I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn C
2. Umur : 45 Tahun
3. Alamat : R1, Kelurahan Harapan
4. Pekerjaan : Petani
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi keluarga : Suami ( Kepala Keluarga )
Hub dgn
No Nama Umur L/P Agm Pendidikan Pekerjaan
Keluarga
1
Genogram
8. Tipe Keluarga:
Keluarga Tn. C merupakan tipe keluarga inti karena terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak.
9. Suku Bangsa:
1. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
2
Keluarga Tn. C termasuk dalam suku Papua dan beranggapan bahwa hidup rukun dengan
sesama dalam hal apapun itu hal yang positif/baik.
2. Tempat tinggal keluarga
Tn. C mengatakan sebagian besar masyarakat yang didaerahnya adalah etnis Papua dan area
tempat tinggal Tn. C bersifat homogen.
3. Kebiasaan-kebiasaan Berbusana
Keluarga Tn. C menggunakan pola busana modern yaitu menggunakan baju kaos, kemeja,
celana panjang maupun celana pendek. Pola pendidikan keluarga masih menganut nilai
tradisional maupun nilai modern.
10. Agama:
Seluruh anggota keluarga anggota Tn. C menganut agama Kristen Protestan. Anggota keluarga
aktif dalam kegiatan keagamaan dilingkungannya seperti mengikuti ibadah suku dan Gerejawi.
Keluarga mengatakan penyakit merupakan takdir yang digariskan oleh yang maha kuasa dan akan
selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak ada nilai-nilai keyakinan yang bertentangan dengan
keyakinan.
3
Tn. C mengatakan kegiatan lingkungan yang masih diikuti oleh keluarga dan masih berkaitan erat
dengan nilai etnis diantaranya Bertani, Dulang Emas, Beternak Babi, dll.
4
Tn. C merupakan anak kedua dari 7 bersaudara dan hubungan antara orang tua dan adik – adik cukup
baik.
Ny. M adalah anak ketiga dari 6 bersaudara dan hubungan antara orang tua dan adik kakaknya cukup
baik. Keluarga dari pihak Ny. M bertempat tinggal saling berdekatan. Ny. M dan Tn. C sering
berkunjung baik ke keluarga besar Tn. C maupun Ny. Mampir setiap minggu.
III. LINGKUNGAN
17. Karekteristik Lingkungan Rumah:
Keluarga Tn. C tinggal di rumah permanen dengan luar tanah 150 m2 dan luas bangunan 100 m (
12x5m) terdiri dari 100% berlantai plester/ keramik. Ventilasi cukup baik, cahaya matahari tidak
masuk melalui jendela dan pintu ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapaur dan
kamar mandi. Pada malam hari penerangan dengan lampu listrik. Persediaan air bersih untuk minum
dan masak menggunakan air galung sedang untuk mandi dan mencuci menggunakan air sumur bor
dengan kondisi air jernih, sampah dibuang pada halaman kosong pengolahannya dengan
dikumpulkan dan dibakar. Limbah keluarga langsung mengalir ke selokan di belakang rumah. WC
terletak diluar rumah dengan kondisi tidak terawat.
18.Karakteristik Tetangga dan Komunitas:
Rata-rata tetangga keluarga C bermata pencaharian sebagai petani dan beternak babi. Jarak dengan
tetangga rumah sangat berdekatan, sikap tetangga terhadap keluarga Tn. C sangat baik. Jika ada
salah satu anggota komunitas atau keluarga sedang ditimpah musibah semua tetangga siap
membantu/menolong.
19.Mobilitas Geografis Keluarga:
Keluarga Tn. C sejak menikah sampai punya anak belum pernah pindah rumah, jika bepergian Tn.
C & Ny. M menggunakan motor ( jasa Ojek). Jika An. K pergi bekerja hanya berjalan kaki.
20.Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Keluarga Tn. C dapat berkumpul lengkap pada malam hari, setelah Tn. C pulang kerja, keluarga
besar Tn. C berkumpul seluruhnya pada hari Raya Natal dan pada saat ada acara syukuran dari
pihak keluarga C selalu berusaha mengikuti kegiatan pemasyarakatan yang ada disekitar rumah.
21.Sistem Pendukung Keluarga:
5
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 5 orang yaitu Tn.C, Ny. M, An, K, An. A dan An. A. Bila
ada anggota keluarga yang mengeluh sakit kepala dibelikan obat di warung atau apotik terdekat
misalnya : obat Bodrex. Tetangga Tn.C juga membantu jika ada anggota keluarga yang sakit.
IV.STRUKTUR KELUARGA
V. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi Afektif:
Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki, anggota keluarga saling
mendukung jika ada persoalan dibicarakan bersama dan menarikan jalan keluarnya, Tn.C & Ny.M
6
berusaha saling menghargai pendapat atau sikap masing-masing, kepada anaknya juga diajarkan
bagaimana menghargai orang lain.
26. Fungsi Sosialisasi:
Tn. C & Ny.M mampu menjalankan fungsi sosialisasi dengan mengikuti kegiatan perkumpulan
rutin, kerja bakti. Keluarga mampu berinteraksi sesuai dengan nilai dan norma yang ada di
masyarakat. Tn.C & Ny.M juga mengajarkan pada anak-anaknya tentang disiplin, norma, budaya
dan perilaku yang dapat diterima masyarakat serta tidak melarang anak-anaknya bergaul dengan
teman-teman sebayanya.
7
Keluarga memberikan respon pada tressor dengan berusaha mencari pertolongan tenaga kesehatan
jika ada anggota keluarganya yang sakit.
33. Strategi koping yang digunakan:
Bila ada permasalahan baik Tn. C maupun Ny. M berusaha mencari pemecahannya dengan
dimusyawarakan bersama.
34. Strategi adaptasi disfungsional :
Jika ada masalah sejauh ini tidak pernah muncul strategi yang disfungsional alam keluarga Tn.C
namun An.K anak pertama dari keluarga Tn.C bila sedang berkumpul dengan teman-teman yang
merokok dia ikut merokok karena ingin menyesuaikan diri dengan teman-temannya.
8
bawah
A. Analisa Data
No Data Masalah
1. DS: Ketidakefektifan bersihan jalan
- Ny. M mengatakan bahwa An. Y saat ini napas An. Y
sedang batuk dan pilek sudah 3 minggu. Ny. M
sudah membeli obat diapotik dan diminum
tetapi belum juga sembuh.
- Ny. M mengatakan kalau anak batuk biasanya
diberi jeruk nipis campur kecap, kadang
dibiarkan juga sampai batuk tidak datang lagi.
- Ny. M mengatakan jika anak tidak dapat
menahan batuk dimalam hari dan pagi hari.
DO:
- An. Y tampak sesak dan sulit mengeluarkan
dahaknya.
- An. Y tampak lemas.
- Tampak mengeluarkan ingus dari hidung.
- Pada pemeriksaan auskulasi terdengar ada suara
tambahan dan ronchi basah.
- RR : 24 x/i
9
2. DS: Kurang pengetahuan keluarga
- Keluarga mengatakan biasanya jika anggota tentang pencegahan penyakit
keluarga sakit, hanya membeli obat ke warung ISPA
atau apotik dan dirawat dirumah.
- Keluarga mengatakan tidak pernah mendengar
tentang penyakit yang mengganggu pernapasan
atau penyakit ISPA.
- Keluarga mengatakan tidak mengetahui
penyakit yang terjadi pada anak.
DO:
- Keluarga tampak bingung saat ditanya tentang
penyakit ISPA.
- Keluarga tampak banyak bertanya tentang
penyakit anaknya.
- Keluarga tidak mau membawa anak berobat ke
puskesmas karena jauh dari tempat tinggalnya.
10
- Banyak sampah dipembuangan air limbah
keluarga.
- Jarak rumah ke kandang ternak kurang baik >10
m.
- Kandang ternak tampak kotor.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas An. Y
2. Kurang pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit ISPA
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
C. Prioritas Masalah
Diagnosa 1. Ganguan Jalan Nafas
N Kreteria Perhit Nilai Pembenaran
O
1. Sifat masalah : actual 3/3x1=1 1 Masalah ini merupakan masalah actual atau
telah terjadi berdasarkan data-data yang ada.
2. Kemungkinan masalah 2/2x2=2 2 Masalah mudah diubah karena kelaurga
dapat diubah : Tinggi belum mengenal masalah namun bersikap
terbuka
3
3. Potensial masalah untuk /3 x 1 1 Masalah telah actual namun keluarga
dicegah : cukup mempunyai motivasi yang cukup untuk
mencegah disabilitas lebih lanjut.
2
4. Menonjolnya masalah: /2 x 1 1 Ada masalah dan harus segera ditangani
masalah ada tapi tak perlu
ditangani
Jumlah = 5
11
N Kreteria Perhit Nilai Pembenaran
O
3
1. Sifat masalah : Aktual /3 x 1 1 Pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kebersihan pekarangan rumah terlihat
kurang.
2
2. Kemungkinan masalah /2 x 2 2 Dengan informasi yang diberikan oleh
dapat diubah : Tinggi Petugas kesehatan pengetahuan keluarga
semakin bertambah.
2 2
3. Potensial masalah untuk /3 x 1 Keluarga mempunyai semangat untuk dapat
dicegah : cukup menangulangi kemungkinan terjadinya
penyakit ISPA pada keluarga.
1 1
4. Menonjolnya masalah: /2 x 1 Masalah sudah serius namun keluarga terus
masalah ada tapi tak perlu melakukan penyegaran terkait pencegahan
ditangani penyakit ISPA.
Jumlah = 6
12
2 2
3. Potensial masalah untuk /3 x 1 Keluarga mempunyai motivasi untuk
dicegah : cukup dapat meningkatkan kebersihan
lingkuangan rumah.
1 1
4. Menonjolnya masalah: /2 x 1 Masalah sudah aktual namun keluarga
masalah ada tapi tak perlu mempunyai kemampuan untuk
ditangani memodifikasi lingkungan rumah.
Jumlah = 5
13
D. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
. Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standard
1. Stelah dilakukan Keluarga dapat Verbal Keluarga dapat - Kaji pengetahuan
Ketidakefektifan tindakan mengenal menjelaskan pengertian keluarga tentang
bersihan jalan napas keperawatan masalah ISPA ISPA dapat ISPA
An. Y bersihan jalan menyebutkan tanda dan - Jelaskan pada
nafas dapat gejelah ISPA, Dapat keluarga tentang
teratasi menjelaskan perawatan pengertian tanda
keluarga yang atau gejala.
menderita ISPA - Berikan
kesempatan
kepada keluarga
untuk bertanya.
- Bimbing keluarga
untuk mengulang
keluarga untuk
mengulang
kembali apa yang
dijelaskan oleh
Petugas.
14
- Beri pujian atas
jawaban yang
disampaikan oleh
petugas.
2. Kurang pengetahuan Setelah Keluarga Respon Keluarga mampu - Kaji pengetahuan
keluarga tentang dilakukan memahami verbal mengatasi penyakit tentang ISPA
pencegahan penyakit tindakan masalah ISPA tentang ISPA. - Beri motivasi
ISPA keperawatan penyakit keluarga untuk
keluarga Tn. C ISPA. mengemukakan
dapat mengenal pendapatnya
penyakit ISPA. tentang ISPA.
- Diskusikan
bersama keluarga
mengenai
pengertian
penyebab dan
gejala ISPA.
- Bimbing keluarga
untuk
menjelaskan
ulang pengertian
15
penyebab tanda
dan gejala ISPA.
- Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan.
16
karena
lingkungan yang
kotor.
- Motivasi
keluarga untuk
memelihara dan
menciptakan
lingkungan
rumah yang sehat.
- Motivasi
keluarga untuk
menata perabotan
rumah tangga
dengan baik.
- Berikan
kesempatan
kepada keluarga
menanyakan hal
yang belum
dimengerti
17
E. Catatan Tindakan Keperawatan dan evaluasi
18
5. Membimbing keluarga
untuk menjelaskan
pengertian, penyebab tanda
dan gejala ISPA. Keluarga
mengatakan belum bisa
mengingat penjelasan
tentang penyakit ISPA yang
diberikan oleh petugas
kesehatan.
6. Memberikan pujian atas
jawaban yang diberikan.
19
mengerti tentang - Keluarga belum bisa mengingat penjelasan yang
penyakit ISPA. diberikan oleh petugas kesehatan.
2. Membimbing kembali - Keluarga masih berpikir membawa anak untuk berobat
keluarga untuk ke puskesmas
mengulangi menjelaskan - Keluarga aktif mengulang dan bertanya tentang
pengertian, penyebab, kesehatan anaknya.
tanda dan gejala ISPA.
Keluarga belum bisa A : Masalah pengetahuan keluarga untuk mengatasi penyakit
mengingat penjelasan ISPA belum teratasi.
yang diberikan oleh
petugas kesehatan. P : Lanjutkan rencana keperawatan
3. Menganjurkan keluarga - Bimbing keluarga dalam hal merawat anggota
untuk memodifikasi keluarga yang sakit.
lingkungan sehat dan Motivasi keluarga untuk membawa anak yang sakit ke
nyaman. Keluarga puskesmas.
mengatakan sudah
mengerti akibat dari
lingkungan yang kotor.
4. Memotivasi keluarga
dalam mengambil
keputusan untuk
membawa An. Y ke
20
posyandu atau ke
puskesmas.
5. Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
tentang hal yang belum
dimengerti. Keluarga
aktif mengulang dan
bertanya tentang
kesehatan anaknya.
21
2. Memotivasi keluarga - Keluarga bisa menerima informasi dan saran yang
dalam mengambil telah diberikan oleh petugas kesehatan.
keputusan untuk A : Masalah pengetahuan tentang penyakit ISPA pada
membawa An. Y ke keluarga teratasi.
posyandu atau ke
puskesmas. Keluarga P :
mengatakan mau - Pertahankan tujuan yang sudah tercapai.
membawa anak berobat Beri motivasi untuk merawat anak.
ke puskesmas.
3. Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
tentang hal yang belum
dimengerti. Keluarga
mengatakan informasi
yang diberikan oleh
petugas kesehatan sudah
jelas.
4. Memberikan pujian atas
kemampuan keluarga
dalam menjelaskan
penyakit ISPA.
22
Keluarga bisa menerima
informasi dan saran
yang telah diberikan
oleh petugas kesehatan.
23