DISUSUN OLEH :
: perempuan
: tinggal serumah
: pasien
: meninggal
b. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala smetris, beruban, kulit kepala kering, tidak
berketombe.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi : Slera putih, bola mata simetris, konjungtiva merah muda,
fungsi penglihatan normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Inspeksi : Bentuk simeris, tidak ada sekret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
e. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi dan selumen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
f. Mulut
Inspeksi : Terdapat karang gigi, lidah bersih, mukosa mulut lembab,
bibir lembab.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
g. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembearan kelenjar limfe
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar troid, tidak ada
nyeri tekan.
h. Thorax (paru-paru)
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, RR 22x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikular
e. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
USG
DO :
Pasien tampak diam
menahan nyerinya.
Pasien tampak gelisah.
2. DS : Peningkatan Kategori :
Pasien mengatakan tekanan fisiologis
pengeluaran urin tidak intraabdomen Subkategor :
lancar. Eliminasi
Pasien mengatakan Kode D.0046
frekuensi berkemih Masalah :
meningkat. Inkontinensia
DO : Stres
Pasien BPH dengan post
TURP
3. DS : Kurang Kategori : perilaku
Pasien menanyakan terpaparnya Subkategori :
penyakit apa yang ia informasi penyuluhan dan
derita pembelajaran
DO : Kode : D.0111
Pasien tampak bingung Masalah : Defisit
dengan sakit yang pengetahuan
dideritanya. tentang
management
proses penyakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d. agen pencedera fisik (prosedur OP TURP) d.d. pasien
menyatakan nyeri pada daerah luka post OP TURP, pasien tampak diam
menahan nyeri, pasien tampak gelisah.
2. Inkontinensia Stres b.d. peningkatan tekanan intraabdomen d.d. pasien
mengatakan pengeluaran urin tidak lancar, pasien mengatakan frekuensi
berkemih meningkat, pasien BPH dengan post TURP.
3. Defisit pengetahuan tentang management proses penyakit b.d. kurang
terpaparnya informasi (penyakit BPH) d.d. pasien menanyakan penyakit
apa yang dideritanya dan pasien tampak bingung dengan sakit yang
diderita.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pertanyaan 3 5 Terapeutik
dihadapi - Berikan
kesempatan
bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor
resiko yang
menbabkan
penyakit
- Ajarkan PHBS
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Tanggal /
Tindakan Respon Paraf
Dx Jam
1. 30/2/2020
21.00 - Melakukan - Pasien mengatakan nyeri
pengkajian nyeri pada daerah post operasi
dan daerah punggung
(bekas anestesi).
P : Nyeri dirasakan akibat
operasi BPH TURP.
Q : Nyeri terasa seperti
tertusuk – tusuk.
R : Daerh perut bagian
bawah.
S : 6 (0-10)
T : Intermitten
21.20 - Menanyakan - Pasien mengataka sensasi
kepada pasien nyeri hebat akan sangat
aktivitas terasa jika pasien gerak
aapakah yang terlalu berlebihan, batuk
dapat dan mengejan.
menimbulkan
sensasi nyeri
yang hebat pada
luka post operasi
TURP.
- Menanyakan - Pasien mengatakan
kepada pasien nyamana akan tercipta
aktivitas apakah jika ia merilekskan
uang dapat tubuhnya dan berfikir
menimbulkan yang baik – baik
sensasi nyaman. (menghibur diri).
21.45 - Memberikan - Pasien mengatakan
analgetik nyaman setelah
Ketorolax 2x1 diberikan injeksi
amp analgetik yang dapat
Ranitidine 2x1 meredakan nyerinya.
amp
Kalnex 3x500
mg
05.00 - Menyediakan - Pasien terpasang DC
alat banti kateter sejak 04/02/2020.
- Pasien mengatakan risih
menggunakan kateter,
sempat ditarik – tarik
sendiri.
05.30 - Membuat - Pasien sempat
strategi pereda menalihkan fokusnya
nyeri dengan karena dirasa teknik
teknik non imajinasi merupakan hal
farmakologis yang aneh.
dengan cara
teknik imajinasi
terbimbing.
06.00 - Menanyakan - Pasien menjawab BAB
kepada pasien biasanya rutin pada pagi
kebiasaan hari, dan BAK 8-12x
BAB/BAK perhari.
06.10 - Memotivasi - Pasien mengatakan
dan kesulitan BAB karena
mengedukasi terbaring di kasur.
agar pasien
BAB dan BAK
secara rutin.
