Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga

pada Laki-Laki 65 Tahun


Putri Iriani Tulandi
102018120
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Putri.2018fk120@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar untuk tetap diatasi. Hipertensi
merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang dapat menjadi penyebab utama
timbulnya penyakit kardiovaskuler. Oleh karena prevalensi hipertensi yang masih cukup
tinggi di Indonesia, maka pemerintah mencanangkan program deteksi dini penyakit tidak
menular (PTM) yakni posbindu guna mengendalikan faktor risiko yang ada. Hipertensi bukan
merupakan penyakit yang dapat disembuhkan tetapi, penyakit ini dapat dikontrol dengan
mengubah pola hidup, minum obat teratur, dan melakukan pengukuran tekanan darah secara
berkala. Dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan oleh pasien untuk meningkatkan kualitas
hidup. Dokter keluarga memiliki peran besar untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap pasien dan keluarganya.
Kata kunci : Hipertensi, factor resiko, dokter keluarga.

Abstrak

Pendahuluan
Salah satu penyakit tidak menular yang saat ini menjadi prioritas dalam dunia
kesehatan secara global adalah hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan
suatu penyakit tidak menular yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih
dari sama dengan 140mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90mmHg setelah dua kali
pengukuran terpisah. Selain sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular, Hipertensi juga
menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler lainnya. Penyebab hipertensi hingga saat
ini secara pasti belum dapat diketahui, tetapi gaya hidup berpengaruh besar terhadap kasus
ini. Terdapat beberapa faktor yang menjadi risiko terjadinya hipertensi, seperti usia, jenis
kelamin, merokok, dan gaya hidup kurang aktivitas yang dapat mengarah ke obesitas.1
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015 terdapat sekitar 1,13
Miliar orang di dunia menyandang hipertensi artinya terdapat 1 dari 3 orang yang
terdiagnosis hipertensi. Setiap tahun penyandang hipertensi terus meningkat sehingga di
perkirakan tahun 2025 akan terdapat sekitar 1,5 Miliar orang di dunia yang terkena hipertensi
serta diperkirakan setiap tahunnya terdapat 9,4 juta orang meninggal dunia karena hipertensi
dan komplikasinya.2
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan
sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur
di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg)


Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi derajat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi derajat 2 >160 >100

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,


Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan
darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat
I, dan derajat II.

LAPORAN KASUS
I. KETRAMPILAN ANAMNESIS
A. PASIEN UTAMA
1. Identitas Pasien
a. Nama : Paulus Sumarauw
b. Umur : 6 bulan 65 tahun (bulan/tahun)
c. Jenis kelamin : laki laki
d. Pekerjaan : Pensiun
e. Pendidikan : S1 (tamat)
f. Alamat : Perumahan Griya Paniki Indah jl. Delima no 48
g. Telepon : 081340627671

2. Menanyakan keluhan utama : sakit kepala dan nyeri tengkuk sejak 3 hari yang lalu
3. Keluhan tambahan : mual muntah
4. Riwayat penyakit sekarang : Pasien sering mengeluhkan sakit kepala terutama pada
bagian tengkuk. Sakit terasa semakin keras saat begadang pada malam hari dan
disertai mual, bahkan beberapa kali sampai muntah. Dalam 2 hari belakangan ini sakit
terasa semakin kuat sampai mengganggu waktu istirahatnya.
5. Riwayat penyakit dahulu : Pasien menyangkal adanya riwayat alergi, kencing manis,
asma, dirawat di rumah sakit sebelumnya. Namun sejak 2012 pasien menderita
riwayat hipertensi
6. Riwayat penyakit dalam keluarga (Lihat di Keluarga) :
- Opa : Hipertensi
- Oma : -
- Anak 1 : -
- Anak 2 (Ibu) : Tiroid
- Anak 3 : -
- Ayah : kolesterol
Hubungan Umur Jenis pekerjaan Keadaan Penyebab
Kelamin Sakit/Sehat Meninggal
Kakek 65 Laki-laki Guru (pensiun) Sakit -
Nenek 60 wanita Ibu rumah tangga Sehat -
Anak 1 (Ibu) 44 wanita wiraswasta Sehat -
Anak 2 27 wanita Pegawai negeri Sehat -
Menantu 49 Laki-laki swasta Sehat -
Cucu 1 22 Wanita mahasiswa Sehat -
Cucu 2 8 Laki-laki pelajar Sehat -

7. Riwayat kebiasaan sosial (olahraga, pola jajan, pola makan, pola rekreasi, merokok,
alkohol dll
- Pasien biasa berolahraga ringan seperti berjalan, menyiram tanaman selama 1 jam
setiap harinya. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi hitam setiap baru
bangun pada pagi hari serta makan 3 kali sehari dengan porsi yang cukup banyak.
Pasien juga mengaku sering mengkonsumsi jajanan dengan kandungan garam
yang tinggi. Rekreasi baginya adalah mengurus kebun dan hewan peliharaan,
terkadang sesekali pasien mengunjungi kerabat yang tinggal di lain daerah untuk
sekedar silahturahmi. Pasien telah merokok selama sekitar 10 tahun sejak pasien
muda, namun berhenti merokok pada tahun 2003 karena hal pribadi. Pasien tidak
memiliki riwayat mengonsumsi alcohol maupun obat-obatan terlarang.

