Anda di halaman 1dari 20

PENATALAKSANAAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA

Pembimbing:
dr. Hadiyanto, M.KM, Sp.DLP
Dr. dr. Nanny Djaja, Sp.GK, M.S

Disusun Oleh:
Rima Sisca Fanuela 201806010181
Veronica Noveni Desi Pauta 201906010073

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
PERIODE 15 FEBRUARI 2021 - 10 APRIL 2021
A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S
Usia : 33 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Sawo no. 9, Penjaringan
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen
Suku : Tidak ada data
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Tanggal pemeriksaan : Tidak ada data
Tanggal home visit : Tidak ada data

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)

1. Keluhan Utama : Demam sejak 1 hari yang lalu

2. Riwayat Penyakit Sekarang : (alloanamnesis dengan suami pasien)

Pasien datang dengan keluhan demam sejak satu hari yang lalu. Riwayat sering berdebar-debar
sejak satu tahun yang lalu. Keluhan semakin lama semakin berat dan disertai dengan mudah
lelah jika mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sering gemetaran di tangan, berat badan
menurun. Pasien sebelumnya pernah didiagnosis penyakit tiroid dan diberikan obat namun
tidak teratur minum karena Sibuk kerja. Suami takut jika istrinya tidak dapat tertolong dan
meninggal karena istrinya tidak merespon jika diajak berbicara dan tubuhnya kaku terus. Ia
berharap jika pasien dapat segera sembuh karena anak-anak masih kecil.

3. Riwayat Penyakit Dahulu (Beserta Pengobatan):


Pasien pernah didiagnosa dengan gondok dan sudah diberikan obat namun tidak
diminum secara teratur.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga menderita penyakit tiroid

5. Riwayat Personal Sosial


Kondisi keluarga: Pasien tinggal bersama suami (35 tahun). Pasien memiliki dua
orang anak:
● Anak pertama bernama An. Y (usia 5 tahun)
● Anak kedua bernama An. S (usia 2 tahun)
● Kedua anak kadang-kadang dititipkan ke tetangga jika keduanya bekerja
● Suami pasien bekerja sebagai penagih hutang. Pasien sering marah-marah ke
suami karena dianggap malas bekerja sehingga kebutuhan rumah tangga sulit
dipenuhi
● Ayah pasien meninggal di usia 45 karena penyakit jantung koroner.
Kondisi ekonomi: Perekonomian keluarga kurang sehingga pasien harus bekerja
sebagai buruh pabrik
Pendidikan: pasien merupakan lulusan SMA
Kehidupan beragama: Pasien beragama Kristen dan kadang-kadang pergi ke gereja
Kehidupan sosial: Pasien berhubungan baik dengan tetangga dan teman kerja
Kesehatan: Pasien memiliki BPJS namun tidak suka minum obat sehingga menunda
berobat ke dokter.
6. Review sistem
- Sistem kardiovaskuler: berdebar-debar
- Sistem endokrin: kelainan tiroid

C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)

Pengalaman Sakit Pasien


● Pikiran: Pasien tidak suka minum obat sehingga menunda berobat ke dokter, jika
diberikan obat, pasien tidak meminumnya secara teratur.
● Perasaan: Tidak ada data
● Efek pada fungsi: Pasien mudah lelah jika mengerjakan pekerjaan rumah tangga
● Harapan: Tidak ada data

D. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA ( (FAMILY ASSESSMENT TOOLS)

1. Genogram Keluarga (Family Genogram) (Keluarga Ny. S, 33 tahun)


2. Bentuk Keluarga (Family Structure)

Keluarga pasien tergolong nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak kandung. Saat ini, pasien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya.

3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)

Menurut Duvall saat ini keluarga Ny. S berada pada fase families with preschool
children dimana anak tertua berusia 5 tahun.

4. Peta Keluarga (Family Map)


(Buatlah peta keluarga yang menggambarkan psikodinamika keluarga sesuai kaidah
umum pembuatan peta keluarga dilengkapi dengan keterangan / legenda di
bawahnya).
5.APGAR Keluarga (Family APGAR)
APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir
selalu kadang tidak
(2) (1) pernah (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
membahas berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya
menerima dan mendukung
keinginan-keinginan saya untuk memulai
kegiatan atau tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
dan saya berbagi waktu bersama.
Skor Total Tidak dapat dinilai karena tidak ada
data

Skala pengukuran: Skor: Contoh:


Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat

6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)


Aspek Kekuatan Kelemahan
SCREEM
Social Berhubungan baik dengan tetangga Sering marah-marah ke suami karena
dan teman kerja dianggap malas bekerja
Cultural - Pasien merasa bahwa suaminya
bertanggung jawab harus memenuhi
kebutuhan rumah tangga sebagai
laki-laki
Religious - Beragama Kristen, tidak rutin ke
gereja, hanya kadang-kadang
Educational Pendidikan terakhir SMA -
Economic - Suami pasien merupakan penagih
utang, namun penghasilan kecil dan
seminggu hanya tiga kali berangkat
kerja
Medical Pasien mempunyai BPJS untuk Tidak suka minum obat sehingga
mengcover kebutuhan kesehatannya menunda berobat ke dokter

7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)


Tahun Usia Life Events/ Crisis Severity of Illness
(Tahun)
2020 32 Pasien pernah didiagnosis penyakit tiroid -

8. Langkah Preventif dalam Pandemi COVID-19


● Edukasi keluarga pasien untuk melakukan 5M: Mencuci tangan, Memakai masker,
Menjaga jarak, Mengurangi mobilisasi, Menjauhi kerumunan, serta tidak keluar rumah
kecuali untuk urusan yang mendesak di dalam masa pandemi COVID-19.
● Edukasi keluarga pasien untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum = tampak sakit berat

2. Kesadaran = somnolen

3. Tanda Vital
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Nadi : 120 x/menit
Respirasi : 28 x/menit
Suhu : 38 ₀ C

4. Antropometri
Tinggi Badan : 156 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 16,02 kg/m2
Berat Badan : 39 kg
Lingkar Pinggang : Tidak ada data
Lingkar Panggul : Tidak ada data Waist-Hip Ratio: Tidak ada data
Lingkar Lengan Atas : Tidak ada data
Status Gizi :
- Underweight (menurut IMT Asia Pasifik)
5. Pemeriksaan Umum

Kulit : sawo matang

Kelenjar Limfe : tak ada pembesaran

Otot : tak ada kelainan

Tulang : tak ada kelainan

Sendi : tak ada kelainan

6. Pemeriksaan Khusus

Kepala : normosefali

Mata : nampak cekung, konjungtiva anemis -/-, tampak


exopthalmus +/+
Hidung : tidak ada kelainan

Telinga : sekret -/-

Mulut dan Gigi : mukosa tampak kering


Tenggorokan : faring hiperemis -/-, T1-1

Leher : benjolan di leher ukuran 3 cm

Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Paru Simetris statis Stem fremitus normal Bunyi sonor pada Suara
dan dinamis, kiri = kanan lapangan paru vesikuler, rh
-/-, wh -/-

Jantung Iktus cordis tak Ictus cordis teraba Redup pada Bunyi 1-2
tampak pada sela iga 5 linea jantung Normal, gallop
midclavicula sinistra -, murmur -

Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Cembung, Lembut, hepar dan Timpani, shifting BU (+) N


spider naevi - lien tidak teraba dullness -
membesar

Anogenital : Tak ada kelainan

Ekstremitas : Akral Hangat Dingin

Kanan Atas Kiri Atas Kanan Bawah Kiri Bawah

Gerakan Tremor Tremor N N

Tonus N N N N

Trofi N N N N

Refleks N N N N
Fisiologis

Refleks N N N N
Patologis

Sensibilitas N N N N

Meningeal - - - -
Signs
F. PEMERIKSAAN KHUSUS

Tidak ada data

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Jika ada)

1. Laboratorium = Tidak ada data

2. Radiologi = Tidak ada data

3. Lainnya = Rapid antigen COVID-19 negatif

DIAGNOSIS BANDING
Ny. S, 33 tahun, dengan:
● ICD 10 E 05.5 Thyroid Crisis or Storm
● ICD 10 E 05.0 Graves Disease
● ICD 10 E 05.9 Thyrotoxicosis, unspecified
● ICD 10 G 72.3 Periodic Paralysis
● ICD 10 E 86 Dehydration
● ICD 10 R 63.4 Abnormal weight loss

Saran pemeriksaan:
● Pemeriksaan Darah Lengkap
● Pemeriksaan elektrolit
● TSH, fT4
● Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) dengan bantuan USG

DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis Holistik
● Aspek Klinis :
Ny. S, 33 tahun, dengan:
● ICD 10 E 05.5 Thyroid Crisis or Storm
● ICD 10 E 05.0 Graves Disease
● ICD 10 E 86 Dehydration
● ICD 10 R 63.4 Abnormal weight loss

● Aspek Personal:

Alasan Datang Pasien datang dengan keluhan demam, tidak merespon


ketika diajak berbicara dan tubuh kaku.

Kekhawatiran -

Harapan -

Persepsi -

● Aspek Risiko Internal :

Genetik Tidak ada data

Kondisi Biologis ● Pasien tergolong underweight


● Pasien memiliki riwayat penyakit tiroid

Perilaku/Gaya Pasien tidak suka minum obat


Hidup

Kondisi Psikologis Tidak ada data

● Aspek Risiko Eksternal :

Ekonomi Risiko tinggi, karena kesulitan dalam memenuhi kebutuhan


rumah tangga
Lingkungan Sosial Pasien memiliki konflik dengan suami terkait permasalahan
kebutuhan rumah tangga.

Lingkungan Tidak ada risiko


Budaya

Lingkungan Fisik Tidak ada data

Lingkungan Kimia Tidak ada data

Lingkungan Biologi Tidak ada data

● Aspek Derajat Fungsional:


Skor pasien: 5

Aktivitas Menjalankan Fungsi Sosial dalam kehidupan Skor

Mampu melakukan aktivitas fisik seperti belum sakit 1

Mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari di dalam rumah dan 2


di luar rumah

Mampu merawat diri, tidak mampu melakukan pekerjaan ringan 3

Dalam keadaan tertentu masih mampu merawat diri, tapi sebagian 4


besar aktivitas hanya duduk dan berbaring

Perawatan diri oleh orang lain, hanya berbaring pasif 5

PENGELOLAAN KOMPREHENSIF

1. Patient-Centered
Upaya Promotif dan Preventif
● Melakukan edukasi terkait penyakit yang diderita pasien saat ini, yaitu hipertiroid
meliputi pengertian, gejala, perjalanan penyakit, serta komplikasi yang dapat
ditimbulkan bila tidak diobati.
● Melakukan edukasi kepada suami pasien, sebaiknya pasien dirawat di Rumah Sakit
agar mendapatkan perawatan komprehensif.
● Menjelaskan bahwa gejala demam dan penurunan kesadaran pasien merupakan
tanda-tanda krisis tiroid yang diakibatkan perburukan dari penyakit. Bila terus
dibiarkan dan tidak diobati dengan tepat dapat menyebabkan gagal jantung, koma,
hingga meninggal.
● Melakukan edukasi mengenai faktor risiko yang dapat memperberat penyakitnya
antara lain, konsumsi makanan tinggi garam beryodium, merokok, stress,
obat-obatan, hingga stress. Oleh karena itu perlu menghindari faktor resiko tersebut.
● Edukasi pasien mengenai komplikasi yang dapat terjadi apabila pasien tidak rutin
mengkonsumsi obat tiroid, yaitu iritasi mata, gangguan pergerakan bola mata,
gangguan penglihatan, gangguan perilaku (cemas, depresi, bingung), gagal jantung,
gangguan kehamilan (persalinan prematur, keguguran, penyakit tiroid pada janin,
berat lahir bayi rendah, dan hipertensi), kemandulan/infertilitas, serangan jantung,
stroke, dan lain-lain.
● Melakukan edukasi untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat dengan
menerapkan pola diet yang cocok bagi penderita Grave’s disease serta kondisi
underweight
● Edukasi kepada pasien untuk menjalani program KB, terutama karena pasien sedang
mengalami hipertiroid yang tidak terkontrol, sehingga ditakutkan akan mengganggu
proses kehamilan dan persalinan, serta melahirkan bayi yang tidak sehat.
● Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bahwa penyakit ini dapat diturunkan
kepada anak-anak pasien, sehingga perlu dilakukan skrining hormon tiroid pada
anak-anak pasien. Karena penyakit yang diderita pasien, yaitu grave’s disease
merupakan penyakit autoimun maka perlu juga dilakukan skrining penyakit autoimun
lainnya pada pasien dan anak-anak pasien agar bisa dilakukan early diagnosis.
● Melakukan edukasi untuk memakai memakai penutup mata saat tidur dan
menggunakan tetes mata (artificial tears) bila kering.
● Edukasi keluarga pasien untuk memberikan dukungan dalam pengobatan, menjaga
pola hidup yang baik bagi pasien, dan memantau kepatuhan pasien minum obat.
● Edukasi pasien untuk melakukan skrining kanker serviks dengan IVA Test atau Pap
Smear dan skrining payudara dengan metode SADARI

Upaya Diagnosis
● Melakukan pemeriksaan EKG untuk menyingkirkan kelainan jantung sebagai
penyebab dari berdebar-debarnya
● Merujuk ke spesialis penyakit dalam untuk penegakan diagnosis pasti dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium (TSH, fT4, dan Antibodi Reseptor TSH)

Upaya Kuratif
Terapi Medikamentosa (Rawat Inap)
● Pemberian cairan Ringer Lactate 1,5 L per 24 jam IV
● Pemberian oksigen 2 lpm via NK
● Pemberian obat antitiroid → PTU 500 mg loading dose, diikuti 250 mg setiap 4 jam
dilarutkan dalam akuades via NGT
● Pemberian beta-blocker, Propanolol 60 mg per 4 jam dilarutkan dalam akuades via
NGT
● Pemberian hidrokortison 100 mg IV per 8 jam
● Pemberian paracetamol 3 x 1 g IV
● Observasi kesadaran, gejala, dan TTV

Terapi Medikamentosa (Rawat jalan)


● Pemberian obat antitiroid (Methimazole 1 x 20 mg PO sebelum makan)
● Pemberian beta-blocker (Propranolol 3 x 10 mg PO sebelum makan)
● Pemberian artificial tear 4-6 kali 1 tetes pada masing-masing mata dalam 1 hari.
Cara menggunakan obat tetes mata adalah dengan menarik kelopak mata bawah,
kemudian meneteskan 1 tetes di daerah tersebut, lalu menutup mata 30 detik. Hindari
menutup mata secara keras karena akan membuat air mata terbuang.

Evaluasi:
● Evaluasi berat badan pasien
● Evaluasi fungsi hati (pemeriksaan SGOT dan SGPT)
● Evaluasi dalam 4 minggu (pemeriksaan fT4 dan T3)
○ Jika target eutiroid telah tercapai maka dapat dilakukan tapering down obat
antitiroid menjadi dosis maintenance (PTU 3 x 50-100 mg PO)
● Evaluasi TSH kembali dalam 4-6 minggu setelah kadar fT4 dan T3 normal
● Memantau hasil terapi dengan melihat perbaikan gejala pasien dan memantau efek
samping dari obat (mual muntah, gastritis, gatal, nyeri otot, sakit kepala, rambut
rontok, dysgeusia, dan sensasi kulit abnormal)

Diet (untuk pasien dengan hipertiroid):


● Intervensi gizi yang diberikan:
1. BB aktual pasien 39 kg. BMI : 16.02 kg/m2 (underweight)
Kebutuhan energi basal pasien menurut Harris Benedict (perempuan)
BMR = 655 + (9,56 x BB) + (1,85 x Tinggi) - (4,67 x Usia)
BMR = 655 + (9,56 x 39) + (1,85 x 156) - (4,67 x 33)
BMR = 1.161,89 → 1.162

Estimasi total kebutuhan sehari-hari/ Total Energy Expenditure (TEE)


TEE = BMR x AF
TEE = 1.162 x 1,5
TEE = 1.743 kkal
Totalkebutuhan energi ditambahkan 500 kilokalori untuk meningkatkan berat
badan pasien

TEE + 500 = 1.743 + 500 = 2.243 kkal

2. Karbohidrat yang dianjurkan 45-65%


→ 1.009 - 1.458 kkal
3. Lemak yang dianjurkan 20-25%
→ 448,6 - 561
4. Protein yang dianjurkan 15-20%
→ 336 - 448,6 kkal

● Jenis / Komposisi makanan


Dilakukan pemasangan NGT dikarenakan pasien mengalami penurunan
kesadaran sehingga asupan makanan per oral tidak adekuat. Jenis makanan per
NGT adalah formula enteral polimerik dikarenakan pasien tergolong
underweight sehingga membutuhkan formula utuh yang mengandung protein
dan zat gizi lainnya.

● Bila pasien dapat makan, maka berikut jadwal makan pasien:

Jadwal & Kalori Contoh Menu Makanan

Makan pagi (25% total kalori) = 561 Nasi 180 gr (234 kkal)
kkal Tahu goreng 2 (70 kkal)
Tempe goreng 2 (70 kkal)
Bayam tumis 1 mangkok (74 kkal)
1 buah pisang (100 kkal)
Air putih
Total kalori 548kkal

Camilan pagi (10% total kalori) = 224 Risoles 1 buah (192 kkal)
kkal Total kalori 192 kkal

Makan siang (30% total kalori) = 623 Nasi 180 gr (234 kkal)
kkal Ayam goreng 1 potong (391 kkal)
Telur goreng 1 (93 kkal)
Total kalori 718

Camilan sore (10% total kalori) = 224 1 Dadar gulung (139 kkal)
kkal Pepaya 100 gr (39 kkal)
Total kalori 178 kkal

Makan malam (25% total kalori) = 561 Nasi 180 gr (234 kkal)
kkal Ikan gabus kukus 1 potong (107 kkal)
1 buah perkedel kentang (107 kkal)
150 gram pepaya (59 kkal)
Total kalori 507 kkal

● Konsumsi air minum minimal 2-3 L.


