Pembimbing :
Disusun Oleh:
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS
KEDOKTERAN KELUARGA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Usia : 48 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jalan Terong Metro, Lampung
Pendidikan : SMA
Agama : Buddha
Suku : Tiong Hoa
Pekerjaan : Wirausaha
Tanggal pemeriksaan : 5 Oktober
Tanggal home visit : -
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
● Pasien tidak memiliki riwayat operasi
● Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal oleh pasien.
6. Review Sistem
● Sistem neurologis : tidak ada keluhan
● Sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan
● Sistem respirasi : Batuk tidak berdahak
● Sistem endokrin : tidak ada keluhan
● Sistem pencernaan : tidak ada keluhan
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
Legenda:
Tahapan siklus kehidupan keluarga menurut Duvall (1988) adalah tahap V yaitu Families
with Adolescents dimana Keluarga dengan anak remaja.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir
selalu kadang tidak pernah
(2) (1) (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta V
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya V
membahas berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya V
menerima dan mendukung keinginan-
keinginan saya untuk memulai kegiatan atau
tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya V
mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya V
dan saya berbagi waktu bersama.
Skor Total 10 (Sangat Fungsional)
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
7.PerjalananHidupKeluarga (Family Life Line)
1. Edukasi untuk melakukan 5M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi
mobilisasi, dan menjauhi kerumunan.
2. Edukasi untuk rajin mencuci tangan terutama setelah kontak dengan benda di luar rumah dengan metode
mencuci tangan 6 langkah.
3. Edukasi untuk tidak keluar rumah selain untuk bekerja atau urusan yang mendesak.
4. Edukasi cara memakai masker yang benar.
Dari pasien sudah menerima vaksin COVID-19 CoronaVac 2021-06-29 untuk dosis pertama, CoronaVac
2021-08-07 untuk dosis kedua.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
E. PEMERIKSAAN FISIK
4. Antropometri =
Tinggi Badan : 193 cm
BeratBadan : 92 kg
Indeks Massa Tubuh (IMT): 24.7 kg/m2
Status Gizi : Overweight (Kriteria Asia Pasifik)
5. Pemeriksaan Umum=
Kepala : Tidak dilakukan
Leher : Tidak dilakukan
Thoraks : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Anogenital : Tidak dilakukan
Ekstremitas: Tidak dilakukan
F. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak ada data
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
H. DIAGNOSIS BANDING
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
I. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
Aspek Klinis :
Tn.A 48 tahun, dengan suspek :
ICD-10 U07.1 : COVID-19, virus identified
ICD-10 E66.3 : Overweight
Aspek Personal:
Alasan Isolasi Pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan
gejala ringan
Kekhawatiran -
Harapan Pasien berharap agar tetap sehat dan dapat
segera sembuh sehingga dapat bekerja
kembali, olahraga rutin, dan berkumpul
dengan keluarganya.
Persepsi Pasien dapat menerima kenyataan terjangkit
COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
Aspek Risiko Eksternal :
Ekonomi Status ekonomi pasien menengah ke atas
Lingkungan Sosial Hubungan pasien dengan istri, anak, kerabat / teman,
dan tetangga di sekitar rumah sangat baik dan harmonis
Lingkungan Budaya Pasien rutin merayakan adat budaya Tionghoa
Lingkungan Fisik Pasien tinggal di rumah bersama dengan istri dan ketiga
anaknya, dan ART. Luas tanah dan bangunan rumah
berukuran 800 m2 dengan 1 lantai. Rumah memiliki
ventilasi baik karena jendela sering dibuka, cahaya
matahari juga dapat masuk ke dalam rumah.
Lingkungan Kimia Tidak ada pabrik disekitar rumah pasien yang dapat
menyebabkan polusi.
Lingkungan Biologi Pasien tinggal di komplek perumahan yang terawat
sehingga memiliki sanitasi lingkungan yang baik
J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Patient-Centered
Upaya Promotif dan Preventif
o Edukasi pasien mengenai kondisi yang sedang mengalami COVID-19 dengan
gejala ringan. Gejala yang dialami pasien merupakan batuk, pengecapan, dan
penciuman hilang pada hari ke empat. Gejala yang dialami pasien merupakan gejala
COVID-19 yang dapat bertahan sekitar 2 minggu dan membutuhkan waktu untuk
kembali normal
o Edukasi pasien untuk rutin memeriksa saturasi oksigen, suhu tubuh dan laju
pernapasan. Suhu tubuh yang normal adalah 36,7o C – 37,6o C yang dapat diperiksa
menggunakan termometer. Pemeriksaan saturasi oksigen dapat dilakukan
menggunakan pulse oxymetry dan laju pernapasan dapat dihitung berapa kali per
menit. Memberi tahu pasien mengenai red flag pada COVID-19 seperti rasa sesak,
saturasi oksigen <94% dan teknik yang dapat dilakukan jika pasien sesak, yaitu
seperti prone position/ tengkurap.
o Edukasi pasien mengenai isolasi mandiri yang tepat. mandiri dapat dilakukan di
rumah/fasilitas karantina selama maksimal 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3
hari bebas gejala. Jika gejala lebih dari 10 hari, maka isolasi dilanjutkan hingga
gejala hilang ditambah dengan 3 hari bebas gejala. Selama isolasi mandiri pasien
diharapkan untuk tidak kontak dengan orang lain. Selain itu perlu juga tetap
memperhatikan kebersihan selama isolasi mandiri karena pada saat sakit rentan
mengalami infeksi sekunder yang dapat memperberat gejala.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
o Edukasi pasien mengenai kondisi pasien yang overweight, bahwa berat badan
yang berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit seperti
penyakit kardiovaskular.
o Edukasi pasien untuk mengenai makanan yang dikonsumsi. Asupan lemak
jenuh, lemak trans, dan kolesterol harus dibatasi. Pasien disarankan untuk
menghindari atau mengurangi makanan yang berminyak seperti gorengan, konsumsi
mentega, hingga daging yang berlemak. Pasien dianjurkan untuk lebih banyak
mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, ikan, dan daging tanpa lemak.
o Edukasi pasien mengenai pentingnya untuk melakukan kontrol rutin.