8. Hubungan psikologis dengan keluarga


-
9. Aktifitas social
10. Kegiatan kerohanian
- Sering mengikuti ibadah/ peesekutuan di gereja

B. KELUARGA
Riwayat biologis keluarga, jika ada yang sudah meninggal, kapan dan penyebabnya apa.
- Keadaan Kesehatan Sekarang : Baik
- Kebersihan Perorangan : Sedang
- Penyakit yang Sering Diderita : Tidak ada
- Penyakit Keturunan : Hipertensi
- Penyakit Kronis/Menular : Tidak ada
- Kecacatan Anggota Keluarga : Tidak ada
- Pola Makan : Sedang
- Pola Istirahat : Baik
- Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang

1. Psikologis keluarga
a. Kebiasaan buruk : Makan makanan mengandung garam tinggi, mudah marah,
ayah merokok
b. Pengambilan keputusan : Bapak/ibu
c. Ketergantungan obat : Tidak ada
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : Rumah Sakit
e. Pola rekreasi : cukup

2. Identifikasi Keadaan rumah/lingkungan (beresiko/tidak)


a. Jenis bangunan : permanen
b. Lantai rumah : keramik
c. Luas rumah : 440 m2
d. Penerangan : baik
e. Kebersihan : baik
f. Ventilasi : baik
g. Dapur : ada
h. Jamban keluarga : ada
i. Sumber air : air pdam
j. Sumber pencemaran air : tidak
k. Pemanfaatan pekarangan : ada
l. Sistem Pembuangan air limbah : ada
m. Tempat pembuangan sampah : ada
n. Sanitasi lingkungan : baik

3. Spiritual keluarga
a. Ketaatan beribadah : baik
b. Keyakinan tentang kesehatan : Baik, menyadari perlunya berobat ke
puskesmas ketika menghadapi permasalahan Kesehatan

4. Keadaan sosial keluarga


a. Tingkat Pendidikan : Tinggi
b. Hubungan Antar Keluarga : Baik
c. Hubungan Dengan Orang Lain : Baik
d. Kegiatan Organisasi Sosial : Tidak Ada
e. Keadaan Ekonomi : Cukup

5. Kultural keluarga
a. Adat yang berpengaruh : Manado
b. Lain-lain : tidak ada

6. Daftar anggota keluarga :


Keadaan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Agama
Umum
1 Paulus 65 S1 Guru Kristen Baik
Ibu rumah
2 katryn 60 SMA Kristen Baik
tangga
3 Selma 44 S1 Wiraswasta Kristen Baik
Pegawai
4 Irene 27 S1 Kristen Baik
Negeri
5 Meidy 49 S1 Swasta Kristen Baik
6 Putri 22 kuliah Mahasiswa Kristen Baik
7 Jericho 8 SD Pelajar Kristen Baik

lll PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Frekuensi Nadi :
Tekanan Darah : 195/105
Frekuensi Napas :
Suhu : 36,50C
Berat Badan : 75 kg
Tinggi Badan : 170 cm
Status Gizi : Gizi Baik (IMT 19,7 kg/m2)

IV PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIANJURKAN


V DIAGNOSIS KONPREHENSIF (pencege=ahan level clark dan leavell
1. Diagnosis Aspek Personal
2. Diagnosis Klinis
3. Diagnosis Faktor Risiko Internal
4. Diagnosis Faktor Risiko Eksternal
5. Diagnosis Derajat Fungsional
Vl PENATALAKSANAAN PENYAKIT DAN EDUKASI
a. Health Promotion
Salah satu perilaku yang meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertensi adalah
kebiasaan merokok. Rokok menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan
kejadian hipertensi karena di dalam rokok terkandung berbagai zat yang bersifat
toksik bagi tubuh baik itu dinikmati langsung atau tidak langsung. Masih kurangnya
informasi mengenai perbaikan pola makan bagi penderita hipertensi juga membuat
pengetahuan masyarakat tentang perbaikan pola makan masih rendah. Sehingga di
butuhkan promosi Kesehatan yang diharapkan dapat memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan diri dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga
mengenai bahaya hipertensi yang tidak di cegah sejak dini.

b. Spesific Protection
c. Early Diagnosis and promt treatment
d. Disability Limitation
e. Rehabilitation
Vll PROGNOSIS
a. Penyakit
b. Keluarga
c. Masyarakat
VIII MAKALAH DAN FOTO DISERTAKAN

IX RESUME

Diskusi
Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
1. Hariawan H, Tatisina CM. Pelaksanaan pemberdayaan keluarga dan senam hipertensi
sebagai upaya menejemen diri penderita hipertensi. Jurnal Pengawas Kesehatan
Sasambo. 2020; 1(2).p.75-79
2. Purwono J, Sari R, Ratnasari A, Budianto A. Pola konsumsi garam dengan kejadian
hipertensi pada lansia. Jurnal Wacana Kesehatan. 2020;5(1).p.531-542
3.

Anda mungkin juga menyukai