BATU GINJAL
Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2010
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
a. Batu ginjal adalah bentuk defosit mineral paling umum oksalat Ca 2+ dan
fosfat Ca 2+ namun asam urat dan kristal lain juga pembenuk batu.
Meskipun kulkulus ginjal dapat terbentuk dimana saja dari saluran
perkemihan, batu ini paling umum ditemukan pada pelvis dan kolik
ginjal (Doengoes, 1999: 686).
c. Batu ginjal adalah terdapatnya batu dalam sistem pelvis dan kalises
ginjal, biasanya kalsium, yang dapat pula terjadi dalam jaringan ginjal
atau nefrokalsinosis (Ovedoff, David, 2002: 993).
d. Batu ginjal adalah masa keras seperti batu yang terbentuk pada ginjal dan
biasanya menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih
tau infeksi (Maupathi, David, 2000).
B. Etiologi
3. Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan
dengan pasien perempuan
3. Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium
pada air yang dikonsumsi.
Terbentuknya batu ginjal, batu seperti pada saluran kemih atau ginjal
memerlukan substansi organik sebagai inti pebentukan. Matrik organik
berasal dari serum dan protein urine yang memberikan kemungkinan
pengendapan kristal sehingga akan menjadi pembentukan inti.
b. Teori saturasi
Pielonefritis
Obstruksi Infeksi
Ureritis
Sistitis
Hidronefrosis Pionefrosis
Hidroureter Urosepsis
Gagal Ginjal
E. Manifestasi Klinis
Batu ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat.
Umumnya gejala berupa obstruksi aliran kemih dan infeksi. Gejala dan tanda
yang dapat ditemukan pada penderita batu ginjal antara lain :
- Obstruksi
- Infeksi
- Iskemia parenkim.
- Metaplasia
- Compensatory hypertrophy
F. Komplikasi
a. Retensi urine
b. Hidroureter
c. Hidronefrosis
d. Abses ginjal
e. Pleonefrosis
f. Urosepsis
g. Gagal ginjal
G. Penatalaksanaan
2. Litotripsi
b. Dianjurkan untuk banyak minum air putih (8-10 gelas per hari)
c. Diet rendah kalsium seperti ikan salam, sarden, keju, sayur kol. Makin
tinggi kalsium, kian tinggi pula eskresinya yang menambah
pembentukan kristalisasi garam-garam kapur.
1. Pengkajian
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan penunjang
- Radiologi
- Ultrasonografi (USG)
USG dapat untuk melihat semua jenis batu, selain itu dapat ditentukan
ruang/ lumen saluran kemih. Pemeriksaan ini juga dipakai unutk
menentukan batu selama tindakan pembedahan untuk mencegah
tertinggalnya batu
- Laboratorium
a. Pemeriksaan urin
5. Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s General Urology. Edisi ke-16. New
York : Lange Medical Book. 2004. 256-283.