Disusun oleh:
Jesica Putri Sudarman (202106010042)
Pembimbing:
Dr. dr. Felicia Kurniawan, M.Kes
Dr. dr. Nanny Djaja, Sp.GK
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. E
Tanggal Lahir/ Usia : 24 Februari 1973
Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Seni, Pondok Aren
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal Pemeriksaan : 30 Maret 2023
1. Keluhan Utama
Nyeri pinggang bawah menjalar ke pangkal bokong sejak 2
minggu yang lalu.
2
berkurang dengan signifikan. Pasien kemudian kembali berobat ke
puskesmas Pondok Aren kemudian dirujuk ke RS IMC untuk dilakukan
pemeriksaan lanjutan. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan oleh
dokter dan menjalani foto rontgen yang menunjukkan adanya
penyempitan ruas tulang belakang. Pasien kemudian diberi obat
Trampara 2 x 1 tablet dan Eperisone HCL 2 x 50 mg untuk 2 minggu.
Keluhan pasien membaik setelah 1 minggu mengkonsumsi obat dan
istirahat cukup. Kemudian pasien tidak kembali kontrol ke rumah sakit
lagi.
Pasien menyangkal keluhan BAK atau BAB. Tidak ada rasa
kesemutan, baal, dan kelemahan ekstremitas. Pasien menyangkal adanya
riwayat penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, lemas, ataupun
demam. Pasien saat ini bekerja di toko sembako, pasien sering
mengangkat galon, gas, dan beras. Riwayat hipertensi, diabetes melitus,
penyakit jantung, penyakit ginjal, keganasan, dan operasi disangkal.
3
4. Riwayat Penyakit Keluarga
● Riwayat keluhan atau penyakit lain serupa disangkal
6. Review Sistem
● Sistem Respirasi : dalam batas normal
● Sistem Kardiovaskular : dalam batas normal
● Sistem Pencernaan : dalam batas normal
● Sistem Urinarius : dalam batas normal
● Sistem Reproduksi : dalam batas normal
● Sistem Muskuloskeletal : nyeri punggung bawah
● Sistem Integumen : dalam batas normal
4
Bagaimana cara agar bisa bekerja seperti biasa dan tidak merasa nyeri lagi
saat mengangkat beban berat. Pasien tidak tahu pilihan terbaik untuk
menyembuhkan penyakitnya.
- Perasaan
Pasien khawatir karena penyakitnya sering muncul secara tiba-tiba dan
mengganggu pekerjaan pasien. Pasien takut apabila suatu hari nyeri
menetap dan bertambah parah sehingga dipecat karena tidak mampu bekerja
- Efek pada fungsi
Pasien merasakan nyeri yang memberat apabila melakukan aktivitas berat
dan jalan terlalu jauh sehingga mengganggu pekerjaan pasien sehari-hari
sebagai tukang sembako.
- Harapan
Pasien berharap agar penyakit yang dialaminya dapat berkurang dan sembuh
dengan bantuan dokter sehingga dapat menjalani aktivitas pekerjaan seperti
biasa lagi dikemudian hari. Pasien berharap dapat dilakukan pengobatan
yang terbaik tanpa perlu operasi.
5
Berdasarkan Duvall (1977), keluarga pasien berada pada tahapan ke 4 yaitu
keluarga dengan anak sekolah dimana anak tertua pasien berusia 12 tahun.
