPA tanda ISPA yang sering terjadi

48
yaitu : batuk, pilek, demam, nafas pada anaknya adalah pilek dan

cepat. apabila demam akan diberikan

 Mendorong keluarga untuk obat penurun panas

mengidentifikasi tanda – tanda  Ibu mengatakan pada anaknya

ISPA pada anak. tidak pernah terjadi sesak nafas

 Memodifikasi keluarga untuk  Ibu mengatakan bahwa

mengidentifikasi masalah yang anaknya sering demam pilek

timbul pada anak O:

 Bersama keluarga menyimpulkan  keluarga menyebutkan

masalah yang dihadapi dalam pengertian dan penyebab dari

keluarga ISPA sesuai standar

 Memberikan reinforcement positif  keluarga mengidentifikasi

atas usaha yang dilakukan keluarga penyebab ISPA yang ada pada

anggota keluarganya

49
 Keluarga menyebutkan tanda

dan gejala ISPA sesuai dengan

standard dan menyebutkan tanda

dan gejala yang ada pada

keluarga

A:

 keluarga dapat mengenal masalah

ISPA

P:

Lanjutkan ke TUK berikutnya yaitu

memutuskan tindakan yang tepat


1. mengkaji pengetahuan keluarga S :

tentang akibat lanjut dari ISPA  Ibu mengatakan akibat apabila

2. Menjelaskan kepada keluarga tidak segera di obati dapat

akibat lanjut apabila ISPA tidak menyebabkan kematian

50
diobati, yaitu gangguan  Ibu mengatakan akan merawat

pertumbuhan dan anaknya bila demam dan pilek

perkembangan, kematian O:

3. memberi kesempatan kepada keluarga menyebutkan akibat lanjut

keluarga unutk bertanya dari ISPA sesuai dengan standar

4. meminta keluarga untuk keluarga memutuskan tindakan unutk

mengulang kembali akibta lanjut melakukan perawatan ISPA

dari ISPA A:

5. memotivasi keluarga untuk Keluarga dapat memutuskan

memutuskan tindakan merawat tindakan unutk melakukan perawatan

anggota keluarga dengan ISPA ISPA

 P :

intervensi dilanjutkan yaitu

kunjungan tidak direncanakan

51
terhadap tindakan keluarga dalam

perawatan ISPA
21 Juni 2015  Mengkaji kemampuan keluarga S :

tentang lingkungan yang sesuai  Keluarga mengatakan lingkunagn

dengan masalah ISPA “ Ny Y yang sesuai dengan penderita

mengatakan belum dapat untuk ISPA adalah:

memodifikasi lingkungan yang a. Memberikan lingkungan

sesuai dengan masalah ISPA yang bersih

 Menjelaskan tentang b. Jendela dan pintu dibuka

lingkungan yang sesuai dengan c. Ruangan tidak berbau ( asap

maslah ISPA : )

a. memberikan lingkungan  Keluarga mengatakan bahwa

yang bersih fasilitas kesehatan yang akan

b. jendela dan pintu dibuka dikunjungi adalah puskesmas

c. ruangan tidak berbau ( asap ) dan dokter

52
 meminta keluarga untuk O :

mengulang lingkungan yang  Keluarga menyebutkan

sesuai dengan ISPA lingkungan yang sesuai dengan

 mendiskusikan dengan keluarga ISPA sesuai dengan standar

fasilitas kesehatan yang tersedia  Keluarga memilih salah satu

untuk penderita ISPA fasilitas kesehatan yang

Puskesmas ( setiap hari senin s/d tersedia

sabtu pukul 08.00 s/d 12.00 ) A:

Rumah sakit atau poliklinik anak Keluarga dapat memodifikasi

( setiap hari senin s/d sabtu lingkungan yang sesuai dengan

pukul 08.00 s/d 112.00 ) masalh ISPA dan memanfaatkan

Bidan setiap hari kerja kecuali fasilitas kesehatan yang ada

hari libur pukul : 08.00 s/d P :

21.00) intervensi dilanjutkan untuk

53
Praktek dokter setiap hari kerja kunjungan yang tidak direncanakan

kecuali hari libur pukul : 16.00

s/d 21.00 )

 Meminta keluarga untuk

memilih salah satu fasilitas

kesehatan yang dapat digunakan

oleh keluarga
10 Agustus  Menanyakan alasan S :

2014 ibu   membawa An. I ke  ibu mengatakan membawa

puskesmas anaknya berobat karena

 Menanyakan dan melakukan demam, pilek.

pemeriksaan kepada An. I  ibu mengatakan bahwa di

 Mengobservasi kartu berobat An. I lingkunagnnya banyak yang

 Memberikan reinforcement positif pilek.

bahwa tepat sekali membawa An. I  ibu mengatakan karena ada

54
ke puskesmas panas sehingga An. I dibawa

berobat.

O:

An. N pilek dan demam.

A:

masalah teratasi.

P:

ingatkan kembali ibu untuk

membawa An. I ke yankes bila tidak

dapat ditangani dirumah

55
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat dapat

menggunakan proses keperawatan dengan tahapan pengkajian, perumusan

diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan dan impletasi dan

evaluasi. Selain itu perawat juga dapat memilih untuk menggunakan model

konseptual yang relevan dengan kasus keluarga.

Menurut Fiedman (1998), keluarga merupakan kesatuan dari orang-

orang yang terikat dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan

tinggal dalam satu rumah.

Proses keperawatan dalam pendekatan model friedman's family

centered ini terdiri atas tahap yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi, dan evaluasi.

B. Saran

Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga, hendaknya

perawat komunitas (keluarga) mampu memiliki landasan teori yang jelas,

sehingga pelayanan atau asuhan yang diberikan kepada keluarga akan mampu

menyelesaikan masalah yang terjadi di keluarga tersebut.

56

Anda mungkin juga menyukai