BERKAS KELUARGA
: : :
A. IDENTITAS I. KEPALA KELUARGA 1. Nama 2. Umur 3. Jenis kelamin 5. Agama 6. Suku bangsa 7. Pendidikan 8. Pekerjaan 9. Alamat lengkap : Sunarto (alm) : 38 tahun :L : Islam : Jawa : STM : Swasta II. PASANGAN Munfiah 48 tahun P Kawin Islam Jawa SMP IRT
1 2 3 4 5
72 th 48 th 38 th
III. GENOGRAM
Genogram Ke
B. Denah rumah dari Puskesmas Puskes mas
rumah
Jalan desa
C. EKONOMI KELUARGA 1. Rumah (permanen, semidarurat, temlan) 2. Barang mewah (TV, Video, AC, Kulkas, Setrika Listrik, dll) 3. Daya listrik (cantolan, KPA)
Permanen: dinding dari bata dan semen, lantai dari semen. TV, setrika listrik, kipas angin, radio, motor, VCD, sepeda, pompa air PLN daya 900 watt
4.
Lain-lain Tidak termasuk penilaian: Penghasilan keluarga perbulan Pengeluaran keluarga perbulan
Tidak ada anggota keluarga dalam usia bayi dan balita Pengetahuan kesehatan didapatkan dari petugas Puskesmas dan kader di desa saat ada posyandu. Pasien sendiri rutin berobat ke dokter bila merasa sakit. Pusekesmas Jambu dan RSUD Magelang Tidak mengikuti ASKES atau asuransi kesehatan lainya. Pola makan 3 kali sehari menggunakan nasi, sayur, lauk-pauk: tahu, tempe kadangkadang ayam, kadang makan buah. Makan bersama pagi dan malam. Kadang-kadang dengan lauk seadanya.
D. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA 1. Pelayanan promotif dan preventif bayi dan balita 2. Pembinaan kesehatan anggota keluarga lainnya
3. 4.
Pasien bangun jam 03.00, kemudian sholat tahajud. Tidak tidur lagi sampai pagi menjelang. Pasien kemudian membersihkan rumah dan membuat sarapan. Kemudian setiap hari mencari pekerjaan serabutan. Tidak pernah liburan semenjak suami meninggal. Keluarga pasien taat beribadah, anak pasien ikut pengajian di masjid setiap sore. Tidak ada jadwal rekreasi/liburan keluarga secara khusus. Pasien seringa berpuasa sunnah dan rajin sholat tahajud.
2.
Aktivitas mental
Jarak antara rumah yang satu dengan yang lain berdekatan, pasien masih satu rumah dengan orang tua. Hubungan antar tetangga baik, tidak pernah ada konflik dalam hubungan kemasyarakatan. Keluarga selalu hadir pada acara pertemuan penduduk atau kerja bakti kampung. Setiap malam jumat ikut yasinan bersama dan ikut aktif bila ada tetangga sedang ada acara. Rumah pasien
dekat sekali dengan pabrik tekstil dan hanyak dipisahkan tembok setinggi 10 meter. Pasien tidak bekerja, pasien hanya bekerja serabutan. 2. Sosial tempat kerja Luas bangunan 5x8 m2 Ventilasi dan pencahayaan bagian depan rumah cukup dengan ukuran jendela depan 2x1m dan setiap kamar tidak ada jendela hanya atap genting persegi berukuran 1x1m dari kaca Bening untuk menyinari kamar. Ukuran pintu depan 2x1.25m. bagian belakang rumah hanya 2 ventilasi kecil dan tidak ada jendela. Sampah dibuang di tempat sampah passar yang berada sekitar +10 meter dari rumah. Untuk kemudian diambil petugas. Jamban dalam rumah, dalam keadaan bersih. jamban limbah dan Rumah mempunyai halaman dan beranda yang sempit untuk bermain. Sumur atau sumber air sumur bor dan aliran dari pabrik Ayah: Asma Ibu: Sehat Adik: sehat Anak: sehat Penyakit keturunan: ayah suami DM (+), Jantung koroner (-), Kanker (-). Penyakit keluarga: Jantung koroner (-), hipertensi (-), DM (+), Asma (+), alergi (+).
3.
bersih
5 bulan terakhir
Keluarga
5 bulan terakhir
15 tahun terakhir
Motivasi agar gen. kedua berpartisipasi dalam meringankan beban finansial Motivasi tiap anggota keluarga untuk dapat mandiri. Motivasi anggota keluarga untuk peduli dan saling memperhatikan motivasi agar terbina hubungan interpersonal yang baik Edukasi gizi seimbang dan berkualitas Mo/ untuk berobat ke provider yang tepat Mo/ perilaku pola hidup sehat
Keluarga
Keluarga
5 tahun terakhir
Keluarga
terakhir
Ed/ bahaya merokok aktif dan pasif Motivasi untuk berhenti merokok
Ed/ dan mo/ untuk memperbaiki kondisi rumah agar memenuhi syarat rumah sehat Sejak 20 tahun yang lalu
J. DIAGNOSIS KELUARGA Keluarga majemuk dengan KK geriatri dan 2 anggota keluarga mengalami penyakit kronik dan lanjut dengan perilaku tidak sehat, tanpa adanya dukungan finansial dan perawatan keluarga. K. PROGNOSIS Gangguan kesehatan yang diderita oleh keluarga pasien mempunyai prognosis dubia karena banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya permasalahan tersebut dan penyakit yang diderita anggota keluarga adalah penyakit kronis. L. PENATALAKSANAAN MASALAH KELUARGA Edukasi serta motivasi perlu diberikan kepada keluarga untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Selain itu, pengobatan secara rutin dan merubah pola hidup sehat keluarga harus dilakukan.
Permasalahan Keluarga
3 anggota keluarga mengalami sakit kronis dan lanjut yang kompleks.
Tindakan Penyelesaian
Minum obat dan kontrol teratur Berobat ke provider kesehatan
Sasaran
Anggota keluarga yang sakit
Hasil
Keluarga sudah memahami kondisi kesehatan anggota keluarga namun tidak dapat melakukan sesuatu karena keterbatasan dana.
Ketr
Topik
Memberikan perhatian pada pasangan lansia Meningkatkan kualitas hidup
Sasaran
Keluarga
Hasil tindakan
- KK dan istri KK menyadari kondisi kesehatannya dan bersedia menjalani pengobatan. - Keluarga memahami keadaan KK dan istri dan bersedia membantu, akan tetapi masih membutuhkan bantuan dari luar. Kepedulian keluarga sudah ada, akan tetapi dana kesehatan tidak tersedia Keluarga sudah memahami kondisi kesehatan anggota keluarga namun tidak dapat melakukan sesuatu karena keterbatasan dana.
Nama Pelaksana
Keluarga
memahami keadaan dan mau berperan serta mengurangi beban tersebut. Dukungan dan perhatian
keluarga 7
keluarga untuk peduli dan saling memperhatikan Gizi seimbang dan berkualitas Keluarga
dari anggota keluarga terhadap pasangan lansia sudah lebih baik Keluarga memahami kesalahannya namun tidak adanya dana menyebabkan mereka sulit merubahnya. KK dan anak ke-9 sudah memahami kerugian merokok, namun masih sulit untuk berhenti., mereka mulai mengurangi merokok di dlm rumah. Kebersihan dan kerapihan rumah sudah cukup baik
Keluarga
Catatan
: (kesan mahasiswa terhadap penerimaan keluarga) Penerimaan pasien terhadap mahasiswa baik.
KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
: : :
Leher Jantung Paru Abdomen Ektremitas Palpasi arteri radialis Status lokalis punggung Pola makan/minum Aktivitas mental dan fisik Lingkungan sosial
septum nasi. Limfonodi leher tidak membesar, tidak ada nyeri tekan. Batas jantung normal, suara jantung I dan II tidak ada split, tidak ada suara jantung tambahan. Fremitus kiri=kanan, sonor, batas paru dbn, ves +/+, Wheezing (-/-), ronki (+/+) basah kasar di seluruh lapangan paru. Tidak ada pembesaran hepar, peristaltik (+) normal Edema - - , tidak ada sikatrik. - Teraba, cukup kuat. Kifosis 400, gibus dan hiperpigmentasi setinggi torakal VIII-IX, tanda radang (-). Nyeri tekan setinggi lumbal II-III Tiga kali sehari, teratur. olah raga setiap pagi rajin mengikuti kegiatan pengajian rutin di masjid Tidak pernah terjadi konflik baik dengan tetangga atau dengan teman sekerja
Ciri kepribadian / klasifikasi Senang bercanda dan cepat tanggap. psikiatri Hasil pemeriksaan penunjang LED = 45 mm/jam, SGPT = 72 u/mL Ro torak: infiltrat homogen di kedua lapang paru, fibrosis, efusi pleura kanan setinggi sela iga V-VI Ro vertebrae torako-lumbal: destruksi pada korpus vertebrae torakal VIII-IX Sputum BTA: 3x negatif
10
putih hangat hindari mengangkat barang yang berat - edukasi pengobatan lama & perlu kontrol - Food recall - Diet 1750 kalori per hari. - RDx./ SGPT - RTh/. HP- pro - RDx./ SGOT, albumin, globulin, bilirubin. Manajemen stress. Menyisihkan dana untuk biaya kesehatan. Mengurus kartu sehat/gakin.
Edukasi kepada pasien agar berobat pada pemberi layanan kesehatan yang tepat, tidak lagi minum jamu-jamuan atau obatobatan tanpa pertimbangan dokter. Pindah ke kamar yang ada cahaya matahari. Membuka jendela dan pintu rumah.
Diagnosis Kerja Aksis I Aksis II : Sakit pinggang sejak 1 bulan : Stress klinis dan psikososial
Aksis III : Spondilitis tuberkulosa, TBC Paru, Hepatomegali Aksis IV : Buruh kasar dengan dana kesehatan kurang. Stressor psikologis berupa masalah kesehatan dirinya dan keadaan ekonomi keluarga. Aksis V : Tidak mampu bekerja di pabrik lagi
11
Prognosis Baik apabila pasien melakukan pengobatan secara teratur dan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Catatan tindakan / pengobatan / konseling
Masalah Tindakan Spondilitis Medikamentosa: tuberkulosa - 2RHESiprofloksasin / pada vertebra 6RH dosis titrasi suspek - OBH syrup 3 x CI tuberkulosis - Asam mefenamat 3 x 500 paru. mg Nonmedikamentosa (edukasi): - Mengurangi aktivitas membungkuk - Memperbanyak minum air putih hangat - Istirahat cukup - Perbaikan pola makan Hasil Belum didapatkan perbaikan klinis untuk spondilitis tuberkulosanya. Akan tetapi keluhan batuk sudah berkurang. Ketr
Instruksi penatalaksanaan pasien selanjutnya Pasien harus minum obat secara teratur dan melanjutkan pengobatan hingga dinyatakan sembuh. Catatan pemeriksaan selanjutnya -
(...........................................)
12