6
kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi masalah
Skor:
8 - 10 = sangat fungsional
4 - 7 = disfungsional sedang
0 - 3 = disfungsional berat
7
Social Hubungan antara Tidak ada
pasien dan istri serta
kedua anak baik
8
jaminan kesehatan
BPJS, Akses pasien ke
pelayanan kesehatan
(puskesmas terdekat)
untuk berobat mudah
dijangkau
E. Pemeriksaan Fisik
3. Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 120/75 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36.5
- Respirasi : 18 x/menit
- SpO2 : 99 % on room air
4. Antropometri
- Tinggi Badan : 165 cm
9
- Berat Badan : 70 kg
- Indeks Massa Tubuh (IMT) : 25,7
- Status Gizi : Overweight
5. Pemeriksaan Umum
Kulit : Sawo matang
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Otot : Normotonus, normotrophic
Tulang : Tidak ditemukan adanya deformitas
Sendi : Tidak ditemukan adanya nyeri, krepitasi (-)
Kepala : Normocephalic
Mata : Pupil isokor, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Deformitas (-/-), sekret (-/-)
Telinga : Deformitas (-/-), sekret (-/-)
Mulut dan gigi : Tidak ada kelainan
Tenggorokan : Tidak ada kelainan, tonsil T1/T1
Leher : Tidak ada kelainan
Thorax
Paru
- Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan
- Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
- Perkusi : sonor (+/+)
- Auskultasi : suara vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : tidak dilakukan
- Palpasi : tidak dilakukan
- Perkusi : redup pada jantung
- Auskultasi : bunyi 1-2 normal, galop -, murmur -
Abdomen
- Inspeksi : tidak dilakukan
- Palpasi : tidak dilakukan
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : bising usus normal
10
F. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Lainnya
- Patrick : +/-
- Kontra Patrick : +/-
- Bragard : +/-
- Sicard : +/-
- Laseque : +/-
- Kerniq : +/-
G. Pemeriksaan Penunjang
Lab :
Darah rutin
Hemoglobin 13 g/dL 12 - 14
Leukosit 9,500 /μL 4,000 - 10,000
Hematokrit 43 % 37-47
Eritrosit 5,2 juta/μL 3,8-5,2
Indeks eritrosit
MCV 82,8 fL 80-100
MCH 27,8 Pg 26-34
MCHC 33,6 g/dL 32-36
Trombosit 370,000 /μL 150,000-450,000
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 2 % 1-5
Neutrofil batang 0 % 0-4
Neutrofil segmen 60 % 50-65
Lifosit 20 % 20-45
Monosit 7 % 1-8
NLR 3,55 <3.13
ALC 2120 /μL 1750-3500
Laju endap darah 45/83 <20
11
Rontgen Lumbosakral :
- Lateralisasi ringan lumbal dengan anterior weight bearing
- Spondilosis lumbal dengan penyempitan ringan ruang diskus L4-L5, L5-S1.
- Sendi sacroiliaca sulit dievaluasi, saran : MRI sacroiliac joint.
Lainnya : Tidak ada
H. Diagnosis Banding
Tn. E, 40 tahun dengan suspek:
- ICD-10 K44 Hernia Nucleus Pulposus
- ICD-10 M47.816 Spondylosis without myelopathy or radiculopathy Lumbar
region
- ICD-10 S33 Sprain and Strain of Lumbar Spine
Saran Pemeriksaan
- Melakukan MRI lumbosakral untuk menegakkan diagnosis dan staging Hernia
Nucleus Pulposus dan mengetahui segmen vertebra yang mengalami HNP
sehingga terapi yang diberikan dapat lebih akurat.
I. Diagnosis Holistik
● Aspek Klinis:
Tn. E, 40 tahun, dengan:
○ ICD-10 M54.5 Low back pain
○ ICD-10 M47.816 Spondylosis without myelopathy or radiculopathy
Lumbar region
● Aspek Personal:
12
terganggu dengan rasa nyeri yang timbul
setiap hari.
13
Lingkungan Sosial Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
anak-anak dan istrinya
14
J. Pengelolaan Komprehensif
1. Patient-Centered
Upaya Promotif dan Preventif
● Memberikan edukasi kepada Tn. E mengenai kondisi saat ini. Memberikan
edukasi terkait dengan kondisi Low Back Pain (LBP) yang dialami pasien
saat ini. Menjelaskan mengenai faktor risiko, komplikasi yang dapat timbul,
pilihan tatalaksana, dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan.
● Memberikan edukasi kepada pasien bahwa LBP pada pekerja biasanya
disebabkan oleh adanya hernia nucleus pulposus (HNP) merupakan suatu
masalah saraf pada tulang belakang yang menyebabkan peradangan dan
penekanan saraf tulang belakang.
● Memberikan penjelasan bahwa apabila sakit tidak membaik selama 6
minggu pengobatan atau bertambah buruk dan mengganggu aktivitas
sehari-hari secara signifikan maka perlu konsul ke dokter untuk dilakukan
MRI tulang belakang untuk mengetahui penyebab utama LBP yang dialami,
sehingga dapat diberi pilihan terapi yang lebih spesifik.
● Menjelaskan kepada pasien bahwa LBP yang terjadi pada pasien dapat
dipengaruhi oleh faktor usia dimana saat ini pasien berusia 40 tahun
(bisanya HNP sering terjadi pada usia 30-50 tahun), jenis kelamin pria (pria
lebih sering daripada wanita), faktor mekanik seperti pekerjaan pasien yang
sering mengangkat beban berat, dan berat badan berlebih yang dialami
pasien.
