PEMBAHASAN
A. GIZI BURUK PADA ANAK
1. Karakteristik Demografis Keluarga
Tabel 1. Karakteristik Demografis Keluarga
No
Nama
Kedudukan
L/P
Bapak
Bambang
Ibu
Supatni
Ayah
Umur
Pendidikan
(tahun)
38
STM
Ibu
35
SMP
L
P
P
8
3,5
-
SD
-
3
4
5
Edo
Anak
Anggun
Anak
Ibu Wiryo Nenek
Pekerjaan Penderita
Klinik
Buruh
bangunan
Ibu
Rumah
Tangga
Gizi Buruk
-
2. Identitas Penderita
a. Nama
b. Umur
: 3 tahun 6 bulan
c. Jenis kelamin
: Perempuan
d. Agama
:e. Pekerjaan
:f. Alamat
: Wake Semboto, Wonosari, Klaten
g. Status pernikahan
:h. Tanggal kunjungan
: 5 November 2015
3. Penetapan Masalah Pasien
a. Riwayat medis
Dari pemantauan KMS dan pengukuran secara langsung, diketahui Anggun
mengalami gizi buruk. Diketahui juga sebelumnya Anggun sering mengalami
batuk dan pilek.
b. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga Anggun tidak didapatkan riwayat penyakit kronis, seperti
diabetes mellitus dan hipertensi. Riwayat alergi juga tidak ditemukan dalam
keluarga.
c. Riwayat kebiasaan
Diketahui Anggun tidak memiliki kebiasaan buruk.
d. Riwayat sosial ekonomi
Kebutuhan keluarga sehari-hari dapat tercukupi. Orang tua anggun sering
mengikuti kegiatan kerja bakti di daerah setempat.
e. Riwayat gizi
Berat badan pada bulan Oktober diketahui 8,6 kg dengan tinggi badan diukur
secara langsung 82 cm. Dari pengukuran didapatkan lingkar kepala 41,5 cm,
sehingga termasuk mikrosefal. Anak tampak kurus dengan mata cekung dan
pucat. Selama kunjungan anak terlihat tidak aktif, tetapi dapat mengikuti
semua instruksi yang diberikan dengan baik.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Keluarga tinggal dalam satu rumah terdiri dari ayah (Bapak Bambang, 38
tahun), ibu (Ibu Supatni, 35 tahun), anak pertama (Edo, 8 tahun), anak kedua
(Anggun, 3,5 tahun), dan nenek (Ibu Wiryo). Diketahui anak kedua mengalami
gizi buruk dan nenek memiliki riwayat hipertensi.
b. Fungsi sosial
Diketahui ayah dan ibu aktif mengikuti kegiatan masyarakat, seperti kerja
bakti.
c. Fungsi psikologis
Hubungan antar anggota keluarga baik. Pekerjaan ayah sebagai buruh
bangunan membuat interaksi keluarga hanya terlihat mulai sore hari.
d. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Kebutuhan keluarga sehari-hari dapat dipenuhi dengan baik.
e. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi
Keluarga dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan baik tanpa masalah.
f. Fungsi fisiologis (Skor APGAR)
Tabel 2. Skor APGAR
Sering
A.P.G.A.R. keluarga
puas
dengan
cara
keluarga
saya
puas
dengan
cara
keluarga
saya
Jarang
Kadang
kasih
sayangnya
saya
dan
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya
PATOLOGI
Hubungan dengan masyarakat cukup baik dan harmonis.
Partisipasi yang cukup aktif dalam kegiatan yang ada di
masyarakat.
Cultural
Religious
Economic
KET
Medical
5. Struktur Keluarga
PAK SUROSO
BU SUMARNI
PAK BAMBANG
Edo
PAK SADIKIN
IBU SUPATNI
IRENE ANGGUN
IBU SAMIRA
SRI WARNI
6. Interaksi Keluarga
Pola Interaksi Keluarga
Mbah Wiryo
Edo
Irene Anggun
IBU SUPATNI
PAK BAMBANG
Keterangan:
Hubungan harmonis
Hubungan kurang/tidak harmonis
Laki-laki
perempuan
kamar tidur tanpa pintu, satu kamar tidur ditempati oleh orang tua pasien,pasien dan
kakak pasien, serta satu kamar tidur ditempati oleh nenek pasien. Dalam dua kamar
tersebut terdapat jendela sehingga sirkulasi udara baik. Namun tidak terdapat
penerangan yang memadai.
Lantai rumah pasien dari keramik kecuali dapur ,lantai rumah terlihat bersih.
Sementara ventilasi rumah sudah cukup memadai dan dibuka. Untuk penerangan
rumah kurang memadai. Dapur pada rumah pasien terlihat rapi,piring disusun rapi
didalam rak. Lantai dapur terbuat dari semen. Kamar mandi pasien terletak di dalam
rumah dengan lantai keramik dibatasi dengan tembok semen dan sebuah pintu. Airnya
memadai dan jernih, berasal dari pompa sumur. Tempat penampungan air
menggunakan bak mandi yang terlihat bersih. Untuk buang air besar sudah tersedia
kloset jongkok dengan leher angsa dan cukup terawat dan terdapat septic tank pada
rumah pasien.
Untuk sampah di daerah rumah pasien ditumpuk didalam dapur dan dibuang ke kebun
dekat rumah pasien, lalu dibakar.
8. Denah Rumah
9. Daftar Masalah
a. Masalah Medis
Lingkar kepala pasien = 41,5 cm.
Pasien memiliki lingkar kepala 41,5 cm di usianya yang memasuki 3,5
tahun. Angka jauh dari kriteria WHO untuk anak perempuan usia 3,5 tahun
yaitu 46-52 cm. Pasien tergolong microcephalus.
3 SD
b. Masalah Non-Medis
Perilaku:
Masalah Psikososial
Dari hasil anamnesis tidak ditemukan adanya masalah psikososial baik di
Nama
Keduduka
n
L/P
Usia
Pekerjaan
(tahun)
Penderita Klinik
Nur Hasan
Suami
26
Wiraswasta
Fajar
Istri
24
Ibu rumah
tangga
Sutrisno
Orang Tua
50
Wiraswasta
Sri Handayani
Orang Tua
45
Wiraswasta
Fatin
Anak
2. Identitas Penderita
a. Nama
b. Umur
c. Jenis Kelamin
d. Agama
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Status Perkawinan
h. Tanggal Kunjungan
Hamil
Kekurangan
Energi Kronis
: Fajar
: 24 tahun
: Perempuan
: Islam
: Ibu rumah tangga
: Nanggulan, Duwet, Wonosari, RT I RW II, Klaten
: Menikah
: 5 November 2015
hari kurang, kebiasaan mencuci tangan, mandi, BAB, buang sampah dan
potong kuku baik.
i. Riwayat sosial ekonomi
Ditinjau dari sosial ekonomi, pasien merupakan penduduk dengan kelas
ekonomi menengah kebawah. Pasien mencukupi kebutuhan hidupnya
dengan menggunakan uang hasil dari berjualan. Pasien mengaku
pengasilan yang didapatkan cukup. Pasien juga sudah terdaftar dalam
program BPJS.
j.Riwayat gizi
Riwayat gizi kurang baik. Pasien kurang mendapat edukasi tentang
menyadari pentingnya menjaga pola makan yang sehat, baik untuk
kehamilannya ataupun untuk keluarganya. Pasien memiliki pola makan
yang tidak baik dan kurang dalam hal pemenuhan asupan gizi sehari hari.
i. Diagnostik Holistik
a. Biologis: Pasien mengalami kehamilan kurang energi kronis dengan
usia 24 tahun dan jarak awal kehamilan dan kelahiran terakhir 18
bulan.
b. Psikologis: Secara keseluruhan pasien memiliki psikis yang sehat
pada saat ini, karena keluarga mendukung dan berusaha melayani
kebutuhan pasien dengan baik.
c. Sosial: Pasien jarang mengikuti kegiatan sosial di desanya dan s
ekarang mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga sekitar.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Keluarga terdiri dari kakek (Sutrisno, 50 tahun), nenek (Sri Handayani
45 tahun), ayah (Nur Hasan, 26 tahun), ibu (Fajar, 24 tahun), anak (Fatin, 2
tahun). Mereka tinggal dalam satu rumah yang terdiri dari kakek, nenek,
ayah, ibu, anak. Ibu Fajar memiliki riwayat persalinan dengan operasi, dan
baik.
Keaktifan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan : tidak memiliki
peran dalam masyarakat.
c. Fungsi psikologis
Penderita tinggal serumah dengan: orang tua,suami dan anaknya.
Hubungan antar anggota keluarga: baik.
Penyelesaian masalah dengan keluarga: dengan cara diskusi antara orang tua,
suami, dan anak
d. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Penghasilan utama keluarga dari: gaji suami , Sebesar: Rp (tidak tentu,
tergantung hasil berjualan). Pekerjaan penderita: ibu rumah tangga.
Penghasilan: Rp 0. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi.
e. Pengawasan Masalah dan kemampuan beradaptasi
Keputusan penting keluarga dipegang oleh suami. Cara menyelesaikan
masalah dengan keluarga dengan musyawaran dan diskusi keluarga.
Hubungan dengan masyarakat sekitar baik sekali.
Sering
Kadang Jarang
Saya
puas
dengan
cara
keluarga
saya
FUNGSI
Baik
KELUARGA:
Skoring :
Hampir selalu/sering
: 2 poin
Kadang kadang
: 1 poin
: 0 poin
Hasil anamnesis dengan Ibu Fajar didapatkan skor APGAR 10. Hal ini
menunjukkan fungsi keluarganya baik.
PATOLOGI
Hubungan dengan masyarakat cukup baik dan harmonis.
Partisipasi yang lumayan aktif dalam kegiatan yang ada di
masyarakat.
Culture
KET
dengan baik.
Religious
Economic
Medical
Fungsi patologis dinilai dari beberapa aspek seperti sosial, budaya, agama/ religius,
ekonomi, edukasi, dan medis. Pada keluarga fungsi patologis yang menonjol antara lain
fungsi ekonomi dan medis. Keluarga berasal dari ekonomi menengah dan tingkat keuangan
pemenuhan medis keluarga yang masih kurang meskipun pasien memahami kondisi
medisnya dengan cukup.
perempuan
meninggal
7. Denah Rumah
Ruang
tidur
Dapur
Ruang
keluarga
Ruang
tidur
Ruang
tamu
Ruang
tidur
Kamar
mandi
Gambar 4. Denah Rumah Pasien Kehamilan Risiko Tinggi
8. Daftar Masalah
a. Masalah Medis : Ibu Hamil dengan kekurangan energi kronis. Selain itu Ibu
Fajar juga memiliki riwayat kelahiran dengan operasi.
b. Masalah Non-Medis
Perilaku hidup : Kebiasaan makan kurang baik
Masalah psikososial : Tidak ada
9. Kesimpulan
Keluhan utama pasien : Sering merasa lemas. Bentuk keluarga : extended family.
Diagnosis biopsikososial : Kurang energi kronis pada masa kehamilan.
10. Saran
C. TUBERKULOSIS
1. Karakteristik Demografis Keluarga
Nama Kepala Keluarga
: Bapak Yamto (53 thn)
Alamat lengkap
: Pajangan, RT.1, RW.4, Bolali,
Bentuk Keluarga
Nama
Kedudukan
L/P
Bp. Yamto
Ayah
Usia
(th)
53
Pendidikan
Pekerjaan
Penyakit
Tidak tamat
Tidak
MDR TB
SD
bekerja
Ibu Tumirah
Ibu
48
SD
Wiraswasta
Ibu Sarto
Nenek
75
Tidak
sekolah
4
Iwan
Anak
20
SMA
Kriswanto
Keterangan:
Dalam keluarga Bp. Yamto yang berbentuk extended family, didapatkan Bp Yamto,
53 tahun yang menderita penyakit MDR Tuberculosis.
2. Identitas Penderita
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Pekerjaan
e. Pendidikan
f. Agama
: Bp. Yamto
: 53 tahun
: Laki-laki
: Tidak bekerja
: Tidak tamat SD
: Islam
g. Alamat
:
Pajangan,
RT.1,
RW.4,
Bolali,
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Dalam rumah, Bp. Yamto tinggal dengan istri, ibu dan 1 orang anaknya. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit menular maupun menurun. Anggota keluarga
lainnya juga tidak memiliki riwayat penyakit menular maupun menurun.
Anggota keluarga sangat mendukung terapi Bp. Yamto. Dibuktikan dengan istri
yang selalu siap menjadi PMO.
b. Fungsi sosial
Hubungan Bp. Yamto dengan tetangga sekitar rukun, beliau tidak memiliki
masalah dan semuanya dalam keadaan baik. Pasien akrab menjalin hubungan
kerja sama dengan tetangga. Tetangga sekitar tidak mengisolasi dan
memandang negatif penyakit pasien. namun aktivitas luar rumah dan interaksi
Bp. Yamto dengan tetangga berkurang setelah didiagnosis TB. Hal ini
dikarenakan Bp. Yamto tidak ingin menulari tetangganya.
c. Fungsi psikologis
Hubungan antar anggota keluarga tampak harmonis dan terdapat komunikasi
yang baik antara pasien dengan istri, ibu (nenek) dan anak-anak. Penyelesaian
masalah dalam keluarga dilakukan dengan cara baik. Pasien paling dekat
dengan istri (Ny. Tumirah, 48 th).
d. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Pasien sudah tidak bekerja lagi. Pemenuhan kebutuhan keluarga berasal dari
pekerjaan istri (wiraswasta). Penghasilan keluarga pasien setiap bulannya
bervariasi dan tidak pasti. Namun pemenuhan kebutuhan dirasa cukup oleh
keluarga. Biaya berobat selama ini gratis dari pihak puskesmas, yaitu
menggunakan pelayanan program penanggulangan penyakit tuberculosis.
e. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi
Keputusan keluarga berdasarkan musyawarah antara seluruh anggota keluaga.
Cara penyelesaian masalah keluarga dengan dilakukan dengan baik-baik.
Hubungan dengan masyarakat sekitar berlangsung dengan baik
f. Fungsi fisiologis (skor APGAR)
Skor APGAR menilai 5 aspek yang menunjukkan fungsi fisiologis keluarga,
yaitu Adaptation, Partnership, Growth, Affection, dan Resources. Berikut hasil
penilaian skor APGAR Bp. Yamto
Sering
saya
Jarang
Kadang
kasih
sayangnya
saya
dan
Skoring :
Hampir selalu/sering
: 2 poin
Kadang kadang
: 1 poin
: 0 poin
Nilai dari APGAR Bp. Yamto sebesar 9, artinya fungsi fisiologis baik. Berikut
kategori fungsi fisiologis berdasarkan skor APGAR (Prasetyawati, 2011):
5
merupakan aspek yang paling berpengaruh dalam proses terjadinya sakit pada
keluarga Bp. Yamto. Berikut hasil penilaian SCREEM keluarga Bp. Yamto:
Tabel 6. SCREEM
SUMBER
Social
PATOLOGI
KET
Economic
sampai kelas 2). Istri hanya sampai lulus SD. Ibu kandung
Bp. Yamto tidak sekolah sama sekali, masih mengalami buta
huruf. Namun Bapak Yamto sudah mampu menyekolahkan
anak-anaknya hingga tingkat SMA.
Medical
ke
puskesmas
Wonosari
karena
merupakan
= Laki-laki
= Perempuan
6. Pola Interaksi
Pola Interaksi Keluarga
Ibu Tumirah
Bp. Yamto
Iwan
Keterangan:
Hubungan harmonis
Hubungan kurang/tidak harmonis
Laki-laki
perempuan
meninggal
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Kamar mandi/WC
: ada, WC permanen
Dapur
: ada, menggunakan kompor gas
Dinding rumah
:sebagian tembok (permanen) dan triplek
Ventilasi rumah
: baik, jendela ada 5
Lantai rumah
: semen, kedap air
Sumur/sumber air
: ada, di belakang rumah
Septic tank
: ada, di depan rumah
Tempat pembuangan sampah
: dibakar dan dibuang ke sungai
8. Denah Rumah
9. Daftar Masalah
Keluarga Bp. Yamto masih termasuk keluarga dengan cukup sadar pentingnya
kesehatan, meski dengan terbatasnya pelayanan kesehatan. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit diobati dengan berobat ke puskesmas. Menurut pengakuan Bp.
Yamto setelah didiagnosis TB dan rutin mengkonsumsi OAT muncul keluhan mual,
muntah, perih lambung, lemas, tidak nafsu makan dan pusing sehingga
mengharuskan Bp. Yamto beristirahat di rumah. Rasa perih di lambung ini muncul
sejak awal Bp. Yamto meminum OAT dan berkurang jika dosis obat dikurangi,
sehingga dipastikan hal ini merupakan efek samping OAT. Hal ini mengganggu
fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga Bp. Yamto karena
menyebabkan Bp. Yamto tidak dapat bekerja. Karena efek samping ini, Bp. Yamto
mengkonsumsi obat TB sebanyak setengah dari dosis yang seharusnya. Sehingga
bisa menyebabkan kuman TB semakin resisten.
10. Kesimpulan dan Saran
a. Pasien
Pasien merupakan pasien MDR- TB yang telah menjalani pengobatan selama 3
bulan. Pasien tinggal bersama istri, ibu, dan anaknya. Bentuk keluarga pasien
adalah extended family. Pasien telah mampu menerima keadaan dan keluarga
pasien memberi dukungan optimal terhadap upaya pengobatan pasien.
Pemberian edukasi tentang:
Modifikasi cara minum obat: Jika takut menimbulkan perih lambung yang
sangat, dosis bisa dikonsumsi setengah dengan catatan, setengahnya lagi
tetap dikonsumsi beberapa selang waktu kemudian.
b. Keluarga Pasien
D. DIABETES MELLITUS
Karakteristik Demografis Keluarga
Nama Kepala Keluarga
Alamat lengkap
Bentuk Keluarga
: Suhadi
: Padasan, RT 08/RW 03 Desa Pandanan, Kecamatan
Wonosari, Klaten, Jawa Tengah.
: Extended Family
Nama
Kedudukan
L/P
Bp. Suhadi
Ayah
Usia
(th)
64
Pendidikan
Pekerjaan
Penyakit
SMA
Pensiunan
PNS,
petani
2
Ny. Sumi
Ibu
Ny. Reni T
Anak
58
26
SMP
D3
Petani,
Diabetes
wiraswata
Mellitus
Ibu Rumah
Tangga
4
Bp. Mulyadi
Anak
31
SMP
Karyawan
Menantu
5
Bilal
Anak
Pabrik
L
PAUD
Keterangan:
Keluarga Bp. Suhadi terdiri dari Bp. Suhadi sebagai kepala keluarga dan
empat anggota keluarga lain yaitu istri, anak, menantu, dan cucu. Keluarga
berbentuk extended family dengan Ny Sumini menderita diabetes mellitus.
c. Identitas Penderita
j. Nama
k. Umur
l. Jenis kelamin
m. Pekerjaan
n. Pendidikan
o. Agama
: Ny. Sumi
: 58 tahun
: Perempuan
: Petani
: SMP
: Islam
p. Alamat
:
Riwayat medis : Ny. Sumi menderita diabetes mellitus tipe dua dengan ulkus
tarsal dekstra selama dua bulan disertai dengan adanya riwayat hipertensi.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ditemukan riwayat penyakit diabetes
mellitus dan kedua orang tua Ny. Sumi. Penyakit kardiovaskular dan penyakit
menular disangkal.
Riwayat kebiasaan : Merokok (-), alkohol (-), olahraga jarang.
Riwayat sosial ekonomi : Ny. Sumi bekerja sebagai petani dengan lahan milik
sendiri. Status ekonomi tergolong cukup akan tetapi mengalami gangguan setelah
Ny. Sumi sakit. Pemenuhan kebutuhan rumah tangga bergantung pada uang
pensiunan Bp. Suhadi. Tidak ditemukan masalah mengenai hubungan sosial keluarga
dengan tetangga.
Riwayat gizi : Pola makan setelah sakit tidak seimbang. Komposisi makanan
cenderung hanya mengonsumsi karbohidrat dan protein nabati. Pasien raguragu mengonsumsi protein hewani seperti daging merah maupun putih.
e. Fungsi Keluarga
h. Fungsi biologis
Keluarga Ny. Sumi yang berbentuk extended family terdiri dari kepala keluarga,
Ny. Sumi sebagai istri, seorang anak perempuan yang telah berkeluarga,
menantu, dan seorang cucu. Pasien baru mengetahui dirinya mempunyai
penyakit diabetes mellitus setelah menemukan luka di telapak kaki kanan yang
tidak kunjung sembuh. Riwayat penyakit menular maupun menurun disangkal.
i. Fungsi sosial
Kegiatan Sosial Ny. Sumi tergolong aktif. Ny. Sumi masih berinteraksi dengan
anggota keluarga lain dan tetangga sekitar. Hanya saja jangkauan sosial pasien
tergolong sempit dan hanya mencakup lingkungan sekitar rumah.
j. Fungsi psikologis
Hubungan antar keluarga tampak baik-baik saja dan masih menjalin
komunikasi yang baik. Anak perempuan pasien sering membantu pasien dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari seperti mandi, memasak, dan lain-lain. Tidak
ada perselisihan yang tampak selama wawancara dilakukan.
k. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
n. Fungsi patologis
Fungsi-fungsi patologis digolongkan dalam beberapa aspek antara lain sosial,
culture/budaya, religius, ekonomi, edukasi, dan medical. Keluarga Ny. Sumi
termasuk ke dalam keluarga dengan ekonomi menengah. Tingkat pendidikan
keluarga termasuk sedang dilihat dari semua anggota keluarga yang merupakan
lulusan SMP ke atas. Kesehatan sangat dijaga oleh keluarga pasien ditandai
dengan rajinnya melakukan kunjungan ke pusat kesehatan terdekat. Keluarga
pasien juga terlihat menjaga kebersihan lingkungan bila dilihat dari kondisi
rumah yang terbilang bersih. Secara keseluruhan, tidak ada poin yang menonjol
dari fungsi patologis keluarga.
perempuan
meninggal
dari 10 meter
k. Tempat pembuangan sampah : Dikumpulkan di pekarangan kemudian dibakar.
Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah berjumlah lima orang
diantaranya empat orang dewasa dan satu anak batita. Rumah dilengkapi dengan
ventilasi udara dan penerangan yang cukup hanya saja sanitasi ruangan perlu
ditingkatkan.
h. Denah Rumah
: Ruang tamu
KT
: Kamar tidur
: Dapur
: Sumur
i. Daftar Masalah
Pasien didiagnosis dengan diabetes mellitus tipe dua yang disertai dengan ulkus
pada tarsal kanan. Pasien juga pernah memiliki riwayat tekanan darah tinggi
walaupun tekanan darah yang sekarang termasuk normal. Pendengaran pasien
mengalami penurunan walaupun hal ini dicurigai akibat peningkatan usia. Keluhan
ini telah diperiksakan ke tenaga kesehatan dan tidak didapatkan hasil yang
abnormal. Pasien Ny Sumi merupakan pasien yang sadar akan kesehatannya. Pasien
mengerti akan keadaannya dan mampu beradaptasi dengan kondisinya yang
sekarang. Pasien juga rajin memeriksakan keadaannya terlebih kondisi kakinya
yang masih dalam tahap penyembuhan. Ny. Sumi mengaku rajin mengonsumsi obat
yang diberikan oleh puskesmas.
j. Kesimpulan
k. Pasien
Pasien memiliki penyakit diabetes mellitus tipe dua dengan ulkus diabetikum
pada tarsal kanan.
l. Bentuk Keluarga
Keluarga termasuk ke dalam extended family atau keluarga besar
m. Diagnosis biopsikososial
Pasien menderita diabetes mellitus tipe dua dengan ulkus diabetikum tarsal
kanan. Pasien memiliki riwayat hipertensi ringan. Kondisi psikologis pasien
termasuk baik dengan sikap pasien yang menerima akan keadaannya. Pasien
juga bersemangat dalam menjaga pola makannya dan rajin mengonsumsi obat.
Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga sekitar termasuk ke dalam
hubungan yang baik serta tidak terlihat adanya perselisihan.
n. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan rumah pasien secara keseluruhan dalam kondisi yang baik.
Tidak ada permasalahan yang berarti dalam hal sanitasi ruang, ventilasi dan juga
penerangan. Limbah rumah tangga dikumpulkan di suatu tempat pada
pekarangan rumah yang nantinya akan dibakar.
o. Saran
a. Promotif : tidak membatasi aktivitas sehari hari namun tetap menjaga
sterilitas ulkus.
b. preventif