Pembimbing:
dr. Hadiyanto, M.KM, Sp.DLP
Dr. dr. Nanny Djaja, Sp.GK, M.S
Disusun Oleh:
Rima Sisca Fanuela 201806010181
Veronica Noveni Desi Pauta 201906010073
Nama : Ny. S
Usia : 33 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Sawo no. 9, Penjaringan
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen
Suku : Tidak ada data
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Tanggal pemeriksaan : Tidak ada data
Tanggal home visit : Tidak ada data
Pasien datang dengan keluhan demam sejak satu hari yang lalu. Riwayat sering berdebar-debar
sejak satu tahun yang lalu. Keluhan semakin lama semakin berat dan disertai dengan mudah
lelah jika mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sering gemetaran di tangan, berat badan
menurun. Pasien sebelumnya pernah didiagnosis penyakit tiroid dan diberikan obat namun
tidak teratur minum karena Sibuk kerja. Suami takut jika istrinya tidak dapat tertolong dan
meninggal karena istrinya tidak merespon jika diajak berbicara dan tubuhnya kaku terus. Ia
berharap jika pasien dapat segera sembuh karena anak-anak masih kecil.
Keluarga pasien tergolong nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak kandung. Saat ini, pasien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya.
Menurut Duvall saat ini keluarga Ny. S berada pada fase families with preschool
children dimana anak tertua berusia 5 tahun.
E. PEMERIKSAAN FISIK
2. Kesadaran = somnolen
3. Tanda Vital
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Nadi : 120 x/menit
Respirasi : 28 x/menit
Suhu : 38 ₀ C
4. Antropometri
Tinggi Badan : 156 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 16,02 kg/m2
Berat Badan : 39 kg
Lingkar Pinggang : Tidak ada data
Lingkar Panggul : Tidak ada data Waist-Hip Ratio: Tidak ada data
Lingkar Lengan Atas : Tidak ada data
Status Gizi :
- Underweight (menurut IMT Asia Pasifik)
5. Pemeriksaan Umum
6. Pemeriksaan Khusus
Kepala : normosefali
Paru Simetris statis Stem fremitus normal Bunyi sonor pada Suara
dan dinamis, kiri = kanan lapangan paru vesikuler, rh
-/-, wh -/-
Jantung Iktus cordis tak Ictus cordis teraba Redup pada Bunyi 1-2
tampak pada sela iga 5 linea jantung Normal, gallop
midclavicula sinistra -, murmur -
Tonus N N N N
Trofi N N N N
Refleks N N N N
Fisiologis
Refleks N N N N
Patologis
Sensibilitas N N N N
Meningeal - - - -
Signs
F. PEMERIKSAAN KHUSUS
DIAGNOSIS BANDING
Ny. S, 33 tahun, dengan:
● ICD 10 E 05.5 Thyroid Crisis or Storm
● ICD 10 E 05.0 Graves Disease
● ICD 10 E 05.9 Thyrotoxicosis, unspecified
● ICD 10 G 72.3 Periodic Paralysis
● ICD 10 E 86 Dehydration
● ICD 10 R 63.4 Abnormal weight loss
Saran pemeriksaan:
● Pemeriksaan Darah Lengkap
● Pemeriksaan elektrolit
● TSH, fT4
● Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) dengan bantuan USG
DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
● Aspek Klinis :
Ny. S, 33 tahun, dengan:
● ICD 10 E 05.5 Thyroid Crisis or Storm
● ICD 10 E 05.0 Graves Disease
● ICD 10 E 86 Dehydration
● ICD 10 R 63.4 Abnormal weight loss
● Aspek Personal:
Kekhawatiran -
Harapan -
Persepsi -
PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Patient-Centered
Upaya Promotif dan Preventif
● Melakukan edukasi terkait penyakit yang diderita pasien saat ini, yaitu hipertiroid
meliputi pengertian, gejala, perjalanan penyakit, serta komplikasi yang dapat
ditimbulkan bila tidak diobati.
● Melakukan edukasi kepada suami pasien, sebaiknya pasien dirawat di Rumah Sakit
agar mendapatkan perawatan komprehensif.
● Menjelaskan bahwa gejala demam dan penurunan kesadaran pasien merupakan
tanda-tanda krisis tiroid yang diakibatkan perburukan dari penyakit. Bila terus
dibiarkan dan tidak diobati dengan tepat dapat menyebabkan gagal jantung, koma,
hingga meninggal.
● Melakukan edukasi mengenai faktor risiko yang dapat memperberat penyakitnya
antara lain, konsumsi makanan tinggi garam beryodium, merokok, stress,
obat-obatan, hingga stress. Oleh karena itu perlu menghindari faktor resiko tersebut.
● Edukasi pasien mengenai komplikasi yang dapat terjadi apabila pasien tidak rutin
mengkonsumsi obat tiroid, yaitu iritasi mata, gangguan pergerakan bola mata,
gangguan penglihatan, gangguan perilaku (cemas, depresi, bingung), gagal jantung,
gangguan kehamilan (persalinan prematur, keguguran, penyakit tiroid pada janin,
berat lahir bayi rendah, dan hipertensi), kemandulan/infertilitas, serangan jantung,
stroke, dan lain-lain.
● Melakukan edukasi untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat dengan
menerapkan pola diet yang cocok bagi penderita Grave’s disease serta kondisi
underweight
● Edukasi kepada pasien untuk menjalani program KB, terutama karena pasien sedang
mengalami hipertiroid yang tidak terkontrol, sehingga ditakutkan akan mengganggu
proses kehamilan dan persalinan, serta melahirkan bayi yang tidak sehat.
● Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bahwa penyakit ini dapat diturunkan
kepada anak-anak pasien, sehingga perlu dilakukan skrining hormon tiroid pada
anak-anak pasien. Karena penyakit yang diderita pasien, yaitu grave’s disease
merupakan penyakit autoimun maka perlu juga dilakukan skrining penyakit autoimun
lainnya pada pasien dan anak-anak pasien agar bisa dilakukan early diagnosis.
● Melakukan edukasi untuk memakai memakai penutup mata saat tidur dan
menggunakan tetes mata (artificial tears) bila kering.
● Edukasi keluarga pasien untuk memberikan dukungan dalam pengobatan, menjaga
pola hidup yang baik bagi pasien, dan memantau kepatuhan pasien minum obat.
● Edukasi pasien untuk melakukan skrining kanker serviks dengan IVA Test atau Pap
Smear dan skrining payudara dengan metode SADARI
Upaya Diagnosis
● Melakukan pemeriksaan EKG untuk menyingkirkan kelainan jantung sebagai
penyebab dari berdebar-debarnya
● Merujuk ke spesialis penyakit dalam untuk penegakan diagnosis pasti dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium (TSH, fT4, dan Antibodi Reseptor TSH)
Upaya Kuratif
Terapi Medikamentosa (Rawat Inap)
● Pemberian cairan Ringer Lactate 1,5 L per 24 jam IV
● Pemberian oksigen 2 lpm via NK
● Pemberian obat antitiroid → PTU 500 mg loading dose, diikuti 250 mg setiap 4 jam
dilarutkan dalam akuades via NGT
● Pemberian beta-blocker, Propanolol 60 mg per 4 jam dilarutkan dalam akuades via
NGT
● Pemberian hidrokortison 100 mg IV per 8 jam
● Pemberian paracetamol 3 x 1 g IV
● Observasi kesadaran, gejala, dan TTV
Evaluasi:
● Evaluasi berat badan pasien
● Evaluasi fungsi hati (pemeriksaan SGOT dan SGPT)
● Evaluasi dalam 4 minggu (pemeriksaan fT4 dan T3)
○ Jika target eutiroid telah tercapai maka dapat dilakukan tapering down obat
antitiroid menjadi dosis maintenance (PTU 3 x 50-100 mg PO)
● Evaluasi TSH kembali dalam 4-6 minggu setelah kadar fT4 dan T3 normal
● Memantau hasil terapi dengan melihat perbaikan gejala pasien dan memantau efek
samping dari obat (mual muntah, gastritis, gatal, nyeri otot, sakit kepala, rambut
rontok, dysgeusia, dan sensasi kulit abnormal)
Makan pagi (25% total kalori) = 561 Nasi 180 gr (234 kkal)
kkal Tahu goreng 2 (70 kkal)
Tempe goreng 2 (70 kkal)
Bayam tumis 1 mangkok (74 kkal)
1 buah pisang (100 kkal)
Air putih
Total kalori 548kkal
Camilan pagi (10% total kalori) = 224 Risoles 1 buah (192 kkal)
kkal Total kalori 192 kkal
Makan siang (30% total kalori) = 623 Nasi 180 gr (234 kkal)
kkal Ayam goreng 1 potong (391 kkal)
Telur goreng 1 (93 kkal)
Total kalori 718
Camilan sore (10% total kalori) = 224 1 Dadar gulung (139 kkal)
kkal Pepaya 100 gr (39 kkal)
Total kalori 178 kkal
Makan malam (25% total kalori) = 561 Nasi 180 gr (234 kkal)
kkal Ikan gabus kukus 1 potong (107 kkal)
1 buah perkedel kentang (107 kkal)
150 gram pepaya (59 kkal)
Total kalori 507 kkal
1. Kondisi Rumah
Tidak ada data
3. Lingkungan Pekerjaan
Tidak ada data