Oleh:
210141010226
Dokter Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2022
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. NM
Usia : 67 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Malalayang II
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen Protestan
Suku : Sanger
Pekerjaan : Tukang Kayu (dulu, sekarang sudah tidak bekerja)
Tanggal pemeriksaan : 16 Agustus 2022
Tanggal home visit : 16 Agustus 2022
1. Keluhan Utama: Flu, Bersin, Gatal pada Leher, Batuk, Hidung tersumbat, sakit kepala
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien di diagnosis Rinitis Alergi pada saat pasien ke puskemas minanga karena mengeluh
flu, bersin, gatal pada leher, dan batuk. Pasien diberikan obat ambroxol, vitamin B, dan
antibiotik. Pasien dianjurkan untuk menghindari alergen seperti debu, bulu binatang, serta
6. Review Sistem
flu, bersin, gatal pada leher, dan batuk. Pasien diberikan obat ambroxol, vitamin B, dan
antibiotik. Pasien dianjurkan untuk menghindari alergen seperti debu, bulu binatang, serta
Pasien lahir secara normal. Pasien sudah menikah dan tinggal bersama istri. Anak pasien sudah
tidak tinggal bersama pasien.
Dalam keluarga, pasien dikenal sebagai orang yang penyayang pada anggota keluarga yang
lain. Dalam kehidupan sehari-hari pasien sebagai kepala keluarga tentu mengalami
perselisihan dengan istri maupun anak-anak, namun masih dapat diselesaikan dengan baik.
5. APGAR Keluarga (Family APGAR)
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
Pasien selalu menggunakan masker dan hand sanitizer setiap kali selesai
menyentuh barang disekitar.
E. PEMERIKSAAN FISIK
5. Pemeriksaan Umum =
Kepala: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher: Pembesaran KGB (-), Tiroid: Tidak ada pembesaran, deviasi trakea (-)
Thoraks:
Jantung:
• Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Abdomen
• Inspeksi : cembung
• Palpasi : hepar/lien/renal: organomegali (-), nyer tekan (-)
• Auskultasi : BU (+)
Anogenital: Laki-laki
Ekstremitas: Gerakan bebas (+), deformitas (-), edema (+), sianosis (-)
F. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak ada
H. DIAGNOSIS BANDING
I. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural-spiritual pasien dan
keluarga)
• Aspek Personal:
Keluhan utama : Flu, Bersin, Gatal pada Leher, Batuk
Harapan : Sembuh dari sakit
Kekhawatiran : Penyakit semakin parah dan memperparah kondisi pasien
J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima Tahap Pencegahan)
1. Patient-Centered
Promotif:
• Terapkan PHBS baik dalam keluarga maupun saat berada di lingkungan luar
• Memberikan informasi lebih jelas kepada pasien tentang segala hal yang meliputi rinitis
alergi seperti: definisi, faktor risiko, komplikasi, penyebab, gejala, tatalaksana dan
pengobatan
Preventif:
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, periksa kondisi kesehatan jika ada keluhan,
istirahat yang cukup, melakukan aktivitas fisik ringan, mengurangi berinteraksi dengan hewan
peliharaan, patuh minum semua obat yang telah diberikan oleh dokter
Kuratif :
1. Non-medikamentosa: menghindari alergen dan dapat menggunakan terapi tambahan
seperti cuci hidung.
2. Medikamentosa : Ambroxol, Amoxicilin, Vitamin B.
Rehabilitatif :
1. Istirahat yang cukup
2. Melakukan aktivitas
3. Menjaga pola hidup yang sehat
4. Menjaga gizi tetap cukup
3. Community-Oriented:
Memberikan edukasi untuk rajin memeriksakan diri pada layanan ksesehatan jika mengalami
keluhan. Pasien diminta lebih rutin melakukan pemeriksaan kesehatan serta pihak keluarga
diminta untuk lebih memperhatikan pasien dalam hal aktivitas dan pola hidup dari pasien.
1. Kondisi Rumah
(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis
dinding, lantai dan atap, kepadatan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan
penampungan air serta sanitasi., denah jika diperlukan)
Pasien memiliki rumah tinggal sendiri di malalayang 2 bersama istrinya. Anak pasien
tinggal di luar kota (Kotamobagu). Ukuran rumah 21m2, berdinding beton, lantai hanya
semen tidak menggunakan keramik dan beratap seng. Lingkungan rumah pasien
bersih, sumber dan penampungan air diatur dengan baik serta sanitasi yang baik berasal
dari sumur bor.
Lingkungan sekitar rumah pasien tampak baik, sumber dan penampungan ada yang berasal
dari sumur bor, serta pengaturan limbah rumah tangga dibuang ke tempat sampah. Saluran air
didepan rumah pasien selalu dibersihkan dan tidak terdapat sumbatan. Pembuangan sampah
dengan cara dijemput oleh petugas setiap hari di depan rumah. Halaman bersih dan selokan
bersih. Pasien juga dekat dan sering berinteraksi dengan tetangga dan orang disekitar rumah
tinggal pasien.
3. Lingkungan Pekerjaan
Pasien bersosialisasi dan melakukan aktivitas bersama tetangga lainnya.