Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTEK

PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. S DENGAN HIPERTENSI

Disusun Oleh:

Betris Melda
1941312075

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020

1
DATA UMUM

A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Nama Kepala Keluarga : Ny. S

b. Alamat dan Telepon : Jl. Abdul Muis no. 24 Taratak /082172059323

c. Komposisi Keluarga

Status Imunisasi

Hub dg B Polio DPT Campak


No Nama JK Umur Pekerjaan Lain Ket
KK C
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 nya
G

1. Ny.B Pr Anak 36 Thn PNS √ √ √ √ √

2. Tn. R Lk Menantu 40 Thn PNS √ √ √ √ √ √ √

3 An. Q Pr Cucu 10 Thn Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 An. S Pr cucu 7Thn Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5 An. Ql Lk Cucu 3Th - √ √ √ √ √ √ √ √ √

2
Genogram

Keterangan :

O : Perempuan : Identifikasi Klien

: Laki – laki _ : Menikah

: Serumah

: Meninggal :Meninggal

3
d. Tipe keluarga
Tipe Keluarga Ny. S adalah tipe keluarga extended family atau keluarga besar karena
mencakup tiga generasi atau lebih.

e. Latar belakang Kebudayaan (Etnik)


Ny.S menyatakan merupakan penduduk asli Minang Kabau yang bersuku Jambak
sedangkan almarhum suaminya Tn.M bersuku Caniago. Minangkabau menganut
sistem matrilineal dimana kesukuan anak mengikuti suku ibu sehingga anak-anak
Ny.S semuanya bersuku Jambak. Menantu/ Tn. R bersuku Tanjuang. Bahasa yang
digunakan sehari-hari dalam keluarga adalah bahasa minang. Ny.S mengatakan ia
adalah penduduk asli di daerah Pariaman dan menikah dengan Tn.M yang berasal dari
Lintau/Batusangkar.
Rumah Ny.S merupakan jenis rumah permanen dan tidak tampak dekorasi etnik
dengan lingkungan yang homogen/ tetangga masih kerabat sendiri. Ny.S mengatakan
dalam kehidupan sehari-hari menyukai makanan minang yang pedas, berkuah, dan
adanya kebiasan makan bersantan di keluarga. Keberadaan peran dan struktur
kekuasaan keluarga masih tradisional dimana harta warisan masih diturunkan ke anak
perempuan dan keputusan keluarga masih dipengaruhi pendapat dari orang tua dan
mamak. Menurut Ny.S jika ada anggota keluarga yang sakit ringan masih
mengunakan obat tradisional seperti minum rebusan rempah, perasan daun, air kelapa
dll. Jika tidak kunjung sembuh dilanjutkan perawatan ke pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

f. Identifikasi Religius
Keluarga Ny.S beragama Islam dan melakukan sholat 5 waktu kadang -kadang
berjamaah di Mesjid. Ny.S aktif di dalam kegiatan pengajian dikelurahan dan
mengikuti acara-acara keagaaman lain syukuran, Akekah dll. Keluarga Ny.S meyakini
bahwa penyakit yang diderita adalah takdir dari Allah Swt dan akan selalu
mengusahakan kesembuhan.

4
g. Status Kelas Sosial
Keluarga Ny.S adalah keluarga dengan golongan ekonomi menengah. Sumber
penghasilan keluarga Ny.S berasal dari pensiunan dan penghasilan anak dan menantu
yang tinggal serumah dengannya. Dimana penghasilan ini didapatkan dari hasil
pensiun dan gaji kerja anak/meantu. Penghasilan keluarga Ny.S cukup memadai untuk
menutupi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Ny.S mengatakan mampu mengelola
keuangan keluarganya dan tidak merasa kekurangan dengan penghasilan keluarganya.
Untuk jaminan kesehatan keluarga menggunakan kartu BPJS. Selain itu keluarga
tidak mempunyai tabungan lainnya untuk kesehatan.

h. Mobilitas Kelas Sosial


Keluarga Ny.S mengatakan biasanya pergi berekreasi setiap akhir pekan saat anak-
anak Ny. S yg bekerja di Padang pulang kampung.

i. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Ny.S adalah tahap perkembangan keluarga dewasa


lanjut, di mana anak pertama sudah menikah dan meninggalkan rumah. Keluarga
Ny. S sudah memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini dimana keluarga sudah mampu :
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu orang tua memasuki masa tuanya
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
 Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga (Friedman,et al; 2010)
2. Riwayat Keluarga dari lahir hingga saat ini

Ny.S dan almarhum suami (Tn.M) sudah menikah selama ± 42 tahun. Tn.M dan
Ny.S dikaruniai 4 orang anak yaitu 2 orang perempuan, 2 orang laki-laki. Semua
anak Ny.S telah menikah dan tinggal dirumahnya sendiri tetapi karena Tn. M
meninggal dunia maka anak Ny.S yaitu Ny.B beserta keluarga pindah dan tinggal
bersama dirumah Ny.S.

5
Ny.S mengatakan suaminya Tn.M meninggal pada tahun 2019 dikarenakan sakit
gula (DM) dengan komplikasi. Ny.S mengatakan Tn.M didiagnosis DM tahun
1996 dan kontrol rutin ke Rumah sakit. Ny.S menyatakan Tn. M tidak mau
mengontrol makananya sehingga gula darah sering meningkat dan beberapa kali
dirawat diRSUD Pariaman dan RS Aisyah. Dan Akhirnya meninggal karena
komplikasi diabetes.
 Ny.S mengatakan bahwa saat ini beliau sedang menderita penyakit Hipertensi
dan juga sering mengeluh nyeri sendi lutut terutama pada bagian kaki kiri.
Ny.S mengatakan bahwa penyakit hipertensi yang dideritanya terdiagnosa ±
sejak tahun 2017 dengan TD 160/90 mmHg. Ny.S dianjurkan untuk
mengkonsumsi obat. Ny.S menyatakan minum obat hipertensi tidak teratur,
obat diminum jika kepala terasa sakit.Ny.S melakukan Puasa senin kamis untuk
mengatasi hipertensinya. Ny.S menyukai jenis makanan bersantan, gorengan,
dan pedas serta buah-buahan. Ny.S mengatakan mengontrol kesehatan di
posyandu Lansia dan Di RS terdekat. Saat pengkajian keluarga, mahasiswa
profesi melakukan pemeriksaan tekanan darah pada Ny. S dan didapatkan hasil
TD: 160/ 90 mmhg.
 Ny. B saat ini tidak ada mengeluhkan sakit.
 Tn.R saat ini tidak ada mengeluh sakit, Tn.R menyatakan sering berolah raga
teratur dan tidak merokok.
 An.Q saat ini tidak mengeluhkan rasa sakit
 An. S saat ini tidak mengeluh rasa sakit hanya tidak suka makan makanan
bercabe
 An. Ql terlihat tidak mengeluh sakit,

3. Keluarga asal kedua orang tua


Ayah dan ibu Ny. S berasal dari pariaman, orang tua Ny. S sering pindah pindah
kerena situasi yang tidak aman saat itu, Ayah Ny. S bertugas sebagai polisi dearah
saat itu, Ny. S ada 7 bersaudara, Tidak diketahui riwayat kesehatan orang tua Ny.s
secara pasti karena kurang terpantaunya kesehatan saat itu.

6
DATA LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

A. Tipe tempat tinggal: Rumah milik sendiri


B. Kondisi Rumah

Inferior: 1 ruang tamu, 2 ruang keluarga, 3 kamar tidur,1 dapur dan 1 kamar
mandi, semua ruangan mempunyai ventilasi, pencahayaan yang memadai dan cukup
perabot
Eksterior : perkarangan rumah,kandang ayam, pemagaran yg sudah memadai
C. Dapur: terlihat air galon untuk air minum dan air kran dari sumur bor untuk mencuci,
tampak kurang rapi , lemari es terisi bahan makanan yang memadai
D. Kamar Mandi: terlihat baskom besar untuk penampung air, terlihat alat perlengkapan
mandi seperti sabun, odol di tempatnya, anggota keluarga mengunakan handuk yang
berbeda, air dari sumur bor terlihat jernih, sanitasi dialiri lewat pipa ke septik tank
E. Pengaturan tidur : Ada 3 kamar tidur yang cukup memadai untuk menjaga privasi
anggota keluarga, anak yg paling kecil masih tidur bersama orang tuanya
F. Keadaan umum kebersihan : Rumah tampak tidak rapi, tampak mainan anak berserak
di lantai, adanya hewan pelihaaran di dalam rumah seperti kucing
G. Bahaya Keamanan : tidak tampak bahaya keamanan, cat rumah tampak baru, stok
kontak listrik ditinggikan agar tidak dijangkau anak-anak, lantai dapur dan kamar
mandi tidak licin
H. Pembuangan Sampah : sampah rumah tangga dikumpulkan di belakang rumah dan
dibakar
I. Kaji perasaan puas/ tidak puas : Keluarga Ny. S merasa puas dengan keadaan rumah
saat ini.

7
Denah Rumah

WC Dapur

Ruang makan

Kamar Ny.S
Kamar Tidur
Ruang Keluarga
WC

Kamar Tidur
Teras
Ruang Tamu
Halaman Rumah

Keterangan :
1. : Jendela
2. : Pintu

2. Karakteristik Lingkungan sekitar dan Komunitas yang lebih besar

Tipe lingkungan/ komunitas keluarga Ny.s berupa desa, terdapat beberapa usaha rumah
tangga/industri kecil seperti usaha perabot, penjahit baju dan pengolahan kikil. Jalan raya
disekitar rumah ny.s tampak terpelihara, bersih dan adanya petugas pengangkut sampah
setip 2 hari. Masalah polusi udara, suara dan air tidak terjadi karena masih merupakan
industri kecil. Tipe komunitas umumnya bersifat homogen di mana mayoritas
masyarakat pribumi bersuku minang asli. Lingkungan rumah masih terlihat kental
dengan budaya masyarakat. Hubungan kekeluargaan dan masyarakat masih tinggi dalam
komunitas tersebut karena semuanya masih dalam hubungan kerabat yang sama dan
sudah tinggal disana selama turun-temurun. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai
pedagang, karyawan swasta, PNS, guru, wiraswasta dan ibu rumah tangga dengan hobi

8
yang berbeda seperti berkebun, jalan-jalan, dan olah raga. Tingkat kepadatan penduduk
sedang.tidak ada perubahan demografi baru-baru ini.
Di lingkungan tempat tinggal ny.s ada terdapat rumah sakit, Jarak rumah ke pelayanan
kesehatan 50 meter. Terdapat mesjid, sekolah SD swasta dan SD Negri yang mudah
dijangkau. Kondisi sekolah bersih tertata rapi dengan banyak tanaman disekitar sekolah.
Tidak ada masalah integrasi yang mempengaruhi keluarga Ny.S. Tidak terdapat fasilitas
rekreasi di lingkungan tempat tinggal Ny.S. Jenis fasilitas tranportasi umum yang
tersedia seperti angkot, bus sekolah dan Gojek, keluarga Ny.S tidak mengunakan
transportasi umum. Menurut Ny.S belum ada terjadi insiden kejahatan dilingkungan dan
komunitas Ny.S.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Ny.S merupakan penduduk asli, sudah lama hidup menetap di sini dan tidak
pernah pindah rumah atau pun merantau.

4. Asosiasi transaksi keluarga dengan komunitas

Ny. S sering berkunjung ke kantor lurah untuk pengurusan surat keterangan untuk
pencairan uang pensiun almarhum suami Ny.s, hal ini dilakukan 1 kali 3 bulan, keluarga
juga sering kekantor lurah karena merupakan tempat posyandu balita dan lansia setiap
bulan. Posyandu dilakukan untuk pemantau tumbuh kembang An. Ql dan pemeriksaan
kesehatan Ny. S yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Ny. S dan keluarga lain.

9
POLA KOMUNIKASI

a. Observasi komunikasi keluarga secara keseluruhan


Keluarga Ny. S menyatakan kebutuhanya secara lisan yang kadang –kadang direspon
dengan baik atau tidak, seuai keadaan dan kemampuan keluarga untuk
mewujudkanya. Ny. S selalu menjadi pendengar bagi anak dan cucunya, Kesalahan
yang dilakukan anggota keluarga sering dijadikan penyataan yang bersifat
menghakimi tetapi jarang terjadi didalam keluarga ny. S.

b. Pesan emosional (efektif) keluarga


Pesan emosional disampaikan secara verbal dan non verbal, pesan emosional lebih
sering di sampaikan keluarga Ny. S untuk cucunya berupa pesan moral, adab dan
perilaku bergaul di sekolah dan mayarakat, kadang- kadang emosi disampaikan
bersifat negatif berupa ungkapan kasar dan umpatan dan yang positif berupa pujian

c. Frekuensi dan kualitas komunikasi keluarga


Frekuensi Komunikasi dilakukan sering pada malam hari saat anggota keluarga
berkumpul semua, komunikasi antara Ny. S dengan Ny. B( ibu dengan anak), Ny. S
dengan An. Q, S, Ql(nenek dengan cucu), Ny. B dengan Tn. R dan Anak –
anak( keluarga Inti). Komunikasi Ny. S dengan Tn. R sering dengan perantara Ny.
B.Pesan yang disampaikan sesuai usia perkembangan kecuali dalam keadaan emosi/
marah bisanya dengan nada suara yang lebih tinggi.

d. Pesan sesuai konteks dan intruksi


Komunikasi yang dilakukan keluarga Ny. S sesuai dengan konteks dan intruksi yang
jelas karena anak-anak belum paham dengan instruksi yang singkat.

e. Proses disfungsional dalam pola komunikasi keluarga


Tidak terdapat disfungsional komunikasi pada keluarga Ny.S

f. Isu-isu yang tertutup bagi diskusi


Keluarga Ny. S tidak memiliki isu-isu tertutup untuk diskusi yang berkaitan dengan
kesejahteraan dan fungsi keluarga, mungkin lebih berhati-hati bicara soal masalah
seksual didepan anak –anak.
10
g. Faktor- faktor mempengaruhi pola komunikasi keluarga
 Konteks/ situasi: Frekuensi komunikasi bisa meningkat di situasi bahagia
maupun sebaliknya

 Tahap siklus kehidupan keluarga: Komunikasi lebih sopan dan lembut pada
orang yang lebih tua

 Perbedaan gender didalam keluarga: Komunikasi pada anak perempuan harus


lebih lembut dari anak laki-laki

STRUKTUR KEKUASAAN

a. Hasil Akhir Kekuasaan

Keputusan sering dibuat Ny. S, Anggaran keluarga ditanggung Ny. S dan Tn. R . Ny.
S yang memutuskan kerabat yang ingin dikunjungi, Perpindahan dalam pekerjaan atau
tempat tinggal diputuskan Tn. R, untuk mendisiplinkan anak anak keputusan terletak
pada Ny.B

b. Proses Pengambilan Keputusan

Untuk membuat keputusan keluarga Ny. S sering mengunakan teknik tawar menawar

c. Dasar-dasar kekuasaan

Keluarga Ny. S memiliki dasar kekuasaan variasi, keputusan keluarga dibuat


berdasarkan kebutuhan terbaik untuk anggota keluarga

d. Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga

Kekuasaan keluarga Ny.S dipengaruhi oleh hirarki kekuatan keluarga, dimana yang
lebih tua seringkali mengembangkan dan mempertahankan kekuasaannya terhadap

11
yang lebih tua hampir selalu lebih berkuasa dari pada yang lebih muda (Friedman,
2014).

e. Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan keluarga Ny.S


merupakan kekuasaan legitimasi berkenaan dengan keyakinan dan persepsi bersama
dari anggota keluarga dan ditandai dengan adanya satu orang yang mempunyai hak
mengendalikan perilaku anggota keluarga. Sesuai dengan hakikat peran dan posisi
yang dimiliki seseorang, maka mendapatkan hak-hak istimewa terkait dengan peran
dari posisinya (Friedman, 2014). Ny.S mengatakan jika dalam keluarga ada masalah
dan dapat diselesaikan cukup dengan keluarga inti saja, maka keputusan akhir ada
pada dirinya sebagai kepala keluarga. Tetapi jika masalah tidak dapat diselesaikan
dengan keluarga inti, maka sesuai dengan kebudayaan minang, ninik mamak berperan
dalam mengambil keputusan.

f. Kontinum Kekuasaan Keluarga

Seluruh pola kekuasaan terletak ditangan Ny.S

STRUKTUR PERAN

a. Struktur Peran Formal

Ny.S berperan sebagai ibu bagi anaknya, Ny.S juga berperan sebagai nenek bagi
cucu-cucucnya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, dan sebagai pencari nafkah tambahan
untuk keluarga. Ny.S merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam keluarganya.Ny.S
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Ny.S mengatakan tidak ada masalah dengan peran-peran tersebut. Mereka saling
membantu dalam menjalankan tugas yang biasa dilakukan di rumah.Ny.S mengatakan
masing-masing anggota keluarga menjalankan perannya dengan baik.Ny.S mengatakan

12
saling membantu dalam menjalankan peran jika anggota keluarga membutuhkan bantuan
anggota keluarga lain.

b. Struktur Peran Informal

Peran informal dalam keluarga Ny.S


Saat ini Ny.S juga berperan sebagai kepala keluarga, seorang martir dan koordinator
keluarga. Seorang martir yaitu tidak menginginkan apapun untuk dirinya tetapi
mengorbankan apapun untuk kebaikan anggota keluarga yang lain. Ny.s juga seorang
yang pekerja keras dan suka bergaul bersama tetangga. Koordinator keluarga
mengatur dan merencanakan aktivitas keluarga, dengan demikian menigkatakan
kohesivitas dan melawan perpecahan keluarga (Friedman, 2014).

c. Analisis Model Peran

Ny.S sebagai kepala keluarga mencontoh gaya memimpin dari orang tuanya. Ny.S
mengatakan juga menjalani peran sebagai ibu mencontoh gaya pola asuh ibunya. Ny.S
mengatakan mengikuti gaya orang tua mereka sebagai orang tuanya. Ny.S mengatakan
kedua orang tuanya saat mereka kecil mendidiknya dengan baik, Sehingga Ny.S
mencontoh gaya mendidik anak-anaknya dari orang tuanya. Selain itu, Ny.S mengatakan
kedua orang tuanya tidak otoriter dalam mengasuh anak-anaknya. Orang tua Ny.S
mengedapankan demokrasi dalam mengasuh anak-anaknya sehingga Ny.S mencontoh
mereka.
Dalam keluarga Ny.S tidak ada masalah peran yang muncul. Ny.S mengatakan
masing-masing anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya masing-masing
dengan baik, tidak ada anggota keluarga yang merasa peran anggota keluarga lain tidak
sesuai. Dalam pengkajian tidak didapatkan peran informal yang disfungsional.

d. Variabel yang Mempengaruhi Struktur Peran


Latar belakang kelas sosial keluarga Ny.S adalah kelas menengah. Dimana dulu Ny.
S juga sebagai PNS. Ny. S mengambil alih peran menjadi pemimpin sekaligus ibu bagi
anak anaknya saat suaminya meninggal dunia. Keluarga mengatakan Ny.S merupakan
sosok yang kuat dan hebat, yang mampu menjalankan 2 peran sekaligus hingga saat ini.
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka peran mengurus rumah tangga akan
digantikan oleh anggota keluarga yang lain.
13
NILAI KELUARGA

a. Nilai dari kebudyaan yang dominan dalam keluarga

Dalam keluarga Ny.s nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama Islam dan adat
istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Ny.s merujuk pada norma di
masyarakat. Ny.s mengatakan pencapaian dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
merupakan salah satu nilai utama dalam keluarga. Ny.s mengatakan apapun yang
dikerjakan dan hasil pekerjaan saat ini didukung dan dihargai anggota keluarga lain. Ny.s
mengatakan keberhasilan sesorang tidak hanya dilihat dari material dan pekerjaan, tetapi
dari kebahagiaan yang dihasilkan untuk keluarga.

b. Perbedaan Dalam Sistem Nilai

Dalam keluarga Ny.S tidak tampak adanya konflik nilai. Hal ini tampak hubungan
kekuasaan dan pola komunikasi terbuka dalam keluarga. Ny.S mengatakan norma atau
aturan yang berlaku di masyarakat tidak ada yang bertentangan dengan aturan di
keluarganya. Ny.S mengatakan sekolah yang berada di lingkungannya tidak mengajaran
apapun yang bertentangan dengan nilai atau aturan di keluarga. Selain itu, pelayanan
kesehatan juga tidak bertentangan dengan keyakinan dan nilai dalam keluarga.

c. Nilai Keluarga
Ny.S mengatakan tidak ada aturan khusus di keluarga, anggota keluarga mengikuti
norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Ny.S mengatakan nilai dalam keluarga
yang paling penting :
1) Nilai agama: nilai agama merupakan nilai tertinggi dalam keluarga yang sangat
penting sebagai pedoman menjalankan hidup.
2) Pendidikan: pendidikan dianggap sangat penting untuk mencapai karir/pekerjaan yang
baik. Ny.S mengatakan sangat menghargai pendidikan, karena selain untuk karir/
pekerjaan, pendidikan mempengaruhi cara pandang dan wawasan seseorang.
3) Pekerjaan: Ny.S mengatakan pekerjaan yang baik dapat menjamin kehidupan
keluarga..
14
4) Kesehatan: Ny.S mengatakan kesehatan juga paling utama, karena untuk menjalankan
semua aktivitas sehari-hari sangat dibutuhkan jiwa raga yang sehat.
Ny.S mengatakan tidak ada aturan khusus dalam keluarganya. Hanya saja ada perilaku
yang menjadi kebiasaan dalam keluarga, seperti anggota keluarga selalu mengucapkan salam
ketika akan keluar rumah, menawarkan (basa-basi) ketika makan kepada anggota keluarga
lain, dsb.
Perawatan dan praktek kesehatan keluarga Ny.S masih belum terlaksana dengan baik.
Ny.S merasa belum mampu dengan optimal jika harus membatasi makanan dan memilih-
milih makanan. Ny.S sering lupa saat membatasi dirinya untuk makan makanan berlemak,
gorengan, bergaram.

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif
a. Saling asuh, Keakraban dan identifikasi

Tn. Ny.
R B

Ny.
S
An. An. An.
Ql Q S

b. Keterpisahan dan Keterkaitan


KeluargaNy.S memberikan keterkaitan yang lebih pada anak yang masih kecil,
seiring bertambah usia anak, keterpisahan sudah mulai diajarkan seperti An. Q
sudah mulai bisa memasak nasi, mengoreng, sedangkan An.S sudah bisa menyapu
rumah, Merapikan Mainan dan menyiapkan buku pelajaran sendiri, An.Ql sudah
bisa menyusun mainan, berteman dengan anak tetangga.
c. Pola Kebutuhan- respon keluarga
Didalam keluarga Ny.S masih merasakan kehilangan Tn. M, tetapi semua
kebutuhan masih bisa tercukupi oleh anak- anka Ny.S. Persoalan Anak-Anak
15
masih bisa di selesaikan oleh keluarga inti. Jika Ada anggota keluarga yang tampak
tidak bersemangat, anggota keluarga lain akan bertanya dan membatu
mengatasinya. Cthnya jika Ny.S kangen sama Anak-anaknya yang lain maka Ny.B
dan An. S, Q kan membantu menghubungi/ telpn Agar Anak Ny.S segera pulang.
Adanya perbedaan minat dan kebutuhan anggota keluarga akan dihormati seperti
Ny. S setiap minggu ikut pengajian, Tn. R olah raga badminton. Tetapi kebutuhan
olahraga Tn.R terlalu sering membuat Ny. B meminta untuk mengurangi.

2. Fungsi Sosialisasi
Pengendalian perilaku meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman mulai diterapkan
Keluarga Ny.S sejak usia pra sekolah, An. Ql sudah diajarkan cuci tangan, berdoa
sebelum makan, Melap air yang ditumpahkanya. An. S dan Q sudah mulai diajarkan
disiplin untuk bangun pagi, shalao subuh dan siap-siap berangkat sekolah. Pada
keluarga Ny.S peran membesarkan anak dan fungsi sosialisasi lebih berperan pada
Ny. B, tetapi peran ini akan dibantu oleh Ny.S dan Tn.R jika Ny. B sedang kuliah.
Anak anak diberikan hak dalam memilih mainan, pakaian yang disuka, boleh
melakukan hobi yang disukai seperti An.Q yg suka memasak dan An. S bersepeda.
Lingkungan tempat tinggal keluarga Ny.s cukup memadai untuk bermain, halaman
yang cukup luas, lingkungan yang banyak anak yang seusia dan jauh dari jalan raya,
dengan tetangga yang merupakan masih kerabat sehingga hubungan pertemanan
mudah dibina oleh anak-anak keluarga Ny. S.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


a. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan :

Ny.S mengatakan kesehatan adalah hal yang penting bagi keluarga.


Keluarga Ny.S melakukan kegiatan pencegahan/ promosi kesehatan dengan cara
mengkonsumsi makanan bergizi, minum susu dan memperbanyak makan sayur
dan buah. Dan rutin kontrol tekanan darah setiap bulan, Ny.S mengatakan
mengetahui bahwa makanan asin, berlemak dan bersantan kental bisa
menpenyebab hipertensi namun belum bisa membatasinya karena Ny. S memiliki
kesukaan makan ikan asin, gulai kalio daging dan gorangan. Jika Ny.S merasakan
sakit kepala dan pegal-pegal dikuduk, Ny.S akan segera minum obat anti
hipertensi dan makan buah mentimun yang dia percaya bisa menurunkan tekanan
16
darah. Ny.S menyatakan tidak rutin minum obat karena takut akan reaksi obat
bisa mengganggu ginjalnya karena adanya pengalaman keluarga yang mengalami
gagal ginjal karena konsumsi obat dalam waktu lama meskipun anggota keluarga
sudah memotivasi Ny.S untuk minum obat teratur. Tindakan pencegahan
komplikasi yang dilakukan keluarga Ny.S yaitu kontrol rutin ke Rumah Sakit dan
pemeriksaan laboratorium berkala sesuai intruksi dokter serta lebih mendekatkan
diri kepada Allah dengan banyak melakukan amalan ibadah seperti Puasa sunat,
shalat sunat dan besedekah yang dipercaya bisa menghilangkan penyakit.

b. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:

Menurut Ny.S sakit adalah keadaan tidak mampu melakukan aktivitas, dan
sehat adalah keadaan mampu beraktivitas dan tidak merasakan keluhan apapun.
Jika ada anggota keluarga mengalami demam tinggi, mual, merasakan sakit,
muntah, pusing segera dibawa ke pelayanan kesehatan, informasi kesehatan
didapatkan dari keluarga sendiri dan media TV dan komunikasi. Saat pengkajian
keluarga Ny.S dapat mengenali penyakit yang saat ini diderita yaitu penyakit
Hipertensi.
c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa

Keluarga Ny.S menyadari bahwa Ny. S sudah memasuki usia lansia yang akan
rentan mengalami penurunan status kesehatan ditambah dengan BB Ny. S yang
berlebih yang akan memperberat kerja sendi untuk menopang berat badan. Saat
pengkajian didapatkan anggota keluarga yang sakit, Ny.S menderita penyakit
Hipertensi, Ny.S tampak meringis sambil memegang kepalanya. Ny.S
mengatakan ia mengalami penyakit hipertensi yang sudah dideritanya sejak 3
tahun yang lalu. Keluhan yang dirasakan adalah sakit kepala, pegal-pegal dileher,
sulit tidur dll.
Ny.S mengatakan memeriksakan kesehatan ketika terjadi keluhan-keluhan
tertentu pada anggota keluarga. Misalnya, ada anggota yang mengeluh pusing,
lemas, dan flu, batuk, atau keluhan lain.

17
d. Praktik Diet Keluarga

Ny.S mengatakan tidak mengetahui sumber makanan dari piramida


makanan. Diet keluarga Ny.S dalam tiga hari sebagai berikut:
Hari Waktu Makan Jenis Diet Ket
1 Sarapan Pagi Nasi goreng, susu

Makan siang Nasi, Gulai Ikan, Pisang

selingan gorengan

Makan malam Nasi, Gulai ikan, jeruk

2 Sarapan Pagi Lontong, Susu

Makan siang Nasi, sambal cumi-cumi, sayur bayam

selingan Es cendol

Makan Malam Nasi, Sambal Cumi-cumi, Jambu biji

3 Sarapan Pagi Nasi goreng, susu

Makan Siang Nasi, rendang, sayur

selingan Kacang rebus

Makan Malam Nasi, rendang, semangka

Keluarga Ny.S menyatakan mengetahui harus mangatur menu makanan Ny.S


yaitu mengurangi makanan berminyak dan berlemak namun tidak berhasil
diterapkan karena diet rendah garam dan rendah lemak membuat NY.S
kehilangan selera Makan. Keluarga menyatakan tidak tahu bagaimana menyusun
menu makanan untuk penderita Hipertensi tapi bisa dinikmati oleh Ny.S. Tampak
keluarga Ny. S tidak mengatur diet makanan keluarga sesuai dengan diet
hipertensi. Tidak ada pengaturan garam untuk makanan Ny.S. Ny.S mengatakan
dalam hal perencanaan makanan dan belanja diatur oleh Ny.B. Sedangkan dalam
persiapan makanan dilakukan secara bergantian. Makanan yang telah dimasak
diletakkan di atas meja dan ditutup dan jika ada keluarga yang makan bisa
mengambil sendiri.Ny.S dan keluarga mengatakan tidak ada aturan jam dan

18
aturan dalam jumlah atau porsi makanan. Namun keluarga tetap selalu
mengingatkan Ny.S agar tidak terlalu banyak makan makanan berlemak.

e. Kebiasaan Tidur dan Istirahat

Ny.S mengatakan tidak ada aturan dalam jam istirahat dan tidur. Jika mengantuk
maka anggota keluarga akan tidur di kamar yang telah disediakan. Ny.S
mengatakan cukup sering tidur siang selama kurang lebih 1 jam. Ny.S
mengatakan ia dan anggota keluarga istirahat pada malam hari rata rata 7-6 jam
yaitu dari jam 21.00-05.00.

f. Praktik Aktivitas fisik dan rekreasi

Ny.S mengatakan rekreasi dan olah raga merupakan dua hal yang sangat penting
untuk kesehatan. keluarga mengetahui olahraga sangat penting namun cukup
jarang melakukan karena malas atau lelah dengan pekerjaan sehari-hari. Ny.S
mengatakan setiap shalat subuh sering ke mesjid dengan jalan kaki dengan jarak
tempuh 100 meter( 10 menit), mengurus ayam peliharaan (Menyiapkan makanan,
merapikan kandang) selama kurang lebih 20 menit kemudian dilanjutkan
berkebun( menamam tanaman, mencabut rumput dan menambah tanah dan pupuk
tanaman) selama 30 menit setelah itu istirahat, sorenya kadang-kadang Ny.S
membantu menyiapkan makanan. Jenis rekreasi yang dilalukan keluarga Ny. S
yaitu jalan –jalan kerumah kerabat, tempat wisata,dan wisata kuliner.

g. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau


di keluarga

Ny.s mengatakan tidak ada anggota yang mengkonsumsi obat penenang,


alkohol dan tembakau. Anggota keluarga menggunakan obat yang dijual bebas
seperti asam mefenamat dan paracetamol bila demam atau nyeri. Obat obat
lainnya dikonsumsi berdasarkan resep dokter seperti antibiotik. Keluarga
menyimpan obat di kotak obat seperti paracetamol, asam mefenamat dan antasida
dirumah, aman dan jauh dari jangkauan anak kecil.
19
h. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri

Untuk memperbaiki status kesehatannya keluarga Ny.S mencoba untuk


menjaga pola hidup sehat, aktivitas rutin dan istirahat yang cukup untuk
menghindari perburukan penyakit/komplikasi. Penyakit Ny.S kambuh ketika
kelebihan asupan makanan, kurang gerak, stres serta kelelahan. Keputusan
kesehatan di dalam keluarga diambil oleh Ny.S yang sebelumnya telah
didiskusikan dahulu terhadap anggota keluarga yang lain. Ny.S mengatakan jika
ada anggota keluarga yang sakit maka semua anggota keluarga ikut membantu
dalam merawatnya, dari berobat ke puskesmas hingga perawatan saat sakit.

i. Tindakan pencegahan secara medis

Ny.S menyatakan tindakan pencegahan yang dilakukan berupa mengontrol


kesehatan secara rutin berupa pemeriksaan TD, periksa jantung dan melakukan
pemeriksaan darah/ laboratorium sesuai instruksi dokter.

J. Terapi komplementer dan alternatif

Ny.S dan anggota keluarga mengatakan tidak memiliki perawatan alternatif.


Kadang-kadang Ny.S mendatangi tempat tukang urut jika badannya pegal-pegal.
Ny.S sering melakukan puasa senen kamis untuk menjaga kesehatanya, Keluarga
percaya dengan puasa bisa mengendalikan tekanan darah Ny.s. Keluarga
mengatakan badan terasa jauh lebih segar setelah puasa dan tidur terasa lebih
pulas.

K. Riwayat Kesehatan Keluarga

Orang tua Ny.S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan . Sedangkan dari
Almarhum suami memiliki riwayat DM. Tidak ada anggota keluarga yang
memiliki masalah emosi, bunuh diri dan riwayat penyakit yang berhubungan
dengan lingkungan dalam keluarga

20
L. Layanan perawatan kesehatan yang diterima

Keluarga Ny.S menerima perawatan dari puskesmas dan rumah sakit yang cukup
memberikan kebutuhan obat anti hipertensi bagi Ny. S setiap bulan

M. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan Kesehatan

Menurut keluarga Ny. S pelayanan kesehatan di masyarakat sudah banyak


tersedia, tinggal pilih yang mana terasa cocok untuk keluarga, Keluarga merasa
puas dengan layanan yang diterima seperti puskesmas yang tidak mempersulit
untuk memberikan rujukan untuk penyakit kronis yang dialami Ny.s. Keluarga
Ny. S mengharapkan adanya kontrol bagi perawat untuk menetukan apakah pasien
yang dirujuk mendapatkan perawatan kesehatan yang sesuai dengan tujuan
perawatan.

N. Pelayanan Kesehatan Darurat

Keluarga Ny.s tinggal dekat dengan RS, jadi kalau masalah kesehatan yang
darurat selalu di bawa ke RS.

O. Sumber Pembayaran

Keluarga Ny. S memiliki asuransi kesehatan BPJS, jadi semua biaya perawatan
ditanggung BPJS, BPJS tidak memberikan informasi tentang pelayanan preventif .

P. Logistik untuk mendapatkan Perawatan

Jarak fasilitas perawat an cukup dekat dengan rumah keluarga Ny. S(50 Meter),
bisa ditempuh dengan jalan kaki.

STRES, KOPING DAN ADAPTASI KELUARGA

a. Stresor, kekuatan dan persepsi keluarga


 Stresor jangka pendek keluarga Ny. S yaitu mengenai wabah corona yang akan
mempengaruhi aktifitas sehari-hari seperti pelajaran sekolan An. Q dan S,
keluarga berusaha membimbing anak supaya tidak ketinggalan pelajaran, wabah

21
corona ini dianggap keluarga sebagai tantangan supaya keluarga lebih banyak
dirumah, lebih banyak mengontrol pelajaran anak dan menyajikan masakan
sendiri yang tentunya lebih sehat.

 Stres jangka panjang yaitu penyakit Ny. S yang perlu perawatan jangka panjang
dan keluarga berharap penyakit Ny.S tidak memburuk kedepannya. Keluarga
selalu memotivasi Ny.S agar rutin memeriksakan kesehatan meskipun Ny. S tidak
mau minum obat sesuai petunjuk dokter, Ny.S lebih bersedia melakukan
pendekatan rohani untuk mengatasi penyakitnya seperti melakukan shalat sunat,
puasa sunat dan berdoa meminta pertolongan Allah, Pengaturan makanan
dilakukan dengan mengimbangi banyak makan buah dan sayur.

b. Strategi koping keluarga


Keluarga menggunakan koping yang adaptif yaitu dengan bersikap terbuka terhadap
semua masalah yang ada di keluarga. Dalam hal penyelesaian masalah keluarga
menyelesaikan dengan cara berdiskusi bersama anggota keluarga yang lainnya.
Keluarga Ny.S selalu berusa mengunakan masker jika keluar rumah, mengurai kontak
diluar rumah, mangajarkan anak-anak cuci tangan pakai sabun dan membawa
handsanitezer ketika sekolah, perbanyak makna buah dan sayur. Stresor jangka
panjang dilakukan mengurangi makanan yang berlemak, sediakan buah dan sayur,
menciptakan suasana yang menyenangkan bagi Ny.S, Ny.S dianjurkan melakukan
kegiatan sehari sesuai hobi dan kebutuhannya. Keluarga Ny.S menganjurkan agar
Ny.S mengikuti perkumpulan lansia seperti kelompok pengajian, arisan, dan
mengunjungi rumah saudara Ny.S untuk melepas kangen.

c. Adaptasi Keluarga
Keluarga Ny.S menyediakan menu makanan yang sesuai selera NY.S tetapi tidak
menganggu kesehatanya . Keluarga Ny.S berusaha tidak memberikan beban pikiran
dan beban kerja kepada Ny.S. An.Q/S/Q sering bercengkrama bersama Ny.S, memijit
kaki Ny.S jika pegal-pegal.

22
d. Melacak stresor, koping, adaptasi sepanjang waktu
Keluarga Ny.S menuju masa pemulihan terhadap stresor yang ada.

23
Pemeriksaan Fisik

24
No Pemeriksaan Fisik Ny.S Ny.B Tn.R An.Q An.S An.QL
1. Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik Baik Baik
BB/TB 75 kg/155 cm 70 kg/157cm 80kg/170cm 33kg/140cm 22kg/123cm 14kg/100cm
IMT 31,2 28,4 27,68 16,83 14,47 14
2. Kesadaran CMC CMC CMC CMC CMC CMC
TD: 160/90 TD: 110/80 TD: 120/80
mmHg mmHg mmHg
3. Tanda-tanda vital N: 90 x/i N: 86 x/i N: 81x/i N : 92 X/i N: 92 X/i N: 96 x/i
P: 20x/i P: 18x/i P: 19x/i P : 24 X/I P : 24 X/i P: 26x/i
S: 360C S: 360C S: 36,50C S : 36,5 ◦C S: 36,5◦ S: 36,20C
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
Kepala : Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
ikal, tidak Ikal, tidak Ikal, tidak Lurus , tidak Lurus , tidak Lurus , tidak
rontok, dan rontok, dan rontok, dan rontok, dan rontok, dan rontok, dan
tidak mudah tidak mudah tidak mudah tidak mudah tidak mudah tidak mudah
 Rambut dicabut, dicabut, dicabut, dicabut, dicabut, dicabut,
terdapat berwarna berwarna berwarna hitam berwarna hitam berwarna hitam.
beberapa hitam. hitam.
helai uban
Konjungtiva, Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis tidak tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sklera tidak sklera tidak anemis, sklera tidak sklera tidak sklera tidak
 Mata ikterik, iktenik, sklera tidak ikterik, ikterik, ikterik,
pandangan penglihatan ikterik, penglihatan penglihatan baik penglihatan baik
kabur cukup baik penglihatan miopia
baik
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk normal Bentuk normal Bentuk normal
normal normal normal cerumen(-) cerumen(-) cerumen(-)
4.
cerumen(-) cerumen (-) cerumen(-) pendengaran pendengaran pendengaran
 Telinga
pendengaran pendengaran pendengaran baik, simetris baik, simetris baik, simetris
baik, simetris baik, simetris baik,
simetris
Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-),
sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-),
Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-),
 Hidung
Penciuman Penciuman Penciuman Penciuman baik, Penciuman baik, Penciuman baik,
baik, baik, baik, Simetris Simetris Simetris
Simetris Simetris Simetris 25
Lidah kurang Lidah kurang Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah bersih,
bersih, caries bersih, caries caries dentisc caries dentisc (-), caries dentisc (+), caries dentisc (-),
dentisc (-), dentisc (-), (-), Sariawan Sariawan (-) gigi Sariawan (-) gigi Sariawan (-) gigi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Data Mayor Data Minor Diagnosis


Subjektif Objektif Subjektif Objektif
Mengungkapkan tidak Gejala penyakit (tidak Gagal Manajemen
memahami masalah anggota keluarga tersedia) melakukan Kesehatan
kesehatan yang diderita semakin memberat tindakan untuk Keluarga
- Ny.S mengatakan - TD : 160/90 mengurangi tidak efektif
mengetahui bahwa mmhg faktor risiko
makanan asin,
berlemak dan - Nyeri sendi lutut - Dari menu 3
bersantan kental kiri hari tidak
bisa menpenyebab tampak
- IMT : 31,2 pengaturan
hipertensi namun
belum bisa menu diet
- Pandangan mata
membatasinya rendah garam,
kabur
karena Ny. S rendah lemak,
memiliki kesukaan - Ny. S tampak rendah
makan ikan asin, meringis sambil kolesterol
gulai kalio daging memegang kepala untuk ny. S
dan gorangan.
Aktivitas keluarga
- Ny.S menyatakan untuk mengatasi
tidak rutin minum masalah kesehatan
obat karena takut tidak tepat
akan reaksi obat - Ny.S melakukan
bisa mengganggu puasa sunat untuk
ginjalnya karena mengatasi
adanya hipertensi
pengalaman
keluarga yang - Keluarga Ny.S
mengalami gagal hanya melakukan
ginjal karena pendekatan
konsumsi obat spritual untuk
dalam waktu lama. mengatasi
hipertensi
- Ny.S menyatakan
minum obat anti - Ny.S makan buah
hipertensi jika mentimun jika
merasa sakit sakit kepala
kepala - Akfititas fisik
Mengungkapkan yang dilakukan
kesulitan menjalankan Ny.S belum
perawatan yang optimal untuk
ditetapkan mengendalikan
- Keluarga Ny.S hipertensi
menyatakan - Keluarga Ny.S

26
kesulitan mengatur berusaha tidak
menu Ny.S karena memberikan
pengaturan diet beban pikiran dan
beban kerja
hipertensi
kepada Ny.S
membuat Ny. S
tidak selera makan.

- Keluarga Ny.S
menyatakan
kesulitan
memotivasi Ny. s
agar minum obat
teratur karena
pengalaman
kerabat yang
mengalami gagal
ginjal.

Intervensi Keperawatan

Standar Luaran Standar Intervensi Tindakan


Keperawatan Keperawatan
1)Manajemen kesehatan Dukungan Observasi Identifikasi kebutuhan dan harapan
keluarga Keluarga keluarga tentang kesehatan
o Melakukan tindakan Merencanakan
untuk mengurangi Perawatan Identifikasi sumber-sumber yang
faktor risiko dimiliki keluarga
meningkat(1-3)
o Aktivitas hidup sehari-
hari efektif memenuhi Identifikasi tindakan yang dapat
tujuan kesehatan dilakukan keluarga
meningkat(1-3)
o Verbalisasi keseulitan Terapeutik Motivasi pengembangan sikap dan
dalam menjalani emosi yang mendukung upaya
program kesehatan
perawatan/pengobatan Edukasi Ajarkan cara perawatan yang bisa
menurun(1-3) dilakukan keluarga
2)Status kesehatan keluarga
o Kesehatan fisik
anggota keluarga Edukasi proses Observasi Identifikasi Kesiapan dan
meningkat(1-3) penyakit kemampuan menerima informasi
o Sumber perawatan
kesehatan meningkat Terapeutik Sediakan materi dan media
(1-3) pendidikan kesehatan

3) Tingkat Pengetahuan Jadwalkan pendidikan kesehatan


sesuai kesepakatan

27
o Persepsi yang keliru Edukasi Jelaskan penyebab dan faktor resiko
terhadap masalah(1-3) penyakit
Jelaskan kemungkinan terjadinya
komplikasi
Ajarkan cara meredakann atau
mengatasi gejala yang dirasakan
Edukasi program Observasi Identifikasi pengetahuan tentang
pengobatan pengobatan yang direkomendasikan

Terapeutik Beri dukungan untuk menjalani


program pengobatan dengan baik
dan benar

Libatkan keluarga untuk


memberikan dukungan pada pasien
selama pengobatan

Edukasi Anjurkan anggota keluarga dalam


mefanfaatkan sumber-sumber yang
ada dalam masyarakat

Jelaskan strategi mengelola efek


samping obat

28
29
30
31
32

Anda mungkin juga menyukai