HUB. STATUS
NO NAMA JK UMUR PEKERJAAN PENDIDIKAN
DNG KK KESEHATAN
1 Tn. P 45 Suami Wiraswasta SMA Asam Urat
tahun
2 Ny. G 40 Istri Ibu rumah SMA Sehat
tahun tangga
3 An. J 18 Anak Pelajar/ SMA Sehat
tahun mahasiswa
4 An. R 13 Anak Pelajar SMP Sehat
tahun
c. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Serumah
d. Tipe Keluarga
1. Jenis tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. P adalah Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak serta terdapat seorang suami sebagai pencari nafkah bagi
keluarga.
e. Suku Bangsa
1. Asal suku bangsa
Suku / Bangsa klien adalah jawa.
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik atau langsung
membeli obat diapotik sesuai dengan resep dokter.
f. Agama dan Kepercayaan
Agama yang dianut klien adalah Islam. Semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh
bertetangan dengan ajaran agama islam.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah
Suami
2. Penghasilan
Pendapataan rata-rata Tn. P adalah kisaran Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 setiap
bulan.
3. Upaya lain yang dilakukan
Tn. P juga melakukan pekerjaan seperti
4. Harta benda yang dimiliki
Harta benda yang dimiliki keluarga Tn. P yaitu rumah, tanah, dan sepeda motor.
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga Tn. P yaitu makanan sehari-hari,
bensin, dan kuota internet untuk sekolah anak.
6. Tabungan
Tabungan yang dimiliki keluarga Tn. P yaitu sebesar Rp. 50.000.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak memiliki kebiasaan rekreasi ataupun piknik keluar kota. Biasanya
hanya menonton televise sambil bercerita. Untuk berkunjung ke keluarga istri jarang
dilakukan kecuali ada acara penting.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja (13-18
tahun) yang tugasnya :
- Memberi perhatian lebih
- Bersama-sama mendiskusikan sekolah
- Memberi kebebasan dalam batas tanggung jawab
- Komunikasi dua arah
b. Riwayat keluarga inti
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn. P mengatakan bahwa dirinya menderita asam urat dan hipertensi sejak lama
dan sering mengeluh kaki dan tangan serta sendi-sendinya nyeri, dan belakang
kepalanya terasa berat disertai tekanan darah yang tinggi. Biasanya Tn. P membeli
obat di warung dan jika tak kunjung sembuh klien berobat ke tenaga kesehatan
seperti bidan praktik.
2. Riwayat penyakit keturunan
Dahulu Tn. P bekerja sebagai tukang bangunan sampai dengan sekarang dan Ny.
G tidak bekerja hanya sebagai IRT. Tn. P mengatakan dahulu dikeluarganya tidak
ada yang pernah menderita penyakit hipertensi. Hanya menderita asam urat itupun
hanya sesekali keluhan tidak kunjung hilang atau berkurang baru berobat ke
tenaga kesehatan.
3. Riwayat kesehatan masing2 anggota keluarga
Keterangan :
1 : ruang tamu dan keluarga
2,3,4, : kamar tidur
5 : dapur
6 : toilet
Karakteristik tetangga dan komunitas
1. Kebiasaan :
Rumah keluarga Tn. P berdekatan dengan tetangga, dan hubungan keluarga Tn. P
dengan tetangga baik, Tn. P selalu aktif dalam kegiatan masyarakat. Bila ada
kegiatan di lingkungan rumahnya Tn. P dan Ny. G selalu hadir dan berperan aktif.
2. Aturan / kesepakatan:
3. Budaya :
Keluarga menerapkan budaya yang ada disekitar lingkungan, yaitu slametan,
yasinan, kerja bakti
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. P dan Ny. G menetap bertempat tinggal, tidak berpindah-pindah. Bila
ada kesempatan sesekali keluarga bersilahturahmi ke rumah keluarga.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. P sering berinteraksi dengan masyarakat/warga sekitar.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. P mengatakan jika ada masalah mendiskusikannya dengan keluarga inti
dan keluarga besar dengan komunikasi terbuka satu sama lain. Ny. G mengatakan jika
ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau dokter praktik swasta.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola / cara komunikasi keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain dan dalam keluarga bebas menyatakan
pendapat tetapi pengambil keputusan adalah Tn. P sebagai kepala keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. P saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta mendukung.