Mengapresiasi pasien untuk medical check up yang sudah rutin dilakukan, dengan
demikian kondisi kesehatan pasien dapat terjamin
Upaya Kuratif
Memberikan pengobatan untuk pasien COVID-19 gejala ringan
Pengobatan untuk pasien meliputi terapi farmakologis dan nonfarmakologis.
Terapi farmakologis berupa melanjutkan medikasi yang sudah diresepkan oleh dokter dan
sedang dikonsumsi :
o Benovit C (mengandung Vitamin B Kompleks dan Vitamin C 500 mg) 2 dd 1 caps
PO
o Vitamin D 1x5000 IU PO
o Azithromycin 1x500 mg PO
o Avigan 600 mg/12 jam/ oral (5 hari)
Terapi non-farmakologis:
o Mengedukasi pasien untuk rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau
hand sanitizer. Selain itu, alat makan dan minum juga segera dicuci dengan air dan
sabun.
o Berjemur pada sinar matahari pagi (di bawah jam 9) selama maksimal 15 menit
dengan paparan kulit yang luas (kedua tangan dan kaki tidak tertutupi oleh pakaian).
o Melakukan olahraga seperti berjalan keliling di dalam rumah atau treadmill di
rumah.
o Istirahat yang cukup (tidur 6 – 8 jam).
Nutrisi
Menentukan kebutuhan kalori pasien
BB aktual pasien = 92 kg, BMI pasien = 24,7 kg/m2 (Overweight)
BB ideal = (Tinggi – 100cm) – [(Tinggi - 100cm) x 10%)]
= ( 193– 100cm) – [(193 - 100cm) x 10%)] = 80,7 kg
Menentukan kebutuhan energi basal pasien menurut Harris Benedict (Laki-laki)
BMR = 66.5 + (13.75 x BB) + (5.003 x TB) – (6.775 x Usia)
= 66.5 + (13.75 x 93) + (5.003 x 193) – (6.775 x 48)
= 66.5 + 1345,25 + 965,579 – 325,2
=2.052 kkal
Estimasi total kebutuhan energi sehari/ total energy expenditure (TEE)
TEE = BMR x AF
= 2.052 kkal x 1.2
=2462 kkal
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
o Proporsi jumlah/komposisi makanan:
■ Karbohidrat (55-65% total asupan energi)
60% x 2462 kkal/ hari → 1476 kkal/ hari
■ Protein (15-20% total asupan energi)
20% x 2462 kkal/ hari → 492,4 kkal/ hari
■ Lemak (20-25% total asupan energi)
20% x 2462 kkal/ hari → 492,4 kkal/ hari
■ Serat → 25-30 gram/hari
■ Air → minimal 8 gelas per hari
Contoh jadwal dan menu makanan pasien
Jadwal Kalori Contoh Makanan
Pagi (20%) 492,4 kkal Nasi merah 100 gram → 111 kkal
Daging ayam 100 g → 239 kkal
Tumis buncis → 65 kkal
Pisang 1 buah → 90 kkal
Total 505 kkal
Snack Pagi (15%) 369,3 kkal 1 lembar roti gandum tawar → 95 kkal
1 Telur rebus → 78 kkal
Pepaya 100 gram → 55 kalori
Pisang 1 buah → 90 kkal
Total → 318 kkal
Siang (30%) 738,6 kkal Nasi 200 gram → 222 kkal
Daging ayam 200 g → 478 kkal
Tumis buncis → 65 kkal
Total 765 kkal
Snack Sore (10%) 246,2 kkal Buah naga 1 buah → 60 kkal
Apel 2 buah → 104 kkal
Total → 164 kkal
Malam (25%) 615,5 kkal Nasi merah 200 gram → 222 kkal
Daging ayam 100 g → 239 kkal
Tumis buncis → 65 kkal
Pisang 1 buah → 90 kkal
Total 616 kkal
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
TTV (suhu, COVI
HR, RR, dan D-19
saturasi Dengan
oksigen) CoronaVa
- Medical c
check up rutin
3. Community-Oriented:
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
K. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)
1. Kondisi Rumah
Pasien tinggal di rumah dengan luas tanah dan bangunan berukuran 800 m 2, 1 lantai, 1 ruang
tamu, 4 kamar tidur, 3 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 ruang makan. Semua kamar terisi oleh
keluarga pasien dan anaknya tinggal di kamar yang berbeda. Namun
3. Lingkungan Pekerjaan
Pasien seorang wirausaha
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
M. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
2 12 Oktober S: Pengecapan pasien sudah normal, penciuman sudah normal,
2021 tidak ada keluhan tambahan lainnya
O:
Tekanan darah : 125/90 mmHg
Suhu : 36.8o
A: COVID-19 terkonfirmasi derajat ringan
P : Hari terakhir isolasi dan melanjutkan vitamin rutin
DAFTAR PUSTAKA
1. Surat ke Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan: Revisi Protokol Tatalaksana COVID-19. PDPI,
PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Jakarta: Juli 2021.
2. Pedoman Tatalaksana COVID-19. Edisi ke-3. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. 2020.
3. Harris J, Benedict F. A biometric study of basal metabolism in man. Washington D.C. Carnegie
Institute of Washington. 1919.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA