A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama KK : Bp. S
b. Usia KK : 52 tahun
c. Alamat KK : Mundon RT 17/RW 08, Burikan, Cawas, Klaten
d. Pekerjaan KK : Wiraswasta
e. Komposisi Keluarga
Keterangan :
: Pasien
g. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Bp. S merupakan tipe keluarga inti, dimana keluarga Bp. S
terdiri dari Bp. S yang bekerja dan Ny. S yang tidak bekerja serta ketiga
anaknya yang tinggal dalam satu rumah.
h. Suku Bangsa
Keluarga Bp. S merupakan suku Jawa, hal ini terlihat dari komunikasi
sehari-hari dengan anggota keluarga maupun tetangga menggunakan
bahasa jawa. Keluarga Bp. S selalu menerapkan kehidupan rukun dan
gotong-royong, namun keluarga Bp. S sudah tidak lagi mengikuti ciri khas
masyarakat jawa seperti kenduren untuk acara bersih desa, sekaten
nyadran, atau pesta panen hasil bumi.
i. Agama
Agama yang dianut keluarga Bp. S adalah islam, dalam kegiatan
menjalankan sholat 5 waktu keluarga Bp. S sholat berjamaah di masjid.
Kegiatan ibadah Ny. S juga selalu berjamaah di masjid. Keluarga Bp. S
selalu berpedoman pada norma-norma agama islam dalam melakukan
tindakan. Keluarga Bp. S sangat percaya kepada Allah SWT bahwa hanya
Dia-lah yang memberikan kesehatan, cobaan atau ujian.
j. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga Bp. S didalam lingkungan masyarakat termasuk keluarga dengan
tingkat ekonomi menengah keatas. Bp. S merupakan kepala keluarga yang
bekerja sebagai petani dengan penghasilan sekitar ± 2,5 juta per bulan,
selain sebagai wiraswasta Bp. S juga mempunyai berbagai usaha seperti
toko kelontong dirumah dan jualan hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Penghasilan tersebut Bp. S mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya
seperti, kebutuhan sehari-hari. Bp. S juga mengatakan sekolah anaknya
dibantu oleh anak sulungnya. Sedangkan untuk jaminan kesehatannya
keluarga Bp. T memiliki kartu BPJS non PBI kelas 2.
k. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Bp. S yaitu hanya dirumah menonton televisi
menikmati waktu senggangnya bersama anggota keluarga. Keluarga Bp. S
tidak pernah melakukan rekreasi kemanapun karena kesibukan masing-
masing anggota keluarga.
2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Bp. S dan Ny. S mempunyai anak pertama berusia 29 tahun, yang kedua
berusia 25 tahun dan yang ketiga berusia 11 tahun. Tugas perkembangan
keluarga Bp. N menurut Friedman (2012) adalah keluarga dengan anak
dewasa (pelepasan), hal ini dikarenakan terdapat anak yang belum
berkelurga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan
keluarga yaitu memperluas siklus keluarga terhadap anak dewasa muda,
memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar, mempertahankan
keintiman pasangan, membantu anggota suami/istri yang sedang saikt dan
memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri dimasyarakat.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga Bp. S saat ini sudah menjalankan tugas perkembangan keluarga
dengan cukup baik, tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah
memperluas siklus keluarga terhadap anak dewasa muda salah satunya
masalah komunikasi anak dengan orang tua. Bp. S sibuk berkerja, anaknya
sibuk sekolah dan bekerja, sehingga jarang untuk berkumpul dalam
mempertahakan komunikasi yang terbuka. Selain itu, membantu anak
untuk mandiri dimasyarakat, hal ini dikarenakan salah satu anak dari Bp. S
dan Ny. S mengalami gangguan jiwa sehingga interaksi sosial dengan
masyarakat mengalami gangguan.
c. Riwayat Keluarga Inti
Ny. S menikah sudah 34 tahun yang lalu, setelah menikah Bp. S dikaruniai
3 orang anak perempuan. Bp. S saat ini menderita penyakit diabetes
mellitus dan hipertensi, walaupun Bp. S mempunyai penyakit tersebut
beliau mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa adanya kesulitan. Bp.
S mengetahui penyakit diabetes mellitus sejak tahun 2017, sedangkan
untuk penyakit hipertensi sejak tahun 2018. Bp. S mengatakan tidak
pernah kontrol rutin untuk penyakit gula dan tekanan darah tingginya sejak
2 tahun yang lalu. Bp. S juga mengatakan menganggap tidak ada keluhan
sehingga tidak periksa ke fasilitas kesehatan untuk mengontrol
kesehatannya.
Bp. S juga tidak mengikuti kegiatan PROLANIS yang ada di Puskesmas
Cawas I. Bp. S juga tidak pernah memeriksakan kadar gula darahnya,
kadar gula darah saat pertama kali cek dan mengetahui bahwa Bp. S
mempunyai penyakit DM yaitu 420 mg/dl. Semenjak itu Bp. S hanya
mengurangi konsumsi gula, tanpa periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Kadar gula darah terakhir 273 mg/dl. Sedangkan tekanan darah juga tidak
pernah dilakukan pengecekan, tekanan darah terakhir Bp. S yaitu 180/100
mmHg. Bp. S juga tidak mengkonsumsi obat penurun hipertensi, Ny. S juga
mengatakan untuk menghindari konsumsi garam susah.
Anak perempuan kedua Bp. S yaitu Nn. E mengalami gangguan jiwa sejak
sepuluh tahun yang lalu. Nn. E menderita gangguan jiwa karena dibully
teman-temanya saat duduk di SMP, sehingga tidak lanjut sekolah lagi. Nn.
E sekali opname di RSJ 2 tahun yang lalu, saat ini Nn. E kontrol kejiwaan
rutin dan minum obat rutin.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. S mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita penyaktit
diabetes mellitus maupun tekanan darah tinggi. Namun, keluarga Ny. S
ada yang mempunyai riwayat gangguan jiwa yaitu adik kandung Ny. S.
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah Bp. S terletak di Dukuh Mundon RT 17 RW 07, Burikan, Cawas,
Klaten. Rumah yang ditempati keluarga Bp. S milik sendiri dengan luas
tanah ± 294 meter, berukuran 21x42 m 2 yang terdiri dari 4 kamar tidur,
ruang tamu, dapur, ruang makan, kamar mandi, teras dan halaman yang
cukup luas dan terdapat kolam lele serta kandang sapi dan kambing.
Rumah Bp. S menggunakan penerangan listrik, pencahayaan cukup, lantai
rumah berkeramik, penataan perabotan rumah tertata rapi, ventilasi ada
disetiap jendela, jendela jarang dibuka. Dapur Bp. S terletak disebelah
kamar mandi dan didekat ruang makan. Ibu. N memasak menggunakan
kompor gas dan kayu bakar.
Sumber air berasal dari sumur gali dan PAMSIMAS, kondisi air jernih,
bening dan tidak berbau dan jarak sumur dengan saluran pembuangan BAB
±12 meter. Kamar mandi keluarga Bp. S berada dibagian belakang dekat
dengan dapur, keadaan penerangan cukup, lantai tidak licin.
Dirumah Bp. S terdapat 4 kamar tidur. Kamar tidur yang pertama
digunakan Bp. S dan istrinya, kamar kedua, ketiga dan keempat digunakan
oleh ketiga anaknya. Keadaan dalam rumah Bp. S terlihat cukup rapi,
ventilasi, pencahayaan cukup ada jendela namun jarang dibuka. Prevasi
dirasakan sudah cukup karena untuk setiap kamar sudah ada pintu dan
dapat dikunci. Keluarga Bp. S menganggap rumahnya sudah nyaman
karena terdapat fasilitas rumah yang lengkap. Keluarga belum mengetahui
ancaman keluarga Bp. S.
Pembuangan sampah dirumah Bp. S dibuang di halaman belakang rumah
dan dibakar. Keluarga Bp. S mengatakan belum puas dengan pengaturan
dan penataan rumah seperti ini, Bp. S mengatakan ada beberapa bagian
rumah yang perlu dilakukan renovasi.
Denah :
U
Halaman Belakang
Kandang Sapi
Kamar
Bakat
Dapur Kayu
dan Kambing
Mandi
Dapur
Ruang Makan
Kamar
Kamar Tidur
Tidur
Kamar
Tidur
Ruang Keluarga
Kamar Tamu
Kamar
Tidur
Teras
Halaman
Kolam
Lele
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Keluarga Bp. S dalam keseharian menggunakan bahasa jawa dengan
komunikasi terbuka, jelas, langsung, jujur.
b. Struktur Kekuatan
Keluarga Bp. S dalam mengambil keputusan hal apapun dengan
musyawarah bersama, dan siapa saja bisa mengambil keputusan, namun
biasanya Bp. S yang memutuskan keputusan dan keluarga menghargai apa
yang menjadi keputusan kepala keluarga.
c. Struktur Peran
1) Peran Formal
Bp. S merupakan kepala keluarga yang berperan sebagai suami yang
mempunyai kewajiban didalam melindungi keluarga, mencari nafkah
dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Bp. S juga berperan
dalam pengambilan keputusan pada setiap permasalahan walaupun
selalu permasalahan tersebut dilakukan musyawarah semua anggota
keluarga terlebih dahulu. Selain itu, Bp. S juga membantu peran
seorang ibu bila Ny. S mengalami kesulitan. Ny. S berperan sebagai ibu
rumah tangga yang bertanggung jawab mengurus anak dan rumah
serta berperan sebagai role mode bagi anak-anaknya. Nn. N berperan
sebagai anak yang membantu mengurus rumah tangga serta bekerja
untuk membantu Bp. S. An. E juga berperan sebagai anak yang
bertugas membantu Ny. S maupun Bp. S dalam mengurus rumah.
Sedangkan An. F bertugas untuk menuntut ilmu.
2) Peran Informal
Selain itu Bp. S juga berperan dalam hal yang bersifat informal yaitu
peran pendamai setiap ada permasalahan yang ada dikeluarga. Ny. S
berperan menengahi perbedaan yang terdapat diantara anggota
keluarga, penghibur dan menyatukan kembali apabila terdapat
perbedaan antar anggota keluarga.
d. Nilai dan Norma
Keluarga Bp. S menganut nilai dan norma budaya Jawa dan Islami dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari. Nilai dan norma keluarga Bp. S yang
dianut memiliki kesesuaian dengan masyarakat disekitanya. Keluarga Bp. S
selalu menerapkan menghargai orang lain. Bp. S memandang sakit
merupakan ujian dari Allah SWT dan insyaAllah dari ujian tersebut ada
hikmahnya. Selain itu, Bp. S memandang bahwa kesehatan merupakan
salah satu ajaran agama Islam dan budaya Jawa.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi satu sama lain dan memahami
kebutuhan psikologis maupun non psikologis satu sama lain, misalnya saling
menghargai dan selalu menyelesaikan permasalahan atau perbedaan
pendapat, keinginan ataupun kebutuhan dengan musyawarah bersama,
kedua anak Bp. S selalu membantu Bp. S maupun Nn. E dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan maupun kebutuhan sehari-hari, karena saat ini Nn. E
dalam keadaan sakit.
b. Fungsi Sosial
Keluarga Bp. S didalam berhubungan dengan antar anggota keluarga
berjalan baik dan menerapkan etika sopan santun, harmonis dan tidak ada
konflik antar anggota keluarga. Keluarga Bp. S didalam berhubungan atau
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya juga berjalan dengan baik,
saling tolong menolong. Selain itu keluarga Bp. S aktif mengikuti kegiatan
didesanya misalnya perkumpulan bapak-bapak, pemuda, pkk, gotong
royong, pengajian dan kegiatan kemasyarakatan yang lain. Namun,
terdapat satu anggota keluarga yang mengalami ketidakmampuan
berhubungan sosial dengan lingkungan sekitar, hal ini dikarenakan
mengalami gangguan kejiwaan.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Bp. S menganut agama Islam yang beranggapan bahwa sehat dan
sakit itu berasal dari Allah SWT, sehingga Bp. S dan Ny. S dapat menerima
kondisi beliau maupun anaknya. Bp. S memandang sakit merupakan ujian
dari Allah SWT dan beranggapan sehat yaitu kondisi tubuh dan pikiran
yang waras dan dapat melakukan aktivitas. Masalah kesehatan saat ini yang
terjadi pada keluarga Bp. S adalah diabetes mellitus dan hipetensi pada Bp.
S dan gangguan kejiwaan pada An. E
Bp. S mengetahui penyakit DM sejak tahun 2017, pada saa itu Bp. S
mempunyai luka pada kaki yang tak kunjung sembuh, kemudian Bp. S pergi
ke Rumah Sakit Bedah Cawas namun setelah diperiksa dokter didapatkan
hasil GDS menunjukkan 410 mg/dl, dari situlah Bp. S mengetahui menderita
penyakit DM.
Keseharian keluarga Bp. S memasak sendiri. Keluarga makan sehari 2-3 kali
dengan porsi cukup, sedangkan untuk Ny. S mempersiapkan makanan dan
minuman yang tidak manis (rendah gula), dan konsumsi buah setiap hari
namun tetap tidak mempersiapkan makanan rendah garam. Bp. S dan Ny.
S mengatakan kurang mengetahui tentang makanan untuk penderita
diabetes mellitus, namun hanya mengetahui bahwa penderita diabetes
mellitus tidak boleh makan makanan ataupun minuman yang mengandung
gula tinggi. Keluarga juga tidak mengetahui apa yang harus dilakukan bila
terjadi kekambuhan pada Bp. S seperti kadar gula darah yang terlalu tinggi
maupun rendah.
Keluarga Bp. S tidak terbiasa tidur siang. Ketiga anaknya, Bp. S maupun Ny.
S tidur mulai pukul 22.00 – 04.30 WIB. Aktivitas sehari-hari Bp. S yaitu
bekerjas sebagai karyawan swasata dan berdagang. Sedangkan Ny. S
mengurusi pekerjaan rumah tangga dan pergi kesawah. Ny. N mengatakan
keluarga jarang keluar untuk rekreasi, biasanya menonton televisi
menikmati waktu senggangnya bersama anggota keluarga saja.
Anggota keluarga Bp. S tidak ada yang merokok. Keluarga hanya sedikit
mengetahui tentang penyakit DM dah hipertensi, hanya mengetahui cara
mengatur porsi makan dan mengurangi konsumsi gula. Keluarga kurang
mengetahui tentang pengertian diabetes mellitus maupun hipertensi, faktor
resiko diabetes mellitus, tanda dan gejala serta diit yang tepat untuk
diabetes mellitus. Selain itu, pengetahuan dan pemahaman keluarga
tentang bagaimana mengelola keluarga dengan DM kurang. Selain itu Bp. S
juga tidak patuh untuk melakukan pengobatan penyakit DM dan
hipertensinya.
Pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan penyakit diabetes mellitus,
penanganan saat terjadi kekambuhan, manajemen diabetes mellitus dan
menjaga kebersihan lingkungan kurang baik. Keluarga Bp. S mengatakan
jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit akan membawanya ke
puskesmas, namun sejak dua tahun yang lalu Bp. S tidak pernah pergi ke
fasilitas kesehatan untuk pengobatan penyakitnya. Hanya saja selalu
kontrol rutin pengobatan Nn. E.
d. Fungsi Reproduksi
Ny. S mengatakan menikah sudah 34 tahun dan setelah menikah Bp. S
dikaruniai 3 orang anak. Anak pertama bekerja sebagai guru berumur 29
tahun, anak kedua berumur 25 tahun, dan anak ketiga SD berumur 11
tahun.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Bp. S mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Penghasilan keluarga berasal dari pekerjaan Bp. S yang bekerja sebagai
karyawan swasta dan berdagang dengan penghasilan sekitar ± 2,5 juta per
bulan, dengan penghasilan tersebut Bp. S mampu mencukupi kebutuhan
rumah tangganya seperti, kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak. Selain
itu, Ny. S juga membantu perekonomia keluarga dengan membantu
mengurus sawah.
4 Dada Paru
I : tidak ada jejas, dada ada kanan dan
kiri simetris
P : tidak ada nyeri tekan pada dada
sebelah kanan dan kiri, pengembangan
dada kanan kiri simetris, vokal fremitus
teraba diseluruh lapang paru
P : Sonor
A : vesikuler
Jantung
I : tidak ada jejas, iktus kordis tampak
pada interkosta ke V sisi kiri garis medial
dari garis midklavikularis kiri
P : iktus kordis teraba,
P : Pekak
A : bunyi S1 dan S2 tidak ada bunyi
jantung tambahan
5 Abdomen I : tidak ada jejas ataupun luka, bersih,
berwarna kecoklatan
A : Bising usus 9x/menit
P : Tymphani
P : Tidak massa, tidak ada nyeri tekan
6 Ekstermitas Tidak edema pada kedua ekstermitas
atas maupun bawah, jari-jari pada
ekstermitas atas kanan dan kiri lengkap,
kekuatan otot
5 5
5 5
7. Pemeriksaan lain GDS 131 mg/dl
c. Nama : Nn. N
Umur : 29 tahun
5 5
7 Pemeriksaan lain GDS 98 mg/dl
8. Harapan Keluarga
Keluarga Bp. S semua anggota keluarganya selalu diberikan kesehatan.
Persepsi Bp. S tentang masalah dan penyakit adalah dapat menghadapi
masalah maupun penyakit harus bersabar dan berusaha, dan semua akan ada
hikmah dibaliknya. Keluarga Bp. S terhadap petugas kesehatan agar lebih
memperhatikan masalah yang ada dimasyarakat, sehingga dapat berfungsi baik
mampu memahami dan memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa
saja yang membutuhkan sesuai dengan kondisi masyarakat.
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Bp. S
2. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah pada Ny. S
D. Scoring
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. Perencanaan
A:
P: