Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

Z DENGAN SATU
ANGGOTA MENDERITA DM DI DESA BARABAI KECAMATAN
BENAWA TENGAH
TAHUN 2019

OLEH :

NAMA : MUNIK HADIJAH


NPM : 1814401120036

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. H DENGAN DIABETES
MELLITUS DI RT 01 DESA BARABAI KECAMATAN BENAWA TENGAH
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TAHUN 2019

Nama Mahasiswa : Munik Hadijah


NPM : 1814401120036
Tempat : Desa Barabai Kecamatan Benawa Tengah Kabupaten Hulu
Sungai Tengah
Tanggal Pengkajian : 24 Desember 2019

A. Pengkajian
I. Identitas Keluarga
1. Kepala Keluarga
a. Nama : Tn. Z
b. Umur : 54 tahun
c. Pekerjaan : Petani
d. Pendidikan : SD
e. Tipe Keluarga : Keluarga Inti (nuclear Family)
f. Agama : Islam
g. Suku : Banjar
h. Alamat : Desa Barabai rt.01
i. Daftar Anggota Keluarga

Komposisi Keluarga : Ayah, Ibu dan Anak


Hub. dengan Pendidikan Perkerjaan Ket.
No Nama JK Umur
KK
1 Tn.Z L Suami 54 SD Petani Sehat
2 Ny.H P Istri 54 IRT Sakit
Belum Sehat
3 Nn. R L Anak 20 berkerja
SD Belum Sehat
4 Nn.N L Anak 6 berkerja

Genogram

Ny. H
Tn. Z 51th
51th
: Laki-laki : Hubungan Keluarga

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Klien : Meninggal

2. Tipe keluarga
Tipe keluarga inti yang terdiri seorang ayah untuk mencari nafkah.
Seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan anak. Dalam keluarga
Ny.N terdiri dari Tn.M sebagai kelapa rumah tangga, Ny.N sebagai ibu
dan An.M sebagai anak.
3. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. H mengatakan aktivitas rekreasi keluarga yang sering dilakukan
ketika waktu luang biasanya hanya nonton tv dan mengobrol bersama.

II. Riwayat dan perkembangan Keluarga saat ini


1. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada saat ini Tn.Z sedang berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja
2. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. Z mengalami penyakit asam urat dan istri Tn Z yaitu Ny. H
menyatakan sudah beberapa tahun ini mengeluh peningkatan gula
darah,dan pada saat pengkajian pemeriksaan tekanan darah di dapatkan
hasil 140/100 mmHg dan nilai GDS klien 250 mg/dl.
3. Riwayat Keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Tn. Z tidak memiliki
riwayat penyakit, hanya istri Tn. Z yang menderita penyakit Diabetes
Mellitus. Keluarga tidak pernah mempunyai riwayatpenyakit menular
atau penyakit kronis yang berat.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan milik sendiri, tipe rumah
semi permanen, jenis lantai papan, sistem ventilasi ada berupa pintu dan
jendela, sistem pencahayaan terang, jarak rumah dengan tetangga dekat,
halaman disekitar rumah ada tetapi tidak dimanfaatkan.
2. denah

