Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH PASIEN

PASIEN DENGAN HIPERTENSI


LATAR BELAKANG

• Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia.


Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada
pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan
dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data
Riskesdas 2013.
• Menurut American Heart Association {AHA}, penduduk Amerika yang berusia
diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta
jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya.
Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-
masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya.
TUJUAN
• Menerapkan atau mengaplikasikan sendiri praktek pendekatan kedokteran keluarga
• Mengetahui dan memahami tentang penyakit hipertensi
• Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan berdasarkan pendekatan
kedokteran keluarga, dengan mengikutsertakan pasien dan keluarga
• Mengetahui adanya hubungan antara riwayat keluarga (riwayat biologis, psikologis, lingkungan/keadaan
rumah, spiritual, sosial, kultural keluarga) terhadap penyakit pasien.
ANAMNESIS
POKOK Riwayat
Identitas
Sosial
Keluhan
dan
Utama
Lingkun
gan

Riwayat Keluhan
Autoana
Pengoba Tambaha
mnesis
tan n

Riwayat
Riwayat
Penyakit
Penyakit
Sekaran
Keluarga
Riwayat g
Penyakit
Dahulu
IDENTITAS

• Nama : Ny. N
• Umur : 57 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMP
• Alamat : Vila Nusa Indah 2 no. 27, Gunung putri
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Jawa
Dilakukan kunjungan pada tanggal 01 Agustus 2020
• Keluhan Utama
Sakit kepala bagian belakang yang sering di rasakan selama 3 tahun terakhir
• Keluhan Tambahan
• Tidak ada

Riwayat Penyakit Sekarang


Sakit pada kepala bagian belakang yang sudah sering dirasakan selama 3 tahun terakhir. Pasien
mengatakan sejak didiagnosis darah tinggi pasien minum obat tidak teratur dan jarang kontrol ke
puskesmas. Biasa pasien meminum obat apabila sakit kepala.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa seperti pasien
Riwayat Pengobatan
Pasien mendapatkan obat dari puskesmas yaitu Captopril. Tetapi pasien jarang meminum obat dan jarang kontrol
ke dokter
Riwayat Alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan minuman, udara, cuaca, debu, maupun obat obatan.
Hubungan dengan keluarga
• Pasien tinggal bersama suami dan 2 orang anak nya
Pergaulan Sosial
• Hubungan Antar Keluarga : baik
• Hubungan Dengan Orang Lain : baik
• Kegiatan Organisasi Sosial : Tidak pernah terlibat
• Keadaan Ekonomi : kurang

Kerohanian
• Ketaatan Beribadah : Baik
• Keyakinan Tentang Kesehatan : Cukup
ANAMNESIS KELUARGA DAN KOMUNITAS

Spiritual
Keadaan Keluarga Keadaan
Rumah /
Sosial
Lingkungan
Keluarga
Keluarga

Psikologi Kultural
Keluarga Keluarga

Keadaan Anamnesis Daftar


Biologis Anggota
Keluarga Keluarga Keluarga
KEADAAN BIOLOGIS KELUARGA

Keadaan kesehatan sekarang : Baik

Kebersihan perorangan : Cukup baik

Penyakit yang sering diderita : Tidak ada

Penyakit keturunan : Tidak ada

Penyakit kronis/menular : Tidak ada

Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada

Pola makan : Cukup baik

Pola istirahat : Cukup baik

Jumlah anggota keluarga : 3 orang


LANJUTAN

• Kebiasaan Buruk : Tidak ada


• Pengambilan Keputusan : Sendiri
• Ketergantungan Obat : Tidak ada
• Tempat Mencari Pelayanan Kesehatan : Puskesmas
• Pola Rekreasi : Kurang
ANGGOTA KELUARGA

Hubungan dengan Status Keadaan


No Nama Umur Pekerjaan
keluarga Perkawinan Kesehatan

1 S Suami 63 Penjual sayur Menikah Sehat

2 Y Anak 18 - - Sehat

3 I Anak 4 - - Sehat
K EA D A A N R U M A H / LI N G K U N G A N K EL U A R G A

• Jenis bangunan : Permanen


• Lantai Rumah : Lantai semen
• Luas rumah :  6 x 10 m2
• Penerangan : Kurang
• Kebersihan : Kurang
• Ventilasi : Kurang
• Dapur : Tidak ada
• Jamban keluarga : Ada
• Sumber air minum : Air isi ulang galon
• Sumber pencemaran air : Tidak ada
• Pemanfaan Pekarangan : Tidak ada
• Tempat pembuangan sampah : Ada
• Sistem pembuangan air limbah: tidak ada
P EM ER I K SA A N FI S I K

• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang


• Kesadaran : Compos Mentis
• Status Generalis :
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 74 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36.5 ºC
STATUS GENERALIS

Kulit Kulit berwarna sawo matang, ikterus (-), sianosis(-)


Kepala Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut berwarna
Hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata
Pupil isokor, diameter 2-3mm, refleks cahaya langsung tidak langsung dalam batas normal, sklera tidak
ikterik, konjungtiva
tidak hiperemis.

Telinga Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret, tidak ada
Serumen
Hidung Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum
Mulut
Bentuk normal, bibir lembab, lidah tidak kotor, arkus faring simetris, letak uvula di tengah, faring tidak
hiperemis, tonsil T1-
T1 tenang, mukosa mulut tidak ada kelainan.

Gigi Karies (-)


Leher Trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Kelenjar getah Retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula,
Bening axilla, inguinal tidak membesar
Toraks
Dinding toraks simetris pada keadaan statis dan dinamis, tampak sela iga normal.
Paru-paru :

Inspeksi: Gerak dinding dada simetris, tampak sela iga cekung. Palpasi: Vokal
fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi: Suara napas vesikuler, ronkhi kasar -/-, wheezing -/-


Jantung :

Inspeksi: Tidak dilakukan pemeriksaan Palpasi: Tidak dilakukan


pemeriksaan Perkusi: Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Inspeksi: Tampak datar


Palpasi: Supel, nyeri tekan (-), pembesaran hepar & lien (-) Perkusi: Timpani

  Auskultasi: Bising usus (+) normoperistaltik


Extremitas
Extremitas superior et inferior tidak ada edema dan tidak ada deformitas.
Refleks fisiologis: + / +
Refleks patologis:- / -
 
SPIRITUAL KELUARGA

• Ketaatan beribadah : Baik


• Keyakinan tentang kesehatan : Cukup

Keadaan Sosial Keluarga

• Tingkat Pendidikan Terakhir : SMP


• Hubungan Antar Keluarga : Baik
• Hubungan Dengan Orang Lain : Baik
• Kegiatan Organisasi Sosial : Baik
• Keadaan Ekonomi : Kurang
DIAGNOSIS

Diagnosis Penyakit :
Hipertensi Derajat 2
Diagnosis Keluarga :
Tidak ada
EDUKASI

• Memotivasi keteraturan berobat dan minum obat pada pasien dan keluarga.
• Memotivasi keluarga untuk mendukung pasien dalam pengobatan
• Makan makanan dengan gizi seimbang
• Menghindari makan makanan yang asin, makan banyak sayur dan buah
A N J U R A N P EN ATA L A K S A N A A N P EN YA K I T

Health Promotion
Menjelaskan menegenai penyakit hipertensi, faktor risiko, cara pencegahan, gaya hidup yang
baik, dan keteraturan dalam berobat sehingga terkontrol.
Specific Protection
Memotivasi untuk rutin berobat , mengatur pola makannya seperti menghindari makan makanan
yang asin, makan banyak sayur dan buah, serta minum obat secara teratur dan rajin berolahraga
serta aktivitas fisik.
Early Diagnosis and prompt treatment
Pergi ke puskesmas secara teratur untuk kontrol dan jika obat hipertensi sudah habis
Disability limitation
Meminum obat teratur dan rutin kontrol ke dokter.
Rehabilitation
Pasien diminta untuk tetap kontrol rutin ke pusat pelayanan kesehatan untuk memantau
pengobatan.
PROGNOSIS

• Penyakit : dubia ad bonam


• Keluarga : bonam
• Masyarakat : bonam
RESUME

Pasien perempuan usia 57 tahun dengan keluhan sering sakit kepala sejak 3 tahun yang lalu.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi dan sangat jarang kontrol ke puskesmas. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/ 100 mmHg.Dari hasil kunjungan rumah didapatkan bahwa
pasien mempunyai penyakit hipertensi derajat 1. Dapat diliat dari hasil tekanan darah yang terbaru
pasien adalah 160/100 mmhg. Pasien juga mengaku kurang olahraga. Oleh karena penyakit ini
merupakan penyakit keturunan, selain pasien yang harus menjaga pola makan yang sehat yaitu
banyak makan buah dan sayur dan olahraga yang rutin, anak-anaknya juga harus di waspadai
supaya dapat mengelakkan kemungkinan timbulnya penyakit.
Dilihat dari hasil kunjungan rumah pasien, didapatkan bahwa tempat tinggal pasien tergolong
rumah yang kurang sehat. Ventilasi rumah kurang, hanya dari pintu utama rumah dan penerangan
lampu. Penerangan dan kebersihan rumah juga tidak begitu baik. Di bagian belakang rumah
terdapat kamar mandi dan jamban. Tempat cuci pasien adalah di dalam kamar mandi. Sumber air
minum adalah air isi ulang galon. Terdapat pembuangan sistem pembuangan air limbah dan
tempat pembuangan sampah berupa tempat kantung plastik.
Keluarga pasien merupakan keluarga yang kurang sehat. Saat ini kondisi pasien cukup baik.
Namun untuk mencapai tingkat kesehatan yang lebih optimal hendaknya didukung pula oleh
kondisi rumah yang lebih sehat dan rapi, cukup dan seimbangnya asupan gizi,serta mengontrol
pola makan dan minum, pola olahraga serta keteraturan berobat bagi pasien.
TINJAUAN PUSTAKA

• Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
• Menurut JNC VII, klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok
normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2.
EPIDEMIOLOGI

Diperkirakan sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah
639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan
pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini
FAKTOR RISIKO

Faktor risiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor
resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi
lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol,
obesitas, kurang aktifitas fisik, stress
Berdasarkan penyebab , ada pun klasifikasi hipertensi terbagi menjadi:
• Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), walaupun dikaitkan dengan kombinasi
faktor gaya hidup seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan. Terjadi pada sekitar
90% penderita hipertensi.
• Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya
adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
GEJALA KLINIK

Sakit kepala, gelisah, jantung berdebar, tekuk terasa berat, berdebar. Gejala akibat komplikasi
hipertensi yang pernah dijumpai meliputi gangguan; penglihatan, saraf, jantung, fungsi ginjal dan
gangguan serebral (otak) yang mengakibatkan kejang dan perdarahan pembuluh darah otak yang
mengakibatkan kelumpuhan, ganguan kesadaran hingga koma .
TATALAKSANA

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan ataupun dengan


cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan membatasi asupan
garam tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh (6 gram/hari), menurunkan berat badan, menghindari
minuman berkafein, rokok, dan minuman beralkohol. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita
hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x
per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress. Untuk
pemilihan serta pemberian obat-obatan hipertensi, terdapat lima golongan obat antihipertensi utama
yang rutin direkomendasikan yaitu: ACEi, ARB, beta bloker, CCB dan diuretik.
LAMPIRAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai