Pendidikan OBSERVASI
kesehatan
1. Menargetkan sasaran pada kelompok yang berisiko tinggi dan rentang usia yang akan dapat manfaat besar dari
pendidikan kesehatan: Target an. A dg riwayat penyakit Epilepsi
Hasil: keluarga bersedia dikelola dengan ditanda tanganinya Informed consent.
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan : dengan melakukan wawancara pada
anggota keluarga Tn. Z, dan Skala pengukuran yang digunakan yaitu Skala Optimisme yang disusun
berdasarkan konsep optimisme dari Seligman (1991; 2008), Skala Harapan yang disusun berdasarkan konsep
harapan dari Snyder (1994), Skala Dukungan Sosial Keluarga yang disusun berdasarkan kon-sep dukungan
sosial dari Taylor (2006), dan Skala Kualitas Hidup ODE yang mewakili 5 indikator kualitas hidup ODE, yaitu
faktor serangan, kemampuan dalam belajar atau bekerja, kemampuan dalam bermain, kemampuan dalam
bercinta, serta kemandirian dalam pengelolaan kesehatan.
Hasil :
Untuk pengukuran skala Optimisme :
- Permanensi : Keluarga Tn. Z melihat peristiwa yang terjadi pada An. A belum yakin akan kesembuhan An.
A karena An. A masih harus terus berobat dan keluarga Tn. Z masih tetap optimis akan kesembuhan An. A
dari penyakit epilepsinya.
- Pervasiveness : Keluarga Tn. Z penyakit An. A tidak mempengaruhi kehidupannya yang lain, keluarga Tn.
Z tetap menjalani kehidupannya sehari-hari seperti biasa.
- Personalisasi : Keluarga Tn. Z penyakit An. A disebabkan oleh kelainan pembuluh darah di otak An. A
seperti yang terlihat dari hasil pemeriksaan An. A
Untuk pengukuran Harapan : Keluarga Tn. Z masih memiliki harapan atas kesembuhan An. A dengan
melakukan control rutin dan pemeriksaan yang dilakukan secara berkala agar setiap perkembangan penyakit
An. A bisa terpantau dan didukung oleh keluarga.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga : dengan melakukan wawancara pada anggota
keluarga Tn. Z yaitu mengkonfirmasikan dalam hal ; dukungan informasional, dukungan instrumental,
dukungan emosional dan dukungan penilaian
Hasil :
- Dalam hal dukungan informasional : keluarga Tn. Z masih bingung dengan penyakit yang diderita An. A
hanya pada saat ini Tn. Z mengikuti setiap saran yang diberikan dokter yang merawat Tn. Z, apabila terjadi
kekambuhan pada An. A Tn. Z dan keluarga masih panic dalam menghadapinya,
- Dalam dukungan instrumental : Tn. Z dan keluarga memiliki asuransi atau jaminan kesehatan dari kantor
Tn. Z sehingga untuk biaya pengobatan An. A setiap bulan tidak mengeluarkan dana.
- Dalam dukungan emosional : Tn Z dan keluarga selalu saling support dalam merawat An. A dan adik-
adiknya.
- Dalam dukungan penilaian : Tn. Z dan keluarga mengatakan dengan control rutin dan minum obat rutin An.
A bisa sembuh dari penyakit Epilepsinya.
4. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga : wawancara dengan salah satu
anggota keluarga Tn. Z
Hasil : keluarga Tn. Z mengatakan mengerti apa akibatnya apabila obat An. A terputus dan hal tersebut masih
teringat pada kekambuhan An. A sebelumnya yang diakibat terlupa nya 1 kali pemberian obat anti
kejangnya.
7. Mengajarkan dan memberi pendidikan kesehatan cara perawatan yang bisa dilakukan oleh keluarga :
menyediakan materi Pendidikan kesehatan untuk keluarga Tn. Z mengenai penyakit epilepsy, perawatan dan
penanganan pertama pada An. A bila terjadi kekambuhan epilepsinya.
Hasil : identifikasi yg dilakukan
Tim yang terlibat: keluarga, puskesmas dan survivor
Tempat kegiatan: rumah
Media pembelajaran: power point dan leaflet