DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGROTO
Jl. Giyanti No. 25 Ngroto Kec. Cepu, Telp.(0296) 4270423
E-mail: ngrotopuskesmas@yahoo.co.id, Kode Pos 58314
Ditetapkan di : Ngroto
Pada tanggal : 11 Januari 2023
Kepala UPTD PUSKESMAS NGROTO,
PROGRAM
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN BLORA
TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN
Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan Puskesmas,
dan keselamatan dan keamanan lingkungan Puskesmas
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Sarana (bangunan), prasarana, peralatan Puskesmas, dan
keselamatan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan dan dikaji dengan memperhatikan
manajemen risiko
Puskesmas yang merupakan suatu Unit Pelaksana Pelayanan Teknis
Dinas Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, dan
mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan
kesehatan dasar melalui Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan menuju peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
Salah satu sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya
Puskesmas sebagai penggerak masyarakat agar mampu melindungi,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat.
Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka
Puskesmas merumuskan salah satu misinya yaitu mewujudkan
pelayanan yang berkualitas dan menjamin keselamatan pasien dan
menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan
beretika.
MFK di Puskesmas melaksanakan program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan yang merupakan bagian dari komponen keselamatan
dan keamanan lingkungan fisik yang berupaya untuk mengelola
semua resiko-resiko yang mungkin terjadi di dalam pelayanannya
dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan
pengunjung.
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban
untuk mematuhi peraturan perundangan yang terkait dengan
bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas dan menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung, petugas, dan
masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Selama ini Puskesmas telah melaksanakan program Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan, terutama pemeliharaan gedung,
pemeliharaan peralatan, pemeriksaan kesehatan karyawan,
kesehatan lingkungan, penanggulangan kebakaran, penanganan
bahan dan limbah B3 dan lain-lain namun belum optimal dan pada
umumnya tidak diawali dengan identifikasi risikonya.
Pelaksanaan pemeliharaan fasilitas/peralatan sudah dilaksanakan,
belum didasarkan kepada pelaksanaan dan analisis resiko.
Pemeriksaan fasilitas, uji fungsi dan identifikasi resiko belum
dilaksanakan secara optimal. Sehubungan hal-hal seperti di atas
dirasakan perlu untuk menyusun program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan dengan melaksanakan program MFK yang lebih
komprehensif, mengutamakan identifikasi resiko untuk keselamatan
dan safety dari fasilitas yang dimiliki Puskesmas sesuai standar-
standar yang ditetapkan akreditasi.
Puskesmas perlu menyusun program manajemen fasilitas dan
keselamatan (MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi
pasien, petugas, dan masyarakat.Program untuk keselamatan
dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3 /pmk 52 th 2018), seperti tertusuk jarum, tertimpa
bangunan, kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik.
Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program
keselamatan dan kesehatan kerja. Area-area yang berisiko
keamanan dan kekerasan fisik perlu diidentifikasi dan dibuatkan peta,
dipantau untuk meminimalkan terjadinya insiden dan kekerasan fisik
baik bagi pasien, petugas, maupun pengunjung yang lain . Program
untuk keamanan dengan menyediakan lingkungan fisik yang aman
bagi pasien, petugas, dan pengunjung Puskesmas perlu
direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik
maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman seperti
penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas. Agar dapat
berjalan dengan baik, maka program tersebut juga didukung dengan
penyediaan anggaran, penyediaan fasilitas untuk mendukung
keamanan dan fasilitas seperti penyediaan Closed Circuit Television
(CCTV), alarm, APAR, jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu
mengenai keselamatan dan tanda- tanda pintu darurat.
Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan
dikendalikan secara aman. WHO telah mengidentifikasi bahan
berbahaya dan beracun serta limbahnya dengan kateori sebagai
berikut: infeksius, patalogis dan anatomi, farmasi, bahan kimia, logam
berat, container bertekanan, benda tajam,, genotoksik/sitotoksik,
radioaktif. Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi,
jenis, dan jumlah serta limbahnya disimpan. Dafar inventarisasi ini
selalu Mutahir (di-uodate) sesuai dengan perubaan yang terjadi di
tempat penyimpanan. Penyediaan TPS limbah B3 dan IPAK sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Potensi terjadinya bencana di daerah berbeda antara daerah yang
satu dan yang lain. ( Identifikasi bencana). Puskesmas sebagai
fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab
untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila
terjadi bencana baik internal maupun eksternal. Strategi dan rencana
untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi
bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian
kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability Assesment).
Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap
tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas,
terutama ditujukan untuk menilai kesiapan sistem program
manajemen bencana /disaster. ( strategi komunikasi jika terjadi
bencana, manajemen sumber daya, penyediaan pelayanan dan
alternatifnya, identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan,
dan manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana).
Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi
dalam pelaksanaan program tanggap darurat agar siap jika sewaktu-
waktu terjadi bencana yang diselenggarakan minimal setahun sekali.
Debriefing adalah sebuah review yang dilakukan setelah simulasi
bersama peserta simulasi dan observer yang bertujuan untuk
menindaklanjuti hasil dari simulasi. Hasil dari kegiatan debriefing
didokumentasikan.
Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko
terhadap terjadinya kebakaran. Program pencegahan dan
penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai wujud kesiagaan
Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran. Jika terjadi kebakaran,
pasien, petugas, dan pengunjung harus dievakuasi dan dijaga
keselamatannya. Yang dimaksud dengan system proteksi adalah
penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif. Proteksi
kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detector panas, detector
asap, sedangkan proteksi kebakaran secara pasif, contohnya jalur
evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, dan titik perkumpulan.
Merokok berdampak negatif terhadap kesehatan, dan dapat menjadi
sumber terjadinya kebakaran. Puskesmas harus menetapkan
larangan merokok di linggkungan Puskesmas baik bagi petugas,
pasien, dan pengunjung. Larangan merokok wajib dipatuhi oleh
petugas, pasien, dan pengunjung, dan dilakukan perbaikan terhadap
pelaksanaannya.
C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pasien
dan karyawan dalam lingkungan Puskesmas .
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan fasilitas yang aman, efektif, dan efisian.
b. Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya
yang ramah lingkungan.
c. Menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan
bencana.
d. Menjamin seluruh penghuni di Puskesmas aman dari
kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya.
e. Menjamin ketersediaan dan berfungsi/layak pakainya
peralatan medis.
f. Melindungi penghuni Puskesmas dari kejadian terganggunya,
terkontaminasi atau kegagalan system pengadaan air minum
dan listrik.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan besar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
yang melaksanakan program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan dibuat dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Keselamatan dan Keamanan
a. Melaksanakan identifikasi daerah yang berisiko dari aspek
Gedung dan fasilitas.
b. Melaksanakan pemberian identitas kepada staf,
pengunjung, vendor dan area beresiko.
c. Melakukan pencegahan kejadian cedera pada pasien,
keluarga, staf dan pengunjung.
d. Melkasanakan pengendalian lingkungan selama masa
pembangunan dan renovasi.
e. Melaksanakan pemeriksaan seluruh Gedung pelayanan
pasien.
f. Melaksanakan proteksi kehilangan dan kerusakan dari
fasilitas.
g. Memastikan bahwa Puskesmas sebagai Kawasan tanpa
rokok.
h. Memastikan bahwa badan independent dalam fasilitas
pelayanan mematuhi program keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya, manajemen keadaan
darurat, pengamanan kebakaran.
2. Perlindungan Kesehatan Karyawan
a. Memeriksa kesehatan karyawan baru
b. Melakukan monitoring efek radiasi
c. Melakukan pemeriksaan tenaga kerja area pelayanan
klinikal dan keperawatan
d. Melakukan imunisasi dan vaksinisasi
e. Menangani kesehatan akibat kerja :
1) Kecelakaan akibat benda tajam
2) Kecelakaan akibat B3
3) Kecelakaan akibat lainnya
f. Menangani kesehatan lingkungan tempat kerja
1) Mengelola lingkungan tempat kerja beresiko
terhadap pencahayaan, kebisingan, kualitas udara,
dan sarana fisik penunjang kerja
2) Menyusun rencana dan anggaran untuk
meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan
atau komponen untuk fasilitas fisik.
3) Bahan Beracun dan Berbahaya ( B3).
3. Melaksanakan identifikasi resiko bahan dan limbah berbahaya
(B3).
a. Melaksanakan pengendalian bahan dan limbah berbahaya
B3 (penanganan, penyimpanan dan penggunaan).
b. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan,
paparan dan insiden lainnya.
c. Menyiapkan alat dan prosedur perlindungan yang benar
dalam penggunaan.
4. Manajemen Emergency/Kewaspadaan Bencana
a. Melaksanakan identifikasi bencana internal dan eksternal
b. Melaksanakan uji coba/pelatihan penanggulangan
bencana/disaster.
5. Pengamanan Kebakaran
a. Melaksanakan identifikasi pengurangan resiko kebakaran.
b. Melaksanakan pencegahan kebakaran terhadap bahan
mudah terbakar.
c. Melaksanakan pelatihan penanggulangan kebakaran.
d. Melaksanakan pemeriksaan,uji fungsi peralatan kebakaran
dan pemeliharaan peralatan.
6. Peralatan Medis
a. Melaksanakan identifikasi resiko dari peralatan medis.
b. Melaksanakan pemeriksaan dan uji fungsi peralatan
medis.
c. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan
medis.
7. Sistem Utilitas
a. Melaksanakan identifikasi terhadap resiko kegagalan listrik
dan air.
b. Melaksanakan uji fungsi dari sumber alternatif dan sistem
utility lainnya.
c. Melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan peralatan
sistem pendukung lainnya.