● Mengurangi makanan yang mengandung tinggi yodium (garam beryodium, produk
yang terbuat dari susu seperti keju, roti, dan yoghurt).

Makanan yang dianjurkan (Rendah Makanan Tinggi Yodium


Yodium)

Putih telur Garam beryodium

Buah-buahan dan sayuran segar Dairy products (susu, es krim, keju,


yoghurt, butter)

Kacang-kacangan yang tidak diasinkan Makanan laut (udang, rumput laut)

Garam tidak beryodium Telur

Produk kedelai (tempe tahu, susu kacang


kedelai, kecap manis)

● Konsumsi makanan/minuman tinggi kalsium (bayam, kubis, brokoli).


● Mengkonsumsi makanan tinggi vitamin D (minimal 1200-1500 mg per hari)
● Hindari konsumsi kopi/minuman lainnya yang mengandung kafein karena dapat
memperberat gejala.

Pencegahan risiko penyakit kardiovaskular:


● Pembatasan konsumsi garam (Rekomendasi penggunaan natrium sebaiknya tidak
lebih dari 2,3 gram/hari, yaitu setara dengan 1 sendok teh (6 gram) garam dapur)
● Mengurangi asupan kolesterol/lemak jenuh/lemak trans (contoh: daging berlemak,
susu full cream)
● Perbanyak konsumsi makanan serat tinggi, seperti: apel, beras merah, dan
kacang-kacangan
● Mengurangi jumlah minyak goreng yang digunakan ketika memasak
● Menghindari konsumsi alkohol dan merokok
● Edukasi pasien untuk melakukan aktivitas fisik
Rekomendasi aktivitas fisik yang disarankan adalah 150 menit per minggu untuk
aktivitas fisik sedang, seperti berjalan cepat, jalan santai, melakukan pekerjaan rumah
(mengepel lantai, membersihkan rumah).

2. Family-Focused (Family Wellness Plan)


No. Nama Status Skrining Konseling Imunisa Kemoprofil
Kesehatan si aksis
1. Tn. E Tidak ada - Edukasi untuk Imunisas -
data memberikan i
dukungan COVID-
kepada pasien, 19
seperti
mengawasi
pola makan,
kepatuhan
minum obat
2. Anak Tidak ada Screening gejala Perilaku hidup - -
data hipertiroid bila bersih dan
mengalami gejala sehat, serta
yang sama aktivitas fisik
dengan Ny. S
3. Anak Tidak ada Screening gejala Perilaku hidup Memanta -
data hipertiroid bila bersih dan u
mengalami gejala sehat, serta kelengka
yang sama aktivitas fisik pan
dengan nyonya imunisasi
Ny. S. sampai
usia 2
tahun
3. Community-Oriented:
Perlunya menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Setiap orang yang melakukan
aktivitas di luar rumah wajib mengikuti protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker,
mencuci tangan, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, dan
mengurangi mobilisasi. Hindari aktivitas di luar rumah apabila tidak ada keperluan yang
mendesak.

G. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)

No Nama Jenis TglLahi Pekerjaan No.HP Status


. Kelamin r/ Kesehatan
Umur
1. Suami Laki-laki 35 tahun Penagih Tidak ada Tidak ada data
hutang data
2. Anak 1 Tidak ada 5 tahun Tidak ada Tidak ada Tidak ada data
data data data
3. Anak 2 Tidak ada 2 tahun Tidak ada Tidak ada Tidak ada data
data data data

H. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

1. Kondisi Rumah
Tidak ada data

2. Lingkungan Sekitar Rumah


Tidak ada data

3. Lingkungan Pekerjaan
Tidak ada data

I. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


No Indikator PHBS Jawaban
. Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Tidak ada data
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan Tidak ada data
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan Tidak ada data
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan Tidak ada data
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak ada data
6. Menggunakan jamban sehat Tidak ada data
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan Tidak ada data
lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari Tidak ada data
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga Tidak ada data
10 Tidak merokok di dalam rumah Tidak ada data
Kesimpulan: Tidak dapat disimpulkan karena tidak ada data

J. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Nomor Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut


Kunjung
an
Tidak ada data

Anda mungkin juga menyukai