Tn. P dan Ny. G mampu merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apabila ada masalah Ny. G diskusi dengan suami dan juga minta nasehat kepada
saudaranya.
c. Struktur peran
- Tn. P sebagai kepala keluarga, berperan sebagai suami dan pencari nafkah yang
utama.
- Ny. G adalah seorang Ibu Rumah tangga dan juga ikut membantu mencari nafkah
dengan menjadi buruh tani.
- An. J & R adalah seorang anak berperan sebagai anak yang tugasnya utamanya
merupakan belajar.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. P menerapkan aturan0aturan sesuai dengan ajaran agama islam dengan
mengharapkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan
ibadah dan ajaran agama islam. Nilai dan norma Tn. P sesuai dengan kebiasaan adat
jawa pada umumnya dan ikut serta dalam kegiatan bermasyarakat dilingkungannya.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. P saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal
saudara ada yang dekat dan ada jauh. namun jika ada kesusahan dalam keluarga Tn.
P, saudara-saudaranya sangat membantu.
b. Fungsi sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
Keluarga Tn. P sangat harmonis, humoris.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga Tn. P sangat komunikatif dan aktif.
3. Kegiatan keluarga waktu senggang
Keluarga Tn. P ketika sedang senggang biasanya adalah menonton televise
bersama sambil bercerita.
4. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Keluarga Tn. P mengatakan hubungan dengan saudaranya, sosialisasi dengan
tetangga juga baik. Ny. G mengatakan dalam bersosialisasi tidak memilih-milih.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit / masalah kesehatan keluarga
Ny. G mengetahui bahwa suaminya menderita penyakit asam urat dan hipertensi
begitu juga dengan Tn. P sudah mengerti akan penyakit yang dideritanya. Saat di
tanya tentang pengertian asam urat Tn. P dan Ny. G mengetahui pengertian,
penyebab, tanda gejala tentang asam urat.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Menurut Ny. G bila ada salah satu keluarga yang sakit tapi tidak parah, maka
mereka biasanya membeli obat di warung. Namun bila sakitnya tidak sembuh-
sembuh mereka membawanya ke tenaga kesehatan yaitu dokter.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Menurut Ny. G ketika sakitnya tidak parah maka keluarga di rawat di rumah di
obati sendiri dengan membeli obat di warung. Apabila parah dan obat warung
tidak berhasil maka keluarga yang sakit dibawa ke tenaga kesehatan seperti dokter
praktik. Keluarga mengatakan kurang mengerti akan penanganan dan pencegahan
asam urat.
4. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Ny. G mengatakan rumahnya dibersihkan ketika merasa sudah banyak debu atau
kotoran, mungkin seminggu sekali atau lebih. Jendela rumah tidak pernah dibuka,
keadaan rumah cukup bersih dan cukup rapi, pencahayaan di rumah kurang.
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Tn. P mengetahui fasilitas kesehatan yang terdekat adalah puskesmas dan dokter
praktik. Bila ada anggota yang sakit biasanya di bawa ke dokter praktik. Tn. P dan
Ny. G mengatakan untuk masalah asam urat dan hipertensi yang dideritanya
sekarang tidak merasa perlu untuk berobat kefasilitas kesehatan, karen sakitnya
belum parah. Dan Tn. P juga mengatakan bahwa belum punya waktu untuk pergi
berobat ke pelayanan kesehatan karena sibuk bekerja.
d. Fungsi reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak
Ny. G mengatakan bahwa perencanaan untuk memiliki anak adalah berjumlah 2.
2. Akseptor KB
Klien mengatakan ikut program KB, dan Tn. P mendukung program KB yang di
lakukan oleh Ny. G
3. Keterangan lain
Tidak ada
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek
Keluarga Ny. G mempunyai harapan supaya Tn. P bisa sembuh dari penyakit yang
dideritanya.
b. Stressor jangka panjang
Tn. P mengatakan bahwa ingin segera sembuh dari penyakitnya.
c. Strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga
sehingga masukan keluarga dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah
maladaptive.
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi, sayuran seperti
bayam, sayur sup, lauk pauk seperti ayam, ikan, telur, tempe, tahu, kadang-kadang
juga mengkonsumsi buah seperti pisang, papaya, mangga, jeruk, dan apel. Minuman
yang dikonsumsi yaitu air putih, susu, teh, dan es. Cara pengelolaan makanan dicuci
dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi
kebutuhan.
b. Upaya lain
Tidak ada
VIII. PEMERIKSAAN FISIK (Head to Toe/ ROS)
Anggota Keluarga
No Pemeriksaan
Tn. P Ny. G
1 Kepala Rambut hitam Rambut hitam
2 TTV TD : 140/80 TD : 120/80
mmHg mmHg
N : 64x/mnt N : 70x/mnt
S : 36,6 S : 36,8
RR : 20x/mnt RR : 20x/mnt
3 BB/TB BB : 70 kg BB : 63 kg
TB : 170 cm TB : 163 cm
4 Mata Anemis (-) Anemis (-)
5 Hidung Sekret (-) Sekret (-)
6 Telinga Telinga
simetris,
ukuran
7 Ekstermitas Anggota Anggota
gerak gerak
ekstremitas ekstermitas
klien lengkap, lengkap,
kedua kaki kedua kaki
dan tangan dan tangan
klien terlihat klien terlihat
simetris, tidak simetris, tidak
ada luka, ada luka,
tidak ada tidak ada
kelemahan kelemahan
pada pada
ektermitas ektermitas
atas dan atas dan
bawah akan bawah
tetapi klien
sering
mengeluh
nyeri pada
persendian
pada seluruh
tubuhnya
terutama
sendi-sendi
kaki dan
tangan
a. Nyeri akut
TOTAL 8 5 3,67
b. Intoleransi aktivitas
TOTAL 8 5 3,67
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Terapeutik
1. Berikan
teknik
nonfarmakolo
ki untuk
mengurangi
rasa nyeri
(misal tens,
hipnosis,
akupresur,
terapi musik,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin
, terapi
bermain)
2. Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa myeri
(misal suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi
istirahat dan
tidur
4. Pertimbangan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredekan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
3. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat
5. Anjurkan
teknik
nonfarmakolo
gi untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kaloborasi
Kaloborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
2 Intoleransi Setelah dilakukan Verbal Keluarga Observasi
aktivitas pada Asuhan mampu 1. Identifikasi
keluarga Tn. P Keperawatan menjawab gangguan
berhubungan selama 1x24 jam pertanyaan fungsi tubuh
degan diharapkan yang yang
ketidakmampuan toleransi aktivitas diberikan mengakibatk
keluarga merawat meningkat an kelelahan
yang sakit ditandai ditandai dengan Keluarga 2. monitor
dengan Tn. P tidak pasien tidak dapat kelelahan
dapat melakukan mengeluh memenuhi fisik dan
aktivitas jika kesakitan lagi kebutuhan emosional
kambuh keluarga 3. monitor pola
dikarenakan nyeri yang sakit jam tidur
4. monitor
Keluarga lokasi dan
mampu ketidaknyam
merawat anan selama
anggota melakukan
keluarga aktivitas
yang sakit Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan
nyaman dan
rendah
stimulus
(mis. cahaya,
suara,
kunjungan)
2. Lakukan
latihan
rentang gerak
pasif
dan/atau aktif
3. Berikan
aktivitas
distraksi
yang
menyenangka
n
4. Fasilitasi
duduk disisi
tempat tidur,
jika tidak
berpindah
atau berjalan
Edukasi
1. Anjurkan
tirah baring
2. anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
3. anjurkan
menghubungi
perawat jika
tanda dan
gejala
kelelahan
tidak
berkurang
4. ajarkan
strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
cara
meningkatka
n asupan
makanan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN