Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK N

DENGAN MASALAH KESEHATAN CHILD BEARING

DOSEN PEMBIMBING :

TINGKAT 3 REGULER 1

KELOMPOK 10

KARTIKA AVILIANA SALIHAH 1814401029

AMELIYA FITRIANZAH 1814401030

MYA SILVIA BELLA 1814401031

HIDAYAT ROHMAN 1814401032

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

D III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
PENGKAJIAN
Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn. N
Alamat : Kampung Baru, Kontarakan Queen No. 4
Telpon : 081993087923
Pekerjaan : Mahasiswa dan Tukang Ojek Online
Pendidikan : SI
Komposisi :

Nama JK Hub. Dng KK Umur Pendidikan Ket

Tn H L Suami 20 thn S1 Sehat


Ny N p Istri 20 thn S1 Sehat

Genogram
Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn H adalah keluarga inti/ Nuclear family, dimana dalam keluarga hanya
ada suami dan istri.
Suku Bangsa
Keluarga Tn H merupakan keluarga suku Lampung, bahasa yang digunakan sehari-hari
bahasa Indonesia, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat
mempengaruhi kesehatannya.

Agama
Keluarga menganut agama islam. Tn. H mengatakan sering solat di masjid dekat kos an.
Sedangkan Ny N solat di kos an.
Status Sosial Ekonomi Keluarga
Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah Tn H dan Ny N. Tn H sebagai tukang ojek
online dengan penghasilan Rp.80.000/ hari. Ny N sebagai wirausaha seperti jual makanan
di kampus dan terkadang joki tugas dengan penghasilan Rp. 50.000/hari. Kebutuhan yang
dikeluarkan tiap bulan berupa listrik, sayur dan lauk pauk beserta beras, serta kebutuhan
sehari-hari lainnya. Tn H dan Ny N mengatakan sumber pendapatan mencukupi
kebutuhan keluarga.
Aktivitas rekreasi keluarga
Ny N mengatakan bahwa jika ada waktu seggang biasanya nonton di bioskop atau nonton
film lewat laptop.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap keluarga pemula. Karena pasangan ini
belum memiliki anak.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga belum memahami
tentang prenatal care (pengertian kehamilan,persalinan dan menjadi orang tua).
Dikarenakan pasangan ingin menunda kehamilan sampai lulus kuliah.
3. Riwayat keluarga inti
Tn H dan Ny N sudah menikah selama 2 bulan , perkawinannya direstui oleh kedua orang
tua masing-masing. Tn H dan Ny N merupakan pilihan sendiri dan tidak dijodohkan.
Penyakit yang pernah di derita oleh Ny N adalah Anemia dan bahkan sampai koma selama
1 bulan.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Riwayat orang tua pihak Tn H dan Ny N tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, tidak
pemabuk dan tidak penjudi

PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 6m x 8m
b. Type rumah : 34
c. Kepemilikan : Kontrakan
d. Jumlah dan rasio kamar/ruang : 2 ruang kamar, 1 ruang keluarga, 2 kamar mandi,
1 dapur .
e. Ventilasi/jendela : Jumlah ventilasi dirumah ada 2 buah namun semua ventilasi
ditutup dan terdapat 2 jendela di ruang keluarga seminggu 1x di buka.
f. Pemanfaatan ruangan : sesekali duduk di ruang keluarga
g. Sumber air minum : air gallon
h. Kamar mandi/wc : Kamar mandi ada 2 , 1 didalem rumah disekat dengan
dapur dan 1 lagi terdapat dibelakang rumah.
i. Sampah : Sampah dibuang di depan rumah kemudian aka nada petugas yang
mengambil sampah didepan rumah.
j. Kebersihan lingkungan ; lingkungan depan klien kurang bersih terdapat beberapa
sampah di halaman rumah dikarknakan sampah dari rumah depan terbang kehalaman
rumah mereka dan terdapat beberapa rumput yang tumbuh di halaman depan.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a. Kebiasaan : jika ada kumpulan di komplek, keluarga mengikuti rapat tersebut (rapat
17an)
b. Aturan/kesepakatan : tidak ada aturan yang mengikat
c. Budaya : keluar setiap hari libur selalu membersihkan halaman rumah mereka
3. Mobilitas geografis keluarga
Ny. N dan Tn.H baru pindah sekitar 3 bulan yang lalu dikarnakan mereka baru menikah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut Ny.N dan Tn.H dikarnakan mereka baru pindah dan mayoritas dilingkungan
mereka adalah mahasiswa jadi jarang sekali untuk berkumpul , hanya saja ketika 17
agustusan mereka mengikuti perkumpulan tersebut.