● Memberikan edukasi kepada pasien bahwa kondisi nyeri punggung bawah
yang diikuti gejala seperti nyeri, kebas, atau kelemahan pada area tertentu
merupakan tanda-tanda HNP. Biasanya keluhan berupa nyeri akut atau
kronis punggung bawah yang dapat menjalar hingga ke tungkai.
● Mengedukasi mengenai tanda dan gejala yang berbahaya dan patut
diperhatikan diantaranya yaitu adanya penurunan berat badan drastis,
demam, gejala retensi urin, gangguan seksual, kelemahan otot ekstremitas
bawah, mati rasa pada ekstremitas bawah, inkontinensia urin atau
inkontinensia feses.
● Edukasi mengenai cara dan postur tubuh untuk duduk dan berjalan dengan
baik dan benar untuk mengurangi risiko hernia nucleus pulposus. Pasien
15
diharapkan agar tetap aktif pada aktivitas aktivitas sedang agar tidak terjadi
kelemahan otot dan kekakuan sendi.
● Edukasi mengenai program latihan/ olahraga ringan tanpa stress. Olahraga
endurance seperti latihan aerobik memberi stress minimal pada punggung
contohnya yaitu jalan kaki, naik sepeda, atau berenang dapat mengurangi
nyeri punggung bawah.
● Edukasi untuk mengurangi berat badan berlebih dengan target berat badan
51 - 68 kg berdasarkan BMI normal yaitu 18,5-24.9 dengan lingkar
pinggang <90 cm. Penurunan berat badan dapat membantu mengurangi
beban diskus yang mengalami herniasi untuk menahan beban yang berat
dimana dapat menyebabkan stress pada tulang belakang.
Upaya Kuratif
Tatalaksana Non-Medikamentosa
● Edukasi pasien untuk mengurangi aktivitas berat sehari-hari dan
pekerjaan berat yang merupakan salah satu faktor risiko LBP. Sebaiknya
mengurangi beban kerja baik dalam hal pekerjaan, hobi, maupun aktivitas
sehari-hari. Perbanyak istirahat untuk meringankan beban kompresi tulang
belakang.
● Edukasi pasien untuk menggunakan korset lumbal sebagai upaya
pencegahan timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri punggung kronis. Korset
dapat mengurangi beban diskus serta dapat mengurangi spasme.
● Edukasi pasien untuk berhenti merokok. Merokok dapat menjadi racun
dalam tubuh melalui aliran darah dan jaringan tubuh yang akan
mengganggu bantalan tulang punggung sehingga tulang menjadi berkurang
elastisitasnya dan mudah rusak.
● Edukasi pasien kontrol ulang ke dokter apabila gejala tidak membaik
dalam jangka waktu lebih dari 6 minggu atau nyeri punggung bawah
mempengaruhi kerja otot. Pasien diberikan informasi mengenai
kemungkinan perlunya tindakan operasi apabila hernia semakin berat.
16
meningkatkan kekuatan otot, lingkup gerak sendi, dan meningkatkan
kemampuan aktivitas fungsional.
Tatalaksana Medikamentosa
● Memberikan pengobatan medikamentosa untuk LBP ec suspek HNP.
○ Obat pereda nyeri: Trampara 2 x 1 tab PO
○ Pelemas otot: Eperisone HCL 2 x 50 mg PO
Tatalaksana Operatif
● Terapi bedah dilakukan apabila:
○ Pasien mengalami HNP grade 3 atau 4
○ Tidak ada perbaikan, gejala nyeri tersisa, gangguan fungsional
setelah terapi konservatif diberikan selama 6-12 minggu
○ Terjadinya rekurensi sering dari gejala yang dialami pasien yang
menyebabkan keterbatasan fungsional pada pasien, meskipun terapi
konservatif diberikan tiap terjadi rekurensi dapat menurunkan gejala
dan memperbaiki fungsi pasien.
17
TEE = 1578.5 x 1.3 = 2052 kkal
○ Defisit kalori harian
TEE - 500 kkal = 2052 - 500 = 1,552 kkal
○ Komposisi makanan dalam sehari
- Karbohidrat : 55% dari kebutuhan total
55% x 1394 = 854 kkal
- Protein : 20% dari kebutuhan total
20% x 1394 = 310 kkal
- Lemak : 25% dari kebutuhan total
25% x 1394 = 388 kkal
- Serat : 25-30 gram/hari
- Natrium/ garam : <1500 mg/hari
18
Total → 205 kkal
Family focused
19
edukasi faktor
resiko,
komplikasi, dan
terapi pilihan.
Apabila nyeri
tidak membaik
atau bertambah
parah setelah 6
minggu
pengobatan maka
perlu cek
kembali ke
dokter dan perlu
dilakukan MRI.
Edukasi
mengenai cara
dan postur tubuh
untuk duduk dan
berjalan
Edukasi
mengenai
pentingnya
pencegahan
COVID-19
20
vital, aktivitas fisik sebanyak
pemeriksaan ringan, dan 3x
darah menerapkan 5M. (booster)
lengkap,
profil lipid, Edukasi
GDS, fungsi mengenai
ginjal, penyakit kronik
urinalisis (hipertensi,
lengkap, asam dislipidemia,
urat) DM)
Pemeriksaan Edukasi
SADARI mengenai
(pemeriksaan pentingnya
payudara pencegahan
mandiri) yang COVID-19
dilakukan
minimal 1x
tiap bulan)
Pemeriksaan
papsmear
(setiap 3
bulan sekali)
21
4 An Sehat Pemeriksaan Perilaku hidup Sudah Tidak
.I kesehatan bersih dan sehat, mendapatk ada
rutin menganjurkan an vaksin
(tanda-tanda melakukan COVID-19
vital, aktivitas fisik sebanyak
pemeriksaan ringan, dan 3x
darah menerapkan 5M. (booster)
lengkap)
● Community-oriented
a. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait definisi, faktor
resiko, tanda dan gejala, deteksi dini, tatalaksana, komplikasi, dan
upaya pencegahan Hernia nucleus pulposus (HNP).
b. Memberikan promosi kesehatan pada masyarakat tentang pola
makan dan olahraga untuk mencegah obesitas.
c. Memberikan edukasi kepada masyakat mengenai pentingnya
melakukan protokol kesehatan 5M di masa pandemi COVID-19
serta pentingnya mendapatkan vaksinasi.
d. Edukasi mengenai cara dan postur tubuh untuk duduk dan berjalan
untuk mencegah dengan baik dan benar untuk mengurangi risiko
hernia nucleus pulposus.
22
n Tangga
1. Kondisi Rumah
Pasien tinggal di sebuah rumah berukuran 80 m2 dengan dua lantai. Rumah
pasien terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan 1 kamar mandi.
Rumah pasien mendapatkan sinar matahari yang cukup dan memiliki
ventilasi yang baik. Rumah pasien dibersihkan secara rutin setiap hari.
3. Lingkungan Pekerjaan
Pasien bekerja di sebuah toko sembako dekat dengan tempat tinggal pasien.
Pasien memiliki tempat lingkungan kerja yang bersih dan terawat. Ruangan
tempat kerja pasien memiliki pencahayaan yang baik, memiliki banyak
jendela, dan ventilasi yang baik.
No. Jawaban
Ya Tidak
23
kesehatan
24
6 April ● S: Pasien masih
2023 mengeluhkan rasa nyeri
terutama saat melakukan
aktivitas berat ketika bekerja
terlalu berat. Nyeri dirasakan
menjalar hingga ke tungkai
kanan atas dan hilang timbul.
Rasa yang dideskripsikan
seperti "nyut-nyutan" dan
tidak dapat ditunjuk. Keluhan
dirasakan membaik ketika
minum obat anti nyeri. Pasien
sudah menerapkan diet untuk
mengurangi berat badannya.
Pasien sudah menerapkan
posisi duduk dan berdiri yang
baik sesuai dengan pedoman.
Pasien saat ini sudah berhenti
merokok.
● O: TD 110/79 mmHg , HR 87
x/menit, Suhu 36,5 oC
● A: Low back pain e.c. suspek
Hernia Nucleus Pulposus
● P: Melanjutkan pengobatan
(Analgesik Trampara 2 x 1
tab, obat pelemas otot:
eperisone HCL 2 x 50 mg
PO), mengedukasi pasien
menghindari aktivitas fisik
berat untuk sementara waktu,
Mengedukasi pasien untuk
kontrol ke dokter apabila
keluhan dirasakan memberat
25
dan tidak kunjung membaik
setelah 6 minggu pengobatan,
edukasi pasien melakukan
aktivitas fisik sedang untuk
mengurangi berat badan
26
11 April ● S: Pasien sudah tidak
2023 merasakan nyeri sejak 2 hari
terakhir. Pasien sudah tidak
melakukan aktivitas berat
selama 3 hari terakhir. Pasien
Pasien sudah tidak
mengkonsumsi obat 2 hari
terakhir.
● O: TD 119/82 mmHg, HR 83
x/menit , Suhu 36,5 oC
● A: Low back pain ec Suspek
Hernia Nucleus Pulposus
● P: Sudah tidak nyeri → stop
pengobatan (Analgesik
Tranpara 2 x 1 tab, obat
pelemas otot: eperisone HCL
2 x 50 mg PO) , mengedukasi
pasien untuk kontrol ke
dokter apabila keluhan
dirasakan memberat dan tidak
kunjung membaik setelah 6
minggu pengobatan, edukasi
pasien melakukan aktivitas
fisik sedang untuk
mengurangi berat badan)
27
DAFTAR PUSTAKA
1. George Steven Z, Fritz Julie M, Silfies Sheri P, Schneider Michael J, Beneciuk Jason
M, Lentz Trevor A, Gilliam John R, Hendren Stephanie, Norman Katherine S.
Interventions for the Management of Acute and Chronic Low Back Pain. Journal of
Orthopaedic and Sports Physical Therapy. 2021.
2. Anthony E. Chiodo, MD, Lead, Suvarna N. Bhat, MBBS, R. Van Harrison, PhD,
Gregory D. Shumer, MD, Ronald A. Wasserman, MD, Paul Park, MD, Consultant,
and Rakesh D. Patel, MD, Consultant.1 Ambulatory Clinical Guidelines Oversight: R.
Van Harrison, PhD, April L. Proudlock, RN, and Karl T. Rew, MD. Low Back Pain.
Michigan Medicine University of Michigan. 2020.
3. Andaru Cahya S, Widodo Mardi Santoso, Machlusil Husna, Badrul Munir, Shahdevi
Nandar Kurniawan. Low Back Pain. Journal of Pain, vertigo, and headache. 2021.
4. Varrassi Giustino. Hanna Magdi. Stefano Coaccioli. Meto Suada. Serge Perrot.
DANTE Study: The First Randomised, Double-Blind, Placebo and Active-Controlled,
Parallel Arm Group Study Evaluating the Analgesic Efficacy and Safety of
Dexketoprofen TrometAmol aNd Tramadol Hydrochloride Oral FixEd Dose
Combination on Moderate to Severe Acute Pain in Patients with Acute Low Back
Pain—Rationale and Design. Pain Ther. 2022.
5. Shirt Rahman, Hassani Kobra Falah, Heliovaara Markku, Solovieva Svetlana, Amiri
Sohrab, Lallukka Tea, Burdrorf Alex. Risk Factor for Low Back Pain:
Population-based Longitudinal Study. American College of Rheumatology. 2019.
6. Shiri R, Falah-Hassani K, Heliövaara M, et al. Risk Factors for Low Back Pain: A
Population-Based Longitudinal Study. Arthritis Care Res. 2019
7. Shiri R, Coggon D, Falah-Hassani K. Exercise for the Prevention of Low Back Pain:
Systematic Review and Meta-Analysis of Controlled Trials. Am J Epidemiol. 2018
8. Chiodo Anthony E, Alvarez David J, Haig Andrew J, Graziano Gregory P, Harrison
R. Van, Park Paul, Standiford Connie J. Acute Low Back Pain. Michigan Medicine
University of Michigan. 2018.
9. Damayanti D, Lestari N. Gizi Dalam Daur Kehidupan. 1st ed. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. 2017.
28
10. Foster Nadine E, Anema Jphannes R, Cherkin Dan, Chou Roger, Cohen Steven P,
Gross Douglas P. Prevention and treatment of Low back pain: evidence challenges,
and promising direction. The Lancet. 2018.
11. Rao Dinesh, Scuderi Gaelyn, Scuderi Chris, Grewal Reetu, Sandhu Sukhwinder JS.
The Use of Imaging in Management of Patients with Low Back Pain. 2018.
12. Cashin AG, Folly T, Bagg MK, Wewege MA, Jones MD, Ferraro MC, Leake HB,
Rizzo RRN, Schabrun SM, Gustin SM, Day R, Williams CM, McAuley JH. Efficacy,
acceptability, and safety of muscle relaxants for adults with non-specific low back
pain: systematic review and meta-analysis. BMJ. 2021.
29