Anda di halaman 1dari 19

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Imroatul Wirasati


Nim : 19613266
Kelas : D3 Keperawatan C

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. P Pendidikan : SMA
Umur : 45 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Magetan
Suku : Jawa
b. Komposisi Keluarga

HUB. STATUS
NO NAMA JK UMUR PEKERJAAN PENDIDIKAN
DNG KK KESEHATAN
1 Tn. P 45 Suami Wiraswasta SMA Asam Urat
tahun
2 Ny. G 40 Istri Ibu rumah SMA Sehat
tahun tangga
3 An. J 18 Anak Pelajar/ SMA Sehat
tahun mahasiswa
4 An. R 13 Anak Pelajar SMP Sehat
tahun

c. Genogram
Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= Klien
= Serumah

d. Tipe Keluarga
1. Jenis tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. P adalah Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak serta terdapat seorang suami sebagai pencari nafkah bagi
keluarga.
e. Suku Bangsa
1. Asal suku bangsa
Suku / Bangsa klien adalah jawa.
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik atau langsung
membeli obat diapotik sesuai dengan resep dokter.
f. Agama dan Kepercayaan
Agama yang dianut klien adalah Islam. Semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh
bertetangan dengan ajaran agama islam.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah
Suami
2. Penghasilan
Pendapataan rata-rata Tn. P adalah kisaran Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 setiap
bulan.
3. Upaya lain yang dilakukan
Tn. P juga melakukan pekerjaan seperti
4. Harta benda yang dimiliki
Harta benda yang dimiliki keluarga Tn. P yaitu rumah, tanah, dan sepeda motor.
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga Tn. P yaitu makanan sehari-hari,
bensin, dan kuota internet untuk sekolah anak.
6. Tabungan
Tabungan yang dimiliki keluarga Tn. P yaitu sebesar Rp. 50.000.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak memiliki kebiasaan rekreasi ataupun piknik keluar kota. Biasanya
hanya menonton televise sambil bercerita. Untuk berkunjung ke keluarga istri jarang
dilakukan kecuali ada acara penting.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja (13-18
tahun) yang tugasnya :
- Memberi perhatian lebih
- Bersama-sama mendiskusikan sekolah
- Memberi kebebasan dalam batas tanggung jawab
- Komunikasi dua arah
b. Riwayat keluarga inti
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn. P mengatakan bahwa dirinya menderita asam urat dan hipertensi sejak lama
dan sering mengeluh kaki dan tangan serta sendi-sendinya nyeri, dan belakang
kepalanya terasa berat disertai tekanan darah yang tinggi. Biasanya Tn. P membeli
obat di warung dan jika tak kunjung sembuh klien berobat ke tenaga kesehatan
seperti bidan praktik.
2. Riwayat penyakit keturunan
Dahulu Tn. P bekerja sebagai tukang bangunan sampai dengan sekarang dan Ny.
G tidak bekerja hanya sebagai IRT. Tn. P mengatakan dahulu dikeluarganya tidak
ada yang pernah menderita penyakit hipertensi. Hanya menderita asam urat itupun
hanya sesekali keluhan tidak kunjung hilang atau berkurang baru berobat ke
tenaga kesehatan.
3. Riwayat kesehatan masing2 anggota keluarga

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


Kesehatan Kesehatan yang
telah
dilakukan
1 Tn. P 45 62 Sakit - Asam urat
tahun Kg
2 Ny. G 40 58 Sehat - Tidak ada
tahun Kg

4. Sumber Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan berupa BPJS dari pemerintah.
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Riwayat

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik rumah
1. Luas rumah : 12×8 m2
2. Tipe rumah: (√ ) Permanen ( ) Semi permanen ( ) Tidak
permanen
3. Kepemilikan : ( √ ) Sendiri ( ) Sewa ( ) Orangtua
4. Jumlah ratio kamar / ruangan : Ada 3 kamar tidur, ruang tamu dan keluarga,
dapur dan kamar mandi
5. Ventilasi / jendela : ( √ ) ≤ 10 % luas lantai (2) > 10 % luas
lantai
6. Pemanfaatan ruangan : ( ) Baik ( √ ) Kurang
7. Septic tank : ( √ ) ≤ 10m ( ) >10m
8. Sumber air minum : ( ) PDAM ( √ ) Sumur pompa
9. Kamar mandi / WC: ( ) Leher angsa ( √ ) Cemplung ( ) Tidak punya
10. Pembuangan sampah : ( √ ) Terbuka ( ) Tertutup ( ) Tidak punya
11. Keadaan lingkungan : ( ) Bersih ( √ ) Kurang
12. Penerangan : ( ) Baik ( √ ) Cukup ( ) Kurang
b. Denah rumah (terlampir)

Keterangan :
1 : ruang tamu dan keluarga
2,3,4, : kamar tidur
5 : dapur
6 : toilet
Karakteristik tetangga dan komunitas
1. Kebiasaan :
Rumah keluarga Tn. P berdekatan dengan tetangga, dan hubungan keluarga Tn. P
dengan tetangga baik, Tn. P selalu aktif dalam kegiatan masyarakat. Bila ada
kegiatan di lingkungan rumahnya Tn. P dan Ny. G selalu hadir dan berperan aktif.
2. Aturan / kesepakatan:
3. Budaya :
Keluarga menerapkan budaya yang ada disekitar lingkungan, yaitu slametan,
yasinan, kerja bakti
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. P dan Ny. G menetap bertempat tinggal, tidak berpindah-pindah. Bila
ada kesempatan sesekali keluarga bersilahturahmi ke rumah keluarga.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. P sering berinteraksi dengan masyarakat/warga sekitar.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. P mengatakan jika ada masalah mendiskusikannya dengan keluarga inti
dan keluarga besar dengan komunikasi terbuka satu sama lain. Ny. G mengatakan jika
ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau dokter praktik swasta.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola / cara komunikasi keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain dan dalam keluarga bebas menyatakan
pendapat tetapi pengambil keputusan adalah Tn. P sebagai kepala keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. P saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta mendukung.
Tn. P dan Ny. G mampu merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apabila ada masalah Ny. G diskusi dengan suami dan juga minta nasehat kepada
saudaranya.
c. Struktur peran
- Tn. P sebagai kepala keluarga, berperan sebagai suami dan pencari nafkah yang
utama.
- Ny. G adalah seorang Ibu Rumah tangga dan juga ikut membantu mencari nafkah
dengan menjadi buruh tani.
- An. J & R adalah seorang anak berperan sebagai anak yang tugasnya utamanya
merupakan belajar.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. P menerapkan aturan0aturan sesuai dengan ajaran agama islam dengan
mengharapkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan
ibadah dan ajaran agama islam. Nilai dan norma Tn. P sesuai dengan kebiasaan adat
jawa pada umumnya dan ikut serta dalam kegiatan bermasyarakat dilingkungannya.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. P saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal
saudara ada yang dekat dan ada jauh. namun jika ada kesusahan dalam keluarga Tn.
P, saudara-saudaranya sangat membantu.
b. Fungsi sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
Keluarga Tn. P sangat harmonis, humoris.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga Tn. P sangat komunikatif dan aktif.
3. Kegiatan keluarga waktu senggang
Keluarga Tn. P ketika sedang senggang biasanya adalah menonton televise
bersama sambil bercerita.
4. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Keluarga Tn. P mengatakan hubungan dengan saudaranya, sosialisasi dengan
tetangga juga baik. Ny. G mengatakan dalam bersosialisasi tidak memilih-milih.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit / masalah kesehatan keluarga
Ny. G mengetahui bahwa suaminya menderita penyakit asam urat dan hipertensi
begitu juga dengan Tn. P sudah mengerti akan penyakit yang dideritanya. Saat di
tanya tentang pengertian asam urat Tn. P dan Ny. G mengetahui pengertian,
penyebab, tanda gejala tentang asam urat.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Menurut Ny. G bila ada salah satu keluarga yang sakit tapi tidak parah, maka
mereka biasanya membeli obat di warung. Namun bila sakitnya tidak sembuh-
sembuh mereka membawanya ke tenaga kesehatan yaitu dokter.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Menurut Ny. G ketika sakitnya tidak parah maka keluarga di rawat di rumah di
obati sendiri dengan membeli obat di warung. Apabila parah dan obat warung
tidak berhasil maka keluarga yang sakit dibawa ke tenaga kesehatan seperti dokter
praktik. Keluarga mengatakan kurang mengerti akan penanganan dan pencegahan
asam urat.
4. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Ny. G mengatakan rumahnya dibersihkan ketika merasa sudah banyak debu atau
kotoran, mungkin seminggu sekali atau lebih. Jendela rumah tidak pernah dibuka,
keadaan rumah cukup bersih dan cukup rapi, pencahayaan di rumah kurang.
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Tn. P mengetahui fasilitas kesehatan yang terdekat adalah puskesmas dan dokter
praktik. Bila ada anggota yang sakit biasanya di bawa ke dokter praktik. Tn. P dan
Ny. G mengatakan untuk masalah asam urat dan hipertensi yang dideritanya
sekarang tidak merasa perlu untuk berobat kefasilitas kesehatan, karen sakitnya
belum parah. Dan Tn. P juga mengatakan bahwa belum punya waktu untuk pergi
berobat ke pelayanan kesehatan karena sibuk bekerja.
d. Fungsi reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak
Ny. G mengatakan bahwa perencanaan untuk memiliki anak adalah berjumlah 2.
2. Akseptor KB
Klien mengatakan ikut program KB, dan Tn. P mendukung program KB yang di
lakukan oleh Ny. G
3. Keterangan lain
Tidak ada
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek
Keluarga Ny. G mempunyai harapan supaya Tn. P bisa sembuh dari penyakit yang
dideritanya.
b. Stressor jangka panjang
Tn. P mengatakan bahwa ingin segera sembuh dari penyakitnya.
c. Strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga
sehingga masukan keluarga dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah
maladaptive.
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi, sayuran seperti
bayam, sayur sup, lauk pauk seperti ayam, ikan, telur, tempe, tahu, kadang-kadang
juga mengkonsumsi buah seperti pisang, papaya, mangga, jeruk, dan apel. Minuman
yang dikonsumsi yaitu air putih, susu, teh, dan es. Cara pengelolaan makanan dicuci
dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi
kebutuhan.
b. Upaya lain
Tidak ada
VIII. PEMERIKSAAN FISIK (Head to Toe/ ROS)