5. Sistem pendukung keluarga


Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit, hubungan satu
anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong
menolong.

STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Pola komunikasi terbuka antara Tn. H dan Ny N. Interaksi antara keduanya sering dilakukan
saat malam hari sebelum tidur atau jika ada waktu senggang. Apabila ada masalah Ny N
selalu menceritakan kepada Tn. H, begitupun sebaliknya Tn. H sering menceritakan
masalahnya kepada Ny N.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn. H dan Ny N saling mendukung satu dengan lainnya bila terdapat masalah, respon
keluarga Tn. H dan Ny N jika ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan
keluarnya bersama – sama. Pengambil keputusan dalam keluarga Tn. H adalah Tn. H. Bila
Ny N sakit biasanya Tn. H yang merawat begitu juga sebaliknya.
3. Struktur peran
Tn. H adalah kepala keluarga seorang mahasiswa dan bekerja sebagai tukang ojek online.
Ny N adalah seorang mahasiswi. Jika Ny N sedang sibuk Tn H sering membantu pekerjaan
rumah seperti , memasak mie, menyapu dan mencuci piring, dll, begitu juga sebaliknya.
4. Norma keluarga
Tn H menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama islam dalam keluarganya. Tn H
selalu solat di masjid. Tn. H biasanya selalu berolahraga, dan biasanya setiap minngu Tn. H
dan Ny N masak bersama dengan penghuni kost lainnya. Dan setiap minggu Tn H dan Ny N
selalu merombak dan membereskan kamar kost berdua.

FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Ny N dan Tn H saling menyayangi satu sama lain. Dan jika ada yang sakit mereka saling
membantu

2. Fungsi sosialisasi
Ny N dan Tn H menekankan perlunya berhubungan dengan oran lain serta saling
menghargai. Ny N dan Tn H juga sering mengadakan iuran untuk acara makan-makan
bersam dengan penghuni di kontrakan tersebut.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Tn H mengatakan jarang sakit dan tidak ada keluhan karena Tn H hampir setiap hari
berolahrga karena Tn H mengambil jurusan pendidikan jasmsani. Jika Ny N maagnya
sedang kambuh biasanya Tn H membantu utnuk merawat nya . Ny N juga mengatakan
bahwa biasanya minum obat warung terlebih dahulu, jika sudah 5 hari tidak sembuh maka
berobat ke RS. BPJS aktif tapi tidak pernah digunakan Jamkes juga masih aktif tetapi jarang
digunakan.

TUGAS PERAWATAN KELUARGA


1. Mengenal masalah keluarga
Ny N mengatakan sering nyeri di ulu hati dan lambung nya saat telat makan , Ny N juga
mengatakan bahwa ia menderita anemia dan maag sejak SMA. Untuk Tn H tidak ada
yang dikeluhkan.
2. Mengambil keputusan
NyN mengatakan bahwa setiap ada masalah Tn H yang mengambil keputusan
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny N dan Tn H mengatakan setiap mengalami sakit ringan contoh seperti sakit maag dan
darah rendah mereka lebih memilih merawat secara mandiri dirumah dengan meminum
obat yang diberi oleh bidan
4. Memelihara lingkungan
NyN mengatakan setiap hari minggu suka bersih bersih
5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Tn H dan Ny N mengatakan mempunyai bpjs dan jamkes aktif tetapi tidak pernah
digunakan.

6. Fungsi reproduksi
Tn H dan Ny N sedang menunda kehamilan, dan sekarang Ny N sedang KB dan KB yang
disgunakan jenis pil.
7. Fungsi ekonomi
Upaya pemenuhan sandang pangan : Ny. N mengatakan penghasilannya dan suaminya
sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. H dan
Ny. N tersebut

STRESS DAN KOPING KELUARGA


Stress jangka pendek dan panjang
Menurut Ny N dari dirinya yang menjadi stressor adalah adaptasi dengan rumah
tangganya yang masih baru dimana dia sudah sering ditinggal sendiri dirumah awal
pernikahannya. Karena pekerjaan suaminya sebgai tukang ojek online yang kadang
pulang nya kurang tepat waktu. Ny N juga mengatakan bahwa sulit untuk membagi
waktu dengan suami karena keduanya masih kuliah.
Kemampuan keluarga
Kemampuan keluarganya berespon terhadap situasi/stresor: baik dan Ny N sekarang lagi
berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar memasak, dan
mengurusi suaminya dan lebih bersabar menahan rindu karena suaminya mencari nafkah
Strategi koping
Untuk menghadapi stressor Ny N banyak belajar dari orang tuanya dan teman-temanya
yang sduah menikah tentang cara mengurus rumah tangga.
Strategi Adaptasi
Startegi adaptasi yang digunakan adalah adaptasi fungsional. Dari hasil pengkajian tidak
didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara mal adaptif

DATA TAMBAHAN
1. Kebutuhan Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran seperti
bayam, sayur mayur, lauk pauk seperti ikan, telur, tempe dan buah.
2. Kebutuhan Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan BAB/BAK.
3. Kebutuhan Istirahat Tidur
Tn. H dan Ny. N biasa tidur jam 22:00 – 23:00, kadang begadang kalau ada tugas
perkulihan.
4. Kebutuhan Aktivitas
Tn. H dan Ny. N biasa nya pulang kuliah jam 17.00, dan setiap malam Tn. H akan
pergi untuk bekerja sebagai ojek.
5. Merokok
Tn. H tidak merokok.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Ny. N Tn. H

Kepala Rambut lebat, hitam, ikal, , bersih Rambut lebat, hitam, ikal,
dan tidak ada benjolan bersih dan tidak ada benjolan
Tanda – tanda TD = 100/ 80 TD = 120/ 80
vital N = 73 x/i N = 75 x/i
R = 23 x/i R = 23 x/i
S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 49 kg BB = 55 kg
PJ = 158 cm, kondisi normal PJ = 165 cm, kondisi normal
Mata mata tidak anemis mata tidak anemis
Hidung Tidak bersekret, tidak ada kelainan Tidak ada kelainan penciuman
penciuman

Mulut Mukosa lembab, kesulitan menelen Mukosa lembab, kesulitan


=- menelen = -
Leher Tidak ada benjolan, tidak Tidak ada benjolan, tidak
ada pembesaran kelenjar linfe ada pembesaran kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung dan paru normal Bunyi jantung dan paru normal
Abdomen Tidak ada kembung Tidak ada kembung
Tangan Tidak ada pembengkakan, turgor Tidak ada pembengkakan,
baik. turgor baik.
Kaki Tidak ada pembengkakan, turgor Tidak ada pembengkakan,
baik turgor baik
Keluhan umum

HARAPAN KELUARGA
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya. Mereka mengharapkan supaya
petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang dapat membantu dirinya mengetahui
perkembangan keluarga childbearing untuk menanti persalinan anak mereka.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa dan Sintesa Data
Data penyebab Masalah/ diagnosa
Data subjektif : Keluarga tidak mampu Deficit pengetahuan tentang
 Ny N mengatakan ingin sesegera mengenal masalah tugas perkembangan tugas keluarga
mungkin mempunyai anak dan perkembangan keluarga b/d ketidakmampuan
belum ada rencana berapa jumlah baru menikah yaitu keluarga mengenal masalah
anak yang akan direncanakan memiliki anak tugas perkembangan keluarga
karena suaminya jarang dirumah. baru menikah yaitu memiliki
 Ny N mengatakan sebenarnya anak
dalam keluarganya belum
mengetahui tentang bagaimana
mempersiapkan kehamilan yang
baik.
Data objektif :
 Usia Pernikahan baru 2 bulan Usia
Ny N 20 tahun dan Tn H 20 tahun
Data subjektif : Ketidakmampuan Resiko terjadinya konflik
 Ny N mengatakan bahwa mantan keluarga mengetahui berhubungan
dari suaminya masih sering bagaimana membina dengan Ketidakmampuan
menghubunginya komunikasi pada keluarga keluarga mengetahui
 Ny N mengatakan selalu merasa baru nikah bagaimana membina
kesepian karena ditinggal kerja oleh komunikasi pada keluarga
suaminya baru nikah
 Ny N mengatakan Mereka jarang
berkumpul bersama karena
suaminya jarang berada di rumah
Data objektif:
 Ny N sekarang belajar menjadi ibu
rumah tangga yang baik dengan
belajar memasak, mengurusi
suaminya dan lebih bersabar
menahan rindu karena suaminya
mencari nafkah.
Data subjektif : Ketidakmampuan keluarga Gangguan
 menurut Ny N, karena mereka melakukan perawatan manajemen pemeliharaan
sering keluar, Ny N rumah yang sehat rumah berhubungan dengan
pergi mengajar sementara suami ketidakmampuan keluarga
jarang dirumah karena kerja melakukan perawaatan rumah
dipertambangan jadi jendela rumah yang sehat.
jarang dibuka.
Data objektif :
 pengcahayaan pada malam hari
menggunakan listrik dan pada siang
hari juga kadang digunakan karena
suasana rumah yang gelap
 penataan perabot nampak tidak
terlalu teratur karena tidak ada
ruang untuk dapur.
 Rumah memiliki pekarangan yang
sempit tidak ada pepohonan karena
diapit oleh beberapa rumah.

B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


No. Diagnosa keperawatan (P,E,S)
1. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak ditandai dengan
Data subjektif :
 Ny N mengatakan ingin sesegera mungkin mempunyai anak dan belum ada rencana
berapa jumlah anak yang akan direncanakan karena suaminya jarang dirumah.
 Ny N mengatakan sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui tentang
bagaimana mempersiapkan kehamilan yang baik.
Data objektif :
 Usia Pernikahan baru 2 Bulan
 Usia Ny N 20 tahun dan Tn H 20 tahun
2. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga mengetahui bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru
nikah ditandai dengan
Data subjektif :
 Ny N mengatakan bahwa mantan dari suaminya masih sering menghubunginya
 Ny N mengatakan selalu merasa kesepian karena ditinggal kerja oleh suaminya
 Ny N mengatakan Mereka jarang berkumpul bersama karena suaminya jarang
berada di rumah
Data objektif:
Ny N sekarang belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar
memasak, mengurusi suaminya dan lebih bersabar menahan rindu karena suaminya
mencari nafkah.
3. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat. Ditandai dengan
Data subjektif :
 menurut Ny N, karena mereka sering keluar, Ny N pergi mengajar sementara suami
jarang dirumah karena kerja dipertambangan jadi jendela rumah jarang dibuka.
Data objektif :
 pengcahayaan pada malam hari menggunakan listrik dan pada siang hari juga
kadang digunakan karena suasana rumah yang gelap
 penataan perabot nampak tidak terlalu teratur karena tidak ada ruang untuk dapur.
 Rumah memiliki pekarangan yang sempit tidak ada pepohonan karena diapit oleh
beberapa rumah.
2. SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH
1. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu memiliki anak
Total masalah:
No Kriteria Scoring Pembenaran

1. a. Sifat 2/3x1 = 2/3 bila keadaan ini tidak segera


masalah : ancaman diatasi maka akan menyebabkan
Ny N tidak bisa segera memiliki
anak. Padahal ia ingin sesegara
mungkin memiliki anak
b. Kemungkinan 2/2x 2= 2 Dengan diberikannya pengetahuan
masalah dapat tentang cara mempersiapkan
diubah : mudah kehamilan maka pengetahuan dari
Ny N akan bertambah
c. Potensial 2/3x 1 = 2/3 Keduanya sibuk dengan
masalah untuk pekerjaannya masing-masing.
dicegah : cukup Namun, walaupun demikian Ny N
sangat berharap bisa segera
memiliki anak.
d. Menonjolnya 2/2x 1= 1 Keinginan Ny N yang secepatnya
masalah : harus ingin memiliki anak membuatnya
segera ditangani harus belajar dan mencari tau
tentang cara mempersiapkan
kehamilan yang benar.
Scoring 4 1/3

2. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengetahui


bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru nikah
Total masalah :
No Kriteria Scoring Pembenaran

2. a. sifat masalah : ancaman 2/3x1 = 2/3 Apabila masalah ini tidak segera
ditangani maka akan
menyebabkan munculnya konflik
b. Kemungkinan 1/2x 2= 1 Apabila pihak ketiga terus
masalah dapat mengganggu kehidupan keluarga
diubah : sebagian Ny N dan Tn H maka walaupun
Ny N berusaha untuk percaya
kepada Tn H tetapi
masih tersimpan kecemburuan di
hati Ny N
c. Potensial 2/3x 1 = 2/3 Kesibukan dari keduanya
masalah untuk menyebabkan mereka jarang
dicegah : cukup bertemu namun mereka telah
berkomitmen untuk saling percaya
di antara keduanya.walaupun
terdapat pihak ketiga.
d. Menonjolnya 2/2x 1= 1 Perasaan ini telah lama Ny
masalah : harus N rasakan dan iapun secepatnya
segera ditangani memberitahukan suaminya akan
masalah ini.
Scoring 3 1/3

3. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


melakukan perawatan rumah yang sehat.
Total masalah :
No Kriteria Scoring Pembenaran
3. a. sifat masalah : 3/3x1 = 1 Tidak adanya ruangan untuk
tidak/ kurang sehat dapur ditambah dengan kurangnya
pengcahayaan pada siang hari
menyebabkan rumah Ny N
tampak kurang rapi dan sehat.
b. Kemungkinan 2/2x 2= 2 Dengan adanya ruang dapur maka
masalah dapat Ny N bisa mengatur perabot dan
diubah : mudah peralatan rumah tangganya
dengan baik.
c. Potensial masalah untuk 3/3x 1 = 1 Dengan pengaturan perabot yang
dicegah : tinggi benar dan pengcahayaan yang
cukup maka rumah Ny N dan Tn
H akan terlihat sehat dan rapi.
d. Menonjolnya masalah : 2/2x 1= 1 Saat ini Ny N dan Tn H sudah
harus segera ditangani berusaha membangun rumah yang
lebih baik, di mana di dalamnya
terdapat dapur, dan ventilasi yang
cukup dan di luarnya terdapat
banyak pepohonan
Scoring 5

1. PENETAPAN PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Prioritas Diagnosa keperawatan Skor
1. 1. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan 5
dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan
rumah yang sehat
2. 2. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d 4 1/3
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah yaitu memiliki anak
3. 3. Resiko terjadinya konflik berhubungan 3 1/3
dengan Ketidakmampuan keluarga mengetahui bagaimana
membina komunikasi pada keluarga baru nikah

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU NIKAH

Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak
Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan
Tujuan umum : Verbal 1) keluarga dapat Kaji tingkat pengetahuan
Keluarga memahami pengetahuan mengetahui tugas-tugas keluarga tentang tugas
tentang tugas perkembangan keluarga perkembangan keluarga
perkembangan keluarga baru menikah baru menikah
baru nikah 2) keluarga dapat Jelaskan tentang tugas
Tujuan khusus : mengetahui bagaimana perkembangan keluarga
Setelah cara mempersiapkan baru menikah
dilakukan kegiatan kehamilan yang benar  memberikan penyuluhan
pendidikan kesehatan Sikap tentang persipan menjadi
selama beberapa hari orang tua
keluarga dapat: 1) keluarga dapat Jelaskan tentang cara
1. mengenal masalah mengkomunikasikan mempersiapkan
perkembangan keluarga berapa jumlah anak yang kehamilan yang benar
baru menikah diinginkan  Minta keluarga untuk
2. mengetahui cara mendiskusikan kapan
mempersiapkan dan berapa jumlah anak
kehamilan yang benar Psikomotor yang mereka inginkan
3. membuat  Mengajarkan keluarga
keputusan dalam untuk mengambil
perencanaan dengan keputusan yang benar
keluarga kapan dan 1) keluarga memutuskan Berikan pujian terhadap
jumlah anak yang jumlah anak yang kemampuan
diinginkan diinginkan dan keluarga dalam
memutuskan untuk segera berdiskusi mengambil
memiliki keturunan keputusan
 Bersama keluarga Bantu
keluarga untuk segera
mewujudkan cita-cita
memiliki anak/keturunan

D. IMPLEMENTASI ASUHAN KELUARGA PASANGAN BARU NIKAH

. Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak
Hari/ tanggal Pukul Implementasi
Kamis / 3 oktober 19.00  Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang tugas
2019 perkembangan keluarga baru menikah
 Menjelaskan tentang tugas perkembangan keluarga baru
menikah
 memberikan penyuluhan tentang persiapan menjadi orang
tua
 Menjelaskan tentang cara mempersiapkan kehamilan yang
benar
 Membantu keluarga untuk mendiskusikan kapan dan berapa
jumlah anak yang mereka inginkan
 Mengajarkan keluarga untuk mengambil keputusan yang
benar
 Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga dalam
berdiskusi mengambil keputusan
 Membantu keluarga untuk segera mewujudkan cita-cita
memiliki anak/keturunan

E. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN PASANGAN BARU NIKAH


Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak
Waktu dan tanggal Evaluasi
jum’at/ 21 maret
S : Ny N mengatakan mengerti apa yang telah dijelaskan mengenai cara
2014 mempersiapkan kehamilan yang benar dan mengatakan pengetahuannya
14.00 tentang kesehatan wanita bertambah
O : Ny N aktif dalam diskusi dan ada respon terhadap pertanyaan
evaluasi.
A : masalah teratasi sebagian
P : evaluasi pada pertemuan berikutnya.
No. Data Masalah
1 Ds : klien dan keluarga mengatakan tidak tahu banyak Resiko kurangnya pengetahuan
tentang merawat kehamilan pertamanya keluarga mengenai kehamilan

Do : Klien tampak bingung


Klien kurang mengerti tentang pola menjaga
kehamilan
Klien aktif dalam bertanya

2 Ds : Ny. N mengatakan perutnya terasa mulas Resiko defisit pengetahuan


Hilangnya nafsu makan dan hanya mau makan makanan nutrisi pada ibu hamil
yang manis

Do : Klien tampak lemas


Klien tidak mengetahui gizi seimbang untuk ibu hamil

3 Ds : Klien mengatakan cemas jika akan menghadapi Resiko kurangnya pengetahuan


persalinan nanti mengenai prenatal care
Klien mengatakan belum terlalu mempersiapkan (kehamilan/persalinan)
persalinan bayi

Do : Klien tampak cemas


Klien tampak bingung

1. Skoring dan prioritas masalah


Dx 1 : Resiko kurangnya pengetahuan keluarga mengenai kehamilan

No. Kriteria Skor Bobot Nilai kebenaran


1. Sifat masalah 1 1 1/3x1 1/3
a. Tidak / kurang
sehat
b. Ancaman
kesehatan
c. Keadaan
sejahtera

2. Kemungkinan
masalah dapat diubah 2 2 2/2x2 2
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak dapat

Potensi masalah
3. untuk dicegah
a. Tinggi 1 1 1/3x1 1/3
b. Rendah
c. Sedang

Menonjolkan masalah
4. a. Masalah 2 1 2/2x1 1
berat harus
ditanganin
b. Ada masalah,
tetapi tidak
perlu
ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan

Jumlah 3 1/6

Dx 2 : Resiko defisit pengetahuan nutrisi pada ibu hamil

No. Kriteria Skor Bobot Nilai kebenaran


1. Sifat masalah
a. Tidak / kurang sehat
b. Ancaman kesehatan
c. Keadaan sejahtera 2 1 2/3x1 2/3

Kemungkinan masalah dapat


2. diubah
a. Mudah
b. Sebagian 2 2 2/2x2 2
c. Tidak dapat

Potensi masalah untuk


3. dicegah
a. Tinggi
b. Rendah 3 1 3/3x1 1
c. Sedang

Menonjolkan masalah
4. a. Masalah berat
harus ditanganin
b. Ada masalah,
tetapi tidak 2 1 2/2x1 1
perlu ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan

Jumlah 4 2/3

Dx 3 : Resiko kurangnya pengetahuan mengenai prenatal care (kehamilan/persalinan)

No. Kriteria Skor Bobot Nilai kebenaran


1. Sifat masalah
a. Tidak / kurang
sehat 2 1 2/3x1 2/3
b. Ancaman
kesehatan
c. Keadaan
sejahtera

2. Kemungkinan masalah dapat


diubah
a. Mudah 2 2 2/2x2 2
b. Sebagian
c. Tidak dapat

3. Potensi masalah untuk


dicegah
a. Tinggi
b. Rendah 3 1 3/3x1 1
c. Sedang

4. Menonjolkan masalah
a. Masalah berat
harus ditanganin
b. Ada masalah, 2 1 2/2x1 1
tetapi tidak perlu
ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan

Jumlah 4 2/3

2. Prioritas Masalah
1. Resiko defisit pengetahuan nutrisi pada ibu hamil
2. Resiko kurangnya pengetahuan mengenai prenatal care (kehamilan/persalinan)
3. Resiko kurangnya pengetahuan keluarga mengenai kehamilan

3.Intervensi

Dx 1 : Resiko defisit pengetahuan nutrisi pada ibu hamil

No Tujuan Kriteria Standar Hasil Intervensi Keperawatan


1. Tujuan umum: Verbal 1. Keluarga dapat 1. Kaji tingkat
Setelah dilakukan kegiatan Pengetahuan mengetahui pengetahuan keluarga
pendidikan kesehatan . tugas-tugas tentang tugas
Keluarga dapat mengetahui perkembangan perkembangan
kebutuhan nutrisi pada ibu keluarga yang keluarga yang
hamil. menanti menanti kelahiran
Tujuan khusus: Sikap kelahiran anak anak pertama
Setelah dilakukan kegiatan pertama
pendidikan kesehatan selama 2. Jelaskan tentang
30 menit keluarga dapat : 2. Keluarga dapat tugas tingkat
1. Mengenal masalah mengetahui perkembangan
perkembangan kebutuhan keluarga tentang
keluarga yang menanti nutrisi yang tugas perkembangan
kelahiran anak Psikomotor sesuai dengan keluarga yang
pertama usia kehamilan menanti kelahiran
anak pertama
2. Mengetahui 3. Keluarga dapat
kebutuhan nutrisi membuat 3. Jelaskan tentang
yang sesuai dengan keputusan pentingnya
usia kehamila tentang kebutuhan nutrisi saat
persiapan kehamilan
3. Membuat keputusan kelahiran
dalam perrencanaan 4. Mengajarkan keluarga
dengan keluarga 4. Keluarga dapat untuk mengambil
mengenai persiapan merencankan keputusan yang
kelahiran. mengenai benar.
persiapan
kelahiran 5. Berikan pujian
terhadap kemampuan
keluarga dalam
berdiskusi
6. Memberikan
penyuluhan tentang
kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil

4.Implementasi

Dx 1 : Resiko defisit pengetahuan nutrisi pada ibu hamil

Hari/Tanggal Pukul Implementasi


Kamis / 3 Oktober 2019 19.00 1. Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang tugas
perkembangan keluarga yang
menanti kelahiran anak
pertama

2. Jelaskan tentang tugas


tingkat perkembangan
keluarga tentang tugas
perkembangan keluarga yang
menanti kelahiran anak
pertama

3. Jelaskan tentang pentingnya


kebutuhan nutrisi saat
kehamilan

4. Mengajarkan keluarga untuk


mengambil keputusan yang
benar.

5. Berikan pujian terhadap


kemampuan keluarga dalam
berdiskusi

6. Memberikan penyuluhan
tentang kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil

5. Evaluasi
Dx 1 : Resiko defisit pengetahuan nutrisi pada ibu hamil

Tanggal/ Waktu Evaluasi


Kamis / 3 Oktober 2019 S : Ny. N mengatakan mengerti apa yang telah
19:00 dijelaskan mengenai penting nya nutrisi untuk
ibu hamil

O : Ny. N aktif dalam diskusi dan ada respon


terhadap pertanyaan evaluasi

A : Masalah teratasi

P : Lanjutkan dengan motivasi keluarga

Anda mungkin juga menyukai