Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN STUNTING

Dosen Pembimbing: Ns, puji purwaningsih S.kep., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 9

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2022

A. PENGKAJIAN KELUARGA
Format pengkajian keprawatan keluarga menurut Friedman :
IDENTITAS UMUM KELUARGA
Identitas kepala keluarga
Nama :Tn.. A Pendidikan : SD Pekerjaan : Karyawan swasta
Umur : 34 th Alamat : Duwet, Tambangan Rt 03/Rw 02 Mijen
Semarang
Agama : Islam Nomor Telpon : -
Suku : Jawa

Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub.klg Pekerjaan Pendidikan Ket.
1. Tn.A L 39th Ayah Buruh SD
bangunan
2. Ny.M P 33th Ibu Karyawan SMP
swasta
4. An.F L 2,5 th Anak - -

Genogram

Ny M Tn.A
MM

An. F

ket:
: Laki-laki : Perempuan

: Perempuan : Garis pernikahan

: Garis keturunan : Tinggal satu rumah

Tipe keluarga : keluarga inti (the nuclear family) yang terdiri dari ayah ibu dan
anak.
Suku bangsa : Keluarga berasal dari suku jawa
Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn. A beragama islam dan melakukan ibadah sesuai keyakinan yaitu
sholat 5 waktu, dan ibadah lainnya. Jika ada permasalahan kesehatan, keluarga
Ny. M selalu memohon pertolongan dan berikhtiar kepada Allah.
Status sosial ekonomi keluarga: Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah
Tn. A
Penghasilan : dalam sebulan, total penghasilan keluarga kurang lebih Rp.
2.500.000
Upaya lain :-
Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi dll): Tv 1(dalam keadaan rusak
terkadang tidak muncul suara/ layar menjadi hitam), magiccom, memiliki sepeda
motor, dan peralatan dapur.
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: keluarga Tn. A mengeluarkan kebutuhan
keluarga lebih dari 1,5 juta dalam sebulan untuk biaya makan sehari-hari
Aktivitas rekreasi keluarga: keluarga Tn. A melakukan liburan setiap 1 tahun
sekali
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
Pada saat ini keluarga Tn.A berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak balita berusia 2 tahun.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap perkembangan Tn. A masih belum terpenuhi yaitu masih bertanggung
jawab untuk merawat dan membesarkan anaknya , Mempertahankan
hubungan yang intim dengan keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka
antara anak dan istri menghindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan saat ini: Tn. A sebagai kepala keluarga jarang
sekali sakit, tidak mempunyai masalah kesehatan, makan maupun
kebutuhan dasar lainnya. Ny. M jarang sakit, tidak mempunyai
masalah kesehatan, makan, istirahat, maupun kebutuhan dasar
lainnya, An. F pernah sakit diare tapi tidak sampai parah, susah untuk
makan, proporsi tubuh tidak sama dengan anak seusianya.
b) Riwayat penyakit keturunan: Tn A tidak memiliki Riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, ataupun penyakit
keturunan lainnya.
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
An. F menderita stunting tetapi keluarga Tn. W dari pihak bapak/ibu
tidak ada yang menderita stunting
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
Kesehata (BCG/Polio Kesehatan yang telah
n /DPT/HB/ dilakukan
Campak)
1. Tn. A 34 th 65 Tidak ada Lengkap Tidak ada Mempertahan
kg keluhan kan pola
hidup sehat
2. Ny. M 30 th 55 Tidak ada Lengkap Tidak ada Mempertahan
kg keluhan kan pola
hidup bersih
dan sehat

3. An. F 2 th 12kg Lengkap Stunting Memeriksaka


n ke rumah
sakit

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Keluarga Tn. A


memanfaatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas/ bidan untuk
memeriksaan kesehatan
e) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : anak Tn. A mengalami
stunting
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah : ± 8m
b) Type Rumah : Rumah sendiri
c) Kepemilikan : Rumah sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : ada 2 kamar
e) Ventilasi/jendela : ada ventilasi dan jendela
f) Pemanfaatan ruang : ruang tamu, kamar anak, kamar
ayah ibu, dapur
g) Septic tank : ada letak : Didepan Rumah
h) Sumber air minum : Bersih dari isi ulang
i) Kamar mandi/WC : memiliki kamar mandi/WC
j) Sampah : Biasanya dibuang ke TPS Limbah RT:
limbah RT biasanya di buang ke tempat TPS setiap hari pasti ada yang
mengambil disetiap rumah-rumah.
k) Kebersihan lingkungan : lingkungan terlihat kotor
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a) Kebiasaan
b) Aturan/kesepakatan
Di lingkungan Tn. A selalu di adakan ronda setiap malam dengan
jadwal piket yang sudah disesuaikan. Warga sekitar juga selalu
mengadakan kerja bhakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan
sekali. Selain itu, warga sekitar selalu membantu jika ada acara besar
di rumah.
c) Budaya
Budaya yang ada dilingkungan masyarakat yaitu seperti sedekah bumi,
nyadran, punggahan, pidunan, pengiriman doa untuk orang meninggal.
d) Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn. A bertempat tinggal tetap di rumahnya sekarang karena
sudah memiliki rumah milik sendiri.
e) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Dalam lingkungan Tn. A dan Ny. M selalu tolong menolong dan
ramah. Warga sekitar khususnya bapak-bapak memiliki kebiasaan
mengadakan pengajian seminggu sekali rutin, dan pengajian diadakan
bergiliran dari rumah ke rumah. Untuk ibu-ibu memiliki kebiasaan
mengadakan PKK setiap satu minggu sekali bergilir dirumah rumah.
f) Sistem pendukung :
Antar anggota keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama
lain. Keluarga Tn. A memiliki fasilitas: Televisi, MCK, tempat tidur,
sumber air bersih, dan motor sebagai sarana transportasi.
STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga:
Setiap harinya, keluarga Tn. A berkomunikasi menggunakan Bahasa dan
Indonesia dan dalam menyelesaikan masalah selalu dengan berpikir
positif. Jika ada pendapat disampaikan secara langsung dan akan
didengarkan.
b. Struktur kekuatan keluarga:
Tipe struktur kekuatan yang ada dalam keluarga Tn. A yaitu reward
point/kekuasaan penghargaan. Dimana istri dan anak patuh kepada Tn. A
selaku kepala keluarga yang memimpin.
c. Struktur peran:
1) Tn. A berperan sebagai kepala rumah tangga yang memutuskan
pendapat dan memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah dan
Ny. M seorang ibu yang mengelola rumah tangga
2) An. F berperan sebagai anak
d. Nilai atau norma keluarga:
Norma dan nilai yang berlaku di dalam keluarga Tn. A sama dengan nilai
agama dan juga norma sosial yang berlaku di masyarakat. Keluarga Tn.
A selalu memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah dan
percaya akan kuasa Allah. Keluarga Tn. A juga menerapkan rasa saling
menghormati, terutama kepada yang lebih tua.
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif: dikeluarga Tn. A setiap anggota keluarga saling
meberikan perhatian satu sama lain. Memberikan perlindungan setiap
anggota keluarga. Memberikan rasa nyaman dan kasih sayang setiap
anggota keluarga
b. Fungsi sosial: Interaksi Tn. A dengan istri dan anaknya terjalin dengan
sangat baik, saling mendukung, bahu membahu dan saling
ketergantungan. Tn.A memiliki peran yang besar dalam mengambil
keputusan, namun Tn. A selalu adil kepada keluarganya. Masing-masing
anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan sopan santun
dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan perilaku
sosial yang baik, keluarga yang cukup aktif didalam masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan:
1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga mengatakan tidak tahu atau tidak mengerti tentang masalah
kesehatan anggota keluarga masing-masing.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Keluarga hanya memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan jika
merasa sakit, terutama untuk memeriksakan kondisi kesehatan
anaknya yang masih balita. Tetapi Ny. M selalu menanyakan
penyebab mengapa anaknya tidak tumbuh seperti anak seusianya.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. A jarang memeriksakan kondisi anaknya secara rutin
untuk mengetahui tumbuh kembang anaknya
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn. A kurang menyadari pentingnya kebersihan lingkungan,
oleh sebab itu keluarga jarang membersihkan rumahnya seperti
menyapu, mengepel, menguras bak mandi sehingga menjadi sumber
penyebaran penyakit
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat
Keluarga Tn. A hanya menggunakan pelayanan kesehatan hanya ketika
ada anggota keluarga mengalami sakit.
d. Fungsi reproduksi:
Perencanaan anak: Berencana untuk memiliki anak lagi
Aseptor: -
e. Fungsi ekonomi: Tn. A mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya sehari-hari dari pendapatan yang diterima. Tn. A