4 PENGAMANAN
KEBAKARAN
a. Melaksanaka Identifikasi Pengaman kebakaran
n identifikasi pengurangan terindentifikasi resikonya
pengurangan resiko
resiko kebakaran.
kebakaran
b. Melaksana - Identifikasi Data bahan-bahan yang
kan bahan yang mudah terbakar
pencegah mudah
an terbakar
kebakaran - Membua Ada SOP
terhadap t SOP
bahan penyimp
mudah anan
terbakar bahan
mudah
terbakar
c. Melaksanaka Pelatihan, Semua staf Puskesmas
n pelatihan simulasi, telah mengikuti pelatihan
penanggulang peragaan tersebut
an kebakaran penanggulan
gan
kebakaran
5 PERALATAN
MEDIS
a. Melaksanakan Identifikasi Peralatan medis
identifikasi resiko terindetifikasi resikonya
resiko dari peralatan
peralatan medis medis
6 sistem utilitas
a. Melaksanaka Monitoring Sumber listrik dan
n identifikasi air bersih
terhadap teridentifikasi
resiko resikonya
kegagalan
listrik dan air
b. Melaksana Memeriksa Data kelaikan
kan uji sumber sumber alternatif
fungsi dari alternatif dan dan sistem utiliti
sumber sistem utiliti lainnya
alternatif lainnya
dan sistem
utiliti
lainnya
7 PELATIHAN
Melakukan Sosialisasi Seluruh staf dan pengguna
pendidikan dan pelayanan telah mengikuti
pelatihan seluruh pelatihan
program MFK ke
seluruh staf dan
pengguna
pelayanan RS
lainnya sesuai
kebutuhan
4. SASARAN
Sasaran umum program manajemen fasilitas dan keselamatan
adalah semua area pelayanan pasien, area wilayah kerja staf, dan
lingkungan puskesmas.
Sasaran pelaksanaan kegiatan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan adalah:
1. Meningkatkan keterlibatan para karyawan, pasien, dan
pengunjung puskesmas terhadap program Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan
2. Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat bencana dan
darurat penangana medis
3. Menurunkan angka kejadian resiko kebakaran menjadi nihil
kejadian
4. Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerna <10%
5. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM MFK
No Program Cara Renacana Kegiatan Tahunan K
Melaku E
Rencana Kegiatan Bulanan T
kan
1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
1 KESELAMATAN
DAN KEAMANAN
a. Melaksanakan
identifikasi daerah
yang berisiko dari
aspek gedung dan
fasilitas
b. Melaksanakan
pemberian
identitas kepada
staf, pengunjung
c. Melakukan
pencegahan
kejadian cedera
pada pasien,
keluarga, staf dan
pengunjung
d. Melaksanakan
pengendalian
lingkungan selama
masa
pembangunan dan
renovasi
e. Melaksanakan
pemeriksaan
seluruh gedung
f. Melaksanakan
proteksi
kehilangan dan
kerusakan dari
fasilitas
g. Memastikan
bahwa Puskesmas
sebagai kawasan
tanpa rokok
h. Memastikan
bahwa Pasien ,
Masyarakat /
independen dalam
fasilitas pelayanan
mematuhi program
keselamatan dan
keamanan, bahan
berbahaya,
kesiapan
menghadapi
bencana,
pengamanan
kebakaran
i. Menangani
kesehatan
lingkungan tempat
kerja terhadap
pencahayaan,
kebisingan,
kualitas udara, dan
sarana fisik
penunjang kerja
j. Menyiapkan APD
dan prosedur
perlindungan yang
benar dalam
penggunaan dan
terpelihara
2 Bahan Berbahaya
Beracun (B3)
a. Melaksanakan
identifikasi bahan
dan limbah
berbahaya B3
b. Melaksanakan
pengendalian
bahan dan limbah
berbahaya B3
c. Melaksanakan
pelaporan dan
investigasi dari
tumpahan,
paparan, dan
insiden lainnya
3 Manajemen
Emergency
a. Melaksanakan
identifikasi
bencana internal
dan eksternal.
b. Melaksanakan
uji coba /
pelatihan
penanggulangan
bencana/disaste
r
4 Pengamanan
Kebakaran
a. Melaksanakan
identifikasi
pengurangan
resiko
kebakaran
b. Melaksanakan
pencegahan
kebakaran
terhadap bahan
mudah terbakar
c. Melaksanakan
pelatihan
penanggulanga
n kebakaran
d. Melaksanakan
pemeriksaan, uji
fungsi peralatan
kebakaran dan
pemeliharaan
peralatan
5 Peralatan Medis
a. Melaksanakan
identifikasi resiko
dari peralatan
medis
b. Melaksanakan
pemeriksaan dan
uji fungsi
peralatan medis
c. Melaksanakan
pemeliharaan dan
perbaikan
peralatan medis
d. Pelatihan cara
penggunaan
peralatan medis
6 Sistem Utilitas
a. Melaksanakan
identifikasi
terhadap
resiko
kegagalan
listrik dan air
b. Melaksanakan
uji fungsi dari
sumber
alternatif dan
sitem utility
lainnya
c. Melaksanakan
pemeriksaan
dan perbaikan
peralatan
7 Pelatihan
Melakukan
pendidikan dan
pelatihan seluruh
program MFK ke
seluruh staf dan
pengguna
pelayanan
Puskesmas
lainnya sesuai
kebutuhan