Anda di halaman 1dari 9

1.

Definisi
- Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran kemih individu terbentuk batu
berupa kristal yang mengendap dari urin
- Urolitiasis juga merupakan obstruksi benda padat yang terbentuk akibat presipitasi
endapan/hipersaturasi (ketidak seimbangan)
- Pembentukan urin terjadi ketika tingginya konsentrasi kkristal urin yang membentuk
batu seperti zat kalsium, oksalat, asam urat dan yang mengahmbat pembentukan batu
yang rendah
- Terdapat istilah dalam penyakit berdasarkan jenis
o Nefrolitiasis :batu pada ginjal
o Ureterolitiasis : batu ureter
o Vesikolitiasis : batu buli
o Uretrolitisai : batu uretra
- Lokasi yang banyak dijumpai adalaha pada daerah kalik, pelvis dan penyempitan ureter
- Terdapat 4 jenis batu (kalsium, struvite, asam urat, sistin)
- Penyakit ini di Indonesia sempat viral di tahun 2013. Tersebar paling banyak Jogja, aceh,
jawa barat, tengah, sulteng
2. Etiologic
- Batu ginnjal dapat terjadi di saluran kemih mana saja terutama pada ginjal atau buli buli.
Hal tersebut terjadi karena pada daerah tersebut seering mengalami stasis urin.]]
- Pada penyakit bawaan seperti (pelvikalis, divertikel, obstruksi intravesiko kronik seperti
BPH) akan lebih memudahkan dalam pembentukan batu urin
- Terdapat 4 teori dalam pembentukan saluran kemih
o Teori nukleasi
Teori ini menyebutkan bahwa batu dapat terjadi berasal dari inti batu yang
membentuk kristal. Inti batu ini terbentuk akibat dari senyawa jenuh yang stasi
di dalam saluran urin
o Teori matriks batu
Matrik akan merangsang pembentukan batu karena memacu penempean
partikel pada matriks tersebut. Contohna adalah protein ( abumin, globulin,
mucoprotein) dengan sedikit hexose dan hexosamine yang merupakan kerangka
tempat di endapkannya kristal kristal batu
o Teori inhibisi berkurang
Inhibisi berfungsi untuk menghambat terbentuknya batu. Yaitu adanya
magnesium sitrat, pirofosft dan peptide. Ion magnesium ternyata dapat
menghambat batu karena jika berikatan dengan oksalat, akan membentuk
garam oksalat sehingga oksalat yang akan berikatan dengan kalsium menurun.
Demikian pula sitrat jika berikatan dengan ion kalsium (Ca) untuk membentuk
kalsium sitrat, sehingga jumlah kalsium oksalat akan menurun.
- Ada juga yang mengaitkan pembentukan batu dengan dehidrasi dan ph urin
- Penyebab terbentuknya batu dapat di bagii menjadi 2
o Endogen : hiperkalsemia, hiperkaasiuria, Ph urin asam atau basa dan kelebihan
cairan dalam tubuh yang bertolak belakang pada keseimbangan cairan
o Eksogen : kurang minum tyang mengakibatka pengendapan kalsium di pelvis
renal akibat ketidakseimbangan cairan, tempat yang panas, makanan tinggi
purin, kolesterol dan kalsium
-
-

3. Manifestasi klinik
- Untuk gejalanya tergantung pada letak batu, tingkat infeksi dan ada tidaknya obstruksi
saluran kemih
- Ini adalah gejalanya
o Nyeri
Terdapat 2 nyeri di urolitiasis yaitu Nyeri Kolik dan Non Kolik
 Nyeri kolik
Terjadi karena adanya stegnasi batu pada sauran kemih sehingga terjadi
resistensi dan iribilitas pada jaringan sekitar. Isa juga di karena adanya
aktivitas peristaltic. Peristaltic ini menyebabkan tekanan intraluminal
meningkat sehingga terjadi peregangan pada terminal saraf yang
memberikan sensasi nyeri
 Nyeri non kolik
Terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena hidronefrosis atau infeksi
ginjal sehingga dapat menyebabkan byeri akibat adanya produksi
prostaglandin E2 ginjal. Rasa nyeri akan bertambah hebatb apabila
obstruksi turun dan menyebakan obstruksi. Bias any dapat menjalar
hingga testis. Nyeri kostoertebral khas pada urolitiasis
o Gangguan miksi
Adanya obstrusi akan menggnggu dalam aliran urin.
o Hematuria
Di sebabkan oleh batu yang mengalami gsekan oleh permukaan saluran kemih.
Bisa juga karena adanya penyakit lainnya yangterjadi di ginjal.
o Mual muntah
Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh kondisi pasien yang mengalami stress yang
akhirnya dapat mensekresi HC L pada lambung. Bisa juga di sebabkan karena
stimulasi celiac plexus
o Demam
Bisa juga terjadi demam, akibat dari prses infeksi. Nisanya ditadai dengan
urosepsis ( hipotnsi, palpitasi dan vasodulatasi oembuluh darah). Haeus
dilakukan drainase secepat mungkin
o Distensi vska urinaria
Disebabkan oleh akumulasi urin akibat dari adanya obstruksi

4. Patofisiologi

- Penyebab urolitiasis biasanya disebabkan oleh berkurangnya cairan. Hal tersebut terjadi
akibat dari dehidrasi dan ketidakadekuatan dalam cairan.
- Batu paling sering berjalan menuju ureter terdapat [ada 3 penyempitan pada ureter
5. Faktor resiko
- Jenis kelamin
Pada laki-laki (70-81%) lebih sering terjadi daripada perempuan (47-60%). Hal tersebut
terjadi karena adanya peninkayan kadar hormone testosterone dan penuruna hormone
esterogen. Selain itu pereouan memiliki factor inhibisi secara alami.
- Umur
Sering terjadi pada usia dewasa hingga tua (19-45tahun)
- Riwayat keluarga
Pada keluarga yang memiliki raiyat batu sebelumnya, biasnaya akan membantu dalam
pembentukan ubatu pada salurn kemih (25). Hal tersebut terjadi karena meningkatnya
mucoprotein
- Kebiasan diet dan obsitas
Intake makanan yang tinggi sodium, natrium seperti di the, kopi, softdrink, dan
bayam dapat menyebabkan kejadian ini. Selain itu lemak, protein dan ascorbic acid juga
dapat memicu terjadinya batu
Pada kasus obesitas juga bisanya dapat menyebabakan terjadinnya batu
- Factor lingkungan
Berhubungan dengan letak geograafus dan iklim, sering terjadi pada daerah yang
panas/gersang dibandungkan tempat yang beriklim edang. Contohny adalah peguungan,
pantai
- Pekerjaan
Peerjaan yang berkatan dengan rsuhu tinggi atau terkena sinar matahari langsung
ontohnya petani nelayan
- Cairan
Asupan cairan dikatakan kurang apabila <1 liter/hari. Kurangnya intake cairan juga
memicu terjadi batu. Bisa juga karena adanya gangguan pencernaan.
Minum minuman seperti the, opi, alcohol dapat menyebabkan orang mengalami
kekurangan cairan
Bisa juga minuman bersoda, efek dari dari gluksa dan fruktosa menyebabkan eningkayya
oksalat
- Co morbidity
Pada penyakit hipertensi sering terjadi hipositraturia dan hiperoksalauria
Pada penyakit diabes juga biasnaya diserti dengan peningkaatan asam urat dan kalsium
oksalat yang membantu dalam pembentukan ginjal

6. Klasifikasi batu
a. Batu kalsium (kalsium oksalat, kalsium fosfat)
o Hiperkalsiuri
o Hiperoksaluri
o Hiperurikosuria
o Hipositraturia
o Hypomagnesuria
b. Batu struvite
Adanya infkeis saluran kemih
c. Batu asam urat
Penyakiit gout
d. Batu jenis lain
Batu sistin

7. Pemeriksaan
a. Evaluasi skrining yang terdiri dari sejarah rinci medis dan makanan, kimia darah, dan urin
pada pasien

b. Foto Rontgen Abdomen yang digunakan untuk melihat adanya kemungkinan batu radio-
opak.

c. Pielografi Intra Vena yang bertujuan melihat keadaan anatomi dan fungsi ginjal.
Pemeriksaan ini dapat terlihat batu yang bersifat radiolusen.

d. Ultrasonografi (USG) dapat melihat semua jenis batu.


e. CT Urografi tanpa kontras adalah standar baku untuk melihat adanya batu di traktus
urinarius

8. Pengobatan
1. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Bekerja dengan menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan di luar tubuh untuk
menghancurkan batu di dalam tubuh. Batu akan dipecah menjadi bagian-bagian yang
kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih ESWL dianggap sebagai
pengobatan cukup berhasil untuk batu ginjal berukuran menengah da nuntuk batuginjal
berukuran lebih dari20- 30mmpada pasien yang lebih memilihESWL, asalkan mereka
menerimaperawatanberpotensi lebih.

2. PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy) Merupakan salah satu tindakan endourologi


untuk mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukan alat
endoskopi ke dalam kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau
dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil. Asosiasi Eropa Pedoman
Urologi tentang urolithiasis merekomendasikan PNLsebagai pengobatan utama untuk
batuginjal berukuran >20mm, sementara ESWL lebih disukai sebagai lini kedua
pengobatan,karena ESWL sering membutuhkan beberapa perawatan, dan memiliki
risiko obstruksi ureter, serta kebutuhan adanya prosedur tambahan. Ini adalah alasan
utama untuk merekomendasikan bahwa PNL adalah baris pertama untuk mengobati
pasien nefrolitias.

3. Bedah terbuka
Untuk pelayanan kesehatan yang belum memiliki fasilitas PNL dan ESWL, tindakan yang
dapat dilakukan melalui bedah terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain
pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal
4. Terapi Konservatif atau Terapi Ekspulsif Medikamentosa (TEM)
Terapi dengan mengunakan medikamentosa ini ditujukan pada kasus dengan batu yang
ukuranya masih kurang dari 5mm, dapat juga diberikan pada pasien yang belum
memiliki indikasi pengeluaran batu secara aktif. Terapi konservatif terdiri dari
peningkatan asupan minum dan pemberian diuretik; pemberian nifedipin atau agen
alfablocker, seperti tamsulosin; manajemen rasa nyeri pasien, khusunya pada kolik,
dapat dilakukan dengan pemberian simpatolitik, atau antiprostaglandin, analgesik;
pemantauan berkala setiap 1- 14 hari sekali selama 6 minggu untuk menilai posisi batu
dan derajat hidronefrosis.
9. Komplikasi
a. Komplikasi Akut
Kematian, kehilangan fungsi ginjal, kebutuhan transfusi dan tambahan invensi sekunder
yang tidak direncanakan.
b. Komplikasi Jangka Panjang
Striktura, obstruksi, hidronefrotis, berlanjut dangan atau tanpa pionefrosis, dan berakhir
dengan kegagalan faal ginjal yang terkena.

Anda mungkin juga menyukai