Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Tn. P

DI DESA WONOREJO, GONDANGREJO, KARANGANYAR

Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2009 pukul 13.30 WIB di rumah

Tn. P. data diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik dari

anggota keluarga.

A. Data Umum

1. Nama KK : Tn. P

2. Umur KK : 37 tahun

3. Alamat : Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar

4. Pekerjaan : Buruh

5. Pendidikan : SLTP

6. Susunan Anggota Keluarga

TGL
NO NAMA UMUR SEX PENDIDIKAN PEKERJAAN HUBUNGAN
LAHIR

1 Tn. P 37 tahun L 14-11-1971 SLTP Buruh Suami

2 Ny. P 40 tahun P 19-04-1969 SLTA Buruh Istri

3 An. N 11 tahun P 09-04-1998 SD Pelajar Anak


Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien, laki-laki

: Klien, perempuan

: Tinggal serumah

7. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn P adalah tipe “ nuclear family, yaitu keluarga terdiri

dari suami, istri dan anak. Keluarga Tn. P tidak mengalami masalah

dengan tipe keluarga seperti ini.

8. Suku Bangsa

Keluarga Tn P termasuk suku jawa, tidak mempunyai kebiasaan

keluarga yang berhubungan dengan suku bangsa tersebut terkait dengan

kesehatan.
9. Agama

Agama keluarga Tn P adalah Islam dan tidak mempunyai kepercayaan

tertentu yang mempengaruhi kesehatan.

10. Status Sosial Ekonomi

Pendapatan keluarga Tn P ± Rp 1.300.000,-/ bulan. Pendapatan

tersebut di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, biaya

listrik, biaya sekolah, biaya transportasi, dll.

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga adalah makan malam

bersama sambil nonton TV

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

12. Keluarga Tn P berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak

sekolah (tahap IV)

13. Tahap keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah adalah:

a. Membantu sosialisasi anak pada tetangga, sekolah dan lingkungan

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,

termasuk kebutuhan kesehatan anggota keluarga.

Keluarga Tn P mengatakan tahap perkembangan keluarga ini sudah

terpenuhi hanya saja terkadang mengalami kesulitan dalam memenuhi


kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat berkaitan

dengan pendapatan yang kurang

14. Riwayat keluarga Inti

a. Keluarga Tn P mempunyai riwayat penyakit keturunan, yaitu

hipertensi dari pihak suami

b. Tn P mengeluhkan badannya “nggliyeng” agak pusing setelah diukur

Tekanan darahnya hanya 90/70 mmHg. Tn P mengatakan sejak 1

tahun terakhir tekanan darahnya sering rendah. Tn P tidak mengtahui

penyebabnya.

c. Keluarga Tn P tidak pernah periksa ke dokter ataupun ke pelayanan

kesehatan, jika ada masalah kesehatan hanya membeli obat di warung.

d. Tn P pernah mondok di rumah sakit sewaktu masih SD karena

kecelakaan, Ny P juga pernah mondok di rumah sakit sewaktu masih

muda (belum menikah) karena tangannya terkena mesin saat bekerja,

setelah berkeluarga baik Tn P , Ny P maupun anaknya belum pernah

mondok di rumah sakit

15. Riwayat Keluarga sebelumnya dari pihak suami dan istri

Keluarga Tn P mempunyai riwayat penyakit keturunan dari pihak suami,

yaitu penyakit hipertensi.

C. LINGKUNGAN

16. Karakteristik Rumah

a. Rumah
Tipe keluarga Tn P adalah permanen, milik sendiri, luasnya ……,

jumlah ruangan ada 6 ruang.

Denah Rumah

6
3

5 2

Keterangan:

1. Ruang tamu

2. Ruang keluarga

3. Kamar tidur anak

4. Kamar tidur orangtua

5. Dapur

6. Kamar mandi

b. Ventilasi dan Penerangan

Ada ventilasi yang sudah memenuhi syarat, penerangan yang

cukup baik, menggunakan lampu listrik.

c. Persediaan air bersih


Persediaan air bersih, diambil dari sumur, baik untuk minum,

masak, mencuci, mandi, dll.

d. Pembuangan sampah

Sampah dikumpulkan dihalaman belakang rumah dan kalau sudah

menumpuk dibakar.

e. Pembuangan air limbah

Air limbah dialirkan ke selokan yang akan bermuara ke sungai.

f. Jamban/ WC

Tipe WC yang digunakan adalah leher angsa, jarak dengan sumber

air ± 5 m

g. Lingkungan Rumah

Sekitar rumah bersih, ditanami beberapa bunga di depan dan

samping rumah.

17. Karakteristik Tetangga dan komunitas RW

Lingkungna tempat tinggal Tn P cukup banyak penduduknya, tetapi

jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya cukup lebar,. Ada

pekarangan-pekarangan yang memisahkan antara satu rumah dengan yang

lain. Lingkungan cukup bersih dan terlihat rapi. Hubungan antar tetangga

cukup baik. Ada kegiatan-kegiatan tertentu yang dilakukan oleh

masyarakat setempat, seperti kerja bakti, nyadran pada waktu tertentu,

selain itu ada kegiatan itu ada kegiatan rutin seperti perkumpulan arisan

bapak-bapak dan ibu-ibu

18. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga Tn P sudah tinggal di desa ini selama ± 6 tahun, dan tidakj

mempunyai kebiasaan pindah tempat

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn P sering berkumpul saat makan malam sambil menonton

TV, komunikasi antar anggota keluarga dan masyarakat baik Tn P dan Ny

P juga mengikuti perkumpulan arisan RT tiap bulannya.

20. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn P mempunyai 2 anggota keluarga yang sehat, fasilitas

yang dimiliki: sarana sanitasi memadai, sarana kesehatan yang mudah

dijangkau, tetapi keluarga Tn P tidak mempunyai kartu askes yang bisa

digunakan untuk periksa ke pelayanan kesehatan..

D. STRUKTUR KELUARGA

21. Pola komunikasi Keluarga

Keluarga Tn P mempunyai sifat komunikasi yang terbuka, setiap

anggota keluarga bebas untuk menyatakan pendapat. Yang paling

dominan membuat keputusan adalah Tn P selaku kepala keluarga.

22. Struktur Kekuatan keluarga

Kemampuan komunikasi keluarga cukup baik, saling menghargai satu

dengan yang lain. Apabila ada masalah terkadang cerita dengan tetangga

yang dipercaya untuk membantu menyelesaikan masalah. Keluarga tidak

mempunyai kemampuan yang nampak untuk mengendalikan dan

mempengaruhi orang lain dalam hal mengubah perilaku.

23. Struktur peran (formal dan informal)


a. Tn P berperan formal sebagai kepala keluarga, pencari nafkah,

sedangkan peran informal, sebagai pendidik dan pelindung.

b. Ny P berperan sebagai ibu rumah tangga, sedangkan peran informal

sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya.

c. An N berperan sebagai anak.

24. Nilai dan Norma keluarga

Keluarga Tn P menerapkan aturan agar setiap anggota keluarga sudah

berada dirumah sebelum maghrib, kecuali kalau ada keperluan tertentu.

E. FUNGSI KELUARGA

25. Fungsi Afektif

Semua anggota keluarga Tn P saling menghargai satu dengan yang

lain, saling memiliki satu dengan yang lain, dibuktikan jika ada salah satu

anggota keluargayang sakit, anggota keluarga yang lain ikut merasakan

sakit juga. Kehangatan anggota keluarga juga terlihat ketika makan

bersama dan menonton bersama.

26. Fungsi sosial

Hubungan anggota keluarga Tn P dengan orang lain baik, saling

menghormati satu sama lain dan berperilaku sesuai adat kebiasaan yang

berlaku di daerah tersebut.

27. Fungsi Perawatan Keluarga

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah

Keluarga Tn P mengetahui beberapa masalah yang sering dialami,

misalnya masuk angina. Keluarga sudah bisa mengenali ketika tanda


dan gejala masuk angin itu datang. Biasanya masalah ini disebabkan

karena kecapekan dan kondisi cuaca yang buruk. Selain masalah

tersebut, Tn P juga mengetahui bahwa tekanan darahnyasering rendah

sejak 1 tahun terakhir. Tn P tidak mengetahui penyebabnya dan hanya

pada waktu istirahat saja mulai merasa “nggliyeng” seperti itu.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan masalah tindakan yang

tepat

Keluarga Tn P belum pernah memeriksakan diri ke dokter atau ke

pelayanan kesehatan berkaitan dengan tekanan darah Tn P yang sering

rendah. Yang biasanya dilakukan hanya minta tolong di periksa

tekanan darahnya oleh salah seorang tetangganya yang sekolah di

kesehatan

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Apabila ada anggota keluarga yang sakit, misalnya masuk angina,

terkadang hanya dikerik dan minum obat warung. Keluarga Tn P tidak

memiliki pantangan makanan apapun terkait dengan penyakit yang Tn

P derita.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Lingkungan rumah Tn P nampak bersih dan rapi, setiap hari lantai

dan halaman rumah selalu disapu. Hanya saja jarak antara WC dan

sumber air bersih terlalu dekat (± 5 m), tetapi keluarga tidak

mengeluhkan ada masalah berkaitan dengan hal tersebut.


e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan

yang ada di masyarakat

Keluarga Tn P pernah pergi ke dokter ke dokter/ pelayanan

kesehatan saat sakit. Biasanya hanya membeli obat di warung. Ny P

hanya memanfaatkan pelayanan KB di bidan setempat tiap bulannya.

28. Fungsi reproduksi

Keluarga Tn P mempunyai 1 orang anak. Ny P mengikuti KB suntik

untuk mengendalikan kelahiran anak. Keluarga tidak merasa ada masalah

dengan adanya seorang anak tersebut.

29. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn P mamapu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan

papan walau kadang-kadangtersendat-sendat dalam pemenuhannya,

karena kebutuhan yang semakin meningkat dan waktunya bersamaan.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

30. Stressor jangka panjang dan jangka pendek

a. Stres jangka pendek

Keluarga Tn P mengatakan pusing karena masalah ekonomi yang

menghimpit keluarganya.

b. Stressor jangka panjang

Keluarga Tn P tidak mempunyai stressor jangka panjang.

31. Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi/ stressor

Keluarga mengatakan yang lebih tenang dan lebih bias mengalah

dalam menghadapi masalah adlah Tn P.


32. Strategi Koping yang digunakan

Biasanya kalau ada masalah dalam keluarga, diselesaikan secara

bersama-sama, terkadang juga Tn P bercerita kepada tetangganya yang

dipercaya.

33. Strategi Adaptasi Disfungsional

Tn P biasanya merokok sambil minum kopi, dan juga menghabiskan

waktunya untuk mendengarkan tape.

Anda mungkin juga menyukai