Anda di halaman 1dari 5

Role Play Keluarga Dewasa

Peran :
 Pak Atos (Indra)
 Bu Minah (Dianita)
 Nina + Perawat D (Della)
 Dido (Stefanus)
 Perawat (Valen)
 Perawat Kepala Ruang (S.K.R) (Tito)
 Narator ( Seng Nganggur)

Di suatu hari, Nina dan suaminya Dido(anak dan menantu pak atos dan bu mina)
memutuskan untuk pindah kerumah baru mereka yang baru selesai dibangun.
Sebenarnya, Dido dan Nina sudah membujuk orang tuanya untuk tinggal bersama
mereka, namun suami istri yang berusia lanjut itu menolak keinginan anaknya,
dan tetap tinggal di rumah mereka. Akhirnya nina dan dido berjanji akan sering
berkunjung kerumah orangtuanya itu sambil membawa cucu mereka. Peluk,
tangis menghiasi perginya anak terakhir Bu Mina dan Pak Atos dari pangkuan
mereka, untuk menjalani bahtera rumah tangganya bersama suaminya.

Selepas kepergian Nina dan Dido, di Suatu pagi.....


Ayah : ibu, pagi-pagi kok malah ngelamun di luar.
Ibu : kangen anak-anak yah. Lagi ngapain ya mereka di sana.
Ayah : iya ya bu, sudah satu minggu sejak pindahnya Nina dari rumah ini,jadi
sepi ya.
Ibu : iya yah. Kalau diingat-ingat beda banget rasanya dulu sama sekarang
ya. ayah diminum tuh kopinya, nanti keburu dingin, ibu mau ke dapur
ngambil roti dulu ya yah..
Ayah : oh ya bu

Tak beberapa lama terdengar bunyi...


”prang” secangkir kopi yang telah dibuat ibu mina berhamburan di lantai di
samping pak Atos duduk tadi.
Ibu : ayah kenapa? (meringis melihat suaminya yang memegang dadanya
sambil bernafas tersengal-sengal)

Akhirnya ibu membawa ayah ke rumah sakit.

Di sebuah rumah sakit, Bu Mina hanya bisa menunggui suaminya itu dengan
sabar dan tetap berdoa.

Perawat D : Permisi ibu, ibu istrinya Pak Atos?


Ibu : iya sus. Sebenarnya apa penyakit suami saya parah?
Perawat D :baiklah bu, ibu yang tenang. Kami telah melakukan tindakan
perawatan pada Pak Atos, dan sekarang kondisinya sudah stabil.
Ibu : iya sus, terima kasih.

Hari berikutnya, Perawat valen datang memeriksa keadaan Pak Atos. Perawat
Valen menemui Bu Mina.

Perawat V :Ibu yang tenang ya, keadaan Pak Atos sudah lumayan membaik. oh,
ya Bu. Ngomong-ngomong Sudah berapa hari bapak dirawat di sini,
anak-anak ibu sama bapak belum terlihat ya.

Ibu : Sebenarnya sus, sekarang saya hanya tinggal berdua dengan suami saya.
Baru dua minggu yang lalu, anak semata wayang kami ikut suaminya ke
Jakarta.
Perawat V:Maaf bu, saya tidak tahu mengenai hal itu. Tetapi, apakah anak ibu
sudah dikabari mengenai kondisi bapak?

Ibu : Kemarin, Mina anak saya menelpon untuk mengetahui kabar kami. Tapi
saya hanya mengatakan, kalau bapak lagi kurang sehat. Tetapi tidak ada
yang perlu dikhawatirkan. Saya berkata seperti itu, supaya tidak
membuat mereka cemas. Lagipula mereka masih bekerja, mungkin akhir
pekan baru bisa berkunjung. (melempar senyum, tetapi kemurungan di
wajahnya masih terlukis jelas)

Perawat V: Baiklah bu, kalau begitu. Kami akan melakukan perawatan terbaik.
Agar bapak bisa cepat pulih kembali. Oh iya bu, tadi kami sudah
menyarankan supaya bapak berhenti merokok, tolong ibu mengawasinya
ya bu untuk kedepannya.
Ibu : baiklah sus, terima kasih.

Setelah seminggu di rumah sakit, akhirnya Pak Atos diizinkan pulang. Sebelum
kepulangannya, Perawat Valen yang sudah lumayan akrab dengan pak Atos dan
bu mina, berjanji akan berkunjung kerumah mereka.

Di rumah sakit
Perawat V: Pak, hari ini saya akan melakukan kunjungan rumah pada keluarga
Pak Atos dan Bu Minah.
S.K.R : Sebenarnya apa yang terjadi sus?
Perawat V:Keluarga pak Atos dan Bu Minah sedang mengalami tahap
perkembangan keluarga dewasa.
S.K.R : Apakah ada hal serius yang terjadi? Bisa anda jelaskan?
Perawat V : Bu Minah dan Pak Atos sekarang hanya tinggal berdua, sehingga
mereka mengalami kesepian karena baru saja ditinggal anak semata
wayangnya yang baru menikah. Hal ini diperburuk, dengan penyakit
astma yang disembunyikan Pak Atos dari keluarganya, dia sudah
menderita astma selama tujuh tahun.
S.K.R : Kalau begitu besok sepulang dinas kita bisa berkunjung ke Rumah
Bapak Atos, kita beri penkes dan intervensi lainnya pada keluarga
tersebut.
Perawat V:Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu

Suatu pagi di kediaman Pak Atos

Perawat V: Selamat pagi, pak bu(menyapa Pak Atos dan Bu Minah yang sedang
duduk santai di rumah)
Ibu : Selamat pagi, Oh suster, silahkan masuk. Ini loh yah, perawat yang
merawat bapak di rumah sakit waktu itu.
Ayah : oh, iya saya ingat. Mari..mari..
Perawat V: iya pak, bu. Bagaimana nih keadaan bapak sama ibu, sepertinya sudah
sehat betul ya.
Ayah :Puji Tuhan sus, sekarang sudah membaik.
Ibu : merokok ayah juga sudah berkurang seperti saran suster. ( tersenyum
lega) saya ke belakang mau buatkan minum dulu.
Ayah : Ngomong-ngomong ada apa sus, tumben datang ke rumah.
S.K.R : saya dan rekan saya sedang melakukan kunjungan rumah untuk
memantau kesehatan bapak. Puji Tuhan seperti yang diharapkan, bapak
sehat-sehat saja, begitu pun ibu.

Mereka berempat bertukar cerita, sampailah pada obrolan tentang kehidupan Bu


Minah dan Pak Atos yang dirundung kesepian

Ayah : berhubung anak kami jauh, jadi kami hanya di rumah saja. Biasanya
mereka yang datang mengunjungi kami, satu atau dua kali sebulan.
Ibu : kalau tidak ada mereka, wah sepi sekali. Untungnya ada tetangga
sebelah, jadi sering bertukar cerita dengan mereka.
S.K.R : Sebelumnya kalau boleh kami tahu bapak apa masih bekerja?
Ayah : iya, mungkin dua bulan lagi saya pensiun. Sudah tua dimakan usia
begini tidak kuat lagi kayak anak-anak muda pak.
Perawat V: wah, kalau begitu. Ibu dan bapak bakal punya banyak waktu berdua
ya kayak orang pacaran..
Ibu : hahahaha,,, iya seperti itulah sus, tapi kalau kami sudah tua begini
rasanya gak punya lagi ya yah gairah kayak muda dulu.
Pak Atos, Ibu, S.K.R, dan Perawat V larut dalam canda tawa cerita mereka.

S.K.R : Masalah yang paling dirasa susah untuk dihadapi itu untuk masa sekarang
apa ya pak, bu?
Ayah : bapak sakit-sakitan begini, nyusahin ibu jadinya.
Ibu : ayah ngomong apa sih. ibu gak merasa direpotin kok. Yang ibu pikirin,
gimana nanti kita kedepannya ya pak, kalau ibu dan ayah sama-sama
sakit, siapa yang mengurus kita, anak kita jauh. Kalau ada masalah juga
gak bisa dibahas bersama seperti dulu. Mana lagi rumah ini sepi sekali,
gak ramai kayak dulu.
S.K.R: Mengapa ibu berpikiran begitu, sekarang ibu dan bapak hanya tinggal
berdua, jadi ibu dan bapak harus saling menjaga. Untuk itu, ibu dan
bapak juga harus tetap dalam keadaan sehat. Bapak kan astma, jadi ibu
harus tetap menjaga kebersihan rumah, agar tidak berdebu dan tidak
memicu asma bapak kambuh lagi. Jika ada masalah kesehatan, ibu dan
bapak bisa langsung datang ke rumah sakit untuk mengkonsultasikan
masalah kesehatan yang di alami.

Di tengah obrolan mereka datanglah anak Bu Minah dan Pak Atos, sehingga
terlihat senyum sumringah di wajaah keduanya.

Suasana rumah semakin ramai dengan kehadiran anak dan cucunya,


sekarang hanyalah Perawat, Bu Mina, Pak Atos, Nina dan Dodo yang terlibat
dalam pembicaraan.

Nina : mengapa ibu dan ayah tidak memberitahu kalau keadaan ayah waktu itu
parah. (sedih)
Ayah : sudah tidak apa-apa, yang penting kan sekarang ayah sudah sehat. Nih
lihat.
Dodo :Ayah tidak perlu bekerja lagi. Apalagi ayah sakit astma. Kalau masalah
ekonomi, biar jadi urusan kami
Nina : iya ayah, kan sudah dibilang berkali-kali. Ayah tidak perlu lagi bekerja.
Nanti ayah tambah sakit gimana.
Ayah : bukan masalah itu anak-anakku, tetapi kalau tidak bekerja rasanya otot
ayah sakit, karena bosan duduk-duduk saja. Hehe
Perawat V: bapak, sebenarnya benar, kata anak-anak bapak. Tempat bekerja
mudah terpapar dengan debu dan polusi lainnya, bisa membuat astma
kambuh kembali, bekerja berat juga tidak baik untuk kesehatan bapak,
mengingat bapak tidak muda lagi.
Nina : tuh, yah dengerin kata suster.
Ayah : tapi saya rasa lebih skait sus, kalau hanya duduk-duduk di rumah.
Perawat V: siapa bilang bapak hanya boleh duduk di rumah. Bapak dan ibu bisa
mengisi waktu di pagi hari, dengan berolahraga, jalan santai atau senam
ringan. Biar tetap sehat, setelah itu. Bapak bisa merawat taman bersama
ibu, saya lihat cukup banyak tanaman bunga dan toga di sana.
Ibu : iya sus, saya senang bercocok tanam.
Perawat V : bapak dan ibu juga harus istirahat yang cukup, jangan terlalu lelah,
makan yang bergizi. Terutama bapak, kalau bisa merokoknya benar-
benar dihentikan.
Ayah : benar juga ya sus,( menangguk sambil berpikir dan akhirnya tersenyum)
S.K.R : nah, kalian juga harus sering-sering mengunjungi ibu dan bapak agar
mereka tidak merasa kesepian lagi (menghadap ke arah nina dan Dido).
Nina :iya pak, nanti saya minta tante dan anaknya sering main ke sini juga
kalau akhir pekan. Terima kasih ya pak
Perawat V: iya sama-sama, nanti saya akan sering melakukan kunjungan rumah
untuk memantau kesehatan ibu dan bapak. Oh, iya kami harus pulang
sekarang, ada pekerjaan lain. Jangan lupa ya pak, bu, di jaga
kesehatannya. Saya permisi pulang. Selamat siang

Akhirnya, Pak Atos berhenti dari pekerjaannya. Tetapi kesehatannya tetap terjaga,
karena olahraga rutin bersama istrinya, dan istirahat yang cukup, serta makanan
yang bergizi juga terpenuhi. Di setiap akhir pekan, sanak keluarga sering datang
berkunjung hanya sekedar bersilaturahmi untuk mencairkan suasana yang sepi.

Teman-teman fighting 

Anda mungkin juga menyukai