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk kebutuhan tidak terduga
saja.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek :
Tn A mengatakan sementara merasakan khawatir akan kondisi anaknya
yang tidak bertumbuh seperti anak seusianya dan mengenai biaya
pengobatan mengingat keuangan yang terbatas
b. Stressor jangka panjang :
Keluarga mengatakan stressor jangka panjang yaitu memikirkan akan
masalah biaya kehidupan sehari-hari, untuk biaya pengobatan anaknya
dan untuk biaya sekolah anaknya agar dapat bersekolah setinggi mungkin
serta meningkatkan taraf hidup keluarganya.
c. Respon keluarga terhadap respon stressor :
Keluarga mengatakan jarang memeriksakan anggota keluarga yang sakit
ke petugas kesehatan terdekat dikarenakan memikirkan akan kecukupan
biaya yang ada.
d. Strategi koping :
Keluarga mengatakan bahwa keluarga merasa tertekan dan adanya
ketergantungan anggota keluarga meningkat karena adanya anak dalam
keadaan kurang sehat.
e. Strategi adaptasi fungsional :
Tn A mengatakan tidak pernah melakukan tindakan kekerasan atau
kejam kepada anggota keluarga dalam menyelesaikan masalah.
KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi :
Keluarga Tn. A biasanya makan 2-3 kali sehari dengan lauk pauk yang
berbeda setiap harinya tetapi kadang-kadang membelikan lauk di warung.
Namun, keluarga Tn. A mengatakan jarang memberikan vitamin yang
dapat memelihara kesehatan dan tumbuh kembang anak karena uang
yang kurang.
HARAPAN KELUARGA
Tn. A berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan terbaik, tepat, dan cepat untuk
membantu masalah An. F
PEMERIKSAAN FISIK
VARIABLE NAMA ANGGOTA KELUARGA
No
Ny. S Ny. M An. F
1. Riwayat Tn. A mengatakan tidak Ny. M mengatakan tidak memiliki Ny. M mengatakan An. F
penyakit saat memiliki penyakit yang penyakit yang diderita saat ini mengalami stunting
ini diderita saat ini
2. Keluhan yang Tn. A mengatakan tidak Ny. M mengatakan tidak memiliki Ny. M mengatakan An. F
dirasakan memiliki keluhan yang keluhan yang diderita saat ini mengalami keterlambatan
diderita saat ini perkembangan
3. Tanda dan - - Postur tubuh tidak seperti anak
Gejala seusianya
4. Riwayat Tn A mengatakan tidak Ny. M mengatakan tidak memiliki Stunting
penyakit memiliki penyakit serius penyakit serius sebelumnya
sebelumnya sebelumnya
5. Tanda-tanda TD: 127/86mmHg TD: 120/80mmHg TB: 75 cm ; BB: 12 kg
vital S: 36,3˚C S: 36,1˚C S: 36,7˚C
N: 76 x/mnt N: 72 x/mnt N: 96 x/mnt
RR: 20 x/mnt RR: 20 x/mnt RR: 29 x/mnt
6. Sistem 1. Inspeksi : dada simtris , 5. Inspeksi : dada simtris , tidak 1. Inspeksi : dada simtris, tidak
Cardiovaskuler tidak terdapat kelainan terdapat kelainan pada bentuk terdapat kelainan pada bentuk
pada bentuk dada klien. dada klien. dada klien.
2. Palpasi : Pada saat 6. Palpasi : Pada saat perabaan 2. Palpasi : Pada saat perabaan
perabaan perkembangan perkembangan dinding dada perkembangan dinding dada
dinding dada simetris, simetris, tidak teraba adanya simetris, tidak teraba adanya
tidak teraba adanya nyeri nyeri tekan pada daerah dada dan nyeri tekan pada daerah dada
tekan pada daerah dada sekitarnya. dan sekitarnya.
dan sekitarnya. 7. Perkusi: batas jantung tidak 3. Perkusi: batas jantung tidak
3. Perkusi: batas jantung melebihi dari 4,7 ,10 cm ke arah melebihi dari 4,7 ,10 cm ke
tidak melebihi dari 4,7 ,10 kiri. arah kiri.
cm ke arah kiri 8. Auskultasi : Tidak terdengar 4. Auskultasi : Tidak terdengar
4. Auskultasi : Tidak bunyi suara nafas tambahan, bunyi suara nafas tambahan,
terdengar bunyi suara tidak terdengar bunyi suara nafas tidak terdengar bunyi suara
nafas tambahan, tidak tambahan dan bunyi jantung S1 , nafas tambahan dan bunyi
terdengar bunyi suara S2 tunggal. jantung S1 , S2 tunggal.
nafas tambahan dan bunyi
jantung S1 , S2 tunggal.
7. Sistem 1. I : pengembangan paru 1. I : pengembangan paru simestris 1. I : pengembangan paru
Respirasi simestris 2. P : Vokal premitus sama “77” simestris
2. P : Vokal premitus sama (tujuh pulih tujuh). 2. P : Vokal premitus sama “77”
“77” (tujuh pulih tujuh). 3. P :Redup (tujuh pulih tujuh).
3. P :Redup 4. A : vesikuler 3. P :Redup
A : vesikuler 4. A : vesikuler
8. Sistem Gi I : simetris I : simetris I : simetris
Tract A : Refluk 14x/menit A : Refluk 12x/menit A : Refluk 17x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan P : Tidak ada nyeri tekan P : Terdapat nyeri pada
P :Timpani P :Timpani suprapubis
P :Timpani
9. Sistem Hidung simestris, tidak ada Hidung simestris, tidak ada polip, Hidung simestris, tidak ada polip,
Persarafan polip, tidak ada sinusitis, tidak ada sinusitis, penciuman baik. tidak ada sinusitis, penciuman
penciuman baik. baik.
10. Sistem Nilai kekuatan otot : Nilai kekuatan otot : Nilai kekuatan otot :
Muskuloskelet 1. Ektremitas atas kanan : 5 5. Ektremitas atas kanan : 5 kekuatan 1. Ektremitas atas kanan : 5
al kekuatan normal normal kekuatan normal
2. Ektremitas atas kiri : 5 6. Ektremitas atas kiri : 5 kekuatan 2. Ektremitas atas kiri : 5
kekuatan normal normal kekuatan normal
3. Ektremitas bawah kanan: 5 7. Ektremitas bawah kanan: 5 3. Ektremitas bawah kanan: 5
kekuatan normal kekuatan normal kekuatan normal
4. Ektremitas bawah kiri : 5 8. Ektremitas bawah kiri : 5 kekuatan 4. Ektremitas bawah kiri : 5
kekuatan normal normal kekuatan normal
11. Sistem - - -
Genetalia

B. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : stunting Defisit pengetahuan
- keluarga mengatakan tidak tahu atau
tidak mengerti masalah kesehatan nutrisi tidak adekuat
anggota keluarga masing-masing
intake cairan tidak seimbang
DO : metabolismen anaerob
- keluarga tampak kebingungan
defisit nutrisi
ketika ditanya masalah kesehatan
masing-maing anggota keluarga tidak ada penanganan

kurang terpaparnya informasi

defisit pengetahuan
DS : Sosial ekonomi rendah Manajemen kesehatan keluarga tidak
- Keluarga klien mengatakan bahwa efektif
An. F mengalami keterlambatan STUNTING
perkembangan
- Keluarga klien mengatakan bahwa Penurunan jumlah protein dan energy

bentuk tubuh klien tidak seperti


anak seusianya Cadangan protein otot terpakai terus

- Keluarga mengatakan tidak tahu menerus

atau tidak mengerti tentang


Konsentrasi asam amino turun
masalah kesehatan anggota
keluarga masing-masing.
Kelemahan jaringan otot dan tulang

Gangguan tumbuh kembang

Kurang terpapar informasi

Perilaku kurang tepat


Manajemen kesehatan keluarga tidak
efektif
DS: Nutrisi tidak adekuat Ketidakmampuan koping keluarga
- Keluarga mengatakan bahwa
keluarga merasa tertekan dan adanya Intake output
ketergantungan anggota keluarga
meningkat karena adanya anak Metabolisme anaerob

dalam keadaan kurang sehat


DO: Devisit nutrisi

- Klien terlihat menujukkan perilaku


Tidak ada penanganan
menolak

Lingkungan

Keluarga

Tidak memperhatikan kesehatan


keluarga
Ketidakmampuan koping keluarga
DS : Nutrisi tidak adekuat Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
-Keluarga Tn. A mengatakan kurang
menyadari pentingnya kebersihan Intake output
lingkungan, oleh sebab itu keluarga
jarang membersihkan rumahnya Metabolisme anaerob

seperti menyapu, mengepel,


menguras bak mandi sehingga Devisit nutrisi

menjadi sumber penyebaran penyakit


Tidak ada penanganan
-Keluarga mengatakan jarang
memeriksakan anggota keluarga yang
Lingkungan
sakit ke petugas kesehatan terdekat
dikarenakan memikirkan akan
Keluarga tidak memperhatikan
kecukupan biaya yang ada.
kesehatan keluarga
-Keluarga Tn. A mengatakan jarang
memberikan vitamin yang dapat
Membiarkan gejala
memelihara kesehatan dan tumbuh
kembang anak karena uang yang
kurang. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
-Pengahasilan per bulan kurang lebih Rp
2.500.00
DO :
Lingkungan rumah Tn. A terlihat kotor

C. Diagnosa Keperawatan
1. Defisist Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga mengenai masalah
kesehatan
3. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan resistensi keluarga terhadap perawatan/ pengobatan yang
kompleks
4. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakcukupan sumber daya (keuangan)
D. Perencanaan Keperawatan
SDKI SLKI SIKI
Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan
Edukasi nutrisi anak (I,12396)
berhubungan dengan (L. 12111)
kurang terpaparnya Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x Tindakan-tindakan :
informasi diharapakan keluarga mampu:
Observasi :
(D. 0111) 1. Perilaku sesuai anjuran meningkat
2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
tentang suatu topic meningkat
3. Pertanyaan tentang masalah yang Terapeutik :

dihadapi menurun - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


4. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuia kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
menurun
5. Perilaku membaik Edukasi ;

- Jelaskan kebutuhan gizi seimbang anak


- Jelaskan pentingnya pemberian makanan mengandung
viamin D dan zat bei pada maa pra pubertas dan
pubertas, zat besi terutama pada anak perempuan yang
telah mentruasi
- Anjurkan menghindari makanan jajanan yang tidak shat
misalnya : mengandung pemanis buatan
- Ajarkan ibu mengidentokasi makanan dengan gozo
seimbang
- Ajarkan PHBS mis : cuci tangan sebelum dan sesudah
makan
.
Manajemen kesehatan Manajemen kesehatan keluarga Dukungan koping keluarga (I 09260)
keluarga tidak efektif (L.12105) Definisi : memfasilitasi peningkatan nilai-nilai, minat dan
berhubungan dengan Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x tujuan dalam keluarga.
kurangnya pengetahuan diharapakan keluarga mampu : Tindakan :
keluarga mengenai 1. Kemampuan menjelaskan masalah Observasi:
masalah kesehatan kesehatan yang dialami meningkat 1. Identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat
(D.0115) 2. Aktifitas keluarga mengatasi ini
masalah kesehatan tepat meningkat 2. Identifikasi kesesuaiaan antara harapan pasien,
3. Gejala penyakit anggota keluarga keluarga, dan tenaga kesehatan
menurun Terapeutik:
1. Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
keluarga
2. Diskusikan rencana medis dan keperawatan
Edukasi:
1. Informasikan pemajuan pasien secara berkala
Kolaborasi :
Rujuk untuk terapi keluarga jika perlu
Ketidakmampuan Status koping keluarga Dukungan koping keluarga (I.09260)
koping keluarga (L.09088) Definisi: memfasilitasi peningkatan nilai-nilai, minat dan
berhubungan dengan Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x tujuan dalam keluarga
resistensi keluarga diharapkan keluarga mampu: Observasi:
terhadap perawatan/ 1. Perasaan diabaikan membaik 1. Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat
pengobatan yang 2. Kekhawatiran tentang keluarga ini
kompleks (D.0093) membaik 2. Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien,
3. Kemampuan memenuhi kebutuhan keluarga dan tenaga kesehatan.
anggota keluarga membaik Terapeutik:
4. Komunikasi antar anggota keluarga 1. Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
membaik keluarga
5. Perilaku sehat membaik 2. Terima nilai-nilai keluarga dengan tidak menghakimi
3. Diskusikan rencana mdis dan perawatan
4. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan
keluarga atau antar anggota keluarga
5. Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi
dan menyelesaikan konflik nilai
6. Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang
digunakan
Edukasi:
1. Informasikan fasilitas kesehatan yang tersedia
Kolaborasi:
1. Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Pemeliharaan Kesehatan Pemeliharaan kesehatan (L 12106) Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)
tidak efektif Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x Definisi : Meningkatkan perubahan perilaku penderita/klien
berhubungan dengan diharapakan keluarga mampu: agar memiliki kemauan yang kondusif bagi kesehatan secara
ketidakcukupan sumber 1. Menunjukkan perilaku adaptif menyeluruh baik bagi lingkungan maupun masyarakat
daya (keuangan) D.0117 meningkat sekitarnya.
2. Menunjukkan pemahaman perilaku Tindakan :
sehat meningkat Observasi :
3. Kemampuan menjalankan perilaku 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
sehat meningkat ditingkatkan
Terapeutik :
1. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
2. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Edukasi :
1. Anjurkan perasalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Anjurkan member bayi ASI Eksklusif
3. Anjurkan menimbang balita setiap bulan
4. Anjurkan menggunakan air bersih
5. Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun
6. Anjurkan menggunakan jamban sehat
7. Anjurkan memberantas jentik dirumah seminggu
sekali
8. Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari
9. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Anjurkan tidak merokok di dalam rumah

DAFTAR PUSTAKA

Fadhilah, Harif; PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI).
Fadhilah, Harif; PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2019. Standart Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI).
Fadhilah, Harif; PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI).

Anda mungkin juga menyukai