Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ISPA

NAMA : ZELFINA EMI DEGEI


KELAS :C
NIM : 202206020274

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn C
2. Umur : 45 Tahun
3. Alamat : R1, Kelurahan Harapan
4. Pekerjaan : Petani
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi keluarga : Suami ( Kepala Keluarga )

Hub dgn
No Nama Umur L/P Agm Pendidikan Pekerjaan
Keluarga

1 Ny. M 40 P Kristen Istri SD IRT

2 An. K 23 L Kristen Anak - -

3 An. Y 19 L Kristen Anak SMP Siswa

4 An. A 14 L Kristen Anak SMP Siswa

5. An. A 10 L Kristen Anak - -

1
Genogram

7. Masalah Kesehatan Keluarga:


Masalah yang terjadi pada keluarga Tn. C adalah An. Y anggota keluarga Tn. C sedang sakit.
Sudah ± 3 minggu anak mengalami batuk dan pilek, keluarga sudah membeli obat ke warung atau
apotik terdekat dengan rumahnya namun sampai saat ini anak belum sembuh juga.

8. Tipe Keluarga:
Keluarga Tn. C merupakan tipe keluarga inti karena terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak.

9. Suku Bangsa:
1. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga

2
Keluarga Tn. C termasuk dalam suku Papua dan beranggapan bahwa hidup rukun dengan
sesama dalam hal apapun itu hal yang positif/baik.
2. Tempat tinggal keluarga
Tn. C mengatakan sebagian besar masyarakat yang didaerahnya adalah etnis Papua dan area
tempat tinggal Tn. C bersifat homogen.
3. Kebiasaan-kebiasaan Berbusana
Keluarga Tn. C menggunakan pola busana modern yaitu menggunakan baju kaos, kemeja,
celana panjang maupun celana pendek. Pola pendidikan keluarga masih menganut nilai
tradisional maupun nilai modern.

5. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern


Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga tetapi sebelumnya melalui
keputusan bersama istrinya.

6. Bahasa yang digunaka dirumah


Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga Tn. C adalah bahasa daerah dan indonesia.
Keluarga mengatakan tidak ada hambatan komunikasi khususnya penggunaan bahasa.
7. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Keluarga mengatakan tidak mau membawa anak berobat ke puskesmas karena jauh dari tempat
tinggalnya.

10. Agama:
Seluruh anggota keluarga anggota Tn. C menganut agama Kristen Protestan. Anggota keluarga
aktif dalam kegiatan keagamaan dilingkungannya seperti mengikuti ibadah suku dan Gerejawi.
Keluarga mengatakan penyakit merupakan takdir yang digariskan oleh yang maha kuasa dan akan
selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak ada nilai-nilai keyakinan yang bertentangan dengan
keyakinan.

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga:


Ny. M mengatakan pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
Suaminya yang bekerja sebagai Petani menghasilkan pendapatan Rp 500.000 – 1.000.000/bulan.
Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya sekolah
anak, dan listrik. Keluarga hanya memiliki kulkas dan TV saja

3
Tn. C mengatakan kegiatan lingkungan yang masih diikuti oleh keluarga dan masih berkaitan erat
dengan nilai etnis diantaranya Bertani, Dulang Emas, Beternak Babi, dll.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga:


Keluarga mengatakan jika ada waktu liburan, keluarga biasanya menonton TV di rumah dan
mendengarkan lagu-lagu daerah, kadang pergi ke rumah sanak saudara.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13.Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tugas perkembangan yang ditempuh keluarga adalah :
Ny. M mengatakan anak pertama berusia 23 tahun, saat ini belum mendapatkan pekerjaan dan anak
hanya bisa membantu kedua orang tuanya untuk berkebun dan atau beternak babi, sehingga dalam
keluarga ini orang tua sudah memikirkan anaknya untuk ke tahap dengan melepas anak ke
masyarakat.

14.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:


Tugas – tugas perkembangan tahap ini telah dilaksanakan oleh keluarga Tn. C dengan baik. Tidak
ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi.
15. Riwayat keluarga inti:
Keluarga Tn. C tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti : Hipertensi, DM, Epilepsi,
Hemofilia, dll. Tn. C maupun Ny. M jarang mengalami sakit yang serius, kadang – kadang hanya
terkena flu ringan saja. Saat ini An. Y sedang menderita batuk pilek sejak 3 minggu yang lalu. An. Y
mengelu hidu tersumbat, kadang-kadang demam, batuk pilek, mata terasa pedih, tubuh terasa lemas,
sering bersin – bersin dan tidak enak badan ( sakit ). Ny. M menyatakan sudah memberikan obat
tradisional pada An. Y berupa campuran jeruk nipis dan kecap tetapi An. Y belum sembuh juga. An..
Ny. M dan Tn.C mengatakan belum begitu tahu tentang cara perawatan dan pencengahan batuk pilek
atau ISPA serta penularannya.
16 .Riwayat keluarga sebelumnya:

4
Tn. C merupakan anak kedua dari 7 bersaudara dan hubungan antara orang tua dan adik – adik cukup
baik.
Ny. M adalah anak ketiga dari 6 bersaudara dan hubungan antara orang tua dan adik kakaknya cukup
baik. Keluarga dari pihak Ny. M bertempat tinggal saling berdekatan. Ny. M dan Tn. C sering
berkunjung baik ke keluarga besar Tn. C maupun Ny. Mampir setiap minggu.

III. LINGKUNGAN
17. Karekteristik Lingkungan Rumah:
Keluarga Tn. C tinggal di rumah permanen dengan luar tanah 150 m2 dan luas bangunan 100 m (
12x5m) terdiri dari 100% berlantai plester/ keramik. Ventilasi cukup baik, cahaya matahari tidak
masuk melalui jendela dan pintu ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapaur dan
kamar mandi. Pada malam hari penerangan dengan lampu listrik. Persediaan air bersih untuk minum
dan masak menggunakan air galung sedang untuk mandi dan mencuci menggunakan air sumur bor
dengan kondisi air jernih, sampah dibuang pada halaman kosong pengolahannya dengan
dikumpulkan dan dibakar. Limbah keluarga langsung mengalir ke selokan di belakang rumah. WC
terletak diluar rumah dengan kondisi tidak terawat.
18.Karakteristik Tetangga dan Komunitas:
Rata-rata tetangga keluarga C bermata pencaharian sebagai petani dan beternak babi. Jarak dengan
tetangga rumah sangat berdekatan, sikap tetangga terhadap keluarga Tn. C sangat baik. Jika ada
salah satu anggota komunitas atau keluarga sedang ditimpah musibah semua tetangga siap
membantu/menolong.
19.Mobilitas Geografis Keluarga:
Keluarga Tn. C sejak menikah sampai punya anak belum pernah pindah rumah, jika bepergian Tn.
C & Ny. M menggunakan motor ( jasa Ojek). Jika An. K pergi bekerja hanya berjalan kaki.
20.Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Keluarga Tn. C dapat berkumpul lengkap pada malam hari, setelah Tn. C pulang kerja, keluarga
besar Tn. C berkumpul seluruhnya pada hari Raya Natal dan pada saat ada acara syukuran dari
pihak keluarga C selalu berusaha mengikuti kegiatan pemasyarakatan yang ada disekitar rumah.
21.Sistem Pendukung Keluarga:

5
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 5 orang yaitu Tn.C, Ny. M, An, K, An. A dan An. A. Bila
ada anggota keluarga yang mengeluh sakit kepala dibelikan obat di warung atau apotik terdekat
misalnya : obat Bodrex. Tetangga Tn.C juga membantu jika ada anggota keluarga yang sakit.

IV.STRUKTUR KELUARGA

22. Pola Komunikasi Keluarga :


Keluarga menggunakan pola komunikasi terbuka bila ada anggota keluarga yang berperilaku dan
bersikap kurang benar langsung diingatkan dan diberi masukan bagaimana sikap yang seharusnya
dilakukan.
23. Struktur Kekuatan Keluarga:
Tn. C mampu mempengaruhi dan mengendalikan perilaku istri dan anak – anaknya, Tn. C tidak
hanya mampu memberi nasehat verbal ( kata) namun mampu memberikan contoh perilaku yang
baik.
24. Struktur Peran :
Tn. C berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah bagi keluarganya. Ny.M ikut membantu
Tn.C mencari nafkah selain itu Ny. M juga berperan sebagai pengasuh anak-anak.
25. Nilai dan Norma Budaya:
Keluarga Tn. C percaya bahwa kesehatan sangatlah penting sehingga berusaha menjaganya dengan
baik peraktek – peraktek pencegahan penyakit seperti cuci tangan sebelum makan, menjaga
kebersihan kamar mandi dan kamar tidur serta mandi dan mengosok gigi sehari 2 kali dilaksanakan
setiap hari.

V. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi Afektif:
Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki, anggota keluarga saling
mendukung jika ada persoalan dibicarakan bersama dan menarikan jalan keluarnya, Tn.C & Ny.M

6
berusaha saling menghargai pendapat atau sikap masing-masing, kepada anaknya juga diajarkan
bagaimana menghargai orang lain.
26. Fungsi Sosialisasi:
Tn. C & Ny.M mampu menjalankan fungsi sosialisasi dengan mengikuti kegiatan perkumpulan
rutin, kerja bakti. Keluarga mampu berinteraksi sesuai dengan nilai dan norma yang ada di
masyarakat. Tn.C & Ny.M juga mengajarkan pada anak-anaknya tentang disiplin, norma, budaya
dan perilaku yang dapat diterima masyarakat serta tidak melarang anak-anaknya bergaul dengan
teman-teman sebayanya.

27. Fungsi perawatan keluarga:


Keluarga mampu menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan bagi anggotanya, jika ada yang
sakit dibawah ke Puskesmas namun bila belum sembuh juga dibawah ke peraktik bidan terdekat
dan dirawat secara baik oleh anggota yang sehat. Keluarga meyakini bahwa sehat adalah
kenikmatan dan sakit adalah cobaan dari Tuhan yang harus dihadapi dengan berusaha mencari
pengobatan. Ada
28.Fungsi reproduksi:
Reproduksi keluarga Tn. C memiliki 4 anak, anak pertama 23 tahun, anak kedua, 19 tahun, anak
ketiga 14 tahun dan anak keempat 10 tahun. Ny.M mengikuti program KB tradisonal.
29. Fungsi Ekonomi:
Keluarga Tn.C telah mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, namun keluarga Tn.C belum
mempunyai tabungan untuk persiapan masa depan

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


30. Stressor jangka pendek:
Stressor jangka pendek masalah yang sering dihadapi keluarga Tn.C adalah jika ada anggota
keluarga yang sakit.
31.Stressor jangka panjang:
jangka panjang tidak ada Tressor jangka panjang Ny,M mengatakan tidak ada Tressor jangka
panjang dalam keluarga, semua masalah keluarga dapat diatasi dalam jangka pendek.
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor:

7
Keluarga memberikan respon pada tressor dengan berusaha mencari pertolongan tenaga kesehatan
jika ada anggota keluarganya yang sakit.
33. Strategi koping yang digunakan:
Bila ada permasalahan baik Tn. C maupun Ny. M berusaha mencari pemecahannya dengan
dimusyawarakan bersama.
34. Strategi adaptasi disfungsional :
Jika ada masalah sejauh ini tidak pernah muncul strategi yang disfungsional alam keluarga Tn.C
namun An.K anak pertama dari keluarga Tn.C bila sedang berkumpul dengan teman-teman yang
merokok dia ikut merokok karena ingin menyesuaikan diri dengan teman-temannya.

VII. Hasil Pengkajian Fisik

Pemeriksaa Nama Nama Nama Nama Nama Nama


n anggota anggota anggota anggota anggota anggota
NO
Fisik keluarga keluarga keluarga keluarga keluarga keluarga
(Tn.C) (Ny.M) (An.K) (An.Y) (An. A) An. A)
Keluhan
saat ini 140/90 110/80 120/70 110/70 120/70m 110/80
1 mmHg mmHg mmHg mmHg mHg mmHg
Tensi
Nadi 80 x/i 78 x/i 80 x/i 84 x/i 80 x/i 78 x/i
RR 22 x/i 20 x/i 20 x/i 24 x/i 20 x/i 20 x/i

2 Kepala Keriting keriting, keriting, keriting, keriting, keriting,


hitam hitam hitam hitam hitam hitam
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesar
3 Leher pembesaran pembesaran pembesaran pembesara pembesara
an
kelenjar kelenjar kelenjar n kelenjar n kelenjar
kelenjar
tiroid tiroid tiroid tiroid tiroid
tiroid
4 Thorax Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
5 Abdomen Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Ekstremitas
6 Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
atas

7 Ekstremitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik

8
bawah

VIII. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN KELUARGAs

A. Analisa Data
No Data Masalah
1. DS: Ketidakefektifan bersihan jalan
- Ny. M mengatakan bahwa An. Y saat ini napas An. Y
sedang batuk dan pilek sudah 3 minggu. Ny. M
sudah membeli obat diapotik dan diminum
tetapi belum juga sembuh.
- Ny. M mengatakan kalau anak batuk biasanya
diberi jeruk nipis campur kecap, kadang
dibiarkan juga sampai batuk tidak datang lagi.
- Ny. M mengatakan jika anak tidak dapat
menahan batuk dimalam hari dan pagi hari.

DO:
- An. Y tampak sesak dan sulit mengeluarkan
dahaknya.
- An. Y tampak lemas.
- Tampak mengeluarkan ingus dari hidung.
- Pada pemeriksaan auskulasi terdengar ada suara
tambahan dan ronchi basah.
- RR : 24 x/i

9
2. DS: Kurang pengetahuan keluarga
- Keluarga mengatakan biasanya jika anggota tentang pencegahan penyakit
keluarga sakit, hanya membeli obat ke warung ISPA
atau apotik dan dirawat dirumah.
- Keluarga mengatakan tidak pernah mendengar
tentang penyakit yang mengganggu pernapasan
atau penyakit ISPA.
- Keluarga mengatakan tidak mengetahui
penyakit yang terjadi pada anak.

DO:
- Keluarga tampak bingung saat ditanya tentang
penyakit ISPA.
- Keluarga tampak banyak bertanya tentang
penyakit anaknya.
- Keluarga tidak mau membawa anak berobat ke
puskesmas karena jauh dari tempat tinggalnya.

3 DS: Ketidakmampuan keluarga


- Keluarga mengatakan tidak mengerti syarat memodifikasi lingkungan
rumah sehat.
- Keluarga mengatakan pembuangan air limbah
keluarha ke tanah dibelakang rumah.
DO:
- Jarak sumur dan jamban sekitar 7 m.
- Perabotan dan alat masuk dapur tampak
berantakan.
- Rumah tampak gelap dan pencahayaan tiap
ruangan dirumah kurang baik.
- Baju banyak yang bergantung.

10
- Banyak sampah dipembuangan air limbah
keluarga.
- Jarak rumah ke kandang ternak kurang baik >10
m.
- Kandang ternak tampak kotor.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas An. Y
2. Kurang pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit ISPA
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
C. Prioritas Masalah
Diagnosa 1. Ganguan Jalan Nafas
N Kreteria Perhit Nilai Pembenaran
O
1. Sifat masalah : actual 3/3x1=1 1 Masalah ini merupakan masalah actual atau
telah terjadi berdasarkan data-data yang ada.
2. Kemungkinan masalah 2/2x2=2 2 Masalah mudah diubah karena kelaurga
dapat diubah : Tinggi belum mengenal masalah namun bersikap
terbuka
3
3. Potensial masalah untuk /3 x 1 1 Masalah telah actual namun keluarga
dicegah : cukup mempunyai motivasi yang cukup untuk
mencegah disabilitas lebih lanjut.
2
4. Menonjolnya masalah: /2 x 1 1 Ada masalah dan harus segera ditangani
masalah ada tapi tak perlu
ditangani
Jumlah = 5

Diagnose ke 2: Kurang pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit ISPA

11
N Kreteria Perhit Nilai Pembenaran
O
3
1. Sifat masalah : Aktual /3 x 1 1 Pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kebersihan pekarangan rumah terlihat
kurang.
2
2. Kemungkinan masalah /2 x 2 2 Dengan informasi yang diberikan oleh
dapat diubah : Tinggi Petugas kesehatan pengetahuan keluarga
semakin bertambah.
2 2
3. Potensial masalah untuk /3 x 1 Keluarga mempunyai semangat untuk dapat
dicegah : cukup menangulangi kemungkinan terjadinya
penyakit ISPA pada keluarga.
1 1
4. Menonjolnya masalah: /2 x 1 Masalah sudah serius namun keluarga terus
masalah ada tapi tak perlu melakukan penyegaran terkait pencegahan
ditangani penyakit ISPA.

Jumlah = 6

1. Diagnosa 3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan


NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran
3
1. Sifat masalah : Aktual /3 x 1 1 Ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan berhubungan
dengan keluarga tidak memanfaatkan
pemeliharaan lingkungan rumah yang
ditandai dengan keluarga mengatakan
tidak mengerti syarat rumah sehat.
1 1
2. Kemungkinan masalah /2 x 2 Setelah mendengarkan informasi
dapat diubah : Tinggi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dapat merubah pemahaman untuk
menjaga kebersihan lingkungan
keluarga semakin baik.

