I. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Struktur Keluarga
Nama : KK : Tn. “R”
Umur : 41 Tahun
Agama : Islam
Suku : Muna
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Penghasilan : Rp. 700.000
Pernikahan :I
Lama Menikah : + 15 Tahun
Alamat : Lingkungan Kampung baru
II. KEADAAN
KESEHATAN
A. Pola Kebiasaan sehari-hari
1. Makanan pokok : Nasi
a. Pola Makanan keluarga : nasi,
sayuran
b. Frekuensi makan : 2 kali sehari
c. Bapak memiliki kebiasaan merokok
2. Jenis rekreasi dan hiburan
Keluarga mengisi waktu luangnya dengan menonton TV dan
berkebun
3. Pola Komunikasi keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga
4. Data Personel dan Higiene dalam keluarga
a. Mencuci rambut 2 kali seminggu dengan menggunakan
sampo
b. Menggosok gigi 2 kali sehari dengan menggunakan sikat gigi
c. Mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun mandi
d. Memotong kuku setiap kali panjang
e. Mengganti pakaian 2 kali sehari
f. Pola istirahat
g. Pada siang hari istirahat : + 8 jam
B. Penyakit menular seksual (PMS) Pap Smear dan Narkoba
1. Ibu tidak tahu tentang PMS dan Pap semar
2. Keluarga sudah tahu tentang narkoba
3. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan sudah
cukup baik
3 1 5
2 4
Keterangan gambar
1. Ruang tamu dengan ukuran 2,56 meter
2. Ruang tidur dengan ukuran 3x3 meter
3. Ruang tidur dengan ukuran 4x3 meter
4. Ruang tidur dengan ukuran 3,5 x 5 meter
5. Ruang tidur dengan ukuran 3,5 x 3 meter
6. Ruang makan/keluarga dengan ukuran 6,6 meter
7. Kamar mandi / WC dengan ukuran 2 x 2,5 meter
8. Dapur dengan ukuran 2x2 meter
- Memiliki ventilasi dan jendela sehingga pertukaran udara
dalam rumah baik
- Pengaturan perabot dalam rumah tidak rapi
C. Tempat pembuangan
1. Tinja keluarga di buang di WC dengan bentuk WC laher
angsa
2. Pembuangan sampah dibuang dibelakang rumah
3. Sampah kering dibakar
4. Sampah basah dikumpul dibuang satu tempat yang ada di
belakang rumah
5. Air limbah di buang langsung ke tanah.
B. Balita
1. Keadaan umum baik, tidak sakit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Lingkaran Kepala : 37 cm
b. Lingkaran Dada : 49 Cm
c. Lingkaran perut : 37 cm
d. Lila : 14 cm
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
N : 80 x/menit
S : 36,50C
P : 50x/menit
X. ANALISA DATA
N Data Analisa dan Interpretasi Diagnosa
o Data
1. Subyektif:
Keluarga belum Ketidaktahuan tentang Keluarga
mengerti penyakit menular seksual belum
tentang HIV dan disebabkan karena kurangnya memahami
Pemeriksaan informasi yang diterima oleh tentang HIV
Pap Smear anggota keluarga dan media dan pap
elektrik maupun petugas Smear
Obyektif : kesehatan
Pada saat
melakukan
wawancara ibu
tidak mengetahui
tentang HIV dan
Pap Smear
2
Subjektif
Ibu belum Salah satu cara untuk Ibu Belum
pernah menjadi menunda kehamilan adalah menjadi
akseptor KB dengan program keluarga akseptor KB
berencana
Obyektif
Pemeriksaan
fisik Konjungtiva
tidak pucat,
sclera tidak
ikterus, tidak ada
pelebaran vena
jugularis, tidak
ada pembesaran
kelenjar limfe.
Tidak ada
oedema pada
payudara dan
tidak ada varises
Pemeriksaan
tanda-tanda vital
TD :
100/70
mmHg
N :
80 x/menit
P : Sarana
20 x/menit Kurang memadai fasilitas kesehatan
S : pembuangan air limbah di lingkungan
36,50C sekitar rumah dapat membuat kurang
keadaan sekitar rumah terlihat memadai
Subyektif : kotor dan dapat menyebabkan (SPAL)
Keluarga belum munculnya berbagai macam
mengerti dengan penyakit
akibat yang akan
terjadi bila
membuang air
limbah
sembarangan
Obyektif:
Sarana
pembuangan air
limbah kurang
memadai
XI. TABULASI PERUMUSAN MASALAH.
Ibu belum mengerti tentang Pap Smear/HIV
N Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran
o n
1 Sifat 2 2 Masalah merupakan
x1
. masalah 3 3 masalah ancaman
kesehatan bagi
keluarga karena
kurangnya
pengetahuan dapat
menimbulkan perilaku
yang tidak sehat yang
dapat menimbulkan
1 1 gangguan reproduksi
2 Kemungkin x2
2
an masalah Masalah kurangnya
untuk diubah pengetahuan yang
akan sulit diubah
sepenuhnya
mengingat kurangnya
informasi yang dimiliki
baik dari media
1 elektrik maupun dari
3 Potensi 3 petugas kesehatan
x1
masalah 3
untuk Masalah dapat
dicegah dicegah jika keluarga
0
4 dapat memanfaatkan
Penonjolan 0 sarana informasi yang
x1
masalah 2 ada
Follow up
Tanggal 26 Desember 2013
1.Ibu sudah menjadi akseptor KB
2.Ibu dan keluarga sudah mengerti tentang narkoba dan
pemeriksaan pap semar
3.Ibu dan keluarga sudah memiliki spal.
MANAJEMEN/ASUHAN KEBIDANAN PADA KOMUNITAS
1. Identifikasi Masalah
Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di
masyarakat yang berada di desanya.
a. Data Subyektif
Data subyektif diperoleh dari informasi langsung yang
diterim dari masyarakat melalui wawancara.
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil
observasi, pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga,
masyarakat dan lingkungannya.
2. Analisa Data
Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan sebagai
bahan untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi
tentang:
3. Perumusan Masalah
a. Ancaman Kesehatan
Adalah keadaan yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit,
kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Termasuk dalam ancaman kesehatan:
1) Penyakit keturunan seperti: diabetes mellitus, asma bronchial,
dll.
2) Masyarakat yang menderita penyakit menular seperti TBC
dan gonore.
3) Jumlah masyarakat yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga.
4) Risiko terjadin kecelakaan dalam masyarakat.
5) Kekurangan atau kelebihan gizi dalam masyarakat.
6) Keadaan yang dapat menimbulkan stress.
7) Sanitasi lingkungan yang kurang.
8) Kebiasaan yang merugikan kesehatan, seperti merokok.
9) Sifat kepribadian yang melekat, misal pemarah.
10) Riwayat persalinan sulit
11) Kurang atau Tidak Sehat
b. Situasi Krisis
1) Perkawinan.
2) Kehamilan.
3) Persalinan.
4) Masa nifas.
6) Abortus.
8) Kehilangan pekerjaan.
9) Kematian.
11) Remaja.
3. Prioritas Masalah
Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan
prioritas masalah kesehatan keluarga. Dalam menyusun prioritas masalah
kesehatan keluarga, didasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut:
1) Ancaman kesehatan
3) Situasi krisis
Situasi krisis 1
2 Kemungkinan masalah untuk diubah - 2
Skala: Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk diubah - 1
Skala: Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 0 1
Skala: Masalah berat harus segera ditangani 2
Scoring:
d. Skor tertinggi
4. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah pengkajian adalah menyususn perencanaan
kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan
tindakan yang ditentukan bidan untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan yang telah teridentifikasi. Langkah-langkah dalam
pengembangan rencana:
a. Pengkajian
b. Penentuan Sasaran
b. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan yang lebih rinci tentang hasil. Tujuan
akan menentukan kriteria dan standar yang akan dipakai untuk
menilai keberhasilan tindakan.
Ada dua kriteria, yaitu kriteria verbal atau kriteria yang
diucapkan oleh keluarga dan kriteria non verbal yaitu kriteria yang
dapat diamati atau dilihat.
Standar adalah suatu tingkatan pelayanan yang diinginkan
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Rencana pelaksanaan
mencakup:
a. Pemeliharaan kesehatan yang diberikan dan perbaikan gizi yang
dilakukan
5. Kegiatan