1. 06/02/20
Kamis
05.30 - Melakukan - Pasien mengatakan nyeri
pengkajian pada daerah setelah
nyeri operasi.
P : nyeri dirasakan akibat
operasi BPH TURP
Q : nyeri terasa seperti
ditusuk – tusuk.
R : daerah perut bagian
bawah
S : 5 (0-10)
T : intermitten
05.45 - Menanyakan - pasien mengatakan ketika
kepada pasien batuk dan mengejan terasa
apakah ketika nyeri namun sudah
batuk dan berkurang seperti
mengejan masih sebelumnya
menimbulkan
sensasi nyeri
09.30 - memberikan - pasien merasa nyaman
analgetik setelah diberikan injeksi
yang dapt meredakan
nyerinya.
- memonitor - pasien masih terlihat risih
atau memantau dengan adanya kateter
kateter dan urine pada alat genetaliannya.
bag.
- membuat - Pasien sudah mulai bisa
strategi pereda terfokuskan dengan
nyeri dengan instruksi si petugas.
teknik non
farmakologis
dengan cara
teknik imajinasi
terbimbing
- menanyakan - Pasien mengatakan
apakah pasien belum bisa BAB
sudah BAB semenjak MRS.
- memotivasi - Pasien mengatakan
dan masih kesulitan dalam
mengedukasi BAB.
agar pasien
BAB dan BAK
secara rutin.
07/02/2020
07.15 - Melakukan - Pasien mengatakan nyeri
pengkajian pada luka setelah operasi
nyeri. sudah mulai berkurang
P : nyeri dirasakan akibat
operasi BPH TURP
Q : nyeri terasa seperti
ditusuk – tusuk.
R : daerah perut bagian
bawah
S : 4 (0-10)
T : intermitten
07.30 - mengedukasi - pasien memahami
pasien jika nyeri dengan apa yang di
timbul maka sampaikan petugas.
lakukan teknik
non
farmakologis
yang sudah
diajarkan
petugas (teknik
imajinasi).
08.00 - menanyakan - pasien menjawab belum
kepada pasien BAB tetapi sudah
apakah sudah memiliki sensasi akan
BAB. BAB.
08.10 - menganjurkan - pasien mengatakan akan
pasien untuk mencoba mengembalikan
BAB dan BAK rutinitas BAB di pagi hari.
secara rutin.
09.30 - memberikan - pasien merasa nyaman
injeksi analgetik setelah diberikan injeksi
yang dapat meredakan
nyerinya.
12.00 - melakukan - pasien menerima
bladder training tindakan dan edukasi
(discharge mengenai bladder training.
planning)
EVALUASI KEPERAWATAN
No. Tanggal /
Catatan Perkembangan Paraf
Dx Jam
1. 05/02/2020 S:
P : Nyeri dirasakan akibat operasi BPH
TURP
Q : nyeri terasa seperti ditusuk - tusuk
R : daerah perut bagian bawah
S : 6 (0-10)
T : intermitten
O:
- Pasien tampak diam menahan nyeri.
- Pasien tampak gelisah
A:
Masalah belum teratasi
P:
Pertahankan dan lanjutkan intervensi.
2. 05/02/2020 S:
- Pasien mengatakan pengeluaran urin
tidak lancar dan tidak memancar.
- Pasien mengatakan frekuensi
berkemih meningkat.
O:
- Pasien BPH dengan post TURP.
A:
Masalah belum teratasi.
P:
Pertahankan dan lanjutkan intervensi.
1. 06/02/20 S:
P : Nyeri dirasakan akibat operasi BPH
TURP
Q : nyeri terasa seperti ditusuk - tusuk
R : daerah perut bagian bawah
S : 5 (0-10)
T : intermitten
O:
- Pasien masih terlihat terkadang diam
menahan nyeri yang dirasakan.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan dan lanjutkan intervensi.
2. 06/02/2020 S:
- Jumlah air kencing berkurang dari
hari sebelumnya (dari 800 ml 700
ml perhari)
O:
- Volume urun dalam urin bag mulai
berkurang.
A:
Masalah teratasi sebagian.
P:
Pertahankan dan lanjutkan intervensi.
1 07/02/20 S:-
P : nyeri dirasakan akibat operasi TURP
Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk tusuk
R : daerah perut bagian bawah
S : 4 (1-10)
T : intermiten
O : pasien sudah terlihat nyaman dan rileks
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi !