Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

L DENGAN HIPERTENSI
DI DESA PANINGGARAN KECAMATAN DARMA
KABUPATEN KUNINGAN 2021

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu


Stase Keperawatan Keluarga Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Oleh:
Mitha Destiana Pujastuti
JNR0210066

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2021
A. Kasus Keperawatan Keluarga
Hari/Tanggal : 30 Juni 2021
Jam : 08.00
Tempat : Paninggaran Rt.04/Rw.01
Sumber data : Keluarga dan Lingkungan Sekitar
Metode : Wawancara dan Observasi

1. Pengkajian
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. L
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Paninggaran
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Jumlah Anggota Keluarga :4

b. Daftar anggota keluarga


Nama Umur Agama Hub. Dgn KK Pendidikan Pekerjaan Ket
Ny. K 55 Thn Islam Istri SMA IRT
Tn. L 61 Thn Islam Suami S1 Pegawai
Bank
Ny. A 32 Thn Islam Anak S1 Perawat
Ny. M 21 Thn Islam Anak SMA Pelajar

c. Anggota Keluarga yang meninggal


Tidak ada anggota keluarga yang meninggal
d. Genogram

Keterangan :

: Laki laki X : Meninggal Dunia

: Perempuan : Pasien

: Garis Keturunan : Garis Pernikahan

e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Keluarga Tn. L saling mendukung dengan kasih sayang dan
merawat dengan sangat baik ketika ada anggota keluarga yang
sakit.
2) Fungsi Sosial
Interaksi sosial keluarga Tn. L antara anggota keluarga dan
lingkungan terjalin baik.
3) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi keluarga Tn. L baik, untuk sehari-hari
ditanggung oleh Tn. L sebagai pencari nafkah
f. Tumbuh Kembang Keluarga
Pertumbuhan dan perkembangan di Keluarga Tn. L menyesuaikan
dengan keadaan yang ada di keluarga
g. Tugas Perkembangan Keluarga
Keluarga Tn. L adalah keluarga dengan anak dewasa
h. Struktur Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, tiap
anggota keluarga boleh mengungkapkan pendapatnya masing
masing hal ini dapat dilihat pada waktu perawat melakukan
pengkajian.
Keluarga Tn. L menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
Pengambil keputusan adalah Tn. L, karena sebagai Kepala
Keluarga.
i. Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari
1) Nutrisi
Keluarga Tn. L mengatakan biasanya makan 3x sehari dengan
lauk tahu ,tempe dan sayur ,menyesuaikan kondisi ekonomi.
2) Pola Istirahat
Keluarga Tn. L mengatakan keluarga biasa tidur malam mulai
jam 21.00 WIB sampai 05.00 pagi, dan terkadang tidur siang.
3) Pola Eliminasi
Keluarga Tn. L mengatakan tidak ada hambatan untuk
kebutuhan bab dan bak selama ini.
4) Pola Kebersihan
Keluarga Tn. L mengatakan untuk mandi 2x sehari pagi dan
sore
5) Pola Aktivitas
Keluarga Tn. L, istri tidak bekerja, hanya berkumpul dengan
keluarga di rumah saja.
j. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya
Interaksi sosial dengan tetangga dan masyarakat sekitar baik, ikut
kegiatan RT maupun RW rutin, adat istiadat mengikuti aturan-
aturan yang ada di wilayahnya.
k. Faktor Rumah dan Lingkungan
a. Rumah
1) Kondisi rumah
Tipe rumah : Permanen
Lantai : Keramik
Kepemilikan : Rumah Pribadi
2) Ventilasi : Baik
3) Penerangan : Baik
b. Sarana memasak :
Tersedia dapur untuk memasak
c. Pengelolaan sampah :
Sampah dikelola dengan baik, tersedia tempat sampah tertutup.
d. Sumber air :
Menggunakan air sumur dan terkadang PDAM untuk keperluan
memasak, minum, mandi, mencuci.
e. Jamban Keluarga :
Memiliki WC bersih untuk BAK dan BAB
f. Pembuangan air limbah :
Pembuangan air limbah ada penampungan
g. Kandang ternak :
Memiliki ternak ayam
h. Halaman :
Memiliki halaman depan dan belakang
i. Lingkungan rumah :
Rumah Tn. L berada di lingkungan yang padat penduduk

j. Fasilitas Pendidikan :
SD, SMP, SMA
k. Fasilitas Kesehatan :
Puskesmas Lamepayung sebagai pelayanan kesehatan yang
berada di Kecamatan
l. Fasilitas Perdagangan :
Warung sembako sebagai sarana belanja terdekat
m. Fasilitas peribadatan :
Masjid dan musolah sebagai sarana ibadah
n. Sarana Hiburan :
Gadger, TV dan Radio sebagai sarana hiburan
o. Sarana transportasi :
Keluarga Tn. L dan anggota keluarga menggunakan mobil dan
sepeda motor sebagai alat transportasi setiap hari.

2. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Kesehatan Keluarga :
Tidak ada riwayat anggota keluarga yang memiliki hipertensi
b. Kebiasaan minum obat :
Tn. L meminum obat dari apotek dan jika ada keluhan
memeriksakan diri ke dokter
c. Kebiasaan memeriksakan diri :
Jika keluhan yang dirasa memberat, Tn. L memeriksakan dirinya
ke dokter. Tapi jika keluhan ringan, Tn. L hanya beristirahat
dirumah.

3. Pemeriksaan Fisik
Tn. L : Kesadaran Umum : CM
TTV : TD : 150/80, N: 80, RR: 20, S: 36ºC
Ny. K : Kesadaran Umum : CM
TTV : TD : 120/70, N:79, RR : 20, S: 36 ºC

Tn. L dan Ny. K


1. Sistem Kardiovaskuler
a. Wajah
Inspeksi :sianosis ( - )
b. Leher
Inspeksi :bendungan vena jugularis ( - )
c. Dada
Inspeksi : dada simetris
Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, tidak ada kelainan pada bunyi
jantung.
2. Sistem Pernafasan
a. Hidung
Inspeksi :cupinghidung(-), secret (-), pemberian 02 (-)
b. Mulut
Inspeksi :sianosis (-)
c. Dada
Inspeksi :penggunaan otot bantu pernafasan (-)
Palpasi :nyeritekan (-), edema (-)
Auskultasi :ronchi (-), wheezing (-)
3. Sistem Pencernaan
a. Abdomen
Inspeksi :normal
Palpasi :
- KuadranI
Hepar :hepatomegali (-), nyeri tekan (-)
- Kuadran II
Gaster : nyeri tekan(-), distensi abdomen (-), mual sedikit.
- Lien :splenomegali (-)
4. SistemPerkemihan
a. BAK : > 1500ml/24 jam, kateter (-), gatal (-)
b. Ginjal
Inspeksi : pembesaran daerah pinggang (-)
Palpasi : nyeri tekan(-)
Perkusi : nyeri ketuk(-)
5. Sistem muskuluskeletal
Inspeksi : pembengkakan (-) Luka (-)
Palpasi : kekakuan sendi ( - ), nyeri ( - )
6. Sistem Endokrin dan Eksokrin
a. Kepala
Inspeksi: rambut distribusi dan ketebalan merata,kerontokan(-)
b. Leher
Inspeksi : pembesaran kelenjar thyroid (-), perubahan warna (-)
Palpasi : nyeri tekan(-)
7. SistemNeurologi
a. Tingkat kesadaran kualitas : Compos Mentis atau sadar
sepenuhnya, dapat menjawab pertanyaan tentang keadaan
sekelilingnya.
b. Tingkat kesadaran kuantitas : E4, M5,V5
8. Sistem Reproduksi
a. Genetalia
Inspeksi : bersih, oedema (-), benjolan (-).
Palpasi : nyeri tekan(-)
9. Sistem Persepsi Sensori Mata
Inspeksi : kesimetrisan mata ( +)
Palpasi : nyeri tekan(-), pembengkakan kantomg mata ( - )

4. Riwayat penyakit dahulu :


Tn. L dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit masa lalu

5. Riwayat penyakit sekarang :


Tn. L menderita hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, keluhan yang
dirasakan saat ini Tn. L suka merasa pusing hingga tidak bisa
beraktivitas seperti biasa.
6. Lima Tugas Keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. L mengatakan hanya mengetahui sedikit tentang
hipertensi seperti pantangan makanan yang asin dan daging.
Keluarga Tn. L tidak begitu memahami bagaimana cara pengaturan
diet makanan yang benar serta gaya hidup yang baik untuk
penderita hipertensi
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
Jika ada keluhan pada Tn. L, keluarga langsung membawa Tn. L ke
dokter
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. L mengalami kesulitan saat merawat dan membatasi
asupan makanan karena Tn. L memiliki kebiasaan mengonsumsi
makanan berlemak dan mengabaikan makanan yang dipantang
sehingga hipertensinya sering kambuh.
d. Kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang sehat
untuk anggota keluarga yang sakit
Secara fisik dan psikosial Keluarga Tn. L sudah mampu
memodifikasi lingkungan yang sehat untuk Tn. L
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Kemampuan keluarga Tn. L memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada sudah menyadari betapa pentingnya BPJS dan segera
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan saat ada keluarga yang
sakit

7. Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1 Data subyek : Ketidakmampuan Defisit pengetahuan

- Keluarga Tn. L keluarga keluarga dalam


mengatakan mengenal masalah merawat anggota

hanya kesehatan keluarga yang

mengetahui menderita Hipertensi.

sedikit tentang

hipertensi seperti

pantangan

makanan yang

asin dan daging.

Keluarga Tn. L

tidak begitu

memahami

bagaimana cara

pengaturan diet

makanan yang

benar serta gaya

hidup yang baik

untuk penderita

hipertensi

DO :

- Kesadaran : CM

- TTV

TD : 150/80
N : 80 xpm

RR : 20 xpm

S : 36 ºC

2 DS : Ketidakmampuan Perilaku kesehatan

- Keluarga Tn. L keluarga dalam cenderung beresiko:

mengalami mengambil Ketidakpatuhan Tn.

kesulitan saat keputusan L dalam mengatur

merawat dan diet makanan dan

membatasi menjaga pola hidup

asupan makanan yang sehat.

karena Tn. L

memiliki

kebiasaan

mengonsumsi

makanan

berlemak dan

mengabaikan

makanan yang

dipantang

sehingga

hipertensinya

sering kambuh.
DO :

- Kesadaran : CM

- TTV

TD : 150/80

N : 80 xpm

RR : 20 xpm

S : 36 ºC

8. Skoring
Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat masalah. Sifat masalah tidak
Skala : Aktual 3 dapat diubah karena
3/3 x1 1 Tn.A menderita
hipertensi.
TTV:
TD : 150/80
N : 80 xpm
RR : 20 xpm
S : 36 ºC
Keluarga Tn. L mengatakan
Kemungkinan 1/2x2 1
hanya mengetahui
masalah untuk
sedikit tentang
dipecahkan
hipertensi seperti
Skala :
pantangan makanan
Sebagian 1
yang asin dan daging,
Keluarga Tn.A tidak
begitu memahami
bagaimana cara
pengaturan diet
makanan yang benar
serta gaya hidup yang
baik untuk penderita
hipertensi, sehingga
keluarga Tn. L perlu
diedukasi mengenai
hipertensi.
Potensial masalah 3/3x1 1 Keluarga Tn. L
untuk dicegah mengalami kesulitan
Skala : saat merawat dan
Tinggi 3 membatasi asupan
makanan karena Tn. L
memiliki kebiasaan
mengonsumsi makanan
berlemak dan
mengabaikan makanan
yang dipantang
sehingga hipertensinya
sering kambuh
sehingga Tn. L
membutuhkan
pemeriksaan tekanan
darah secara
rutin/berkala.
Menonjolnya 1/2x1 0,5 Tn. L mengatakan
masalah. bahwa masalah
Skala : penyakit
Ada masalah Hipertensinya perlu
tapi tidak
segera dikendalikan
ditangani 1

Jumlah skor 3,5

9. Diagnosa Keperawatan Keluarga


a. Defisit pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan.
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko: Ketidakpatuhan Tn.A
dalam mengatur diet makanan dan menjaga pola hidup yang sehat
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengambil
keputusan.

10. Intervensi Keperawatan


Diagnosa Tujuan Intervensi
Defisit pengetahuan 1. Tujuan Panjang - Lakukan
keluarga dalam Setelah dilakukan penyuluhan
merawat anggota tindakan kesehatan tentang
keluarga yang keperawatan diet Hipertensi.
menderita hipertensi keluarga Tn. L - Sarankan kontrol
berhubungan menjadi efektif tekanan darah dua
dengan dengan Kriteria hari sekali.
ketidakmampuan hasil: - Ajarkan senam
keluarga mengenal  Tekanan Darah hipertensi
masalah kesehatan Tn. L normal. - Sarankan untuk
ditandai dengan:  Tidak terjadi beristirahat dan
DO: komplikasi menjaga pola hidup
- Keluarga Tn. L hipertensi sehat
mengatakan 2. Tujuan pendek:
hanya Setelah dilakukan
mengetahui tindakan
sedikit tentang keperawatan
hipertensi keluarga Tn.L
seperti mampu merawat:
pantangan 1) Menyediakan
makanan yang diet hipertensi
asin dan 2) Kontrol
daging. Tekanan darah
Keluarga Tn. L 2 hari sekali.
tidak begitu 3) Minum obat
memahami rutin dengan 5
bagaimana cara benar: benar
pengaturan diet obat, orang,
makanan yang cara,
benar serta gaya waktu,dosis
hidup yang baik
untuk penderita
hipertensi