Anggota Keluarga
No Pemeriksaan
Tn. P Ny. G
1 Kepala Rambut hitam Rambut hitam
2 TTV TD : 140/80 TD : 120/80
mmHg mmHg
N : 64x/mnt N : 70x/mnt
S : 36,6 S : 36,8
RR : 20x/mnt RR : 20x/mnt
3 BB/TB BB : 70 kg BB : 63 kg
TB : 170 cm TB : 163 cm
4 Mata Anemis (-) Anemis (-)
5 Hidung Sekret (-) Sekret (-)
6 Telinga Telinga
simetris,
ukuran
7 Ekstermitas Anggota Anggota
gerak gerak
ekstremitas ekstermitas
klien lengkap, lengkap,
kedua kaki kedua kaki
dan tangan dan tangan
klien terlihat klien terlihat
simetris, tidak simetris, tidak
ada luka, ada luka,
tidak ada tidak ada
kelemahan kelemahan
pada pada
ektermitas ektermitas
atas dan atas dan
bawah akan bawah
tetapi klien
sering
mengeluh
nyeri pada
persendian
pada seluruh
tubuhnya
terutama
sendi-sendi
kaki dan
tangan

IX. PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN


Tidak ada
X. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Ny. G mengatakan agar suaminya dapat sembuh dari penyakitnya sehingga tidak
kesakitaan lagi.
b. Terhadap petugas kesehatan
Keluarga mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
bisa sangat membantu keluarga mencegah penyakit yang ada pada keluarganya.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Data Subjektif: Ketidakmampuan Nyeri akut pada
- Klien mengeluh nyeri pada keluarga merawat keluarga Tn. P
pergelangan kaki dan lutut anggota keluarga
yang sakit ditandai
- Klien mengatakan nyeri seperti
dengan Tn. P sering
ditusuk-tusuk kesakitan pada
- Klien mengatakan nyeri timbul pergelangan kaki
saat melakukan aktifitas yang
berlebihan dan saat duduk melipat
kaki terlalu lama
- Keluarga Tn. P mengatakan tidak
tahu cara mengurangi rasa sakit
saat penyakit asam uratnya
kambuh
Data Objektif:
- Skala nyeri 7
- Kadar asam urat 8
- Klien tampak meringis
- Pemeriksaan TTV
TD : 140/80 mmHg
N : 64x/mnt
S : 36,6
RR : 20x/mnt
2. Data Subjektif: Ketidakmampuan Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan merawat anggota
pergelangan kaki terasa keluarga yang sakit
linu dan kesemutan dan
tidak bisa melakukan
aktivitas
Data Objektif:
- Klien mengurut kakinya
- Kaki klien sedikit membengkak
- Klien terlihat sedikit incang saat
berjalan
- Klien dibantu oleh keluarga untuk
melakukan aktivitas ika lagi
kambuh
PRIORITAS MASALAH

a. Nyeri akut

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


Sifat masalah 3 1 3/3×1 = 1 Tn. P sering sakit
dipergelangan kaki dan
merasakan nyeri

Kemungkinan Masalah 2 2 2/2×2=2 Keluarga dapat mengatasinya


Untuk Diubah dengan membeli obat ke
warung atau pelayanan
kesehatan terdekat

Potensial Masalah Untuk 2 1 2/3x1=0,67 Mengontrol makanan dapat


Dicegah mencegah terjadinya
kekambuhan berulang

Penonjolan Masalah 1 1 1/1x2=0,5 Keluarga membeli


pertolongan/pengobatan
dengan membeli obat ke
warung atau pelayanan
kesehatan menandakan
keluarga ingin segera teratasi
tetapi tidak tahu bagaimana
cara merawatnya

TOTAL 8 5 3,67

b. Intoleransi aktivitas

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


Sifat masalah 3 1 3/3×1 = 1 Keluarga mengatakan jika
kambuh Tn. P tidak dapat
melakukan aktivitas secara
mandiri
Kemungkinan Masalah 2 2 2/2×2= 2 Keluarga membantu untuk
Untuk Diubah memenuhi kebutuhan Tn. P
jika mengalami kekambuhan

Potensial Masalah Untuk 2 1 2/3x1=0,6 Keluarga mampu


Dicegah memberikan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh Tn. P

Penonjolan Masalah 1 1 1/1x2=0,5 Keluarga masih mampu


memenuhi kebutuhan Tn. P
tapi tidak begitu tahu cara
merawatnya

TOTAL 8 5 3,67
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA EVALUASI RENCANA


TUJUAN
KEPERAWATAN KRITERIA STANDAR TINDAKAN
1 Nyeri akut pada Setelah dilakukan Verbal Keluarga Observasi
keluarga Tn. P Asuhan dapat 1. Identifikasi
berhubungan Keperawatan menjawab lokasi,
dengan selama 1x24 jam pertanyaan karakteristik,
ketidakmampuan diharapkan yang durasi,
keluarga merawat tingkat nyeri diberikan kualitas,
anggota keluarga menurun ditandai intensitas
yang sakit ditandai dengan pasien Keluarga nyeri
dengan Tn. P tidak sering dapat 2. Identifikasi
sering kesakitan kesakitan pada membawa skala nyeri
pada pergelangan pergelangan kaki keluarga 3. Identifikasi
kaki yang sakit respons nyeri
ke tempat non verbal
pelayanan 4. Identifikasi
kesehatan faktor yang
memperberat
Keluarga dan
mampu memperingan
menjawab nyeri
pertanyaan 5. Identifikasi
yang pengetahuan
diberkan dan
keyakinan
tentang nyeri
6. Identifikasi
pengaruh
budaya
terhadap
respon nyeri
7. Identifikasi
pengaruh
nyeri pada
kualitas
hidup
8. Monitor
keberhasilan
terapi
komplemente
r yang sudah
diberikan
9. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik

Terapeutik

1. Berikan
teknik
nonfarmakolo
ki untuk
mengurangi
rasa nyeri
(misal tens,
hipnosis,
akupresur,
terapi musik,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin
, terapi
bermain)
2. Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa myeri
(misal suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi
istirahat dan
tidur
4. Pertimbangan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredekan
nyeri
Edukasi

1. Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
3. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat
5. Anjurkan
teknik
nonfarmakolo
gi untuk
mengurangi
rasa nyeri

Kaloborasi

Kaloborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
2 Intoleransi Setelah dilakukan Verbal Keluarga Observasi
aktivitas pada Asuhan mampu 1. Identifikasi
keluarga Tn. P Keperawatan menjawab gangguan
berhubungan selama 1x24 jam pertanyaan fungsi tubuh
degan diharapkan yang yang
ketidakmampuan toleransi aktivitas diberikan mengakibatk
keluarga merawat meningkat an kelelahan
yang sakit ditandai ditandai dengan Keluarga 2. monitor
dengan Tn. P tidak pasien tidak dapat kelelahan
dapat melakukan mengeluh memenuhi fisik dan
aktivitas jika kesakitan lagi kebutuhan emosional
kambuh keluarga 3. monitor pola
dikarenakan nyeri yang sakit jam tidur
4. monitor
Keluarga lokasi dan
mampu ketidaknyam
merawat anan selama
anggota melakukan
keluarga aktivitas
yang sakit Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan
nyaman dan
rendah
stimulus
(mis. cahaya,
suara,
kunjungan)
2. Lakukan
latihan
rentang gerak
pasif
dan/atau aktif
3. Berikan
aktivitas
distraksi
yang
menyenangka
n
4. Fasilitasi
duduk disisi
tempat tidur,
jika tidak
berpindah
atau berjalan
Edukasi
1. Anjurkan
tirah baring
2. anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
3. anjurkan
menghubungi
perawat jika
tanda dan
gejala
kelelahan
tidak
berkurang
4. ajarkan
strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
cara
meningkatka
n asupan
makanan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL DP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


JAM
5 1 dan 2 1. Menjelaskan kepada S : klien mengatakan Imroatul
september keluarga tentang asam paham terhadap apa yang
2021 urat dijelaskan
10.00 2. Mengkaji kondisi O : keluarga mampu
kesehatan keluarga menjawab pertanyaan
3. Mengkaji skala nyeri yang diberikan
4. Mengkaji kadar asam Kadar asam urat 8
urat Skala nyeri 7
5. Mengjarkan klien dan A : masalah teratasi
keluarga teknik sebagian
relaksasi nafas dalam P : intervensi dilanjutkan
6 1 dan 2 1. Mengajarkan keluarga S : keluarga mengatakan Imroatul
september tentang mengkaji paham terhadap apa yang
2021 skala nyeri dijelaskan
2. Memberikan Klien mengatakan nyeri
penjelasan tentang berkurang
pola diet bagi O : keluarga paham
penderita asam urat bagaimana cara mengkaji
3. Mengkaji kadar asam nyeri
urat Kadar asam urat berturun
7,5
Skala nyeri 2
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
7 1 dan 2 1. Menjelaskan kepada S : klien dan keluarga Imroatul
september klien tentang mengatakan paham
2021 pergerakan sendi terhadap apa yang
2. Mengkaji TTV klien dijelaskan
3. Memotivasi klien dan O : keluarga terlihat
keluarga untuk hidup paham dan mampu
sehat menjawab pertanyaan
yang diberikan
Kadar asam urat berkurang
6
TD : 130/70 mmHg
N : 78x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,4
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai