Disusun Oleh:
MERI YUSNITA
1941312055
a. DataUmum
Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam
bagian ini.
1. Nama Keluarga : Tn. Z
2. Alamat dan Telepon : Perumahan Graha Andalas Asri Blok E No. 7
3. Komposisi Keluarga : Mertua, Adik Mertua, Ayah, Ibu, dan 3 orang
Anak
Genogram
Ket :
Laki-laki :
Perempuan :
Klien :
Cerai :
Keluarga serumah :
Meninggal :
4. Tipe bentuk keluarga : Extended family yaitu keluarga dengan pasangan yang
berbagi pengaturan rumah tangga dan pengeluaran keuangan. Dan anak-anak
dibesarkan oleh beberapa generasi dan memiliki pilihan model pola perilaku yang
akan membentuk perilaku mereka. Pada keluarga ini terdiri dari Mertua dari Istri
(Ny. N), adik mertua istri ( Ny. W), Tn. Z sebagai KK, dan 3 orang anak.
5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik)
Harta benda yang dimiliki: Rumah, Sepeda motor, TV, Perabot RT.
yaitu Adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara
epilepsi.
b) Riwayat penyakit keturunan: keluarga mengatakan tidak ada penyakit
keturunan.
Rumah Sakit
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah: 93 m²
d) Jumlah dan ratio kamar/ ruangan: 6 buah ruangan, terdiri dari: 2 kamar
Tn. Z
sepeda motor.
b. Struktur Kekuatan Keluarga: yakin kepada tuhan YME dengan rajin berdo’a
Tn. Z sebagai Ayah dan suami : Ia bertindak sebagai pencari nafkah bagi
keluarga dan pemimpin keluarga, dan juga melibatkan diri dalam peran
pengasuhan anak-anak.
Ny. M sebagai Istri dan Ibu: Ia bertindak sebagai pengurus rumah yang
dibantu oleh Ibunya Ny. N dan Ny. W dalam hal memasak, berbelanja,
waktu bekerja nya. Sehingga yang sering mengawasi dan mengasuh anak-
Ny. W sebagai adik mertua dari Ny. M (Tante Ny. M), yang ikut
d. Nilai dan Norma Keluarga: berpegang teguh pada nilai dan norma ajaran
agama Islam.
a. Fungsi afektif
Tn “Z” dan Ny “M” serta 3 orang anaknya yang sudah menginjak usia
b. Fungsi sosialisasi
keluarga: baik.
sebagai KK.
Kegiatan keluarga waktu senggang: diam dirumah, dan terkadang
kekambuhan kejang pada An. A dan pada saat ini, keluarga Tn. Z
mencoba untuk terus rutin memberikan obat anti kejang terhadap An. A
kejangnya 1 kali pemberian, dan keluarga Tn. Z masih panic bila An. A
cukup baik.
d. Fungsi reproduksi
a. Stressor jangka pendek: stress jika timbulnya kejang pada An “A” yang
menderita epilepsi.
b. Stressor jangka panjang: apakah penyakit yang diderita An “A” bisa sembuh
atau tidak dan apakah mengganggu dalam proses tumbuh kembang An. A
untuk kedepannya.
a. Identitas
Nama : An “A”
Umur : 8 Tahun
L/P : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : taa
penyebab kejang pada An. A, dan Tn. Z juga mengatakan Tn. Z dan keluarga
masih bingung dan panic dalam menghadapi An. A bila terjadi kejang
berulang.
d. Tanda-tanda vital: TD: 1100/70 mmHg, Nadi: 92 x/menit, Suhu: 36,5 C, RR:
18 x/menit.
Perkusi : taa
f. System Respirasi
Auskultasi : BU (+) N.
i. System Muskuloskeletal:
Atas: 4/4, Bawah, 4/4.
j. System Genitalia: Jenis kelamin laki-laki dan tidak ada kelainan system
genitalia.
jangan memandang pasien dari status social, dan ada kunjungan rumah.
ANALISIS DATA
5. Meningkat pengobatan dan pembiayaan serta memberikan kasih sayang dan kepercayaan.
Diharapkan keluarga dapat memberi dukungan yang baik, sehingga akan
mengurangi kejadian frekuensi kejang yang muncul dan dapat meningkatkan
kualitas hidup responden.
1. Dukungan Informasional
2. Dukungan Penilaian
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Emosional
2. Terapeutik
Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga diantaranya untuk
melakukan manajemen resiko apabila terjadi kekambuhan kejang pada An. A
dengan melihat kondisi sarana yang ada dirumah seperti didaerah yang resiko
lantainya licin diberikan anti slip, dan benda-benda yang mengancam terjadinya
resiko cedera dijauhkan dari jangkuan An. A
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-
MENKES-367-
2017_ttg_Pedoman_Pelayanan_Kedokteran_Tata_Laksana_Epilepsi_Anak_.pdf
Ketika diagnosis epilepsi ditegakkan, hal yang menjadi kekhawatiran orangtua
adalah keamanan. Hal tersebut menyebabkan orangtua membatasi aktivitas
anak dalam hal olahraga, aktivitas sosial, kegiatan ekstrakurikular, yang
sebetulnya tidak perlu. Risiko trauma pada anak epilepsi ternyata tidak lebih
tinggi dari anak tanpa epilepsi (peringkat buktiperingkat bukti 2, derajat
rekomendasi B). Hanya sedikit anak dengan epilepsi yang memerlukan
perhatian khusus karena risiko trauma yang terkait dengan kejang, misalnya
risiko trauma kepala pada anak dengan serangan kejang atonik berupa head
drop (peringkat buktiperingkat bukti 3, derajat rekomendasi C). Aktivitas dalam
air memiliki risiko yang berbeda dan memerlukan pengawasan yang sesuai
dengan kondisi. Pengawasan selama aktivitas berenang, berendam, dan mandi
dengan shower mengurangi risiko tenggelam (peringkat buktiperingkat bukti 3,
derajat rekomendasi C) Luka bakar dapat terjadi selama kejang, terutama
selama aktivitas memasak, minum air panas, mandi air panas atau terkena
benda panas lainnya (peringkat buktiperingkat bukti 3, derajat rekomendasi C).
3. Edukasi
Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga : menyiapka materi untuk
edukasi mengenai penyakit epilepsy, penatalaksanaan dirumah dan pertolongan
pertama ketika terjadi kejang berulang.
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-1309535/pertolongan-pertama-
untuk-anak-kejang-kejang
ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua jika anaknya
mengalami kejang yaitu :
1. Pindahkan anak ke tempat yang aman seperti lantai atau kasur serta jauh
dari benda-benda berbahaya.
2. Miringkan posisi kepala ke salah satu sisi agar ia tidak tersedak dan
memudahkan keluarnya air liur atau muntah.
3. Melonggarkan pakaian yang digunakannya agar anak tidak mengalami
sesak napas.
4. Jangan meletakkan atau memasukkan apapun ke dalam mulutnya selama
kejang-kejang berlangsung, termasuk memberinya obat-obatan.
5. Jika anak sulit bernapas atau kulitnya membiru segera bawa ke rumah
sakit atau telpon ambulance.
CATATAN PERAWATAN
Hari/Tanggal Intervensi Implementasi
Jumat/ 13-11- Koordinasi 1. Mengidentifikasi gangguan kesehatan
2020 Diskusi setiap anggota keluarga
keluarga Hasil : Pada keluarga Tn. Z, An. A dalam
proses pengobatan rutin epilepsy yaitu An.
A dengan Epilepsi, mengalami kekambuhan
3 bulan yang lalu.
2. mendiskusikan masalah kesehatan yang
sedang dialami.
Hasil : Tn. Z dan keluarga masih panic dan
bingung disaat An. A kambuh jejangnya.
Hasil :
- Dalam hal dukungan informasional :
keluarga Tn. Z masih bingung dengan
penyakit yang diderita An. A hanya pada
saat ini Tn. Z mengikuti setiap saran yang
diberikan dokter yang merawat Tn. Z,
apabila terjadi kekambuhan pada An. A
Tn. Z dan keluarga masih panic dalam
menghadapinya,
- Dalam dukungan instrumental : Tn. Z dan
keluarga memiliki asuransi atau jaminan
kesehatan dari kantor Tn. Z sehingga
untuk biaya pengobatan An. A setiap
bulan tidak mengeluarkan dana.
- Dalam dukungan emosional : Tn Z dan
keluarga selalu saling support dalam
merawat An. A dan adik-adiknya.
- Dalam dukungan penilaian : Tn. Z dan
keluarga mengatakan dengan control rutin
dan minum obat rutin An. A bisa sembuh
dari penyakit Epilepsinya.
3. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan
tindakan bersama keluarga : wawancara
dengan salah satu anggota keluarga Tn. Z
EVALUASI
Diagnosis / SLKI HARI EVALUASI
TANGGAL
Manajemen Selasa S/O :
Kesehatan 9 November 2020 1. Kemampuan menjelaskan masalah
kesehatan yang dialami (3/4)
Keluarga tidak
efektif : 2. Aktivitas keluarga mengatasi masalah
Manajemen kesehatan tepat (2/4)
Kesehatan
3. Verbalisasi kesulitan menjalankan
Keluarga perawatan yang ditetapkan (2/4)
A:
Manajemen kesehatan keluarga belum optimal
P:
Lanjutkan intervensi: memberikan pendidikan
kesehatan mengenai penyakit Epilepsi,
penanganan pertama epilepsy dan
perawatannya dirumah.
Jumat S/O :
24 November 2020 1. Kemampuan menjelaskan masalah
kesehatan yang dialami (4/4)
A:
Manajemen kesehatan keluarga sudah mulai
optimal
P:
Lanjutkan intervensi: kegiatan pemantauan
dengan implementasi yang telah diberikan
EVALUASI
Diagnosis Hari/Tanggal Evaluasi
Manajemen Jumat, S/O
Kesehatan Keluarga 13 - 11-2020 - Kemampuan menjelaskan masalah
Tidak Efektif kesehatan yang dialami (3/4)
- Aktivitas keluarga mengatasi masalah
(Epilepsy)
kesehatan tepat (3/4)
- Verbalisasi kesulitan menjalankan
perawatan yang ditetapkan
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. sedang
4. Cukup Meningkat
P : Intervensi dihentikan
LAPORAN PENDAHULUAN
KUNJUNGAN KE -1
Hari/ Tanggal : Jumat, 13 November 2020
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Ibu E dengan masalah kesehatan Gastritis.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut.
1. Data umum keluarga
2. Tahap perkembangan, riwayat keluarga
3. Data Lingkungan
4. Karakteristik rumah, lingkungan sekitar
5. Informasi tentang perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
6. Struktur Keluarga
7. Struktur peran
8. Nilai dan norma keluarga
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Epilepsy).
II. Proses Keperawatan
b. Rencana Tindakan
LAPORAN PENDAHULUAN
KUNJUNGAN KE - 3
Hari / Tanggal : Jumat, 17 November 2020
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn. Z adalah keluarga Extendeed Family yang terdiri dari suami,
istri,, anak, nenek (Ny. N/Mertua/Ibu Ny. M) dan adik dari Ny. N. Jumlah keluarga 7
orang, yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah, seorang ibu yang ikut
bekerja sebagai PNS dan juga mengurusi rumah tangga dan anak (friedman,2010).
Dalam keluarga Tn. Z sebagai kepala keluarga/Suami, Ny. M sebagai istri, dan An. A
anak pertama, An. H anak kedua dan An. H anak ketiga, Ny. N ( Mertua/Ibu Ny. M),
dan Ny. W adik dari nenek (Ny. N). Berdasarkan kunjungan pertama yang telah
dilakukan pada keluarga Tn. Z didapatkan data mengenai data umum keluarga,
tahap perkembangan dan riwayat keluarga, serta data lingkungan.
Tn. Z Mengatakan An. A menderita penyakit epilepsy sejak 2 tahun terakhir
mengatakan ada memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas, namun tidak
teratur,dalam meminum obatnya, 3 bulan terakhir An. A mengalami kejang
berulang dan Tn. Z mengatakan hal tersebut mungkin disebabkan oleh lupa nya
mengkonsumsi obat anti kejang dalam 1 kali pemberian. Saat ditanyakan
bagaimana cara penanganan bila An. A mengalami kekambuhan dengan
penyakitnya, Tn Z mengatakan keluarga nya masih bingung dan panic bila hal
tersebut terjadi. Dan sampai saat ini Tn. Z dan keluarga belum begitu mengerti
dengan penyakit An. A.
b. Masalah keperawatan keluarga
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn. Z adalah keluarga Extendeed Family yang terdiri dari suami,
istri,, anak, nenek (Ny. N/Mertua/Ibu Ny. M) dan adik dari Ny. N. Jumlah keluarga 7
orang, yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah, seorang ibu yang ikut
bekerja sebagai PNS dan juga mengurusi rumah tangga dan anak (friedman,2010).
Dalam keluarga Tn. Z sebagai kepala keluarga/Suami, Ny. M sebagai istri, dan An. A
anak pertama, An. H anak kedua dan An. H anak ketiga, Ny. N ( Mertua/Ibu Ny. M),
dan Ny. W adik dari nenek (Ny. N). Berdasarkan kunjungan pertama yang telah
dilakukan pada keluarga Tn. Z didapatkan data mengenai data umum keluarga,
tahap perkembangan dan riwayat keluarga, serta data lingkungan.
Tn. Z Mengatakan An. A menderita penyakit epilepsy sejak 2 tahun
terakhir mengatakan ada memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas, namun tidak
teratur,dalam meminum obatnya, 3 bulan terakhir An. A mengalami kejang
berulang dan Tn. Z mengatakan hal tersebut mungkin disebabkan oleh lupa nya
mengkonsumsi obat anti kejang dalam 1 kali pemberian. Saat ditanyakan
bagaimana cara penanganan bila An. A mengalami kekambuhan dengan
penyakitnya, Tn Z mengatakan keluarga nya masih bingung dan panic bila hal
tersebut terjadi. Dan sampai saat ini Tn. Z dan keluarga belum begitu mengerti
dengan penyakit An. A.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut adalah mengkaji kemampuan Tn Z
dan keluarga dalam mengenal masalah yang dialami nya lebih mendalam yaitu
meliputi pengetahuan Tn. Z tentang penyakit Epilepsi.
c. Masalah keperawatan keluarga
5. Pengobatan farmakologis
Tujuan pengobatan untuk pasien epilepsi adalah menghilangkan kejang tanpa
efek samping dari pengobatan, mencegah timbulnya kejang atau mengurangi
jumlah serangan tanpa mengganggu fungsi normal tubuh.
LAPORAN PENDAHULUAN
KUNJUNGAN KE - 5
Hari / Tanggal : Jumat, 24 November 2020
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn. Z adalah keluarga Extendeed Family yang terdiri dari suami,
istri,, anak, nenek (Ny. N/Mertua/Ibu Ny. M) dan adik dari Ny. N. Jumlah keluarga 7
orang, yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah, seorang ibu yang ikut
bekerja sebagai PNS dan juga mengurusi rumah tangga dan anak (friedman,2010).
Dalam keluarga Tn. Z sebagai kepala keluarga/Suami, Ny. M sebagai istri, dan An. A
anak pertama, An. H anak kedua dan An. H anak ketiga, Ny. N ( Mertua/Ibu Ny. M),
dan Ny. W adik dari nenek (Ny. N). Berdasarkan kunjungan pertama yang telah
dilakukan pada keluarga Tn. Z didapatkan data mengenai data umum keluarga,
tahap perkembangan dan riwayat keluarga, serta data lingkungan.
Tn. Z Mengatakan An. A menderita penyakit epilepsy sejak 2 tahun terakhir
mengatakan ada memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas, namun tidak
teratur,dalam meminum obatnya, 3 bulan terakhir An. A mengalami kejang
berulang dan Tn. Z mengatakan hal tersebut mungkin disebabkan oleh lupa nya
mengkonsumsi obat anti kejang dalam 1 kali pemberian. Saat ditanyakan
bagaimana cara penanganan bila An. A mengalami kekambuhan dengan
penyakitnya, Tn Z mengatakan keluarga nya masih bingung dan panic bila hal
tersebut terjadi. Dan sampai saat ini Tn. Z dan keluarga belum begitu mengerti
dengan penyakit An. A.
Kegiatan intervensi selanjutnya adalah memberikan edukasi atau
pendidikan kesehatan penanganan pertama kejang berulang pada An. A.
d. Masalah keperawatan keluarga
Aktivitas :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Mereview atau mengevaluasi pengetahuan pasien mengenai pendidikan
kesehatan yang telah diberikan sebelumnya yaitu pengertian, tanda
gejala, faktor resiko dan tanda gejala penyakit epilepsy.
Jelaskan penanganan pertama saat terjadinya kejang berulang pada An. A
VII. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi
b. Media dan Alat : Powerpint, leaflet
c. Waktu dan Tempat : Jumat, 24 November 2020 jam 11.00 WIB di rumah
Tn. Z
VIII. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
b. Kriteria proses
1. Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan
2. Tn. Z dan keluarga berpartisipasi aktif selama penyuluhan
3. Tn. Z dan keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Kriteria Hasil
1. Tn. Z dan keluarga mampu menyebutkan penanganan pertama kejang
berulang
2. Tn. Z dan keluarga mengatakan tidak panic atau bingung lagi saat menghadapi
kejang berulang pada An. A
3. Tn. Z dan keluarga mengatakan sudah mengerti bagaimana penangangan dan
perawatan An. A dengan epilepsinya
IX. Materi
Terlampir
Lampiran materi pertemuan 5
Pertolongan Pertama
Tahap – tahap dalam pertolongan pertama saat kejang, antara lain :32
a. Jauhkan penderita dari benda - benda berbahaya (gunting, pulpen, kompor api,
c. Berikan alas lembut di bawah kepala agar hentakan saat kejang tidak
menimbulkan cedera kepala dan kendorkan pakaian ketat atau kerah baju di
d. Miringkan tubuh penderita ke salah satu sisi supaya cairan dari mulut dapat
mengalir keluar dengan lancar dan menjaga aliran udara atau pernapasan.
sebelum kesadarannya pulih total, kemudian biarkan penderita beristirahat atau tidur.
DAFTAR PUSTAKA
Gunardi, Hartono.2011.Buku Kumpulan Tips Pediatri. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Primardi, dkk. Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010: OPTIMISME, HARAPAN, DUKUNGAN
SOSIAL KELUARGA, DAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN EPILEPSI,
Staf Pengajar Ilmu kesehatan Anak. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: InfoMedika
Wahyuningsih; editor bahasa Indonesia, Dwi Widarti.Edisi 9.Jakarta: EGCWong, Donna L.2015.
Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik/ Donna L. Wong; alih bahasa, Dr. Andry Hartono;
Kurnianingsih. Edisi 6. Jakarta: EGC Meadow R dan Simon N.2006. Lecture Notes PEDIATRIKA.7th ed.
Jakarta:Erlangga.
Muttaqin, Arif.2013. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-1309535/pertolongan-pertama-untuk-anak-kejang-kejang
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-367-
2017_ttg_Pedoman_Pelayanan_Kedokteran_Tata_Laksana_Epilepsi_Anak_.pdf
https://utswmed.org/medblog/epilepsy-treatments/