12
2 2
3. Potensial masalah untuk /3 x 1 Keluarga mempunyai motivasi untuk
dicegah : cukup dapat meningkatkan kebersihan
lingkuangan rumah.
1 1
4. Menonjolnya masalah: /2 x 1 Masalah sudah aktual namun keluarga
masalah ada tapi tak perlu mempunyai kemampuan untuk
ditangani memodifikasi lingkungan rumah.
Jumlah = 5

Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :


1. Kurang pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit ISPA menduduki skor
6.(Prioritas masalah didasarkan pada skor tertinggi)
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas An. Y 5
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan 5

13
D. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
. Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standard
1. Stelah dilakukan Keluarga dapat Verbal Keluarga dapat - Kaji pengetahuan
Ketidakefektifan tindakan mengenal menjelaskan pengertian keluarga tentang
bersihan jalan napas keperawatan masalah ISPA ISPA dapat ISPA
An. Y bersihan jalan menyebutkan tanda dan - Jelaskan pada
nafas dapat gejelah ISPA, Dapat keluarga tentang
teratasi menjelaskan perawatan pengertian tanda
keluarga yang atau gejala.
menderita ISPA - Berikan
kesempatan
kepada keluarga
untuk bertanya.
- Bimbing keluarga
untuk mengulang
keluarga untuk
mengulang
kembali apa yang
dijelaskan oleh
Petugas.

14
- Beri pujian atas
jawaban yang
disampaikan oleh
petugas.
2. Kurang pengetahuan Setelah Keluarga Respon Keluarga mampu - Kaji pengetahuan
keluarga tentang dilakukan memahami verbal mengatasi penyakit tentang ISPA
pencegahan penyakit tindakan masalah ISPA tentang ISPA. - Beri motivasi
ISPA keperawatan penyakit keluarga untuk
keluarga Tn. C ISPA. mengemukakan
dapat mengenal pendapatnya
penyakit ISPA. tentang ISPA.
- Diskusikan
bersama keluarga
mengenai
pengertian
penyebab dan
gejala ISPA.
- Bimbing keluarga
untuk
menjelaskan
ulang pengertian

15
penyebab tanda
dan gejala ISPA.
- Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan.

3. Ketidakmampuan Setelah Keluarga Respon Keluarga mampu - Kaji pengetahua


keluarga melakukan memahami verbal melakukan kebersihan n klien tentang
memodifikasi tindakan lingkungan tentang rumah dan lingkungan pengertian
lingkungan keperawatan yang kotor dan syarat- dengan baik. sanitasi
keluarga Tn. C tidak sehat syarat lingkungan.
mampu menjaga rumah - Beri penyuluhan
kebersihan sehat dan tentang kesehatan
lingkungan lingkungan lingkungan dan
rumah. yang sehat. syarat-syarat
rumah sehat.
- Diskusikan
dengan keluarga
penyakit yang
ditimbulkan

16
karena
lingkungan yang
kotor.
- Motivasi
keluarga untuk
memelihara dan
menciptakan
lingkungan
rumah yang sehat.
- Motivasi
keluarga untuk
menata perabotan
rumah tangga
dengan baik.
- Berikan
kesempatan
kepada keluarga
menanyakan hal
yang belum
dimengerti

17
E. Catatan Tindakan Keperawatan dan evaluasi

Tanggal No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
18 Nov Ketidakefektifan 1. Mengucapkan salam dan Keluarga mengatakan belum bisa mengingat penjelasan
2022 bersihan jalan menjelaskan tujuan tentang penyakit ISPA yang diberikan oleh petugas
napas An. Y kunjungan ke rumah. kesehatan.
berhubungan data 2. Mengkaji pengetahuan
ketidakmampuan keluarga tentang ISPA. O:
keluarga 3. Memberikan motivasi - Keluarga sama sekali tidak tahu tentang ISPA.
mengenal keluarga untuk - Keluarga tampak bingung dengan penjelasan yang
masalah ISPA. mengemukakan pendapatnya diberikan oleh petugas kesehatan.
tentang ISPA. Keluarga
sama sekali tidak tahu A : Masalah pengetahuan tentang penyakit ISPA pada
tentang ISPA. keluarga belum teratasi.
4. Mendiskusikan bersama
keluarga mengenai P : Lanjutkan rencana keperawatan
pengertian penyebab dan - Bimbing keluarga tentang pengetahuan penyakit
gejala ISPA. Keluarga ISPA.
tampak bingung dengan - Beri motivasi pada keluarga untuk mengatasi penyakit
penjelasan yang diberikan ISPA.
oleh petugas kesehatan. Anjurkan keluarga membuat lingkungan nyaman dan sehat
untuk kesehatan keluarga.

18
5. Membimbing keluarga
untuk menjelaskan
pengertian, penyebab tanda
dan gejala ISPA. Keluarga
mengatakan belum bisa
mengingat penjelasan
tentang penyakit ISPA yang
diberikan oleh petugas
kesehatan.
6. Memberikan pujian atas
jawaban yang diberikan.

19 Nov Kurang 1. Menjelaskan kembali S :


2022 pengetahuan kepada keluarga tentang - Keluarga mengatakan sudah mulai mengerti tentang
keluarga tentang ISPA. Keluarga tampak penyakit ISPA.
pencegahan antusias mendengarkan - Keluarga mengatakan sudah mengerti akibat dari
penyakit ISPA informasi yang diberikan lingkungan yang kotor.
oleh petugas kesehatan O :
dan keluarga - Keluarga tampak antusias mendengarkan informasi
mengatakan sudah mulai yang diberikan oleh petugas kesehatan.

19
mengerti tentang - Keluarga belum bisa mengingat penjelasan yang
penyakit ISPA. diberikan oleh petugas kesehatan.
2. Membimbing kembali - Keluarga masih berpikir membawa anak untuk berobat
keluarga untuk ke puskesmas
mengulangi menjelaskan - Keluarga aktif mengulang dan bertanya tentang
pengertian, penyebab, kesehatan anaknya.
tanda dan gejala ISPA.
Keluarga belum bisa A : Masalah pengetahuan keluarga untuk mengatasi penyakit
mengingat penjelasan ISPA belum teratasi.
yang diberikan oleh
petugas kesehatan. P : Lanjutkan rencana keperawatan
3. Menganjurkan keluarga - Bimbing keluarga dalam hal merawat anggota
untuk memodifikasi keluarga yang sakit.
lingkungan sehat dan Motivasi keluarga untuk membawa anak yang sakit ke
nyaman. Keluarga puskesmas.
mengatakan sudah
mengerti akibat dari
lingkungan yang kotor.
4. Memotivasi keluarga
dalam mengambil
keputusan untuk
membawa An. Y ke

20
posyandu atau ke
puskesmas.
5. Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
tentang hal yang belum
dimengerti. Keluarga
aktif mengulang dan
bertanya tentang
kesehatan anaknya.

19 Nov Ketidakmampuan 1. Membimbing kembali S :


2022 keluarga keluarga untuk - Keluarga mengatakan telah mengetahui tanda dan
memodifikasi mengulangi menjelaskan gejala dari ISPA.
lingkungan pengertian, penyebab, - Keluarga mengatakan mau membawa anak berobat ke
tanda dan gejala ISPA. puskesmas.
Keluarga mengatakan - Keluarga mengatakan informasi yang diberikan oleh
telah mengetahui tanda petugas kesehatan sudah jelas.
dan gejala dari ISPA dan O :
keluarga dapat mengerti - Keluarga dapat mengerti untuk merawat anak yang
untuk merawat anak sakit.
yang sakit.

21
2. Memotivasi keluarga - Keluarga bisa menerima informasi dan saran yang
dalam mengambil telah diberikan oleh petugas kesehatan.
keputusan untuk A : Masalah pengetahuan tentang penyakit ISPA pada
membawa An. Y ke keluarga teratasi.
posyandu atau ke
puskesmas. Keluarga P :
mengatakan mau - Pertahankan tujuan yang sudah tercapai.
membawa anak berobat Beri motivasi untuk merawat anak.
ke puskesmas.
3. Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
tentang hal yang belum
dimengerti. Keluarga
mengatakan informasi
yang diberikan oleh
petugas kesehatan sudah
jelas.
4. Memberikan pujian atas
kemampuan keluarga
dalam menjelaskan
penyakit ISPA.

22
Keluarga bisa menerima
informasi dan saran
yang telah diberikan
oleh petugas kesehatan.

23

Anda mungkin juga menyukai