DO :
- Kesadaran :
CM
- TTV
TD : 150/80
N : 80 xpm
RR : 20 xpm
S : 36 ºC
Perilaku kesehatan 1. Tujuan Umum : - Kaji kepatuhan klien
cenderung beresiko: Setelah dilakukan terhadap diet
Ketidakpatuhan Tn. tindakan hipertensi
L dalam mengatur keperawatan - Identifikasi
diet makanan dan keluarga Tn. L penyebab yang
menjaga pola hidup diharapkan mungkin dari
yang sehat keluarga mampu perilaku
berhubungan dengan menjaga perilaku ketidakpatuhan
ketidakmampuan kesehatan - Kaji tingkat
keluarga dalam 2. Tujuan Khusus : pemahaman
mengambil Setelah dilakukan anggota keluarga
keputusan. tindakan mengenai penyakit,
Ditandai dengan : keperawatan komplikasi dan
DS : keluarga Tn. L penanganan
- Keluarga Tn. L diharapkan hipertensi
mengalami keluarga mampu: - Berikan pendidikan
kesulitan saat a. Mengenal kesehatan tentang
merawat dan masalah diet hipertensi
membatasi kesehatan - Evaluasi kepatuham
asupan b. Mengambil klien terhadap diet
makanan keputusan hipertensi
karena Tn. L c. Merawat
memiliki anggota
kebiasaan keluarga yang
mengonsumsi sakit
makanan d. Memodifikasi
berlemak dan lingkungan
mengabaikan e. Memanfaatkan
makanan yang fasilitas
dipantang pelayanan
sehingga kesehatan
hipertensinya
sering kambuh.
DO :
- Kesadaran :
CM
- TTV
TD : 150/80
N : 80 xpm
RR : 20 xpm
S : 36 ºC

11. Implementasi Keperawatan


Diagnosa
Keperawatan Tanggal Tindakan TTD/ Nama Jelas
Keluarga
Defisit pengetahuan 30 Juni 1. Melakukan
keluarga dalam 2021 penyuluhan
merawat anggota kesehatan
keluarga yang tentang diet
menderita hipertensi hipertensi.
berhubungan dengan 2. Menyarankan
ketidakmampuan kontrol
keluarga mengenal tekanan darah
masalah kesehatan rutin.
3. Mengajarkans
enam
hipertensi
(senam jari).
4. Menyarakan
istirahat tepat
pada
waktunya dan
menjaga pola
hidup sehat

Perilaku kesehatan 30 Juni 1. Mengkaji


cenderung beresiko: 2021 kepatuhan
Ketidakpatuhan Tn. L klien
dalam mengatur diet terhadap
makanan dan menjaga diet
pola hidup yang sehat hipertensi
berhubungan dengan 2. Mengidentif
ketidakmampuan ikasi
keluarga dalam penyebab
mengambil keputusan yang
mungkin
dari perilaku
ketidakpatu
han
3. Mengkaji
tingkat
pemahaman
anggota
keluarga
mengenai
penyakit,
komplikasi
dan
penanganan
hipertensi
4. Memberika
n
pendidikan
kesehatan
tentang diet
hipertensi
5. Mengevalua
si kepatuhan
klien
terhadap
diet
hipertensi

12. Evaluasi

Diagnosa Tanggal
Keperawatan dan Evaluasi
Keluarga Waktu

Defisit pengetahuan 3 Juli 1. Subyektif:

keluarga dalam 2021 - Keluarga mengatakan senang telah

merawat anggota diberi penyuluhan.

keluarga yang - Keluarga mengatakan akan

menderita hipertensi menyiapkan makanan minuman

berhubungan dengan seperti yang diajarkan.

ketidakmampuan - Keluarga mengatakan telah

keluarga mengenal menyarankan agar Tn. L

masalah kesehatan melakukan senam hipertensi


(senam jari).
- Tn. L rutin minum obat
2. Obyektif
- Keluarga Tn. L tampak senang.

3. Analisa
- Tujuan sebagian tercapai
4. Perencanaan
- Berikan motivasi pada keluarga Tn.
L untuk terus melakukan intervensi
yang diajarkan.

Perilaku kesehatan 3 Juli 1. Subyektif:

cenderung beresiko: 2021 - Keluarga mengatakan senang telah

Ketidakpatuhan Tn.A diberi penyuluhan.

dalam mengatur diet - Keluarga mengatakan akan

makanan dan menjaga menyiapkan makanan minuman

pola hidup yang sehat seperti yang diajarkan.

berhubungan dengan - Keluarga mengatakan telah

ketidakmampuan menyarankan agar Tn. L

keluarga dalam melakukan senam hipertensi

mengambil keputusan (senam jari).


- Tn. L rutin minum obat
2. Obyektif
- Keluarga Tn. L tampak senang.
3. Analisa
- Tujuan sebagian tercapai
4. Perencanaan
- Berikan motivasi pada keluarga
Tn.L untuk terus melakukan
intervensi yang diajarkan.
B. Pembahasan
Asuhan keperawatan keluarga adalah bantuan, bimbingan,
pengawasan yang diberikan oleh seorang perawat yang ditujukan pada
keluarga sebagai kesatuan yang dirawat dengan menggunakan kerangka kerja
yang disusun secara sistematis yang berguna untuk menggambarkan
perkembangan keluarga secara menyeluruh (Efendy, 2007).
1. Pengkajian
Menurut Effendy (2007), pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang
digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga)
dengan menangani norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang
merupakan sistem integrasi dan kesanggupan keluarga untuk
mengatasinya. Pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan
wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Pengkajian keluarga terdiri
dari dua tahap:
a. Penjajakan I adalah mengumpulkan data dan analisa data untuk
mengidentifikasi masalah keperawatan, meliputi data dasar:
(1) Struktur dan sifat masalah keluarga
(2) Faktor sosial, ekonomi, dan keluarga
(3) Faktor lingkungan
(4) Riwayat kesehatan
b. Penjajakan II adalah mengumpulkan data dan analisa data untuk
mengidentifikasi kesanggupan keluarga melaksanakan tugas-tugas
kesehatan meliputi persepsi atau tanggapan keluarga terhadap
masalah kesehatan. Pengkajian tahap II pada Tn.A dengan hipertensi
adalah mengeksplorasi bagaimana persepsi dan tanggapan keluarga
terhadap masalah Tn.A dengan hipertensi antara lain:
(1) Mengidentifikasi kemampuan keluarga untuk mengenal masalah
hipertensi.
(2) Mengidentiikasi aplikasi keluarga dengan mengambil keputusan
yang tepat dalam penanganan hipertensi.
(3) Mengidentifikasi berbagai data yang menunjukkan apakan keluarga
dapat merawat hipertensi.
(4) Apakah keluarga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk klien hipertensi.
(5) Mengidentifikasi ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk klien hipertensi.

Analisa data adalah mengelompokkan data subyektif dan obyektif


kemudian dibandingkan dengan standar normal sehingga didapatkan
masalah keperawatan. Komponen rumus diagnosa keperawatan
meliputi:

(1)Masalah atau problem

(2)Penyebab atau etiologi adalah kumpulan data subyektif dan


obyektif
Dalam penyusunan masalah kesehatan perawatan keluarga mengacu
pada tipologi diagnose keperawatan keluarga, yaitu:
(1) Potensial atau wellness
(2) Risiko (ancaman)
(3) Aktual (nyata)

2. Perencanaan
Perencanaan adalah sekelompok tindakan yang ditentukan untuk
dilaporakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah diidentifikasi (Effendy, 2007) Perencanaan terdiri dari:
(1) Prioritas masalah, Dengan memperhatikan beberapa kriteria, yaitu:
a) Sifat masalah (aktual, risiko, potensial)
b) Kemungkinan masalah dapat diubah (mudah, sebagian, sulit)
c) Potensi dapat dicegah (tinggi, cukup, rendah)
d) Menonjolnya masalah
Adapun cara menghitung skoring prioritas masalah tersebut adalah
sebagai berikut:
Skor x Bobot AngkaTertinggi
a) Skor dibagi angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
b) Jumlah skor untuk semua kriteria
c) Dari sekian beberapa masalah yang diskoring tadi, maka nilai
masalah dengan nilai tertinggi
d) Prioritas disusun berdasarkan skor tertinggi
(2) Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan pada tingkat keluarga adalah meningkatkan
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya yang
meliputi pelaksanaan tugas kesehatan keluarga.Tujuan terdiri dari tujuan
jangka panjang dan tujuan jangka pendek.Tujuan jangka panjang
mengacu pada bagaimana mengatasi problem keperawatan. Sedangkan
tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi yang
berorientasi pada lima tugas kesehatan keluarga sebagai berikut:
(3)Mengenal masalah kesehatannya
(4)Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
(5)Merawat atau menolong anggota keluarga yang sakit
(6)Memelihara lingkungan rumah yang biasa mempengaruhi kesehatan
dan pengembangan pribadi
(7)Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat guna pemeliharaan
kesehatan

3. RencanaTindakan/ Intervensi
Rencana tindakan/ intervensi merupakan suatu rencana tindakan keperawatan
berdasarkan masalah keperawatan untuk menyelesaikan masalah
keperawatan. Rencana ini disesuaikan berdasarkan prioritas masalah
keperawatan.
Adapun bentuk tindakan yang dilakukan dalam intervensi:
(1) Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai
masalah
(2) Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum diketahui
(3) Memberikan penyuluhan atau penjelasan dengan keluarga
(4) Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal yang positif
(5) Memberikan pujian pada keluarga atau usahanya

4. Pelaksanaan/ Implementasi

Pelaksanaan/ implementasi merupakan realisasi dari rencana perawatan


kesehatan keluarga. Perawat melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan
yang telah direncanakan disesuaikan dengan keadaan keluarga.

5. Evaluasi
Merupakan pengukuran keberhasilan dalam pelaksanaan dari tindakan
keperawatan yang direncanakan. Evaluasi biasa berupa evaluasi proses
maupun evaluasi hasil. Dimana evaluasi mengungkapkan tiga masalah atau
kemungkinan, yaitu
(1) Masalah dapat diselesaikan
(2) Sebagian saja masalah yang dapat terpecahkan
(3) Muncul masalah baru.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah memberikan asuhan keperawatan selama tiga hari pada tanggal 30 Juni
sampai dengan tanggal 3 Juli 2021
1. Penulis mendapat gambaran nyata pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga pada Tn.L, dengan permasalahan hipertensi, mulai dari
pengkajian, analisis data, penegakan diagnosis keperawatan, implementasi
sampai dengan evaluasi.
2. Pada kasus Tn.L, ditegakkan diagnosa keperawatan manajemen kesehatan
tidak efektif Kurang terpapar informasi,dengan implementasi sebagai wujud
dari perencanaan yang disusun, diagnosa tersebut dapat diatasi.
3. Faktor pendukung dalam studi kasus ini adalah peran aktif dan tanggung
jawab Ny.K, selaku istri dari kepala keluarga,serta semangat dan usaha
Tn.L untuk dapat mandiri dirumahnya. Keterbatasan penelitian terdapat
pada segi evaluasi yang terbatas, dalam hal ini waktu sehinggga kriteria
hasil untuk evaluasi tidak dapat maksimal.

B. Saran
1. Bagi keluarga diharapkan akan menambah wawasan dalam masalah
perawatan hipertensi.
2. Bagi penyandang hipertensi diharapkan hasil studi kasus ini dapat
menambah pengetahuan dalam hal perawatan hipertensi yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA

Beck, M. 2011. Ilmu Gizi Dan Diet Hubungannya Dengan Penyakit-


Penyakit Untuk Perawat Dan Dokter. Yayasan Essentia Medica :
Yogyakarta.
Kozier, B. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan
Praktik. Edisi VII. Volume 1. Jakarta : EGC
Murwani, A. 2009. Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta :
GosyenPublishing.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). 2010. Penuntun Konseling Gizi,
Penerbit PT Abadi. Jakarta.Price, Wilson, 1994.Patofisiologi:
Konsep Klinis, Proses-Proses Penyakit Buku I, Edisi
4,JakartaEGC. Persagi, 2011. Proses Asuhan Gizi Berstandart
(PAGT), PT. Abadi, Jakarta.
Philadelphia: Linppincott William & Wilkins.
Effendy, Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat. Edisi 2, Jakarta: EGC.
Smeltzer & Bare . (2008). Textbook of Medical Surgical Nursing Vol.2.

Anda mungkin juga menyukai