Dapur

Kamar

Ruang Nonton TV
Kamar Dan
Ruang Tamu

Kamar

Teras

3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Jarak rumah klien berdekatan dengan tetangga disekitar, setiap harinya
terutama pada sore para tetangga sering berkumpul bersama di depan
rumah sambil berbincang-bincang. Karakteristik komunitas masih
menganut sistem kekeluargaan.
4. Mobilitas Geografi Keluarga
Ny. Zmengatakan dirinya merupakan warga asli yang berasal dari daerah
desa barabai benawa tengah sudah tinggal di desa anjir serapat lama sejak
lahir, Alat transportasi keluarga dengan menggunakan sepeda bermotor.
5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Masyarakat
Ny.Z mengatakan setiap minggunya mengikuti kegiatan perkumpulan
berupa kegiatan arisan dan pengajian.
6. Sistem Pendukung Keluarga
a. Informal:
Ny. H mengatakan jika keluarganya memiliki masalah maka anggota
keluarganya yang lain akan ikut membantu dalam menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi.
b. Formal:
Ny. H mengatakan keluarganya sudah memiliki jaminan kesehatan
dalam bentuk kartu BPJS.
IV. Struktur Keluarga
1. Struktur peran keluarga
- Tn. Z sebagai suami dan kepala keluarga berkewajiban untuk
memberikan nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
pengambilan keputusan dan bertanggung jawab terhadap masalah-
masalah keluarga
- Ny. H sebagai istri mengurus rumah tangga (mencuci, memasak dan
merubah segala perilaku yang tidak baik dalam keluarga dan juga ikut
bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bila ada masalah
dalam keluarga)
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga ini memberlakukan nilai atau norma sesuai dengan agama,
melihat keadaan sakit Ny. H keluarga tetap percaya bahwa yang di derita
merupakan penyakit yang dapat diobati atau setidaknya penyakitnya
dapat tetap terkontrol dan dicegah agar tidak memburuk
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa banjar. Terkadang keluarga melakukan musyawarah untuk
menyelesaikan permasalahan atau memutuskan sesuatu yang rumit
4. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga, Tn. Zyang bertanggung jawab mengambil keputusan dan
bermusyawarah bersama-sama keluarga dalam mepengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah
tangga. Menurut Tn. Zia senang memiliki keluargatampak harmonis,
saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu
dengan yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan
maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, di dalam keluarga ini tampak
kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam
melaksanakan tugas di dalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina
hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan
seringnya keluarga untuk berbincang – bincang tetangga sekitar dan
dengan anggota keluarga. keluarga juga cukup aktif bermasyarakat
dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Ny.H memiliki 2orang anak, dan tinggal serumah,dan 2 orang yang
belum menikah dan tinggal bersama Ny.H.
4. Fungsi Ekonomi
Tn. F bekerja sebagai petani dan Ny. H bekerja sebagai IRT terkadang
Ny. H juga mengikuti kegiatan yasinan didesa. Kebutuhan akan sandang,
pangan dan papan dapat dipenuhi dengan penghasilan yang didapatkan
oleh Tn. yang bekerja sebagai petani dan bantuan dari anak-anaknya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Tn. Ztidak mampu mengenali masalah kesehatan tentang penyakit
Diabetes Mellitus hal ini ditunjukkan dengan TnZ kurang menyadari
dampak masalah kesehatan akibat penyakit Diabetes Mellitusyang di
derita istrinya yaitu Ny. H Kemampuan Tn. Z dalam mengambil
keputusan juga terbatas karena Tn. Z tidak mengetahui secara luas
tentang masalah terjadinya penyakit Diabetes Mellituspada istrinya Ny.
H.Ny. H mempunyai kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang
sehat, hal ini di buktikan dengan aktivitas Ny. H bila ada waktu luang
membersihkan ruangan dan lingkungan sekitar rumah.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengetahui bahwa diabetes mellitus adalah penyakit
peningkatan kadar gula dalam darah. Tetapi keluarga kurang
mengetahui pengertian Diabetes Mellitus sebenarnya, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan dan diet yang tepat pada penderita diabetes
mellitus
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit maka
segera membawanya berobat
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Upaya keluarga dalam menangani penyakit diabetes mellitus yaitu
dengan membawa berobat ke bidan desa ataupun ke dokter. Tetapi
keluarga kurang memahami tentang jenis-jenis makanan yang boleh
dan tidak boleh dikonsumsi penderita diabetes mellitus
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Lingkungan dalam rumah tampak rapi dan bersih, upaya keluarga
cukup baik dalam memelihara lingkungan rumahnya
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
- Keluarga mengatakan segera membawa ke bidan desaatau
kedokter apabila ada anggota keluarga yang mengalami sakit
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stress jangka pendek dan jangka panjang
- Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga adalah apabila
ada anggota keluarga yang sakit Tn. Z mengatakan dirinya cemas
terhadap penyakit yang di derita istrinya Ny. H
- Stessor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga adalah apabila
penyakit Ny. H bertambah parah dan sulit untuk dikendalikan /
dikontrol
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi dan
menanggapi stress agar tidak menjadi masalah yang besar dan
menyerahkan segala sesuatunya kepada tuhan yang maha esa
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga saling mendiskusikan untuk memecahkan suatu masalah ketika
ada permasalahan, namun terkadang lebih dominan dalam mengambil
keputusan adalah Tn. Z sebagai kepala keluarga
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga mengatakan apabila menghadapi masalah dimusyawarahkan
dengan keluarga dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi
dalam
5. Harapan Keluarga :
Ny. H berharap agar kadar gula darah nya bisa terkontrol dan bisa hidup
sehat.

VII.Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga


No Nama TD NADI TEMPORATOR RESPIRASI
1. Tn.Z 120/90mmHg 88x/menit 36.5 20x/menit
2, Ny.H 140/100mmHg 84x/menit 35.3 21x/menit
3. An.R 120/70mmHg 92x/menit 36.0 20x/menit
4. An.N 70/60mmHg 117x/menit 36.6 27x/menit

1) Kepala :
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala
normal. Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar
tiroid
a) Rambut :
Warna rambut tampak hitam keputihan, kulit kepala tampak bersih
massa/nyeri tidak teraba.
2) Mata :
Bentuk mata simetris, kelompak mata ada lingkar hitam, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik, lensa tampak kering, dan fungsi
penglihatan baik.
3) Hidung :
Bentuk simetris, tidak nampak secret, tidak teraba nyeri, pernafasan
cuping hidung tidak ada, fungsi penciuman baik.
4) Telinga :
Bentuk simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik.
5) Mulut :
Keadaan mulut tampak bersih, mukosa lembab, fungsi pengecapan
baik
6) Dada/Thorak :
- I : Bentuk dada tampak simetris, pergerakan sama kiri dan
kanan,
- A : tidak ada nyeri tekan
- P : Sonor
- P : Suara paru vesikuler
7) Perut/Abdomen :
- I : Bentuk perut datar, tidak terdapat bekas luka
- P : Tidak ada nyeri tekan
- P : Bunyi perut tympani
- A : Bising usus 8x/Menit
8). Ekstremitas : Bentuk simetris kiri dan kanan
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1 Data Subyektif Defisit ketidakmampuan
Keluarga mengatakan : pengetahuan keluarga mengenal
- Ny. H menderita diabetes masalah kesehatan
mellitus penyakit diabetes
- kurang mengerti dan sering mellitus n
bertanya tentang pencegahan
dan diet pada diabetes mellitus
- Mereka tidak terlalu memahami
tentang pengertian , penyebab ,
tanda dan gejala, penanganan,
pencegahan, dan diet pada
penderita diabetes mellitus .
- Keluarga mengatakan jarang
memperoleh informasi
berkaitan dengan masalah
diabetes mellitus.

Data Obyektif
- Gula darah sewaktu = 250
mg/dl
2 Data subyektif Resiko syok ketidakmampuan
- Klien mengatakan hyperglikemi . keluarga merawat
penglihatannya kabur anggota keluarga
- Klien mengatakan baru yang sakit
memeriksakan kadar gula darah

Data obyektif
- Keluarga Tn.Z tidak tahu resiko
dari penyakit DM
- TD : 140/80 mmhg
- GDS : 250 mg/dl
- Klien tidak mempunyai pedoman
diet

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit diabetes mellitus.
berhubungan dengan Defisit pengetahuan diabetes mellitus
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .
berhubungan dengan Resiko syok hyperglikemi
3. Skoring Masalah Keperawatan
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalahpenyakit diabetes mellitus
berhubungan dengan Defisit pengetahuan

NO. KRITERIA SKOR PEMBENARAN

1 Sifat masalah 3/3x1=1 Menderita DM merupakan suatu


Tidak / kurang sehat keadaan yang tidak sehat dan
perlu segera ditangani .
2 Kemungkinan masalah 2 /2 x 2 = 2 Melalui penyuluhan / penkes
dapat di ubah : mengenai penyakit DM ,
mudah pengarahan keluarga menjadi
adekuat sehingga dapat
memperbaiki perilaku terhadap
kesehatan yang di anggap
kurang tepat.
3 Potensi masalah untuk 2 / 3 x 1 = 2/3 Adanya inisiatif keluarga untuk
di cegah : berobat ke puskesmas secara
Cukup teratur tetapi keluarga kurang
paham tentang perawatan DM
di rumah .
4 Menonjolnya masalah 2/2x1=1 Keluarga tidak merasakan
adanya masalah DM dengan
adanya ketidaktahuan
mengenai penyakit DM
Total Skor = 4 2/3

2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


.berhubungan dengan Resiko syok hyperglikemi

NO. KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1 Sifat masalah : 3/3x1=1 Bila keadaan tersebut tidak
Tidak / kurang sehat segera diatasi , kemungkinan
akan terjadi syok hiperglikemi.
2 Kemungkinan 1/ 2 x 2 = 1 Anggota keluarga kurang
masalah dapat di memahami tentang perawatan
ubah : pasien DM yang disebabkan
Hanya sebagian kurangnya informasi dan daya
pengetahuan .
3 Potensi masalah 3 / 3 x 1 = 1 Keluarga mau bekerja sama
untuk di cegah : dengan tenaga medis.
Tinggi
4 Menonjolnya masalah 2 / 2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani
: kemungkinan akan terjadi syok
Masalah berat harus hiperglikemi.
ditangani
Total Skor = 4

3. Prioritas Diagnosa Keperawatan


NO PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR
1 3 Ketidakmampuan keluarga 4 2/ 3
mengenal masalah penyakit diabetes
mellitus berhubungan dengan
Defisit pengetahuan
2 2 ketidakmampuan keluarga merawat 4
anggota keluarga yang sakit
berhubungan dengan Resiko syok
hyperglikemi

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal kesehatan b/d Kurang pengetahuan
tentang diabetes mellitus
Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi
Setelah dilakukan KOGNITIF - Keluarga dapat 1. Bina hubungan
tindakan Keluarga memahami dan saling percaya
keperawatan klien mengetahui tentang menjelaskan 2. Kaji tingkat
dan keluarga dapat DM secara sederhana pengetahuan
memahami mengenai kelurga
diabetes mellitus VERBAL penyakit DM 3. Beri penjelasan
Dengan kriteria Keluarga dapat - Keluarga dapat sederhana kepada
hasil : menjelaskan tentang memahami keluarga tentang
- Keluarga dapat tanda dan gejala DM tentang tanda dan penyakit DM
memahami Keluarga dapat gejala DM 4. Diskusikan dengan
pengertian DM menyebutkan factor - Keluarga dapat keluarga cara
- Keluarga dapat penyebab DM dan memahami penanganan DM
memahami tanda penatalaksanaannya tentang penyebab 5. Berikan
dan gejala DM DM kesempatan pada
- Keluarga dapat PSIKOMOTOR - Keluarga dapat keluarga untuk
memahami Keluarga dapat memahami menanyakan
penyebab DM melaksanakan tentang penjelasan yang
tindakan yang dapat penanganan DM telah diberikan
diberikan kepada 6. Berikan penjelasan
pasien DM ulang bila ada
penjelasan yang
belum dimengerti
7. Evaluasi secara
singkat terhadap
topic yang
didiskusikan
dengan keluarga
8. Memberikan pujian
kepada kemampuan
yang diungkapkan
keluarga

2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


b/d Resiko syok hiperglikemi
Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi
Setelah dilakukan KOGNITIF Keluarga 1. Observasi adanya
kunjungan 2x Keluarga mengetahui dan penyebab resiko
diharapkan mengetahui tentang memahami tentang syok hiperglikemi
keluarga dapat penyebab dan risiko resiko yang bisa 2. Gali pengetahuan
menjelaskan resiko syok hiperglikemi terjadi pada penyakit keluarga mengenai
pada diabetes diabetes mellitus resiko syok
mellitus apabila gula hiperglikemi pada
VERBAL darahnya tinggi diabetes mellitus
Keluarga dapat 3. Jelaskan mengenai
menjelaskan tentang resiko gula darah
penyebab dan risiko yang tinggi
syok hiperglikemi 4. Berikan petunjuk
diet
PSIKOMOTOR 5. Berikan
Keluarga dapat kesempatan kepada
melaksanakan keluarga untuk
tindakan yang dapat bertanya
diberikan ketika
terjadi hiperglikemi

Anda mungkin juga menyukai